Anda di halaman 1dari 25

Assalammualaikum. Wr.

Wb
ASKEP KLIEN DENGAN
HIV/AIDS

Kelompok 3:
1. Serli Okta Malinda 1426010030
2. Mira Winarti 1426010007
3. Iwanda Saputra 1426010021
Defenisi
 Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)
adalah sekumpulan gejala dan infeksi atau sindrom
yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh
manusia akibat infeksi virus HIV.

 Virusnya Human Immunodeficiency Virus HIV yaitu


virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh
manusia.
Gambar virus hiv aids
Etiologi
HIV yang dahulu disebut virus limfotrofik sel T
manusia tipe III (HTLV-III) atau virus limfadenapati
(LAV), adalah suatu retrovirus manusia sitopatik
dari famili lentivirus. Retrovirus mengubah asam
ribonukleatnya (RNA) menjadi asam
deoksiribonukleat (DNA) setelah masuk ke dalam
sel pejamu. HIV -1 dan HIV-2 adalah lentivirus
sitopatik, dengan HIV-1 menjadi penyebab utama
AIDS diseluruh dunia.
Cara penularan
Patofisiologi
Penyakit AIDS disebabkan oleh Virus HIV. Masa inkubasi AIDS diperkirakan antara
10 minggu sampai 10 tahun. Diperkirakan sekitar 50% orang yang terinfeksi HIV akan
menunjukan gejala AIDS dalam 5 tahun pertama, dan mencapai 70% dalam sepuluh
tahun akan mendapat AIDS. Berbeda dengan virus lain yang menyerang sel target dalam
waktu singkat, virus HIV menyerang sel target dalam jangka waktu lama. Supaya terjadi
infeksi, virus harus masuk ke dalam sel, dalam hal ini sel darah putih yang disebut
limfosit.

Materi genetik virus dimasukkan ke dalam DNA sel yang terinfeksi. Di dalam sel,
virus berkembangbiak dan pada akhirnya menghancurkan sel serta melepaskan partikel
virus yang baru. Partikel virus yang baru kemudian menginfeksi limfosit lainnya dan
menghancurkannya.
Manifestasi Klinis
Gejala penyakit AIDS sangat bervariasi.
Berikut ini gejala yang ditemui pada penderita AIDS:
• panas lebih dari 1 bulan
• batuk-batuk
• sariawan dan nyeri menelan
• badan menjadi kurus sekali
• diare
• sesak napas
• pembesaran kelenjar getah bening
• kesadaran menurun
• penurunan ketajaman penglihatan
• bercak ungu kehitaman di kulit.
Pathway/WOC
Komplikasi
Adapun komplikasi kien dengan HIV/AIDS (Arif
Mansjoer, 2000 ) antara lain :
• Pneumonia pneumocystis (PCP)
• Tuberculosis (TBC)
• Esofagitis
• Diare
• Toksoplasmositis
• Leukoensefalopati multifocal prigesif
• Sarcoma Kaposi
• Kanker getah bening
• Kanker leher rahim (pada wanita yang terkena HIV)
Pencegahan
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostic untuk penderita AIDS (Arif
Mansjoer, 2000) adalah:
• Lakukan anamnesi gejala infeksi oportunistik dan
kanker yang terkait dengan AIDS.
• Telusuri perilaku berisiko yang memungkinkan
penularan.
• Pemeriksaan fisik untuk mencari tanda infeksi
oportunistik dan kanker terkait. Jangan lupa perubahan
kelenjar, pemeriksaan mulut, kulit, dan funduskopi.
• Dalam pemeriksaan penunjang dicari jumlah limfosit
total, antibodi HIV, dan pemeriksaan Rontgen.
Penatalaksanaan Medis
1) Pengendalian Infeksi Opurtunistik
2) Terapi AZT (Azidotimidin)
3) Terapi Antiviral Baru
4) Vaksin dan Rekonstruksi Virus
5) Diet
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Biografi klien
b. Riwayat kesehatan
c. Pemeriksaan fisik
d. Pemeriksaan Diagnostik
2. Diagnosa
1. Nyeri berhubungan dengan inflamasi/
kerusakan jaringan ditandai dengan keluhan
nyeri, perubahan denyut nadi, kejang otot,
ataksia, lemah otot dan gelisah.
2. Perubahan nutrisi yang kurang dari kebutuhan
tubuh dihubungkan dengan gangguan
intestinal ditandai dengan penurunan berat
badan, penurunan nafsu makan, kejang perut,
bising usus hiperaktif, keengganan untuk
makan, peradangan rongga bukal.
3. Resiko tinggi kekurangan volume cairan
berhubungan dengan diare berat
Lanjutan . . .

4. Resiko tinggi pola nafas tidak efektif


berhubungan dengan proses infeksi dan ketidak
seimbangan muskuler (melemahnya otot-otot
pernafasan)
5. Intoleransi aktovitas berhubungan dengan
penurunan produksi metabolisme ditandai
dengan kekurangan energy yang tidak berubah
atau berlebihan, ketidakmampuan untuk
mempertahankan rutinitas sehari-hari, kelesuan,
dan ketidakseimbangan kemampuan untuk
berkonsentrasi.
3. INTERVENSI
Dx: Nyeri berhubungan dengan
inflamasi/kerusakan jaringan ditandai dengan
keluhan nyeri, perubahan denyut nadi,kejang
otot, ataksia, lemah otot dan gelisah.
Tujuan: Keluhan hilang, menunjukkan ekspresi
wajah rileks, dapat tidur atau beristirahat secara
adekuat.
Intervensi:
1. Kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi, intensitas,
frekuensi dan waktu. Tandai gejala nonverbal
misalnya gelisah, takikardia, meringis
2. Instruksikan pasien untuk menggunakan
visualisasi atau imajinasi, relaksasi progresif,
teknik nafas dalam.
3. Dorong pengungkapan perasaan
4. Berikan analgesik atau antipiretik narkotik
• Dx: Perubahan nutrisi yang kurang dari kebutuhan tubuh
dihubungkan dengan gangguan intestinal ditandai dengan
penurunan berat badan, penurunan nafsu makan, kejang
perut, bising usus hiperaktif, keengganan untuk makan,
peradangan rongga bukal.
Tujuan : Mempertahankan berat badan atau
memperlihatkan peningkatan berat badan
yang mengacu pada tujuan yang diinginkan,
mendemostrasikan keseimbangan nitrogen
positif, bebas dari tanda-tanda malnutrisi dan
menunjukkan perbaikan tingkat energy.
Intervensi :
1. Kaji kemampuan untuk mengunyah,
perasakan dan menelan.
2. Auskultasi bising usus
3. Rencanakan diet dengan orang terdekat, jika
memungkinakan sarankan makanan dari
rumah. Sediakan makanan yang sedikit tapi
sering berupa makanan padat nutrisi, tidak
bersifat asam dan juga minuman dengan
pilihan yang disukai pasien. Dorong konsumsi
makanan berkalori tinggi yang dapat
merangsang nafsu makan
4. Implementasi
Implementasi adalah inisiatif dari rencana
tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik.
5. Evaluasi
Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk
melengkapi proses keperawatan yang
menandakan seberapa jauh diagnosa
keperawatan, rencana tindakan dan
pelaksanaannya sudah berhasil dicapai
Gambar ODHA
kesimpulan
AIDS adalah sekumpulan gejala dan infeksi atau sindrom
yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia
akibat infeksi virus HIV.
Etiologi AIDS disebabkan oleh virus HIV-1 dan HIV-2 adalah
lentivirus sitopatik, dengan HIV-1 menjadi penyebab utama AIDS
diseluruh dunia.
Cara penularan AIDS yaitu melalui hubungan seksual,
melalui darah ( transfuse darah, penggunaan jarum suntik dan
terpapar mukosa yang mengandung AIDS), transmisi dari ibu ke
anak yang mengidap AIDS.
Komplikasi Oral Lesi: Karena kandidia, herpes simplek,
sarcoma Kaposi, HPV oral, gingivitis, peridonitis Human
Immunodeficiency Virus (HIV), leukoplakia oral, nutrisi,
dehidrasi, penurunan berat badan, keletihan dan cacat.
Pemeriksaan penunjang seperti; Tes untuk diagnose infeksi HIV
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai