Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 1

1. Novita Andriani (P1337434119007) 11. Anis Isnaini S. (P1337434119015)


2. Subkhan Abdurrohim (P1337434119014) 12. Dewi Atiqoh N. (P1337434119031)
3. Zaidatu Azka U. F. (P1337434119025) 13. Rezky Arya P. (P1337434119033)
4. Alma Mayra C. (P1337434119038) 14. Rahmadia G. A. (P1337434119043)
5. Siti Nur Kharisa (P1337434119044) 15. Nur Aisyah P. (P1337434119048)
6. Hasto Yuwono (P1337434119018) 16. Farahdila Zulva M. (P1337434119010)
7. Trias Figa F. (P1337434119028) 17. Diva Afifah N. (P1337434119030)
8. Destiya Amalia S. (P1337434119032)
9. Jazillatun Ni’mah (P1337434119035)
10. Shafira Eka Fanny S. (P1337434119047)
Limbah Infeksius
Definisi Limbah Infeksius

Limbah medis adalah


hasil buangan dari suatu Limbah medis harus
aktivitas medis. sesegera mungkin diolah
setelah dihasilkan dan
penyimpanan menjadi pilihan
terakhir jika limbah tidak
dapat langsung diolah.
Faktor Penting dalam Penyimpanan Limbah
Medis

Faktor penting dalam penyimpanan limbah medis


adalah
1. melengkapi tempat penyimpanan dengan
penutup,
2. menjaga areal penyimpanan limbah medis tidak
tercampur dengan limbah non-medis,
3. membatasi akses lokasi, dan
4. pemilihan tempat yang tepat.
Menurut peraturan Departemen Kesehatan RI pada tahun 2002,
limbah medis dikategorikan berdasarkan

1. potensi bahaya yang terkandung di dalamnya


2. volume
3. sifat persistensinya yang dapat menimbulkan berbagai
masalah
1

Limbah yang berasal


dari perawatan pasien
yang memerlukan isolasi
penyakit menular atau
perawatan intensif dan
Limbah laboratorium.
2
Limbah yang berupa benda tajam seperti jarum suntik,
perlengkapan intravena, pipet pasteur, dan pecahan
gelas.
3 Limbah patologi yang 4
merupakan Limbah Limbah sitotoksik yaitu
jaringan tubuh yang Limbah dari bahan yang
terbuang dari proses terkontaminasi dari persiapan
bedah atau otopsi. dan pemberian obat sitotoksik
untuk kemoterapi kanker yang
mempunyai kemampuan
membunuh atau menghambat
pertumbuhan sel hidup.
5
Limbah farmasi, merupakan limbah yang berasal dari obat-
obatan yang kedaluwarsa, obat-obat yang terbuang karena tidak
memenuhi spesifikasi atau kemasan yang terkontaminasi, obat-
obat yang dibuang pasien atau oleh masyarakat, obat-obatan
yang tidak diperlukan lagi oleh institusi bersangkutan, dan
limbah yang dihasilkan selama produksi obat-obatan.
6 7
Limbah kimia yang Limbah radioaktif, yaitu
dihasilkan dari limbah yang terkontaminasi
penggunaan kimia dalam dengan radioisotop yang
tindakan medis, berasal dari penggunaan
laboratorium, proses medis atau
sterilisasi dan riset. riset radionukleotida.
Pemberantasan Infeksi Silang

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam


pemberantasan infeksi silang, antara lain:

1. Selalu memasukkan alat suntik bekas ( yang telah


digunakanuntuk menginjeksi ) ke dalam wadah tertentu
(disposafe box) segera setelah pemakaian.
2. Selalu menggunakan alat suntik sekali pakai yang baru
untuksetiap satu penyuntikan ( 1 al sun = 1 pasien )
3. Selalu memusnahkan disposafe box pada tempat
pembakarantersendiri, tidak dicampur dengan limbah-
limbah lainnya.
4. Tidak boleh menggunakan kembali alat suntik yang
telahdipakai untuk menyuntik pasien ataupun hanya
denganmengganti jarumnya saja
5. Tidak melepas / mengganti dan menutup kembali jarum
suntik bekas sebelum dimasukkan ke dalam disposafe
box
6. Tidak memegang jarum suntik yang telah digunakan
tanpa proteksi yang aman, semisal sarung tangan dari
karet
Cara Penanganan Limbah Infeksius

1. Menggunakan APD lengkap


2. Memberi / menetesi desinfektan pada bekas limbah tadi
3. Membuang tisu bekas penggunaan ke dalam tempat
sampah infeksius yang berwarna kuning
4. Membuang sarung tangan dan masker ke dalam tempat
sampah infeksius yang berwarna kuning
5. Mencuci tangan sampai bersih
Daftar Pustaka
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Limbah_medis
https://www.academia.edu/7576982/Limbah_B3_Infeksius
https://images.app.goo.gl/XvwrF2TzodK3KHXYA
https://images.app.goo.gl/yfDPKzLgeHg3VAm4A
https://images.app.goo.gl/ECMNr3W3tBWshVy58
https://images.app.goo.gl/BWi1djMHPnS5KGbp8

Anda mungkin juga menyukai