Anda di halaman 1dari 29

DIAGNOSIS DAN

TATALAKSANA ASMA
http://www.nlm.nih.gov/med
lineplus/ency/article/000360.
htm
Disampaikan :
Hartono
Bagian Keperawatan Medikal Bedah
Jurusan Keperawatan Poltekkes Ska
PENDAHULUAN
Prevalensi Asma di Indonesia
 Djajanto (1991) : 6 – 12 th = 16,4%
 Rosmayudi (1993) : 6 – 12 th = 6,6%
 Dahlan (1996) : 6 – 12 th = 17,4%
 Arifin (1996) : 13 – 15 th = 5,7%
 Rosalina I (1997) : 13 – 15 th = 2,6%
 Kartasasmita (2002): 6 – 7 th = 3,05%
: 13 – 14 th = 5,2%
DIFINISI
 Asma adalah gangguan inflamasi pada saluran napas,
yang menyebabkan serangan mengi, sesak napas,
sesak dada, dan batuk.
 Asma disebabkan oleh peradangan di saluran napas.
Saat serangan asma terjadi, otot-otot yang
mengelilingi saluran udara menjadi kencang dan
lapisan saluran udara membengkak. Hal ini
mengurangi jumlah udara yang bisa lewat, dan bisa
menyebabkan suara mengi
Pencetus Asma
PATOFISIOLOGI
Inflamasi

 Alergen masuk merangsang sel B


 Ig E meningkat, mengeluarkan mediator
 Permiabiltas epitel airway meningkat
 Diameter jalan napas menurun ok oedema
 Sekresi meningkat
 Kontraksi otot polos
 Perubahan migenik

HIPERAKTIFITAS BRONKUS

AIRWAY REMODELLING
Obstruksi Jalan Napas pada
Asma

 Bronkokontriksi
 Edema

 Sumbatan mukus

 Air way remodelling


Diagnosis

 Diagnosis bervariasi
 Pedoman Nasional Asma pada Anak

Batuk dan atau mengi berulang


dgn karakteristik episodik,
Nokturnal (variabilitas), reversibel
(dpt sembuh sendiri dgn atau
tanpa pengobatan), ditambah atopi
Algoritme diagnosis Asma pada Anak
• Batuk &/mengi
• Riwayat peny
• Pem fisik
• Uji tuberkulin

Patut diduga Asma Tidak jelas Asma :


•Episodik •Timbul masa neonatus
•Nokturnal/morning dipsn •Gagal tumbuh
•Musiman •Infeksi kronik
•Pasca aktifits fsk •Muntah/tersedak
•Riwyt atopik ps/ klg •Kelaiana fokal paru
•Kln sist kardiovs

Pemeriksaan peak flow meter/ Pertimb pemeriksaan :


spirometer untuk menilai : • Ro thorak dan sinus
• Reversibilitas (≥ 15 %) •Uji faal paru
• Variabilitas (≥ 15 %) •Resp thd bronkodilatator
•Uji profokasi bronkus
Tidak berhasil …pemeriksaan (lanjutan :
Berikan bronkodilator • Uji keringat
• Uji imonologis
• pe,meriksaan motilitas silia
berhasil
• pemeriksaan refluk GE

Sangat mungkin asma Tak m.dukung dx lain Mdukung Dx lain

Tentkan derjt & pencetus


Bila asma sedang/brt ft Ro Diaknosa & p.obat alternatif

Berikan obat anti asma. p.Timbangkn asma Bukan Asma


tdk b.hasil nilai ulang Dx, sbg peny penyerta
ketaatan & ketepatan terapi
Pembagian asma
 Derajat penyakit  Derajat serangan
 Asma Episodik  Ringan
jarang  Sedang
 Asma episodik sering  Berat
 Asma persisten  Ancaman gagal
napas
Derajat Penyakit asma
Parameter episode jarang Episode sering Asma persisten
klinis,kebutuhan obat
dan faal paru
Frekuensi serangan < 1 x / bulan >1 x / bulan Sering

Lama serangan < 1 x / mgg 1 x / mgg Hampir sepanjang thn


tidak ada remisi
Diantara serangan Tanpa gejala Sering ada gejala Gejala siang dan
malam
Tidur dan aktifitas Tidak Sering terganggu Sangat terganggu
terganggu
Pemerks fisik diluar Normal Mungkin Tak pernah normal
serangan terganggu
Obat pengendali Tidak perlu Perlu steroid Perlu steroid

Uji faal paru (diluar PEF / FEV1 PEF / FEV1 PEF / FEV1 < 60 %
serangan) > 80% 60 - 80% Variabilitas 20 – 30 %
Variabilitas faal paru > 15 % < 30 % < 50 %
(bila ada serangan)
PENATALAKSANAAN
 Tujuan ;
 Aktifitas normal termasuk bermaui dan olah
raga
 Gejal tidak timbul siang ataupun malam
 Uji faal paru senormal mungkin
 Efek samping obat dpt dicegah atau dikurangi
thd tumbuh kembang anak
Tatalaksana Asma

Penghindaran
Farmakoterapi
alergen

Pendidikan Pasien Imonoterapi


Penghindaran alergen
 Hindari pencetus :
 Tungau, debu rumah dll
 Makanan
 Jauhi binatang peliharaan sebelum dan sesudah
pengobatan
Pendidikan kesehatan
 Memberi pengetahuan kpd pasien dan keluarga
tentang asma
 Meningkatkan kepatuhan
 Petunjuk praktis tata laksana di rmh
 Hubungan pasien-kelg-dokter-perawat
Farmakoterapi
 Obat pereda (reliever)
 β2 agonis : inhaler, nebulizer, oral
 Epoineprin : Sc
 Teofilin/aminofilin : oral, IV
 Antikolinergik (Ipratropium br) : inhaler
 Steroid : oral, IM
 Obat pengendali (Controller)
 Steroid : inhaler
 Antileukotrien : oral
Obat secara hirupan
(MDI, Spacer, nebulizer)
Imonoterapi
 Dikenal sebagai desensitisasi
 Masih kontroversial
 Pencetus asma multifaktor
 Sudah ditinggalkan
SERANGAN ASMA

 Episode perburukan yang progresif dari gejala-


gejala batuk, sesak napas, mengi, rasa dada
tertekan atau kombinasi dari gejala-gejala tsb.
 Berdasarkan :
 Aktifitas saat serangan
 Klinis
 Tanda-tanda kecenderungan ggl napas
. ASMA

Pencetus :
 debu
Keggln terapi Tungau
jangka panjang Asap
makanan

SERANGAN
Penilaian derajat serangan
Parameter Ringan Sedang Berat Ancaman
ggl napas
Aktifitas Berjalan Brbicara Istirahat
(bayi) (menangis (menangis (berhenti
keras) lemah) makan)
Bicara kalimat Penggal Kata-kata
kalimt
Posisi Bisa Lebih suka Duduk
berbaring duduk bertopang
lengan
Kesadaran Mungkin Biasanya Biasanya bingung
teragitasi teragitasi teragitasi
Sianosis Tak ada Tak ada Ada

Mengi Sedang akhir Nyaring Terdengar Sulit / tak


eksp eksp ± insp terdengar
Otot bantu Biasanya Biasanya ya Gerakan
napas tidak paradok
Retraksi Dangkal, retk Sedang, ret Dangkal/hilang
intercostal sup sternum
Laju napas Takipnu Takipnu menurun

Laju nadi Normal Takikardi bradikardi

Pulsus Tak ada Ada Tak ada


paradoksus < 10 mmHg 10–20 mmHg (otot lelah)
PEF/FEV1 1% nil duga 1% nil duga
Pra b. diltasi > 60% 40 - 60%
Pasca b.diltasi > 80 % 60 - 80 %

SaO2 > 95% 91 – 95 %


PaO2 N > 60 mmHg
PaCO2 < 45 mmHg < 45 mmHg
Tatalaksana serangan asma
 Tatalaksana di rumah
 Di Rumah Sakit (IGD)
Tatalaksana di rumah

 Kenali gejala serangan asma


 β2 agonis : nebulisasi
: Metered dose inhaler dgn/tanpa
spase
: Per oral

 Masysrakat kita kurang populer


Tatalaksana di IGD
1. Nilai prediksi derajat serangan
2. Nebulisasi β2 agonis :
- 2 kali selang 20 menit
- nebulizer ke 3 ditambah antikolinergik
- serngan berat : langsung tambah kolinergik
3. Bila tak ada nebulizer :
- MDI dengan spacer
- Adrenalin SC
Tatalaksana serngan asma
. RINGAN

Nebulisasi

Observasi 1-2 jam SEDANG

PULANG RS BERAT

O2
Oksigen Nebulizer
Obat rotin, reliever Nebulizer Hidrasi
dan/ controlller IVFD Aminofilin
Steroid oral Ro
ICU
Setiap Pasien Asma
 Harus ada klarifikasi derajat penyakit dan
derajat serangan. Mis :
 Asma episodik jarang diluar serangan
 Asma episodik jarang dengan serangan sedang
 Asma episodik sering diluar serangan
 Asma episodik sering dengan serangan berat
 Asma persisten dengan serangan berat

Anda mungkin juga menyukai