Anda di halaman 1dari 10

Pendahuluan

Sebelum menjelajahi lebih lanjut tentang keuntungan


satu sistim komunikasi terhadap sistim komunikasi
yang lain, perlu dilakukan klarifikasi beberapa definisi
penting. Sistim komunikasi analog adalah yang
mentransmisikan sinyal-sinyal analog–yaitu time signal
yang berada pada nilai kontinu pada interval waktu
yang terdefinisikan. Jika time signal analog tersebut di-
sample, maka yang terjadi adalah urutan bilangan-
bilangan (nilai-nilai) yang harus ditransmisikan. Daftar
nilai ini masih berupa nilai analog – yang bisa bernilai
tak berhingga. Sistim ini belum digital. Kita katakan itu
sebagai sistim diskrit terhadap waktu (discrete time)
atau sistim ter-sampel (sampled system). Jika nilai-nilai
tersampel tersebut dibuat menjadi himpunan diskrit
(misalkan integer), maka sistim menjadi digital.
Iwan H/ISTN
Pendahuluan (Cont’)
Beberapa sistem merupakan kombinasi hybrid baik digital
maupun analog. Seperti saat mata kita menelusuri
halaman ini, sistim psikologi kita beroperasi secara
analog, seperti saat kita menatap gradasi dari sebuah
gambar di halaman ini.
Dasar dari sistem digital adalah, jika kita memprogram diri
kita untuk mencari beberapa huruf, misalkan
alphanumeric atau huruf-huruf Yunani dan symbol-
simbol matematika. Selanjutnya, pada level yang lebih
tinggi, kita membuka kamus komunikasi, yang berisi
sekumpulan 30.000-an kemungkinan huruf. Ada
kemungkinan huruf yang akan kita cari ada di dalam
kamus tersebut, atau tidak ada. Jika huruf yang kita cari
ada di kamus, berarti kita menerima huruf tadi dengan
benar, jika tidak ada, berarti kita menerima sesuatu yang
salah. Dengan definisi di atas, kita mencoba mencari
keuntungan dan kerugian sistim komunikasi digital
dibandingkan dengan sistim analog.
Iwan H/ISTN
Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan Komunikasi Digital :
1. Error hampir selalu dapat dikoreksi.
2. Mudah menampilkan manipulasi sinyal (seperti
encryption).
3. Range dinamis yang lebih besar (perbedaan nilai
terendah terhadap tertinggi) dapat dimungkinkan.
Kerugian Komunikasi Digital :
1. Biasanya memerlukan bandwidth yang lebih besar.
2. Memerlukan sinkronisasi.

Iwan H/ISTN
Gambar

Gambar 1.2. menunjukkan kekontrasan hubungan antara sistim


komunikasi analog dan sistim komunikasi digital.

Iwan H/ISTN
Penguat

Pada sistim analog, terdapat amplifier di sepanjang jalur


transmisi. Setiap amplifier menghasilkan penguatan
(gain), baik menguatkan sinyal pesan maupun noise
tambahan yang menyertai di sepanjang jalur transmisi
tersebut.
Pada sistim digital, amplifier digantikan regenerative
repeater. Fungsi repeater selain menguatkan sinyal,
juga “membersihkan” sinyal tersebut dari noise.
Pada sinyal “unipolar baseband”, sinyal input hanya
mempunyai dua nilai – 0 atau 1. Jadi repeater harus
memutuskan, mana dari kedua kemungkinan tersebut
yang boleh ditampilkan pada interval waktu tertentu,
untuk menjadi nilai sesungguhnya di sisi terima.
Iwan H/ISTN
Keuntungan Kom. Digital

Keuntungan kedua dari sistim komunikasi digital adalah


bahwa kita berhubungan dengan nilai-nilai, bukan
dengan bentuk gelombang. Nilai-nilai bisa dimanipulasi
dengan rangkaian rangkaian logika, atau jika perlu,
dengan mikroprosesor. Operasi-operasi matematika
yang rumit bisa secara mudah ditampilkan untuk
mendapatkan fungsi-fungsi pemrosesan sinyal atau
keamanan dalam transmisi sinyal.

Iwan H/ISTN
Keuntungan Kom. Digital (Cont’)

Keuntungan ketiga berhubungan dengan range dinamis.


Kita dapat mengilustrasikan hubungan ini dalam sebuah
contoh. Perekaman disk piringan hitam analog
mempunyai masalah terhadap range dinamik yang
terbatas. Suara-suara yang sangat keras memerlukan
variasi bentuk alur yang ekstrim, dan sulit bagi jarum
perekam untuk mengikuti variasi-variasi tersebut.
Sementara perekaman secara digital tidak mengalami
masalah, karena semua nilai amplitudo-nya, baik yang
sangat tinggi maupun yang sangat rendah,
ditransmisikan menggunakan urutan sinyal terbatas
yang sama.

Iwan H/ISTN
Kerugian Sist. Kom. Digital
Kerugian sistim digital dibandingkan dengan sistim analog
adalah, bahwa sistim digital memerlukan bandwidth
yang besar.
Sebagai contoh, sebuah kanal suara tunggal dapat
ditransmisikan menggunakan single - sideband AM
dengan bandwidth yang kurang dari 5 kHz. Dengan
menggunakan sistim digital, untuk mentransmisikan
sinyal yang sama, diperlukan bandwidth hingga
empat kali dari sistim analog.
Kerugian yang lain adalah selalu harus tersedia
sinkronisasi. Ini penting bagi sistim untuk mengetahui
kapan setiap simbol yang terkirim mulai dan kapan
berakhir, dan perlu meyakinkan apakah setiap simbol
sudah terkirim dengan benar.

Iwan H/ISTN
Buku
• Simon Haykin, Communication System, John Wiley & Son,
Singapore, 1995.
• BP Lathi, Modern Digital and Analog Communication Systems,
HIS
• Hwei Hsu, PhD, Analog and Digital Communication, McGraw Hill
– Schaum’s Outline Series, 2003
• M. Schwart, Information Transmission Modulatio and Noise,
McGraw Hill, 1990.
• Haykin S. 2000. Communication Systems, 4th Edition, New York:
John Wiley.
• Sklar B. 2001. Digital Communications: Fundamentals and
Applications, 2nd Edition, Prentice Hall.
• Couch, Leon W. 1997. Digital and Analog Communication
Systems, New Jersey: Prentice-Hall.
• Carlson A.B., Crilly P.B., Rutledge J.C., 2002, Communication
Systems. 4th Edn., New York: McGraw-Hill.
Iwan H/ISTN
Sinyal dengan Noise

Iwan H/ISTN

Anda mungkin juga menyukai