Wb
ASKEP KLIEN DENGAN
HIV/AIDS
Kelompok 3:
1. Serli Okta Malinda 1426010030
2. Mira Winarti 1426010007
3. Iwanda Saputra 1426010021
Defenisi
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)
adalah sekumpulan gejala dan infeksi atau sindrom
yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh
manusia akibat infeksi virus HIV.
Materi genetik virus dimasukkan ke dalam DNA sel yang terinfeksi. Di dalam sel,
virus berkembangbiak dan pada akhirnya menghancurkan sel serta melepaskan partikel
virus yang baru. Partikel virus yang baru kemudian menginfeksi limfosit lainnya dan
menghancurkannya.
Manifestasi Klinis
Gejala penyakit AIDS sangat bervariasi.
Berikut ini gejala yang ditemui pada penderita AIDS:
• panas lebih dari 1 bulan
• batuk-batuk
• sariawan dan nyeri menelan
• badan menjadi kurus sekali
• diare
• sesak napas
• pembesaran kelenjar getah bening
• kesadaran menurun
• penurunan ketajaman penglihatan
• bercak ungu kehitaman di kulit.
Pathway/WOC
Komplikasi
Adapun komplikasi kien dengan HIV/AIDS (Arif
Mansjoer, 2000 ) antara lain :
• Pneumonia pneumocystis (PCP)
• Tuberculosis (TBC)
• Esofagitis
• Diare
• Toksoplasmositis
• Leukoensefalopati multifocal prigesif
• Sarcoma Kaposi
• Kanker getah bening
• Kanker leher rahim (pada wanita yang terkena HIV)
Pencegahan
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostic untuk penderita AIDS (Arif
Mansjoer, 2000) adalah:
• Lakukan anamnesi gejala infeksi oportunistik dan
kanker yang terkait dengan AIDS.
• Telusuri perilaku berisiko yang memungkinkan
penularan.
• Pemeriksaan fisik untuk mencari tanda infeksi
oportunistik dan kanker terkait. Jangan lupa perubahan
kelenjar, pemeriksaan mulut, kulit, dan funduskopi.
• Dalam pemeriksaan penunjang dicari jumlah limfosit
total, antibodi HIV, dan pemeriksaan Rontgen.
Penatalaksanaan Medis
1) Pengendalian Infeksi Opurtunistik
2) Terapi AZT (Azidotimidin)
3) Terapi Antiviral Baru
4) Vaksin dan Rekonstruksi Virus
5) Diet
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Biografi klien
b. Riwayat kesehatan
c. Pemeriksaan fisik
d. Pemeriksaan Diagnostik
2. Diagnosa
1. Nyeri berhubungan dengan inflamasi/
kerusakan jaringan ditandai dengan keluhan
nyeri, perubahan denyut nadi, kejang otot,
ataksia, lemah otot dan gelisah.
2. Perubahan nutrisi yang kurang dari kebutuhan
tubuh dihubungkan dengan gangguan
intestinal ditandai dengan penurunan berat
badan, penurunan nafsu makan, kejang perut,
bising usus hiperaktif, keengganan untuk
makan, peradangan rongga bukal.
3. Resiko tinggi kekurangan volume cairan
berhubungan dengan diare berat
Lanjutan . . .