Anda di halaman 1dari 35

HALOGEN

Disusun Oleh:
Ai Sugianti
Anggie Silviyani
Fryda Pramaesheila
Nanda Putri Pratama
Derry Jatnika
Fajar Sakti Rahmanda
Pengertian
Halogen
O Apa Itu Halogen?
Halogen adalah kelompok unsur kimia yang
berada pada golongan VIIA di tabel periodik.
Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), Klor (Cl), brom
(Br), yodium (I), Astatin (At), dan unsur
ununseptium (Uus) yang belum ditemukan. Halogen
menandakan unsur-unsur yang menghasilkan
garam jika bereaksi dengan logam. Halogen juga
merupakan golongan dengan keelektronegatifan
tertinggi, jadi ia juga merupakan golongan paling
non-logam
O Mengapa disebut Halogen?
Disebut Golongan Halogen
dikarenakan unsur-unsur yang terdapat
pada golongan VIIA dapat bereaksi dengan
logam dan membentuk garam dapur,
serta bersifat sangat reaktif, maksudnya
cenderung menyerap satu elektron
membentuk ion bermuatan negative satu.
Sifat Halogen
O Sifat Fisis
O Kelarutan halogen dalam air berbeda-beda dari fluorin
sampai iodin makin sukar larut yaitu sebagai berikut:
 Gas fluorin (F2) sangat mudah larut dalam air, larutannya
berwarna kuning muda dan F2 mengoksidasi air, yaitu: 2F2
+ 2 H2O ---------> 4HF + O2
 Gas clor (Cl2) tidak larut sempurna dalam air, larutannya
berwarna hijau muda dan reaksinya lambat, yaitu: Cl2 + H2O
--------> HCl + HClO
 Brom cair tidak larut sempurna dalam air, larutannya
berwarna coklat kemerahan dan reaksinya lambat yaitu:
Br2 + H2O ---------> HBr + HBrO
 Iodin padat sukar larut dalam air tetapi I2 mudah larut
dalam larutan KI reaksinya: I2 + KI --------> KI3
O Sifat Kimia
 Kereaktifan Halogen
Kereaktifan halogen sangat besar. Hal ini disebabkan jari-jari atom
halogen sangat kecil sehingga mudah menarik electron. Dari fluorin
ke iodine sifat kereaktifan makin berkurang karena jari-jari atom
makin besar.
 Reaksi-Reaksi Halogen
1. Reaksi Halogen dengan Gas Hidrogen
Semua halogen (X2) dapat bereaksi dengan gas hydrogen,
membentuk hydrogen halide (HX) Persamaan reaksinya sebagai
berikut
H2 + X2 ----> 2HX
Contoh:
H2 + Cl2 ----> 2HCl(g)
O Unsur halogen adalah non-logam dan bersifat racun
yang sangat reaktif karena keelektronegatifan dan
afinitas elektronnya besar.
O Molekul unsur halogen adalah diatomik dan
warnanya dalam bentuk gas adalah sebagai berikut:
gas fluorin (F2) berwarna kuning muda, gas clor
(Cl2) berwarna hijau muda, gas brom (Br2)
berwarna merah tua, dan uap iodin (I2) berwarna
ungu. Sedangkan Iodin padat hitam dan astatin
bersifat radioaktif.
2. Reaksi dengan Logam
Halogen bereaksi dengan sebagian besar logam menghasilkan
halida logam dengan bilangan oksidasi tertinggi.
Contoh: 2Al + 3Br2 --------> 2 AlBr3
3. Reaksi dengan Nonlogam dan Metaloid
Fluorin bereaksi langsung dengan semua unsur nonlogam
kecuali nitrogen, helium, neon, dan argon. Bahkan dengan
pemanasan fluorin dapat bereaksi dengan intan dan xenon.
C + 2F2 ----> CF4
Xe + 2 F2 ----> XeF4
Fluorin juga dapat bereaksi dengan kaca, kuarsa dan silika.
SiO2 + SF2 -----> SiF4 + O2
Klorin dan Bromin tidak dapat bereaksi langsung dengan gas mulia,
karbon, nitrogen dan oksigen. Iodin juga tidak dapat bereaksi dengan
unsur-unsur tersebut tetapi dapat bereaksi langsung dengan Fosfat
P4 + 6I2 -----> 4PI3
4. Reaksi dengan Hidrokarbon
Pada umumnya halogen bereaksi dengan hidrokarbon. Reaksi tersebut
dikenal dengan halogenisasi. Kemampuan bereaksi unsur-unsur halogen
tidak sama, sesuai dengan daya reduksi halogen yang berkurang dari
fluorin ke iodine. Fluorin bereaksi dahsyat, sedangkan iodine tidak
bereaksi. Reaksi klorin dan bromin dapat berlangsung karena
pemanasan atau pengaruh sinar matahari. Reaksi yang biasa terjadi
pada hidrokarbon contahnya ialah sebagai berikut.
C2H6 + Cl2 ------> C2H5Cl + HCl
5. Reaksi dengan air
Fluorin bereaksi hebat dengan air membentuk HF dan
membebaskan Oksigen
F2 + H2O ↔ 2HF + ½ O2
Halogen yang lainnya mengalami reaksi
disproporsionasi dalam air menurut kesetimbangan
sebagai berikut
X2 + H2O ↔ HX + HXO
Dari klorin ke iodin keseimbangan diatas makin ke
sebelah kiri. Seperti telah disebutkan bahwa iodin
sukar larut dalam air.
6. Reaksi dengan Basa
Klorin, bromin dan iodin mengalami disproporsionasi
dalam basa.
Contohnya:
Jika klorin dialirkan dalam larutan NaOH pada suhu kamar
maka akan bereaksi membentuk NaCl dan NaClO.
CL2 + 2NaOH -------> NaCl + NaClO + H2O
Jika larutan NaOH itu dipanaskan, maka yang terbentuk
adalah NaCl dan NaClO3
3Cl2 + 6NaOH -------> 5NaCl + NaClO3 + 3H2O
7. Reaksi Antarhalogen
Antarhalogen dapat bereaksi membentuk senyawa
antar halogen. Reaksinya secara umum dapat
dinyatakan sebagai berikut : X2 + nY2 ----------->
2XYn
Dengan Y adalah halogen yang lebih elektronegatif
dan n adalah bilangan ganjil (1,3,5 atau 7). Senyawa
antar halogen paling mudah terbentuk dengan fluorin.
Tipe XY7 kanya dibentuk oleh I dengan F, yaitu IF7;
bromin hanya membentuk sampai BrF5; sedangkan
klorin hanya sampai ClF3.
 Daya Oksidasi Halogen
Halogen merupakan oksidator kuat. Daya oksidasi
halogen menurun dari atas kebawah. Daya oksidasi
halogen atau daya reduksi ion halida dicerminkan oleh
potensial elektrodenya.
F2 + 2e ↔ 2F- Eo = +2,87 V
Cl2 + 2e ↔ 2Cl- Eo = +1,36 V
Br2 + 2e ↔ 2Br- Eo = +1,06 V
I2 + 2e ↔ 2I- Eo = +0,54 V
 Reaksi Pendesakan Antarhalogen
Sesuai dengan daya oksidasinya yang menurun dari atas ke
bawah, halogen yang bagian atas dalam sistem periodik dapat
menoksidasi halida yang dibawahnya tetapi tidak sebaliknya.
Oleh karena itu halogen yang bagian atas dapat
mengusir/mendesak halogen yang bagian bawah dari
senyawanya.
Contoh:
Klorin dapat mendesak bromin, tetapi bromin tidak dapat
mendesak klorin.
Cl2 + 2NaBr ----> 2NaCl + Br2
Br2 + NaCl ----/----> (tidak ada reaksi.
Tabel Reaksi Pendesakan Antarhalogen

X2 X- F- Cl - Br - I-
F2 - + + +
Cl2 - - + +
Br2 - - - +
I2 - - - -
Keterangan :
(+) Ada reaksi
(-) Tidak ada reaksi
Asam Halida dan Asam
Oksihalogen
O Asam Halida
asam halida adalah suatu senyawa yang
dibentuk dari hidrogen dan golongan VIIA.
Jika asam tersebut adalah asam karboksilat,
senyawa tersebut mengandung gugus fungsional -
COX, yang terdiri dari gugus karbonil terikat pada
atom halogen seperti pada klorin. Rumus umum
untuk sebuah asil halida dapat dituliskan dengan
RCOX, di mana R dapat sebuah gugus alkil, CO adalah
gugus karbonil, dan X menunjukkan atom halogen.
O Asam Oksihalogen
Senyawa asam oksihalogen yaitu senyawa asam halida
yang mengandung oksigen; penamannya tergantung dari jumlah
biloks halogennya:
Biloks +1 : asam hipohalit {trivial} atau asam halat (I) {IUPAC}
Biloks +3 : asam halit {trivial} atau asam halat (III) {IUPAC}
Biloks +5 : asam halat {trivial} atau asam halat (V) {IUPAC}
Biloks +7 : asam perhalat {trivial} atau asam halat (VII)
{IUPAC}
Ganti suku kata “hal” pada kedua metode tata nama di atas
dengan nama halogennya (klor untuk Cl, brom untuk Br, iod
untuk I). Fluor F tidak memembentuk asam oksihalogen karena
paling elektronegatif dengan kata lain hanya mempunyai satu
bilangan oksidasi yaitu -1.
Contoh asam oksihalogen:
Asam dengan biloks +1 :
HClO : Asam hipoklorit {trivial} atau asam klorat (I)
HBrO : asam hipobromit {trivial} atau asam bromat (I)
Asam dengan biloks +3 :
HClO2 : asam klorit {trivial} atau asam klorat (III)
Asam dengan biloks +5 :
HClO3 : asam klorat {trivial} atau asam klorat (V)
HIO3 : asam iodat {trivial} atau asam iodat (V)
Asam dengan biloks +7 :
HClO4 : asam perklorat {trivial} atau asam klorat (VII)
HBrO4 : asam perbromat {trivial} atau asam bromat (VII)
Pembuatan Unsur
Halogen
O Fluor (F2)
Elektrolisis KHF2, dalam HF bebas air.
Fluor yang terbentuk dikompres kedalam tabung baja.
Flourin diperoleh melalui proses elektrolisis garam
kalium hydrogen flourida (KHF2) dilarutkan dalam HF
cair, ditambahkan LiF 3% untuk menurunkan suhu
sampai 100oC. Elektrolisis dilaksanakan dalam wajah
baj dengan katode baja dan anode karbon. Campuran
tersebut tidak boleh mengandung air karena F2yang
terbentukakan menoksidasinya.
KHF2 → K+ + HF2-
HF2 → H+ + 2F-
Katode : 2H+ + 2e- → H2
Anode : 2F- → F2 + 2e-
Untuk mencegah kontak (reaksi) antara logam
Na dan gas Cl2 yang terbentuk digunakan
diafragma berupa monel ( sejenis campuran
logam ).
O Klor(Cl2)
Sel down : elektrolisi leburan natrium klorida
Proses downs yaitu elektrolisis leburan NaCl (NaCl
cair). Sebelum dicairkan, NaCl dicampurkan dahulu
dengan sedikit NaF agar titik lebur turun dari 800oC
menjadi 600oC.
Katode : Na+ 2e- → Na
Anode : 2Cl- → Cl2 + 2e-
Untuk mencegah kontak (reaksi) antara logam Na dan
Cl2 yang tebentuk, digunakan diafragma lapisdan besi
tipis.
O Brom (Br2)
Air laut disamakan dengan H2SO4 encer dan direaksikan
dengan klor, penambahan asam dilakukan agar tidak terjadi
hidrolisis. Dengan penghembusan udara diperoleh volume
yang cukup besar yang mengandung brom kemudian dicampur
dengan SO2 dan uap air.
SO2 + Br2 + H2O ----> 2HBr + H2S04 (direaksikan dengan Cl2)
2 HBr + Cl2 ------> 2HCl + Br2
Penyulingan dengan KBr dapat menghilangkan klor dan dengan
penambahan KOH dapat menghilangkan I2.
Cl2 + 2 KBr -------> 2 KCl + Br2
I2 + OH- ---------> I- + OI- + H2O
O Yod(I2)
Dibuat dari Garam chili mengandung NaIO3 0,2
%. Setelah mengkristalkan NaNO3, filtrat yang
mengandung IO -3 di tambah NaHSO3 lalu di
asamkan.
IO - 3 + 3HSO - 3 -----> I- + 3HSO4
5 I - + IO - 3 + 6H + 3I2 + 3H2O
Endapan I2 yang terbentuk disaring dan
dimurnikan dengan cara sublimasi.
Kegunaan
Halogen
O Fluorin
Membuat senyawa CFC (CCl2F2)sebagai pendingin ruangan,
lemari es, dan mesin-mesin pendingin lainnya.
Untuk memisahkan isotop U-235 dari U-238 melalui difusi
gas dalam teknologi nuklir.
Garam fluorida (NaF) untuk mencegah kerusakan gigi pada
pasta gigi
Hidrogen Fluorida (HF) untuk membuat tulisan/lukisan di
atas kaca (mengetsa)
Magnesium Fluorida (MgF2) digunakan dalam bidang optik,
seperti pembuatan lensa.
Lithium Fluorida (LiF) digunakan sebagai katode
untuk PLED (LED organik), sebagai reaktor nuklir,
pendeteksi radiasi, dalam optik, dan lelehan garam.
Ammonium Bifluorida (NH4HF2) sebagai salah satu
komponen mengetsa
Berillium Fluorida (BeF2), dalam biokimia, ADP dan
BeF2 akan mengikat ATP
O Klorin
Membuat garam dapur NaCl
Klorinasi hidrokarbon untuk bahan baku industri plastik
serta karet sintesis
Pembuatan tetraklormetana (CCl4) dan etil klorida
(C2H5Cl) yang digunakan untuk membuat TEL
Desinfektan (Cl2) dan kaporit (CaCl(OCl))
HCl untuk membersihkan permukaan logam dari karat
KCl sebagai pupuk
MgCl2 sebagai penghancur es
CaCl2 untuk menambah massa jenis zat padat yang
bebas air garam
NH4Cl, sebagai bahan pembuatan kembang api dan
obat batuk
ZnCl2 untuk membuat bom asap
BaCl2 untuk menguji ion sulfat
HClO4 untuk bahan bakar roket
HClO sebagai sanitizer aktif dalam penanganan air
NaClO sebagai pemutih
PbCl2 untuk memproduksi gelas infrared transmisi
O Bromin
 Untuk membuat etil bromida (C2H5Br) yang dicampurkan ke
dalam bensin bertimbel
 AgBr sebagai bahan sensitif terhadap cahaya pada film fotografi
 HBr untuk produksi bromida alkil
 LiBr digunakan untuk pengondisian udara
 NaBr sebagai desinfektan pada kolam renang
 KBr untuk menahan resep-resep pengembangan hitam-putih
pada fotografi
 MgBr2 sebagai katalis untuk beberapa reaksi
 BaBr2 untuk pemurnian radium
 NH4Br untuk fotografi
O Iodin

 Asam Iodida (HI) untuk mensintesis NaI dan


KI
 KI untuk fotografi
 NH4I untuk fotografi dan medis
 CHI3 sebagai iodoform
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai