PNEUMONIA
Oleh:
dr. Wisuda Moniqa Silviyana, Sp.P, MKes
PNEUMONIA
DEFINISI :
MAYOR
1.membutuhkan ventalasi mekanik
2.membutuhkan vasopressor > 4 jam [syok septik]
MINOR
1.Pa02/FiO2 kurang dari 250 mmHg
2.foto toraks paru menunjukkan kelainan bilateral
3.tekanan sistolik < 90 mmHg
Faktor modifikasi yang dapat meningkatkan risiko
infeksi oleh patogen tertentu pada pneumonia
komunitas (ATS 2001)
Pneumokokus resisten terhadap penisilin
•Umur lebih dari 65 tahun
•Memakai obat-obat golongan B laktam selama tiga bulan terakhir
•Pecandu alkohol
•Penyakit gangguan kekebalan
•Penyakit penyerta yang multipel
Pseudomonas aeruginosa
•Bronkiektasis
•Pengobatan kortikosteroid > 10 mg/hari
•Pengobatan antibiotik spektrum luas > 7 hari pada bulan terakhir
•Gizi kurang
Terapi empirik
Pengobatan pneumonia atipik
adalah 30-70%
• Out come lebih buruk pada pasien
dengan bakteremia, penyakit
medis non bedah, yang tidak
respon dengan antibiotik
50 P<.001 P = .504
*
Hospital Mortality (%)
*
40
30
20
*
10
0
None Early Onset Late Onset
*Upper 95% confidence interval Nosocomial Pneumonia
• HAP:
• Early onset (0-4 days): S. pneumoniae, H. influenzae
• Late onset (5+ days): oxacillin resistant S. aureus, P. aeruginosa
• VAP:
• Early onset (0-4 days): oxacillin susceptible S. aureus, S.
pneumoniae, Hemophilus sp.
• Late onset (5+ days): Acinetobacter sp. and S. maltophilia
Occurrence (%)
0.0 10.0 20.0 30.0
MSSA
MRSA
CAP
HCAP
Haemophilus
spp
HAP
Pseudomonas
VAP
spp
Klebsiella
spp
Patogen pada pneumonia
Acinetobacter
spp
Etiology
HAP
M
Pasien yang mana yang beresiko?
• Pasien penyakit hati sebelum dan selama transplantasi
• Chronic kidney yang menjalani hemodialisis
• Cardiovaskuler disease yang menjalani operasi
• Abdominal cancer, head and neck cancer
• Leukemia
• COPD
• Cerebral palsy
• Asma, stroke, bronkitis kronis, faringitis, infeksi HIV, diabetes,
alkoholisme, penyakit Parkinson
• Dirawat di rumah sakit, orang lanjut usia di panti jompo
Admisi rumah sakit
• Keputusan admisi rawat inap tergantung klinisi
• Skor Severity dapat membantu.
A Study by Kollef and Colleagues Evaluating the Impact of Inadequate Antimicrobial Therapy on Mortality
60 *P<.001
52*
50
Hospital Mortality (%)
42*
40
30 24
18
20
10
0
All-Cause Mortality Infection-Related Mortality
Inadequate antimicrobial treatment Adequate antimicrobial treatment
(n=169) (n=486)
Ditambah
PNEUMONIA ASPIRASI
Pneumonia aspirasi
• Aspirasi merupakan proses terbawanya bahan yang ada di
orofaring maupun isi lambung pada saat respirasi ke saluran
napas bawah dan dapat menimbulkan kerusakan parenkim
paru
• Pneumonia Aspirasi sering dijumpai pada anak- anak dan
lansia.
• orang yang lemah & keracunan alkohol /obat atau tidak sadar
memiliki resiko untuk menderita pneumonia aspirasi
Predisposis
Kondisi yang memudahkan aspirasi pneumonia antara lain:
•Penurunan kesadaran
•Kelainan esofagus
•Penyakit neurologis
•Kondisi mekanis, seperti nasogastric tube (NGT) , intubasi
endotrakeal, trakeostomi, endoskopi saluran cerna,
bronkoskopi, gastrostomi atau Post pyloric feeding tube
•Penggunaan obat -obatan yang menekan asam lambung.
•Kondisi lain, seperti muntah hebat, posisi telentang lama, dan
penyakit kritis.
•Usia tua
TIPE ASPIRASI PNEUMONIA
1. Aspirasi asam lambung mendelson's syndrome.
2. Aspirasi bacteria dari orofaringieal
3. Aspirasi minyak exogenous lipoid pneumonia
4. Aspirasi benda asing akut respirasi distres
Diagnosis
• Pasien dengan faktor risiko
• Bukti radiografis adanya infiltrat sugestif aspirasi pneumonia.
• Lokasi infiltrat pada foto toraks tergantung pada posisi pasien
ketika aspirasi terjadi.
Terapi
Diagnosis pasti
•CT scan paru
•Foto thorax ( minimal)
Diagnosis Banding
1. Bronkitis kronis
2. Tuberkulosis paru (penyakit ini dapat disertai kelainan anatomis
paru berupa bronkiektasis)
3. Abses paru (terutama bila telah ada hubungan dengan bronkus
besar)
4. Penyakit paru penyebab hemoptisis, misalnya : karsinoma paru,
adenoma paru dan sebagainya
5. Fistula bronkopleural dengan empiema
tatalaksana
1. Pengelolaan Umum
1.Menciptakan lingkungan yang baik dan tepat bagi pasien.
2.Memperbaiki drainase postural.
3.Mencairkan sputum yang kental.
4.Mengatur posisi tempat tidur pasien.
5.Mengontrol infeksi saluran nafas
2. Pengelolaan Khusus
Kemoterapi pada bronkiektasis
(1) secara kontinyu untuk mengontrol infeksi bronkus (ISPA), (2) Untuk
pengobatan eksaserbasi infeksi akut pada bronkus / paru, (3) Atau
keduanya.
Harus berdasarkan hasil uji sensitivitas kuman terhadap antibiotik secara
empirik.
Antibiotik diberikan selama 7-10 hari, selama eksaserbasi
Antibiotik tunggal atau kombinasi sampai kuman penyebab infeksi
terbasmi atau sampai terjadi konversi warna sputum.
Drainase sekret dengan bronkoskop
• 3. Pengobatan Simptomatik
• Pengobatan obstruksi bronkus
• Pengobatan hipoksia
• Pengobatan hemoptisis
• Pengobatan demam
• Pemberian antibiotik sesuai dosis, dan obat antipiretik
komplikasi
• Hemoptisis ( bisa masif)
• Hipertensi portal
• Gagal napas
• Gagal jantung kanan
Pencegahan
Etiologi
1. Bakteri anaerob
2. Bakteri aerob
3. Jamur,parasit, amoeba
ABSES PARU
Patofisiologi
Mikroorganisme
mekanisme pertahanan saluran
nafas atas dan bawah
parenkim paru
rongga berisi nanah (abses paru)
ABSES PARU
• GEJALA TANDA
- Deman - Suhu
- Menggigil
- Nyeri tekan
- Batuk produktif
- Perkusi redup
dengan sputum
berbau amis - Suara nafas bronchial
- Sputum kuning - Ketinggalan gerak
kehijauan sampai tempat lesi
kecoklatan - VF menghilang
- Perkusi redup/pekak
- Bunyi nafas hilang
ABSES PARU
• Pemeriksaan laboratorium
- Hitung jenis leukosit
- PMN banyak ditemukan
• Penyebab abses
pemeriksaan sputum
ABSES PARU
• Foto posisi lateral
ABSES PARU
• Foto posisi AP
ABSES PARU
• CT SCAN
EFUSI PLEURA
EFUSI PLEURA
Pleuritis :
- pleuritis eksudativ (efusi pleura)
- pleuritis fibrinosa (Sicca)
EFUSI PLEURA EFUSI ?
PLEURA
Pl. Parietalis
PL. Viseralis
Pars Mediastinalis
Pars diafragmatica
Pars Intercostalis
Transudat Eksudat
- Warna Jernih (Serous) Keruh
- Uji Rivalta - +
- Lokalisasi Bilateral Unilateral
- Protein C.P ≤ 0.5 0.5
Prot. serum
- LDH C.P ≤ 0.6 0.6
LDH serum
PENYEBAB
Transudat Eksudat
Penatalaksanaan
• Pasang WSD
• Sitostatika intrapleura (bila sel ganas positif)
EFUSI PLEURA
Radiologis
> 75 ml sinus kostofrenikus tumpul
> 300 ml gambaran efusi pleura
Garis Ellis Domessau
pemeriksaan lateral dekubitus
Diagnostik Fisis
- Fremitus melemah - suara napas melemah/
- Redup menghilang
EFUSI PLEURA
Penyebab
* trauma dinding dada
* penyakit primer di paru
- TB paru - reumatoid artritis
- pneumonia - SLE (<<)
- infark paru - uremia (<<)
- Ca. bronkus
- abses paru
EFUSI PLEURA TUBERKULOSIS
Penatalaksanaan
• pemeriksaan cairan untuk diagnosis
• drainase bila sesak
• obat anti TB
• kortikosteroid
- mencegah perlekatan
- mempercepat absorpsi
EFUSI PLEURA MASIF
• pleurodesis - talk
- tetrasiklin
- sitostatik
• pleurektomi
Adriamicin 40 - 60 mg
Bleomisin 15 - 30 mg
EMPIEMA