Anda di halaman 1dari 30

BAB 1

Kasus-kasus Pelanggaran Hak dan


Pengingkaran Kewajiban Warga
Negara
Hak asasi manusia memiliki ciri-ciri khusus,
sebagai berikut :

• 1) Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah hak asasi


semua manusia yang ada sejak lahir.
• 2) Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk
semua orang tanpa memandang status, suku bangsa,
gender, agama, perbedaan lainnya.
• 3) Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia tidak
dapat dicabut atau diserahkan kepada pihak lain.
• 4) Tidak dapat di bagi, artinya semua orang berhak
mendapatkan semua hak , apakah hak sipil, hak politik,
hak ekonomi, sosial dan budaya.
A. Makna Hak dan Kewajiban Warga Negara
1. Makna hak warga Negara
• Hak merupakan semua hal yang harus kita
peroleh atau dapatkan. Hak dapat berbentuk
kewenangan, kekuasaan untuk melakukan
sesuatu. Hak timbul akibat dari
dilaksanakannya kewajiban, kewajiban terlebih
dahulu baru menuntut haknya.
• Hak asasi manusia adalah hak yang melekat
pada diri setiap pribadi manusia bersifat
universal, tidak terpengaruh oleh status
kewarganegaraan seseorang.
• Hak warga Negara merupakan seperangkat hak
yang melekat pada diri manusia dalam
kedudukannya sebagai anggota dari sebuah
Negara. Hak warga Negara dibatasi oleh status
kewarganegaraannya.
• Jadi : tidak semua hak warga Negara adalah
hak asasi manusia, namun semua hak asasi
manusia juga merupakan hak warga Negara.
Contoh hak warga Negara dalam UUD Negara
RI Tahun 1945:

1) Hak setiap warga Negara untuk menduduki jabatan dalam


pemerintahan Republik Indonesia, hal ini adalah hak asasi
warga Negara Indonesia dan tidak berlaku bagi warga Negara
lain.
Misalnya: menjadi Presiden/Wakil Presiden, Gubernur/Wakil
Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, Walikota/Wakil Walikota,
Kepala Desa, Camat, Hakim Konstitusi, Hakim Agung, BPK,
MPR, DPR, DPD, DPRD, Kapolri, TNI, PNS, Polisi, Jaksa.
Gubernur Bank Indonesia, dan semua jabatan yang hanya
dapat diduduki oleh Warga Negara Indonesia.
2) Pasal 27 ayat 2 : Tiap-tiap warga Negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

3) Pasal 27 ayat 3 : Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut


serta dalam pembelaan Negara.

4) Pasal 28 D ayat 3 : Setiap warga Negara berhak atas


kesempatan yang sama dalam pemerintahan.

5) Pasal 30 ayat 1 : Tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib


ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara .

6) Pasal 31 ayat 1 : Setiap warga Negara berhak mendapat


pendidikan
2. Makna kewajiban warga negara

• Kewajiban diartikan sebagai segala sesuatu yang harus


dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
• Kewajiban warga Negara adalah tindakan atau perbuatan
yang harus dilakukan oleh seorang warga Negara sesuai
ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
• Kewajiban warga Negara dibatasi oleh status
kewarganegaraan seseorang.
Contoh :
• Kewajiban bela negara Indonesia hanya berlaku bagi warga
negara Indonesia saja.
Kewajiban asasi merupakan kewajiban dasar
setiap orang dan tidak dibatasi oleh status
kewarganegaraan seseorang.
Contoh :
• Menghormati hak hidup adalah kewajiban
setiap orang tanpa dibatasi oleh status
kewarganegaraannya.
• Hak dan kewajiban saling berkaitan atau memiliki
hubungan sebab akibat (kausalitas). Seseorang akan
mendapatkan karena memenuhi kewajiban yang
dimilikinya.
• Contoh : Seorang pekerja akan mendapatkan upah
setelah melaksanakan pekerjaan yang menjadi
kewajibannya.

• Hak yang didapatkan seseorang dapat berasal dari


kewajiban yang dipenuhi orang lain.
• Contoh : Seorang pelajar memperoleh ilmu
pengetahuan akibat dari guru yang memenuhi
kewaibannya yaitu melaksanakan kegiatan
pembelajaran di kelas.
• Pelaksanaan hak dan kewajiban ini sering tidak
seimbang sehingga sering terjadi kesenjangan
sosial, ketimpangan bahkan pertentangan di
masyarakat.
• Contoh : warga Negara belum mendapatkan
pekerjaan dan kehidupan yang
layak. Pengelolaan sumber alam yang
meresahkan masyarakat karena lingkungan hidup
dan sawah mereka tercemar.
B. Substansi hak dan kewajiban warga
negara dalam Pancasila
Melalui apa Pancasila menjamin hak asasi manusia?
• Yaitu melalui nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya.
Nilai Pancasila sebagai Ideologi Terbuka ada tiga
yaitu:
a. nilai ideal atau dasar,
b. nilai instrumental,
c. nilai praksis.
Hak Asasi Manusia dalam Nilai Ideal Pancasila
Nilai ideal Pancasila Hak asasi yang terkandung
Sila Ketuhanan Yang Menjamin kemerdekaan untuk memeluk agama, melaksanakan
Maha Esa ibadah dan menghormati perbedaan agama
Menempatkan setiap warga Negara pada kedudukan yang
Sila Kemanusiaan yang sama dalam hukum serta memiliki kewajiban dan hak-hak
adil dan beradab yang sama untuk mendapat jaminan dan perlindungan hukum
Mengamanatkan adanya unsur pemersatu di antara warga
Negara dengan semangat rela berkorban dan menempatkan
Sila Persatuan Indonesia
kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi
atau golongan
Sila Kerakyatan yang Menghargai hak setiap warga Negara untuk bermusyawarah
dipimpin oleh hikmat mufakat yang dilakukan tanpa tekanan, paksaan, intervensi
kebijaksanaan dalam yang membelenggu hak partisipasi mayarakat
permusyawaratan/perwa
kilan
Sila Keadilan sosial Mengakui hak milik perorangan dan dilindungi
bagi seluruh rakyat pemanfaatannya oleh Negara dan memberi kesempatan sebesr-
Indonesia besarnya pada masyarakat.
Nilai instrumental merupakan penjabaran nilai-nilai dasar Pancasila, bersifat lebih
khusus sebagai pedoman pelaksanaan ke lima sila Pancasila. Nilai instrumental
berbentuk ketentuan konstitusional mulai dari UUD NRI Tahun 1945 sampai
Peraturan Daerah.
Contoh nilai instrumental yang berkaitan dengan hak dan kewajiban warga Negara
:
Ketentun Konstitusional Mengatur tentang
Pasal 28A-28J Hak dan kewajiban warga Negara Indonesia
Tap MPR No. Hak asasi manusia terdapat piagam hak asasi
XVII/MPR/1998 manusia
Konvensi menentang penyiksan dan perlakuan
atau penghukuman yang kejam, tidak
UU RI No. 5 Tahun 1998
manusiawi, atau merendahkan martabat
manusia
UU RI No. 39 Tahun 1999 Hak asasi manusia
UU RI No. 26 Tahun 2000 Pengadilan Hak asasi manusia
Kovenan internasional tentang hak-hak sipil dan
UU RI No. 11 Tahun 2005
politik
UU RI No. 12 Kovenan internasional hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya
Tahun 2005
Perpu No. 1 Tahun Pengadilan hak asasi manusia
1999
Perpem No. 2 Tata cara perlindungan terhadap korban dan saksi dalam pelanggaran hak
Tahun 2002 asasi manusia yang berat

Perpem No. 3 Kompensasi, restitusi, rehabilitasi terhadap korban pelanggaran hak asasi
Tahun 2002 manusia berat

Kepres No. 50 Komisi Nasional Hak asasi manusia


Tahun 1993
Kepres No. 83 Pengesahan konvensi No. 87 tentang kebebasan berserikat dan
Tahun 1998 perlindungan untuk berorganisasi

Pembentukan pengadilan HAM pada pengadilan negeri Jakrta pusat,


Kepres No. 31 Pengadilan Negeri Surabaya, Pengadilan negeri medan, dan pengdilan
tahun 2001 negeri medan
Perubahan kepres No. 53 Tahun 2001 tentang Pembentukan pengadilan
Kepres No. 96 hak asasi manusia Ad Hoc pada Pengadilan negeri Jakarta pusat
Tahun 2001

Kepres No. 40 Rencana aksi nasional hak asasi manusia Indonesia tahun 2004-2009
Tahun 2004
Nilai praksis merupakan realisasi nilai-nilai
instrumental/pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai praksis senantiasa berkembang dan selalu dapat
dilakukan perubahan sesuai perkembangan zaman dan aspirasi
masyarakat karena pancasila adalah ideologi terbuka.
Contoh nilai praksis Pancasila yang berkaitan dengan hak dan
kewajiban warga Negara :

Sila Pancasila Perwujudan nilai praksis


 Hormat-menghormati dan bekerjasama
antar umat beragama sehingga terbina
kerukunan hidup
Ketuhanan Yang Maha  Saling menghormati kebebasan beribadah
Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya
 Tidak memaksakan suatu agama dan
kepercayaan kepada orang lain
· Mengakui persamaan derajat, hak dan
kewajiban antara sesama manusia
· Saling mencintai sesama manusia
· Tenggang rasa kepada orang lain
Kemanusiaan yang adil · Tidak semena-mena kepada orang lain
dan beradab · Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
· Berani membela kebenaran dan keadilan
· Hormat-menghormati dan bekerjasama dengan
bangsa lain

· Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan


dan keselamatan bangsa dan Negara di atas
kepentingan pribadi dan golongan
· Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan
Negara
Persatuan Indonesia
· Cinta tanah air dan bangsa
· Banga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air
Indonesia
· Memajukan pergaulan demi persatuan dan
kesatuan bangsa yang berbhineka tunggal ika
E.

· Mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat


Kerakyatan yang · Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
dipimpin oleh · Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
hikmat untuk kepentingan bersama
kebijaksanaan · Menerima dan melaksanakan setiap keputusan
dalam musyawarah
permusyawaratan/ · Mempertanggungjawabkan setiap keputusan musyawarah
perwakilan secara moral kepada Tuhan Y M E

· Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban


· Menghormati hak-hak orang lain
· Suka member pertolongan kepada orang lain
Keadilan sosial · Menjauhi sikap pemerasan kepada orang lain
bagi seluruh rakyat · Menjauhi sifat boros dan gaya hidup mewah
Indonesia · Menghargai hasil karya orang lain
C. Kasus Pelanggaran Hak dan
Pengingkaran Kewajiban Warga Negara:

1) Kasus pelanggaran hak warga Negara


• Pelanggaran hak warga Negara terjadi ketika warga Negara
tidak dapat menikmati atau memperoleh haknya sesuai dengan
yang ditetapkan dalam undang-undang.
• Pelanggaran hak warga Negara karena pengingkaran
kewajiban yang dilakukan baik oleh pemerintah maupun
warga Negara sendiri.
• Contoh : Kemiskinan masih ada penyebabnya, bisa
pemerintah dan warga Negara itu. Pemerintah misalnya
program pembangunan tidak berjalan, bisa juga warga Negara
malas untuk bekerja atau tak memiliki ketrampilan.
Penyebab pelanggaran hak warga Negara secara
internal:
• a. Sikap egoisme
• b. Rendahnya kesadaran hukum dalam hidup
berbangsa dan bernegara
• c. Sikap tidak toleran
Penyebab pelanggaran hak dan kewajiban secara
ekternal :
• a. Penyalahgunaan kekuasaan
• b. Ketidaktegasan aparat penegak hukum
• c. Penyalahgunaan teknologi
Contoh pelanggaran hak warga Negara :
UUD 1945 Pelanggraran hak warga Negara
Pasal 27 ayat 1 Penegakan hukum belum maksimal, kasus salah tanggkap,
perbedaan perlakuan terhadap pelanggar hukum karena
kekayaan dan jabatan masih terjadi

Pasal 27 ayat 2 Tingkat kemiskinan dan angka pengangguran di Indonesia


masih cukup tinggi
Pasal 28 A-28 J Semakin merebaknya kasus pelanggaran hak asasi manusia
seperti pembunuhan, pemerkosaan, kekerasan rumah
tangga, dan lainnya

Pasal 29 ayat 2 Masih terjadi kekerasan mengatasnamakan agama,


penyerangan tempat peribadatan
Pasal 31 ayat 1 Angka putus sekolah yang masih tinggi
Pelanggaran hak cipta, peredaran vcd bajakan, plagiat,
pelanggaran hak kekayaan intelektual
2. Pengingkaran terhadap kewajiban warga
Negara merupakan pengabaian terhadap
pemenuhan kewajiban yang harus dipenuhi
warga Negara berdasarkan undang-undang.
• Penyebab pengingkaran tersebut adalah
rendahnya kesadaran hukum, tingginya sikap
egoisme, hanya memikirkan bagaimana cara
mendapatkan haknya dan melupakan
kewajibannya.
Contoh pengingkaran kewajiban warga Negara mulai
dari kategori ringan sampai berat :

Contoh pengingkaran kewajiban warga Ringan Berat


negara
Membuang sampah sembarangan P

Melanggar aturan lalu lintas P

Merusak fasilitas negara P

Tidak membayar pajak kepada negara P

Tidak berpartisipasi dalam usaha P


pertahanan dan keamanan negara
C. Penangan Pelanggaran Hak dan
Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

• Penanganan kasus pelanggaran hak dan


kewajiban oleh Pemerintah dapat dilakukan
melalui upaya preventive (pencegahan)
sebelum terjadi pelanggaran
dan refresive (penindakan) terhadap
pelanggaran yang telah terjadi
Upaya-upaya preventive Negara, sebagai berikut :
a. Menegakkan supremasi hukum dan demokrasi.
• Melalui pendekatan ini para penegak hukum berkewajiban
memberi pelayanan yang adil pada masyarakat, memberi
perlindungan terhadap seseorang dari perbuatan melawan
hukum.
b. Memaksimalkan peran lembaga Negara penegak hukum
seperti :
• 1. KPK
• 2. Komnas HAM
• 3. KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia)
• 4. Lembaga Ombudsman RI
• 5. Komnas Perempuan (Komisi nasional anti kekerasan
terhadap perempuan)
c. Peningkatan kualitas pelayanan public
(umum)
d. Peningkatan kesadaran bernegara pada
masyarakat melalui lembaga pendidikan
e. Peningkatan profesionalisme lembaga
keamanan dan pertahanan
f. Peningkatan kerjasama antara golongan
masyarakat agar saling memahami dan
menghormati.
Upaya-upaya refresive pemerintah dalam
penangan kasus pelanggaran hak dan kewajiban
warga Negara :
a. Kepolisian : penangkapan pelaku pembunuhan,
terorisme, penganiayaan, pelanggaran lalu lintas.
b. TNI : menangani kasus separatisme, segala
ancaman baik dari dalam dan luar negeri.
c. KPK : penangkapan dan penanganan para
koruptor dan penyalahgunaan keuangan Negara.
d. Lembaga peradilan : menjatuhkan vonis atau
hukuman seadil-adilnya terhadap pelanggaran dan
pengingkaran kewajiban warga Negara.
Upaya Penanganan Kasus Pelanggaran Hak dan
Pengingkaran Kewajiban Warga Negara Oleh
Masyarakat
1. Di Lingkungan Keluarga:
a. Orang tua harus memberikan contoh yang
baik
b. Semua anggota Keluarga harus mengetahui
kewajiban dan hak nya masing –masing
c. Orang tua sudah seharusnya memberikan
pembagian yang adil kepada anaknya
2. Di lingkungan Sekolah:
a. Setiap Guru harus memberikan contoh yang
baik
b. Setiap warga sekolah harus mengetahui hak
asasi yang di miliki oleh setiap warga sekolah
c. Setiap warga sekolah harus mengetahui
kewajiban asasi yang di miliki setiap orang
3. Di Lingkungan Masyarakat:
a. Dalam lingkungan masyarakat sudah
seharusnya kita saling menghargai satu sama
lain
b. Selalu menaati peraturan yang berlaku

Anda mungkin juga menyukai