Anda di halaman 1dari 25

PENDAHULUAN

(PENGENALAN AKUNTANSI
SYARIAH)
Pertemuan 1

Luluk Hanifah, S.E., M.Akun


RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan Syariah


SKS : 4 SKS
Semester : Ganjil (III)
 Tujuan : setelah menempuh matakuliah ini, mahasiswa
diharapkan mampu memahami teorisasi akuntansi Syariah,
kerangka penyusunan dan pelaporan Lembaga keuangan
Syariah, akuntansi transaksi murabahah, salam, istishna,
mudharabah, musyarakah, ijarah, IMBT, zakat, infaq dan
shodaqoh.
 Prasyarat : sebelum menempuh matakuliah ini, mahasiswa
sudah menyelesaikan (lulus) mata kuliah Akuntansi Dasar
Komponen nilai
 Tugas 40 %
 UTS 30 %
 UAS 30 %
Referensi buku
 IAI, Standar Akuntansi Syariah Tahun 2007
 Wiroso. 2011. Akuntansi Transaksi Syariah. Ikatan
Akuntan Indonesia
 Slamet Wiyono dan Taufan Maulamin. 2012.
Memahami Akuntansi Syariah Di Indonesia. Mitra
Wacana Media
Latar Belakang

 Akuntansi Syariah menjadi sebuah wacana yang


menarik sejak sekitar tahun 1980an
 munculnya berbagai lembaga keuangan yang

mencoba berusaha dengan menerapkan prinsip-


prinsip islam
 Dibutuhkan dasar bagi penerapan dan
pengembangan standar akuntansi yang berbeda
dengan standar akuntansi bank dan lembaga
konvensional seperti yang telah dikenal selama ini
Benarkah Akuntansi Ada di Dalam Islam?

 Akuntansi di dalam Islam


 Allah tidak membiarkan kita bebas tanpa
monitoring/pengawasan dan pencatatan dari Allah
 Allah memiliki malaikat Raqib dan Atid yang tugasnya
mirip dengan tugas akuntan, yaitu mencatat setiap
kegiatan maupun transaksi yang dilakukan oleh setiap
manusia, yang menghasilkan buku yang disebut Sijjin
(Laporan Amal Baik) dan Illyin (laporan Amal Buruk)
yg nantinya akan dilaporkan kepada kita di akhirat
nanti untuk pertanggungjawaban.
Benarkah Akuntansi Ada di Dalam Islam?
 Al-Infithaar ayat 10-12, yang berbunyi:
 “Padahal sesungguhnya pada kamu ada malikat yang
mengawasi pekerjaanmu. Yang mulia di sisi Allah dan
yang mencatat pekerjaanmu itu. Mereka mengetahui
apa yang kamu kerjakan”.
 Tidak ada satupun transaksi yang dilakukan oleh manusia
yang luput dari pengawasan Allah
 Al-Zalzalah ayat 7-8 yang berbunyi:
 “Barang siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar zarrahpun
niscaya Dia melihatnya. Dan barang siapa mengerjakan
kejahatan sebesar zarrahpun Dia akan melihatnya”.
Benarkah akuntansi ada di Dalam Islam?

 Allah juga memerintahkan umat Islam agar


melakukan pencatatan pada saat bermuamalah
tidak secara tunai
 Al-Baqarah ayat 282 yang berbunyi:

 “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu


bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang
ditentukan hendaklah seorang penulis diantara
kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah
penulis enggan menulisnya sebagaimana Allah telah
mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis ..........¨
 Surah Al-Baqarah ayat 282
menjelaskan fungsi-fungsi pencatatan
(kitabah) dalam bermuamalah
(bertransaksi), penunjukan seorang pencatat
beserta saksinya, dasar-dasarnya, dan
manfaat-manfaatnya, seperti yang
diterangkan oleh kaidah-kaidah hukum
yang harus dipedomani dalam hal tersebut
Benarkah akuntansi ada di Dalam Islam?

 Muamalah disini diartikan seperti kegiatan jual-


beli, berutang-piutang, sewa-menyewa dan
sebagainya.
 Dari Al-Baqarah ayat 282 ini dapat kita catat
bahwa dalam islam sejak munculnya peradaban
Islam yang di bawa Nabi Muhammad Saw, telah
ada perintah untuk kebenaran, keadilan diantara
kedua pihak yang mempunyai hubungan
muamalah tadi (sekarang dikenal dengan nama
Accountability)
Benarkah akuntansi ada di Dalam Islam?

 Asy-Syu’ara ayat 181-184 yang berbunyi:


 ”Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu
termasuk orang-orang yang merugikan dan
timbanglah dengan timbangan yang lurus.
Dan janganlah kamu merugikan manusia pada
hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di
muka bumi dengan membuat kerusakan dan
bertakwalah kepada Allah yang telah
menciptakan kamu dan umat-umat yang dahulu.”
 Kebenaran dan keadilan dalam mengukur
(menakar) tersebut, menurut Dr. Umar Chapra
juga menyangkut pengukuran kekayaan,
utang, modal pendapatan, biaya, dan laba
perusahaan, sehingga seorang Akuntan wajib
mengukur kekayaan secara benar dan adil.
Agar pengukuran tersebut dilakukan dengan
benar, maka perlu adanya fungsi auditing.
 Dalam Islam, fungsi Auditing ini disebut
“tabayyun” sebagaimana yang dijelaskan
dalam Surah Al-Hujuraat ayat 6 yg berbunyi:
 “Hai orang-orang yang beriman,
jika datang kepadamu orang fasik membawa
suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar
kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada
suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang
menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu
itu.”
Sejarah Akuntansi Konvensional Vs
Sejarah Akuntansi Islam
 Akuntansi, menurut sejarah konvensional,
disebutkan muncul di Italia pada abad ke-13
yang lahir dari tangan seorang Pendeta Italia
bernama Luca Pacioli
yang menulis buku “Summa de Arithmatica
Geometria et Propotionalita” dengan memuat
satu bab mengenai “Double Entry Accounting
System”.
Sejarah Akuntansi Konvensional Vs
Sejarah Akuntansi Islam
 Setelah munculnya Islam di Semananjung Arab di bawah
pimpinan Rasulullah SAW dan terbentuknya Daulah
Islamiah di Madinah yang kemudian di lanjutkan oleh
para Khulafaur Rasyidin, terdapat undang-undang
akuntansi yang diterapkan untuk perorangan,
perserikatan (syarikah) atau perusahaan, akuntansi
wakaf, hak-hak pelarangan penggunaan harta (hijr),
dan anggaran negara.
 Rasulullah SAW sendiri telah mendidik secara khusus
beberapa sahabat utk menangani profesi akuntan dgn
sebutan “hafazhatul amwal” (pengawas keuangan).
Sejarah Akuntansi Konvensional Vs
Sejarah Akuntansi Islam

 Islam lebih dahulu mengenal sistem


akuntansi, karena Al Quran telah diturunkan
pada tahun 610 M, yakni 800 tahun lebih
dahulu dari Luca Pacioli yang menerbitkan
bukunya pada tahun 1494 M.
Dasar hukum dalam Akuntansi Syariah

 Bersumber dari Al Quran, Sunah Nabawiyyah, Ijma


(kesepakatan para ulama), Qiyas (persamaan suatu
peristiwa tertentu), dan ‘Uruf (adat kebiasaan) yang
tidak bertentangan dengan Syariah Islam.
 Kaidah-kaidah Akuntansi dalam Islam, memiliki
karakteristik khusus yang membedakan
dari kaidah Akuntansi Konvensional. Kaidah-kaidah
Akuntansi Syariah sesuai dengan norma-norma
masyarakat islami, dan termasuk disiplin ilmu sosial
yang berfungsi sebagai pelayan masyarakat pada
tempat penerapan Akuntansi tersebut.
Pengertian Akuntansi Syariah
Pengertian Akuntansi dalam Konsep Islam

 Akuntansi syariah adalah suatu proses, metode, dan


teknik pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran
transaksi, dan kejadian-kejadian yang bersifat
keuangan dalam bentuk satuan uang, guna
mengidentifikasikan, mengukur, dan menyampaikan
informasi suatu entitas ekonomi yang pengelolaan
usahanya berlandaskan syariah, untuk dapat
digunakan sebagai bahan mengambil keputusan-
keputusan ekonomi dan memilih alternatif-alternatif
tindakan bagi para pemakainya.
Pengertian Akuntansi secara Umum

 APB (Accounting Principal Board) Statement


No.4 mendefinisikan sebagai berikut: “akuntansi
adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah
memberikan informasi kuantitatif, umumnya
dalam ukuran uang, mengenai suatu badan
ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan
dalam pengambilan keputusan ekonomi, yang
digunakan dalam memilih diantara beberapa
alternatif.
Pengertian Akuntansi secara Umum
 • AICPA (American Institute of Certified Public
Accountant) mendefinisikan sebagai berikut:
“akuntansi adalah seni pencatatan,
penggolongan, dan pengikhtisaran dengan
cara tertentu dan dalam ukuran moneter,
transksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya
bersifat keuangan dan termasuk penafsiran
hasil-hasilnya”
Tujuan Akuntansi Syariah

 Merealisasikan kecintaan utama kepada


Allah SWT, dengan melaksanakan
akuntabilitas ketundukan dan kreativitas,
atas transaksi-transaksi, kejadian-kejadian
ekonomi serta proses produksi dalam
organisasi, yang penyampaian informasinya
bersifat material, batin maupun spiritual,
sesuai nilai-nilai Islam dan tujuan syariah
(Mulawarman)
Standard Akuntansi Keuangan Syariah

1. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan


Keuangan Syariah
2. PSAK 101 (Revisi 2006) tentang Penyajian Laporan
Keuangan Syariah
3. PSAK 102 (Revisi 2006) tentang Akuntansi Murabahah
4. PSAK 103 (Revisi 2006) tentang Akuntansi Salam
5. PSAK 104 (Revisi 2006) tentang Akuntansi Istishna’
6. PSAK 105 (Revisi 2006) tentang Akuntansi
Mudharabah
7. PSAK 106 (Revisi 2006) tentang Akuntansi Musyarakah
Perkembangan PSAK Syariah

Kerangka Dasar Penyusunan dan PSAK 101 Penyajian PSAK 102 Akuntansi
Penyajian Laporan keuangan Laporan Keuangan Murabahah
Syariah (KDPPLKS) Syariah

PSAK 103 Akuntansi PSAK 104 Akuntansi PSAK 105 Akuntansi


Salam Istishna’ Mudharabah

PSAK 106 Akuntansi PSAK 107 Akuntansi PSAK 108 Akuntansi


Musyarakah Ijarah Transaksi Asuransi
Syariah

PSAK 109 Akuntansi PSAK 110 Akuntansi


Zakat Infaq dan Sukuk
Shadaqah
SEKIAN

Jazakumullah khairan katsiran

Anda mungkin juga menyukai