Anda di halaman 1dari 12

Rapat Kerja Teknis

Distrik Navigasi Kelas I Belawan


Belawan, 20 April 2017
Tugas Pokok (Keputusan Dirjenhubla No.07.09/1/9-05)
1. Mengumpulkan data sebagai bahan Pemutakhiran pada buku
petunjuk pelayaran dan peta laut;
2. Melaksanakan survei kenavigasian guna penetapan :
 Alur pelayaran
 Posisi dan jenis SBNP
 Skema pemisah lalu lintas dilaut (Traffic Separation Sceme)
 Rute dan arah garis haluan yang dianjurkan (Recommended Tracks)
 Rute air dalam (Deep Water Route)
 Daerah yang harus dihindari (Areas to be Avoided)
 Daerah lalu lintas pedalaman (Inshore Traffic Zone)
 Daerah kewaspadaan (Precaution Areas)
 Daerah putaran (Roundabouts) 2
 Pembangunan SBNP
Kegiatan pengolahan dan
pengumpulan data
(Keputusan Dirjenhubla No.07.09/1/9-05)

Penentuan posisi
Pengukuran kedalaman perairan
Pengamatan pasang surut
Pengamatan arus
Pengamatan kadar garam
Pengamatan tinggi rendah gelombang
Pengambilan jenis bahan dasar laut
Pengukuran elevasi SBNP
Pengukuran jarak tampak SBNP 3
PASAL 14 :
 AYAT (1) “BAHWA SURVEY HIDRO-OCEANOGRAFI SEBAGAI SALAH SATU
TAHAPAN KEGIATAN PEMBANGUNAN ALUR-PELAYARAN

PASAL 57 :
 AYAT (1)“KEGIATAN PENGAWASAN ALUR-PELAYARAN DILAKUKAN OLEH
PETUGAS ALUR-PELAYARAN”
 AYAT (2) “PETUGAS ALUR-PELAYARAN MERUPAKAN PERSONIL
KELOMPOK PENGAMATAN LAUT”
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN
NO PM 129 TAHUN 2016
TENTANG
ALUR-PELAYARAN DILAUT DAN BANGUNAN DAN/ATAU INSTALASI DI PERAIRAN

Alur pelayaran adalah


perairan yang dari segi
kedalaman, lebar dan
bebas hambatan
pelayaran lainnya
dianggap aman dan
selamat untuk dilayari
kapal angkutan laut.
PP No.5 Tahun 2010

PASAL 4

(1) Pemerintah bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan dan keamanan


pelayaran dalam penyelenggaraan kenavigasian
(2) Tanggung jawab dalam penyelenggaraan kenavigasian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. alur-pelayaran;
b. sarana bantu navigasi-pelayaran;
c. telekomunikasi-pelayaran;
d. pemanduan; dan
e. pemberian pelayanan meteorologi.
PM 129 Tahun 2016 Tentang Alur Pelayaran di Laut
dan Bangunan dan/atau Instalasi di Perairan
menetapkan a. alur-pelayaran di laut;
MENTERI b. sistem rute;
c. tata cara berlalu lintas; dan
d. daerah labuh kapal sesuai
dengan kepentingannya.
Pasal 5 BAB III
PM
129/2016, (psl.3) BAB II
Pasal 4 PM
Penyelenggaraan alur 129/2016,
pelayaran di laut Alur Pelayaran Pasal 2
Penyelenggaraan
Alur Pelayaran di dilakukan untuk : Umum &
a. Ketertiban Lalu Perlintasan Alur-Pelayaran
Laut Dilaksanakan Lintas Kapal
Oleh Pemerintah b. Monitor Pergerakan Alur Pelayaran di Laut
Kapal
c. Mengarahkan Masuk Pelabuhan
Pergerakan Kapal
d. Pelaksanaan Hak
Lintas Damai Kapal- Penetapan Alur
kapal asing
a. Perencanaan Pelayaran Menuju
b. Pembangunan ke Tersus
c. Pengoperasian ditetapkan melalui
d. Pemeliharaan; Izin
dan Penyelenggaran
e. Pengawasan
Alur Pelayaran Utk
Badan Usaha
Drafting RKM Alur
Pelayaran

Bab
IV
Psl.22
Koridor Alur Sistem Tata Cara Berlalu Daerah Labuh
Pelayaran Rute Lintas Kapal
Pasal
14
•Koridor Alur (panjang dan
•Survey Hidrografi
Lebar)
•SBNP •RIP
•Data Kapal
•Daerah yg harus
•Daerah Kewaspadaan (Critical •DLKR/DLKP
dihindari •Peta
Area)
(Obstacle) Bathimetri
•Daerah Lalulintas Pedalaman
•Data Kapal •Obstacle
•Daerah yang Harus Dihindari
•Data Traffic Kapal
•Rute Air Dalam
•Kondisi geografis
•Garis Haluan yang Dianjurkan
•Efisiensi Jarak
•Rute Dua Arah/Satu Arah
Pelayaran
•Skema Pemisah LL di Laut
•IMO Ships’
•Colreg 1972
Routeing
Pasal
7
•Penataan Jalur Sempit (psl.8)
•Titik Mati (Point of no return)
(psl.9)
•Lebar Alur Satu Arah (psl.10)
•LebarDalam Belokan Alur (psl.11)
•Lebar Alur Dua Arah, dan (psl.12)
•Daerah Olah Gerak (psl.13)
Kegiatan
Penataan alur dan perlintasan

Kapasitas Pelayanan Perijinan Keselamatan

Pre-Dredge, Progress Survey dan Penetapan


Pengadaan dan
dan Final Sounding Alur, Sistem Rute dan
Upgrading Peralatan
Pengerukan Tata Cara Berlalu-lintas
Penyelenggaraan Alur
dan Perlintasan secara Berkala
Standarisasi peralatan
survey dan desain Rekomendasi Teknis
Penetapan Lokasi Pelabuhan
laboratorium (Umum dan Tersus)
pengamatan laut Penyusunan dan
Penyempurnaan Juknis
Survey
Pelatihan dan Survey Penggelaran
Sertifikasi Surveyor Pipa dan Kabel Laut
Clearance Jembatan
dan Bangunan di atas Pemeliharaan, Kalibrasi
Identifikasi, Database Alur dan Supervisi
Pelatihan Pemetaan dan Sistem Informasi Penggunaan (log book)
Alur dan Perlintasan Alat Survey

Pemetaan Seluruh Alur dan Perlintasan


KEPUTUSAN MENTERI TENTANG PENETAPAN ALUR PELAYARAN, SISTEM
RUTE, TATA CARA BERLALU-LINTAS DAN DAERAH LABUH KAPAL SESUAI
DENGAN KEPENTINGANNYA

No LOKASI KEPUTUSAN MENTERI


1 PELABUHAN SORONG, PELABUHAN ARAR DAN KEPUTUSAN MENHUB NOMOR 354 TAHUN 2017
PERLINTASAN SELAT SELE
2 PELABUHAN TANJUNG PRIOK KEPUTUSAN MENHUB NOMOR 4 TAHUN 2017
3 PELABUHAN BENOA KEPUTUSAN MENHUB NOMOR 3 TAHUN 2017
4 SELAT PELENG KEPUTUSAN MENHUB NOMOR 499 TAHUN 2016
5 PELABUHAN PALEMBANG KEPUTUSAN MENHUB NOMOR 482 TAHUN 2016
6 ALUR-PELAYARAN BARAT SURABAYA KEPUTUSAN MENHUB NOMOR 455 TAHUN 2016
7 PELABUHAN CILACAP KEPUTUSAN MENHUB NOMOR 476 TAHUN 2015
8 PEBUHAN TANJUNG EMAS, SEMARANG KEPUTUSAN MENHUB NOMOR 475 TAHUN 2015
9 PELABUHAN MAKASSAR KEPUTUSAN MENHUB NOMOR 469 TAHUN 2015
10 PELABUHAN BITUNG KEPUTUSAN MENHUB NOMOR 467 TAHUN 2015
11 PELABUHAN TELUK BAYUR KEPUTUSAN MENHUB NOMOR 443 TAHUN 2015
12 PELABUHAN PONTIANAK KEPUTUSAN MENHUB NOMOR 442 TAHUN 2015
5 alur-pelayaran untuk dilakukan penataan
dan diusulkan penetapannya

1. Alur-Pelayaran Pelabuhan Pangkalan Susu

2. Alur Pelayaran Pelabuhan Kuala Langsa

3. Alur-Pelayaran Pelabuhan Krueng Geukeuh

4. Alur-Pelayaran Pelabuhan Labuhan Bilik

11
5. Alur-Pelayaran Pelabuhan Tanjung Tiram

Anda mungkin juga menyukai