Nadif DKK kl.4

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

SISTEM TRANSMISI OTOMATIS,

CONTINUOUS VARIABLE TRANSMISI (CVT)

Disusun Oleh :
1. Ahmad Sehudin 5. M. Azman Faris
2. M. Azhar Fahrurizki 6. Nadif Tsabitul A.
3. M. Rohmani 7. Rizal Efendi
4. M. Faizal

SMK BINA NUSA SLAWI


Jl Ir. Juanda Pakembaran Slawi (70 Utara Bundaran Patung Obor)
Kode Pos 52415 Telp.6198454 Web : www.smkbinanusa.sch.id
PENGERTIAN KOPLING OTOMATIS CVT
Kopling V-Beit, kopling yang cara kerjanya
digerakan oleh tenaga sentrifugal sehingga
sabuk V terjepit dan secara otomatis akan
mengoper
KOMPONEN DAN GAMBAR
FUNGSI KOMPONEN CVT
1. Fixed primary sheeve Fungsinya sebagai tempat V belt melilit
pulley.
2. sliding primary sheeve berfungsi untuk memperbesar atau
memperkeil diameter dari pulley primer.
3. Roller atau pemberat berfungsi untuk mengatur pergerakan
sliding primer sheeve. Pemberat ini bekerja menggunakan prinsip
gaya sentrifugal.
4. Primary shaft (Poros primer) berfungsi menghubungkan putaran
crankshaft dari mesin ke pulley utama. Sebagai poros primer,
komponen ini terhubung ke crankshaft mesin secara tetap.
5. V belt berfungsi menghubungkan putaran dari pulley primer ke
pulley sekunder.
6. Secondary fixed sheeve Pada pulley sekunder juga terdapat dua
sisi, yakni sisi fixed sheeve dan sliding sheeve. Secondary fixed
sheeve adalah sisi sheeve yang terhubung dengan poros sekunder
secara tetap.
7. Secondary sliding sheeve juga sama memiliki fungsi untuk mengatur besar
kecilnya diameter pada pulley sekunder. Secondary sliding sheeve juga
berbentuk tirus agar pergerakannya bisa mempengaruhi lebar lilitan V belt.
8. Secondary sheeve spring Dalam posisi normal, pegas ini akan menjaga sliding
sheeve tetap rapat sehingga diameternya membesar. Namun ketika pulley
primer berputar, roller tidak hanya mengatur pergerakan primer sliding sheeve
9. Secondary shaft Poros sekunder berfungsi meneruskan putaran dari pulley
sekunder ke powertrain berikutnya yaitu kopling sentrifugal.
10. Centrifugal clutch (kampas kopling ) berfungsi meneruskan putaran dari poros
sekunder ke roda hanya apabila putaran poros sekunder pada midle RPM.
11. Clutch housing (Rumah kopling) ini berbentuk seperti tromol rem, fungsinya
untuk menerima putaran dari kampas kopling yang selanjutnya akan dikirim ke
roda.
12. Transmission case (Rumah transmisi) adalah komponen yang melindungi
semua sistem transmisi dari pulley primer hingga pulley sekunder.
CARA KERJA CVT
• Pada saat putaran mesin rendah gaya sentrifugal dan kampas kopling,
pemberat menjadi kecil sehingga sepatu kopling terlepas dari rumah
kopling dan tertarik ke arah poros engkol, akibatnya rumah kopling yang
berkaitan dengan gigi pertama penggerak menjadi bebas terhadap
poros engkol.
• Pada saat putaran mesin tinggi gaya centrifugal yang terjadi pada
sepatu bergesek cukup besar, sepatu kopling akan terlempar keluar dan
menempel dengan rumah kopling. Pada saat seperti ini kopling
sentrifugal mulai meneruskan tenaga putaran mesin ke roda belakang
sehingga sepeda motor mulai berjalan. Semakin kuat menekan kulai
semakin pada bagian drive kulai untuk bergerak ke arah menyempit dan
mendorong sabuk kebagian diameter drive kulai paling besar, keadaan
ini membuat rasio transmisi semakin kecil sehingga laju kecepatan SPM
semakin tinggi.
MASALAH YANG SERING TERJADI DALAM CVT

 Roller pecah atau aus


 V-belt Retak
 Kampas kopling aus
 Spring aus atau memanjang
 Rumah roller aus
 Slide slive aus atau longgar
PERAWATAN DALAM CVT

1. Memeriksa V- belt yang mulai rusak dan harus segera


diganti
2. Memeriksa kondisi Roller yang rusak atau hancur harus
segera diganti dengan yang baru.
3. Rutin mengganti oli transmisi (oli gardan)
4. Bersihkan semua komponen CVT secara berkala setiap 3
bulan sekali
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai