Anda di halaman 1dari 17

AKTUALISASI PILAR-PILAR

KEBANGSAAN
BIDANG PERTAHANAN, KEAMANAN
DAN POLITIK

OLEH KELOMPOK III :


ADE EFFRIN, ST
IIN CAROLINA, S.Kom
DENNY VIRA SARI, S.ST
FAUZI ANWAR, S.Hut
ROSARIA SIAGIAN, ST
NILAI BOBOT
NO NAMA MASALAH PROGRAM KEGIATAN
A P K L
1 KELOMPOK III Rusaknya generasi muda (pelajar) Generasi Tanpa Narkoba Sosialisasi dan optimalisasi forum 5 5 5 5
akibat penyalahgunaan narkoba komunikasi anak tanpa narkoba
Dalam mempertahankan eksistensi
dan cita-cita negara, perlu
pemahaman terhadap geostrategi,
yang diwujudkan melalui konsepsi
keamanan, ketahanan dan politik
nasional. Dampak narkoba ini
sangat berbahaya karena sudah
banyak generasi muda Indonesia
yang jatuh dan terpuruk akibat
narkotika.
 Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 Tahun
1997 tentang Narkotika.
 Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun
1997 tentang Psikotropika.
 Undang-Undang Republik Indonesia No. 11 Tahun
2012 tentang Sistim Peradilan Anak.
 Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 3
Tahun 2002 tentang Penanggulangan dan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika,
Psikotropika, Prekusor dan Zat Adiktif.
 Menurut data Badan Narkotika Nasional
(Tahun 2016) Penduduk Indonesia mencapai
3,1 Juta Jiwa (1,6 Juta mencoba memakai;
1,4 juta teratur memakai dan 943 kategori
pengguna). Dan dimana 4 dari 100 anak
adalah pengguna/ pemakai narkoba.
Diharapkan dengan kegiatan
Sosialisasi tentang Informasi
Narkoba dan Pembentukan
Forum Komunikasi Anak Tanpa
Narkoba menjadi salah satu
upaya preventif dan persuasif
untuk mewujudkan generasi
muda Kalimantan Tengah Tanpa
Narkoba
 Jangka
Pendek
Memberikan informasi terkini seputar
Narkoba

 JangkaMenengah
Edukasi dan pendekatan terhadap pelajar di
Kalimantan Tengah

 JangkaPanjang
optimalnya tim dan Forum Komunikasi Anak
Tanpa Narkoba
 Jangka Pendek
Meningkatnya pengetahuan pelajar tentang
narkoba dan segala turunannya

 Jangka Menengah
Tumbuhnya kesadaran pemahaman tentang bahaya
narkoba bagi kesehatan dan masa depan

 Jangka Panjang
Peningkatan kapasitas anak dan pengembangan
karakter bangsa yang terlihat dari sikap antisipatif
terhadap narkoba menjadikan anak/pelajar agen
perubahan dan pembaharuan.
 PELAJAR DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Sosialisasi ke sekolah-sekolah
melalui instansi-instansi
terkait
Sosialisasi melalui media
publik
Konseling
Forum
Kurangnya partisipasi pelajar sbg
peserta
Banyaknya penolakan dari
korban/keluarga korban narkotika
Cara penyampaian materi sosialisasi
yang cenderung kaku dan searah (sulit
untuk menarik perhatian peserta)
Minim pendekatan secara personal, ke
korban maupun keluarga korban
 Kemasan penyampaian/penyajian sosialisasi
yang lebih attraktif dan inovatif serta
bersemangat bersifat lebih “anak muda”.
 Pesan singkat (slogan-slogan) atau kampanye
anti narkoba melalui media publik.
 Melakukan pendampingan tindakan represif
Aparat Kepolisian ataupun BNN dalam hal
razia/penertiban.
 Memfasilitasi kegiatan-kegiatan positif melewati
forum komunikasi anak anti narkoba.
1. Narkoba merusak generasi muda bangsa karena :
 Ideologi : pengguna narkoba merasa sangat ketergantungan
(kecanduan) sehingga bersikap disorientasi diri, melupakan
norma-norma kehidupan dalam masyarakat dan cenderung
melakukan perbuatan yang menyimpang.
 Ekonomi : jumlah uang yang beredar hanya digunakan
untuk hal-hal yang konsumtif, sehingga
melemahkanketahanan ekonomi.
 Sosial budaya : penyalahgunakan narkoba berdampak pada
kesehatan psikologis menyebabkan sikap malas, kurang
konsentrasi, kurang kreatif.
 Pertahanan dan keamanan : meningkatnya kriminalitas
berdampak lemahnya ketahanan dibidang pertahanan dan
keamanan.
2. Semua pihak memiliki peran untuk bertindak preventif dan
persuasif pada penyalahgunaan narkoba.
Semua pihak terkait dapat
bekerja sama dalam
memberantas peredaran dan
penyalahgunaan narkoba pada
generasi muda, khususnya
pelajar.

Anda mungkin juga menyukai