Anda di halaman 1dari 23

AKUNTANSI ASET TETAP BERWUJUD

KELOMPOK 4 :
Abdul Aziz
Dini Fadillah
Mohammad Luthfi
Weni Avri Rahman
Aset Tetap adalah aset berwujud yang diperoleh dalam
bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu,
yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak
dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal
perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari
satu tahun (PSAK No. 16 Revisi Tahun 2007).
Pengakuan Aset Tetap
Biaya yang dikeluarkan untuk perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset
jika dan hanya jika :
1. Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan
aset tersebut akan mengalir ke entitas; dan
2. Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

Biaya perolehan (Cost) adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan
atau dinilai wajar dari imbalan lain yang diserahkan untuk memperoleh
suatu aset pada saat perolehan atau kontruksi, bila dapat diterapkan,
jumlah yang didistribusikan pada aset saat pertama kali diakui sesuai
dengan persyaratan tertentu dalam PSAK lain.
Biaya perolehan terdiri atas harga beli, termasuk bea import,
PPN masukan yang tidak dapat dikreditkan, dan biaya lain yang
dapat diatribusikan secara langsung sampai aset tersebut siap
dipakai atau berada ditempat.
Contoh : Pembelian Minibus dengan kapasitas lebih 10 orang
= Harga Pembelian = Rp 220.000.000
= PPN yg harus dibayar 10% = Rp 22.000.000
= PPnBM yg harus dibayar 10% = Rp 22.000.000
= Harga Perolehan = Rp 264.000.000
Komponen biaya perolehan aset tetap (Paragraf 16 PSAK No. 16
Revisi 2007) :
 Harga perolehan
Dalam komponen harga perolehan termasuk bea impor dan pajak
pembelian yang tidak boleh dikreditkan setelah dikurangi diskon
pembelian dan potongan-potongan lain.
 Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk
membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap
digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen.
 Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan
restorasi lokasi aset. Kewajiban biaya-biaya tersebut timbul pada saat
aset diperoleh atau karena entitas menggunakan aset selama periode
tertentu yang bertujuan selain menghasilkan persediaan.
Biaya yang diatribusikan secara langsung :

1. Biaya imbalan kerja yang timbul dari pembangunan


atau akuisisi asset tetap
2. Biaya penyiapan lahan pabrik
3. Biaya handling dan penyerahan awal
4. Biaya perakitan dan instalasi
5. Biaya pengujian asset
6. Komisi Profesional
Perolehan Aset Tetap
• Perolehan Aset Tetap secara Gabungan
Apabila aset diperoleh secara gabungan, maka harga
perolehan masing-masing aset tetap ditentukan dengan
mengalokasikan harga gabungan berdasarkan perbandingan
nilai wajar masing-masing aset yang bersangkutan.
Contoh :
Harga bangunan termasuk tanah seharga Rp300.000.000 (
termasuk biaya notaris, bea balik nama, bea perolehan hak
atas tanah/bangunan, dan lain-lain)
Jenis Aset Harga Jual Alokasi Harga Perolehan
• Tanah 150.000.000 15 x 300.000.000 = 180.000.000
25

• Bangunan 100.000.000 10 x 300.000.000 = 120.000.000


25
Jumlah 250.000.000 = 300.000.000

Ayat jurnal saat pembelian tunai:


Tanah 180.000.000
Bangunan 120.000.000
Kas dan Bank 300.000.000
• Perolehan Aset Tetap secara Angsuran
Aset tetap yang diperoleh secara angsuran, perlu
diperhatikan mengenai kontrak pembeliannya.
Contoh:
Membeli aset tetap berupa mobil harga perolehan Rp
120.000.000 dibayar dalam 24 kali angsuran, angsuran
pokok Rp 5.000.000 per bulan dengan bunga 20% per
tahun.
Perhitungan angsuran pertama:
Angsuran pokok = Rp.5.000.000
Bunga 1/12 x 20% x 120.000.000 = Rp.2.000.000
Jumlah pembayaran = Rp.7.000.000

Angsuran bulan kedua:


Angsuran pokok = Rp.5.000.000
Bunga 1/12 x 20% x (120.000.000-5.000.000) = Rp.1.916.000
Jumlah pembayaran = Rp.6.916.000
Ayat Jurnal yang disusun :
1. Saat pembelian Aset Tetap

Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)


Mobil/Kendaraan (dalam angsuran) 120.000.000
Utang angsuran 120.000.000

2. Saat pembayaran

Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)


Utang angsuran 5.000.000
Beban bunga 2.000.000
Kas dan Bank 7.000.000
3. Saat pembayaran angsuran kedua

Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)


Utang angsuran 5.000.000
Beban bunga 1.916.700
Kas dan Bank 6.916.700
• Perolehan Aset Tetap secara Pertukaran
Menurut PSAK No. 16 (Revisi 2007) suatu aset tetap
dapat diperoleh dengan pertukaran atau pertukaran
sebagian. Biaya diukur pada nilai wajar aset yang
dipertukarkan atau diperoleh, yang paling andal,
sebanding dengan nilai wajar aset yang dipertukarkan
setelah disesuaikan dengan jumlah setiap kas atau
setara kas yang ditransfer.
• Perolehan Aset Tetap dengan Cara Membangun Sendiri
Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri atas harga belinya
dan setiap biaya dapat diatribusikan secara langsung dalam
membawa aset tersebut ke kondisi yang membuat aset
dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan.
Dari aspek perpajakan perolehan aset tetap dengan cara
membangun sendiri tersebut sebagai objek yang terutang
Pajak Pertambahan Nilai.
• Perolehan secara Hibah, Bantuan dan Sumbangan
Dalam perolehan secara hibah, bantuan, dan sumbangan
secara langsung dihubungkan dengan perlakuan akuntansi
pajak, karena akuntansi komersial sedikit mengatur aset
yang diperoleh dari sumbangan (donasi).
Modal donasi dari sisi akuntansi pajak mengacu pada Pasal
10 ayat (4) UU PPh yang mengatur berikut ini.
1. Apabila terjadi pengalihan harta berupa bantuan,
sumbangan, harta hibah, atau warisan, syarat yang harus
dipenuhi berdasarkan Pasal 4 ayat (3) huruf a dan huruf b
adalah:
Tidak termasuk sebagai objek pajak adalah:
a. 1) bantuan atau sumbangan, termasuk zakat yang diterima oleh
badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau
disahkan oleh pemerintah dan para penerima zakat yang berhak;
2) harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah dalam garis
keturunan lurus satu derajat, dan oleh badan keagamaan, badan
pendidikan, badan sosial, atau pengusaha kecil, termasuk koperasi
yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan;
sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan,
pemerintahan, atau penguasaan antara pihak-pihak yang
bersangkutan;
b. Warisan
2. Apabila tidak memenuhi syarat yang diperlukan sesuai
Pasal 4 ayat (3) huruf a UU PPh dengan contoh kongkret
yaitu harta hibahan yang diberikan tersebut ternyata
mempunyai hubungan usaha, pekerjaan, kepemilikan,
atau penguasaan antara pihak-pihak yang bersangkutan,
maka dasar penilaian bagi yang menerima penghibahan
sama dengan nilai pasar dari harta tersebut.
Penyusutan Aset Tetap
PSAK No. 16 (Revisi 2007) penyusutan adalah alokasi sistematis
jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur
manfaatnya.
Penyusutan dilakukan terhadap aset tetap berwujud dengan syarat
aset tetap berwujud tersebut:
1. Diharapkan digunakan selama lebih dari satu periode
akuntansi;
2. Memiliki suatu masa manfaat yang terbatas; dan
3. Ditahan oleh suatu perusahaan untuk digunakan dalam
produksi atau memasok barang dan jasa untuk disewakan, atau
untuk tujuan administrasi.
Pasal 11 Undang-Undang Pajak Penghasilan, penyusutan atas
pengeluaran untuk pembelian, pendirian, penambahan,
perbaikan, atau perubahan harta berwujud, kecuali tanah yang
berstatus hak milik, hak guna bangunan, hak guna usaha, dan
hak pakai, yang memiliki dan digunakan untuk mendapatkan,
menagih, dan memelihara penghasilan yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 1 (satu) tahun dilakukan dalam bagian-bagian
yang sama besar masa manfaat yang telah ditentukan bagi harta
tersebut.
Persyaratan aset yang dapat disusutkan menurut ketentuan perpajakan
meliputi:
1. Harta yang disusutkan adalah harta berwujud
2. Harta tersebut mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun
3. Harta tersebut digunakan untuk mendapatkan, menagih, dan
memelihara penghasilan
Terdapat pula aset yang menurut akuntansi dapat disusutkan, tetapi
menurut akuntansi pajak tidak dapat disusutkan, yaitu:
1. Aset tetap perusahaan berupa kendaraan yang dikuasai dan dibawa
pulang pegawai, termasuk juga yang ada di daerah terpencil
2. Aset tetap perusahaan berupa rumah yang terletak bukan di daerah
terpencil yang ditempati pegawai yang tidak diberi tunjangan oleh
perusahaan
Metode Penyusutan Sesuai Ketentuan Komersial
Dalam praktik akuntansi komersial metode penyusutan dapat
digunakan sesuai pengelompokan menurut kriteria berikut
ini:
• Dasar waktu
a. Metode garis lurus (straight line method)
Biaya Penyusutan : Tarif Penyusutan x Dasar Perhitungan Penyusutan
a. Metode pembebanan umum
1) Metode jumlah angka tahun
Biaya Penusutan : Tarif Penyusutan x Dasar Penghitungan Penyusutan
Dasar Penghitungan Penyusutan : Harga perolehan/Nilai Residu
2) Metode saldo menurun/saldo menurun ganda
Biaya Penyusutan : Tarif Penyusutan x Dasar Penghitungan Penyusutan
Dasar Penghitungan Penyusutan : Harga Sisa Buku Awal Periode

• Dasar Penggunaan
a. Metode jam jasa (service hour method)
Harga Peroleha – Nilai Residu
Tarif penyusutan per jam :
Estimated Dervice Life
b. Metode unit produksi (productive output method)
Produksi Sebenarnya
Tarif Penyusutan :
Kapasitas Produksi
Biaya Penyusutan : Tarif Penyusutan x Dasar Penyusutan
Dasar Penyusutan : Harga Perolehan – Nilai Residu

3. Dasar Kriteria Lainnya bahwa biaya penyusutan dapat


dihitung dengan dasar jenis dan kelompok.

Anda mungkin juga menyukai