Mekanika Fluida II 30 April
Mekanika Fluida II 30 April
Penilaian :
1. Tugas/kuis
2. Kehadiran ≥75 %
3. UTS
4. UAS
Referensi:
White, Frank M., Fluid Mechanics, 7th Edition, McGraw Hill
2
Analisis Dimensional
6
Contoh soal 5.2
5.2
7
Contoh soal 5.2 (lanjutan)
8
Contoh soal 5.3
9
Contoh soal 5.3 (lanjutan)
10
Contoh soal 5.3 (lanjutan)
11
Aliran viskos di dalam saluran
Formasi aliran turbulen di dalam pipa Gambar skets Reynold - aliran transisi
daerah sisi masuk (a dan b) dan hilir (c dan d) laminer (a), turbulen (b), dan foto (c)
13
Bilangan Reynold
Hasil analisis dimensional, bilangan Reynold untuk aliran
dalam saluran :
𝑹𝒆 = 𝝆𝑽𝒅 = 𝑽𝒅
𝝁 𝒗
ρ = massa jenis, V = kecepatan rata-rata, d = diameter saluran,
μ = viskositas dinamik, v = viskositas kinematik
Bilangan Reynold kritis untuk perancangan aliran dalam pipa:
𝑹𝒆𝒌𝒓𝒊𝒕𝒊𝒔 = 𝟐𝟑𝟎𝟎
Pada Re = 2300 terjadi transisi rejim aliran dari laminer ke
turbulen.
14
Aliran di dalam saluran panjang
d = diameter saluran
15
Untuk aliran turbulen :
16
Head loss
Volume atur aliran stedi dalam pipa yang telah berkembang penuh
diperlihatkan pada gambar di bawah ini. Persamaan kontinuitas antara
penempang 1 dan 2 untuk aliran inkompresibel
17
Head loss pipa
18
Penggabungan pers (6.9) dan pers (6.10):
19
Contoh soal 6.3 (lanjutan)
20
Contoh soal 6.3 (lanjutan)
21
Contoh soal 6.4
22
Contoh soal 6.4 (lanjutan)
23
Aliran turbulen dalam pipa
Gambar di bawah ini memperlihatkan tegangan geser laminer dan
tegangan geser turbulen dalam aliran turbulen di lapisan dekat dinding.
Tegangan geser laminer mendominasi di lapisan dinding (wall layer), dan
tegangan geser turbulen mendominasi di lapisan luar (outer layer).
Lapisan antara lapisan dinding dengan lapisan luar dinamakan lapisan
tumpang tindih (overlap layer).
Gambar distribusi tegangan
geser (a) dan kecepatan (b)
dalam aliran turbulen.
C. B. Millikan (1937), di
lapisan tumpang tindih,
kecepatan berubah dengan
logaritma y:
Pers (6-28)
Faktor gesekan Darcy:
24
Faktor gesekan
Untuk aliran turbulen penuh dalam pipa dinding halus diperoleh konstanta
tak bersatuan k = 0,4 dan B = 5, persamaam logaritma lapisan tumpang
tindih (6-28) menjadi
25
Penurunan tekanan
𝜋𝑑 2
Subtitusi debit 𝑄 = 𝑉 ke persmaan (6.40)
4
Digram Moody
Colebrook (1939) menggabungkan persamaan (6.38) untuk dinding
pipa halus dan persamaan (6.47) untuk dinding pipa kasar
26
Diagram Moody
27
28
Contoh soal
29
30
31
Rugi-rugi minor
Dalam sistem perpipaan, selain terdapat head loss major yang dihitung
dengan menggunakan diagram Moody juga terdapat tambahan rugi-rugi
yang dikenal sebagai rugi-rugi minor atau rugi-rugi lokal yang
disebabkan oleh:
Sisi masuk atau keluar pipa
Ekspansi dan kontraksi mendadak
Bengkokan, belokan, dan sambungan
Head loss minor:
2
ℎ𝑚 = 𝐾 𝑉
2𝑔
koefisien rugi-rugi K tidak bersatuan.
Head loss total sistem perpipaan:
32
Koefisien rugi katup
a. Gate valve
b. Globe valve
c. Angle valve
d. Swing – check valve
e. Disk – type gate valve
33
Koefesien rugi-rugi sambungan
34
Koefisien rugi-rugi sambungan
35
Contoh soal
36
Contoh soal (lanjutan)
37
Sistem Pipa
Jaringan pipa
38
Pipa seri
Laju volume (debit):
Pipa paralel:
Rugi-rugi head (penurunan tekanan pada masing-masing
pipa sama) dan total laju volune sama dengan jumlah laju
volume masing-masing pipa
39
Contoh soal
40
Contoh soal
41
Contoh soal (lanjutan)
Jaringan pipa
Penggunaan jaringan pipa (pipe network) di antaranya digunakan
untuk sistem penyedian air ke apartemen di perkotaan.
Perhitungan jaringan pipa sangat rumit tapi mengikuti aturan dasar
berikut :
1) Jumlah laju volume neto menuju setiap pertemuan pipa sama
dengan nol
2) Jumlah penurunan tekanan (rugi head) pada setiap loop
tertutup sama dengan nol
43
3) Semua perubahan tekanan memenuhi persamaan diagram Moody
dan koefisien rugi-rugi minor
Pengukuran fluida
44
Jenis pengukuran aliran
Mengukur sifat-sifat lokal: kecepatan, tekanan, temperatur, massa
jenis, viskositas, intensitas turbulen)
Mengukur sifat-sifat gabungan: laju massa, laju volume
Mengukur sifat-sifat global: visualisasi medan aliran keseluruhan
Pengkuran kecepatan lokal:
45
Pitot tube statik
46
Contoh soal
47
Pengukuran Debit
Persamaan debit:
49
Koefisien discharge
Pelat orifis
50
Contoh soal
51
Rota Meter
52
Aliran Melewati Permukaan Luar Benda
Bilangan Reynold:
𝑅𝑒𝐿 = 𝜌𝑈𝐿 = 𝑈𝐿
𝜇 𝑣
53
Aliran melintasi benda tumpul
Pada kondisi aliran ideal terbentuk lapisan batas tipis dan di bagian
belakang menebal. Pada kondisi aliran aktual terbentuk lapisan
batas tipis di permukaan depan dan tekanan turun tetapi di
permukaan belakang tekanan naik dan aliran terpisah semakin
luas.
54
Aliran melewati pelat datar
(7.5)
Θ = tebal momentum 55
Contoh soal
56
Lapisan batas pada pelat datar
Laminer
Persamaan Prandtl pada lapisan batas:
57
Tebal lapisan batas
Jarak tegak lurus dari permukaan pelat ke titik yang memiliki
kecepatan u = 0.99U pada jarak x dari tepi hulu
58
Contoh soal
59
Contoh soal (lanjutan)
60
Gradien tekanan pada lapisan batas
61
Drag gesekan dan drag tekanan
63
Pengaruh perbandingan t/c terhadap gaya drag
64
Pengaruh separasi aliran pada silinder
66
Koefisien drag silinder elips
Soal 7-91
Buat grafik variasi kecepatan putar
anemometer terhadap kecepatan
angin untuk kecepatan
angin 0 < U < 25 m/s
apabila tahanan torsi
bantalan 0,004 n.m
67
Contoh soal
68
Gaya angkat pada benda
Benda-benda terangkat seperti airfoil, hydrofoil, dan vane digunakan
untuk membangkitkan gaya sebesar mungkin yang tegak lurus
tehadap aliran bebas dan hambatan sekecil mungkin. Benda-benda
terangkat mempunyai bentuk seperti sayap burung yang tipis (t/c ≤
0,24) dan secara skets diperlihatkan oleh gambar di bawah ini.
69
Luas bidang rata (planform area) Ap = bc
Koefisien lift (CL) dan koefisien drag (CD) berubah terhadap
sudut serang (α) dan bilangan Reynold (Re).
Bilangan Reynold:
𝑉𝑐
𝑅𝑒 =
𝑣
Gambar di vawah ini merupakan visualisasi aliran asap pada
sudut serang besar (15 sampai 20º) yang memperlihatkan
pemisahan aliran sepenuhnya pada permukaan atas yang
dinamakan stall, gaya angkat turun drastis, gaya drag naik
drastis.
Visualisasi stall
70
Koefisien lift airfoil NACA
Contoh soal:
71