Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 2

GERAK PARABOLA
֎ APRILLIA DELIANA
֎ APRILLIA DELIANI
֎ AUDRY WANDANI
֎ RAIHAN SYAFIRA

֍ MUHAMMAD FALAH
֍ TENGKU FATHIN
Gerak Parabola
Gerak Parabola juga dikenal sebagai Gerak Peluru. Dinamakan Gerak
parabola karena lintasannya berbentuk parabola, bukan bergerak lurus.
Contoh bentuk gerak ini dapat kita lihat pada gerakan bola saat dilempar,
gerakan pada peluru meriam yang ditembakkan, gerakan pada benda
yang dilemparkan dari pesawat dan gerakan pada seseorang yang
melompat maju.
Agar kamu memahami materi ini dengan baik, kamu harus memahami
terlebih dahulu materi berikut:
Operasi Vektor
Gerak Jatuh Bebas
Gerak Lurus (GLB dan GLBB)
Jika kita memerhatikan gambar diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa gerak parabola
memiliki 3 titik kondisi, yaitu:
Pada titik A, merupakan titik awal gerak benda. Benda memiliki kecepatan awal
Pada titik B, benda berada di akhir lintasannya.
Pada titik C, merupakan titik tertinggi benda. Benda berada pada ketinggian
maksimal , pada titik ini kecepatan vertikal benda besarnya 0 (nol)
Komponen Gerak pada Gerak Parabola
Gerak Parabola merupakan gabungan dari dua komponen gerak, yakni komponen gerak horizontal
(sumbu x) dan komponen gerak vertikal (sumbu y).
Mari kita bahas kedua komponennya:
• Komponen gerak parabola sisi horizontal (pada sumbu X):
- Komponen gerak horizontal besarnya selalu tetap dalam setiap rentang waktu karena tidak terdapat
percepatan maupun perlambatan pada sumbu x , sehingga:
- Terdapat sudut (θ) antara kecepatan benda (V) dengan komponen gerak horizontal dalam setiap
rentang waktu, sehingga:
- Karena tidak terdapat percepatan maupun perlambatan pada sumbu X, maka untuk mencari jarak
yang ditempuh benda (x) pada selang waktu (t) dapat kita hitung dengan rumus:
• Komponen gerak parabola sisi vertikal (pada sumbu Y):
- Komponen gerak vertikal besarnya selalu berubah dalam setiap rentang waktu karena benda
dipengaruhi percepatan gravitasi (g) pada sumbu y. Jadi kamu harus pahami bahwa benda
mengalami perlambatan akibat gravitasi
- Terdapat sudut [θ] antara kecepatan benda (V) dengan komponen gerak vertikal ,
sehingga:
- Karena dipengaruhi percepatan gravitasi, maka komponen gerak vertikal pada selang waktu
(t) dapat kita cari dengan rumus:
- Kita dapat mencari ketinggian benda (y) pada selang waktu (t) dengan rumus:
Jenis-jenis gerak parabola
Dalam kehidupan sehari-hari terdapat beberapa jenis gerak parabola, yaitu:
ᵜ Gerak benda berbentuk parabola, ketika diberikan kecepatan awal dengan sudut teta
terhadap garis horisontal, sebagaimana tampak pada gambar di bawah. Dalam kehidupan
sehari-hari terdapat banyak gerakan benda yang berbentuk demikian. Beberapa
diantaranya adalah gerakan bola yang ditendang oleh pemain sepak bola, gerakan bola
basket yang dilemparkan ke dalam keranjang, gerakan bola tenis, gerakan bola volly,
gerakan lompat jauh, dan gerakan peluru atau rudal yang ditembakan dari permukaan
bumi.
ᵜ Gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal pada ketinggian
tertentu dengan arah sejajar horisontal, sebagaimana tampak pada gambar di bawah.
Beberapa contoh gerakan jenis ini yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, meliputi
gerakan bom yang dijatuhkan dari pesawat atau benda yang dilemparkan ke bawah dari
ketinggian tertentu.
ᵜ Gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dari ketinggian
tertentu dengan sudut teta terhadap garis horisontal.
Rumus Gerak Parabola
Persamaan -Persamaan Gerak Peluru Kecepatan Awal Diuraikan Menjadi Komponen Horizontal V0x Dan Voy Yang
Besarnya :
V0x = V0 Cos Θ , dan
V0y = V0 Sin Θ
Karena Komponen Kecepatan Horizontal Konstan, Maka Pada Setiap Saat T Akan Diperoleh :
Vtx = V0x + At = V0x + (0)T = Vox = V0 Cos Θ, dan
X = V0xt + ½At2 = Voxt + ½(0)T2 = V0xt
Sementara Itu, Percepatan Vertikal Adalah –G Sehingga Komponen Kecepatan Vertikal Pada Saat T Adalah :
Vty = Voy – Gt = Vo Sin Θ – Gt ; Y = Voyt – ½Gt2 ; V2ty =V20y – 2gy
Persamaan Diatas Berlaku Jika Peluru Ditembakkan Tepat Pada Titik Awal Dari Sistem Koordinat Xy Sehingga X0 = Y0
= 0. Tetapi Jika Peluru Tidak Ditembakkan Tepat Pada Titik Awal Koordinat (X0 ≠ 0 Dan Y0 ≠ 0), Maka Kedua
Persmaan Tersebut Menjadi :
X = X0 +V0xt = X0 + (V0 Cos Θ)T
Y = Y0 +Voyt – ½Gt2
Pada Titik Tertinggi Artinya Pada Posisi Y Maksimum, Maka Kecepatannya Adalah Horizontal Sehingga Vty = 0.
Sehingga Persamaan Diatas Menjadi :
Vty = Voy -Gt
0 = Voy – Gt
T = Voy/G
T = VoSinO/G
Persamaan Diatas Menunjukkan Waktu Yang Dibutuhkan
Untuk Mencapai Ketinggian Maksimum. Kemudian
Subtitusikan Ke Persamaan (Y) Sehingga Diperoleh
Persamaan Ketinggian Maksimum Sebagai Berikut :

Subtitusi Persamaan (T) Ke Persamaan (X) Akan


Menghasilkan Posisi X Pada Saat Y Maksimum, Yaitu :

Sedangkan Pada Titik Terjauh Dari Titik Awal Artinya Posisi X


Maksimum, Maka Waktu Yang Dibutuhkan Untuk Mencapai
X Maksimum Adalah :

Dan Posisi Terjauh Atau X Maksimum Adalah :


Menentukan Waktu Pada Titik Puncak Atau
(Ketinggian Maksimum) dan Waktu Pada
Ketinggian Semula
Ketinggian maksimum di capai pada saat sebuah benda mencapai titik tertinggi
pada sumbu y. Pada ketinggian maksimum, kecepatan benda di titik tersebut iyalah
0 ( Vy = 0 ). Dan secara matematis, rumus untuk menentukan waktu ketinggian
maksimum di tuliskan seperti di bawah ini :
Tp = ( Vo sin θ ) : g
Dan untuk kembali ke posisi semula ( mencapai jarak maksimum ) dari keadaan
awal, rumus yang di gunakan harus di kali angka 2 dari waktu untuk mencapai
ketinggian maksimum. Dan secara matematis, rumus untuk menentukan waktu
kembali ke posisi semula di tuliskan seperti di bawah ini :
tt = 2 x tp = 2 x ( Vo sin θ ) / g
֍ Menentukan Ketinggian Maksimum (hmax)
Untuk menentukan ketinggian maksimum, rumus yang di gunakan iyalah sebagai
berikut :
hmax = ( Vo² sin² θ ) / 2g
֎ Menentukan Jangkauan Maksimum (xmax)
Selain ketinggian maksimum, kita juga bisa menghitung jangkauan maksimum.
Pengertian dari jangkauan maksimum sendiri merupakan jarak maksimum yang di
jangkau pada sumbu horizontal ( sumbu x ). Dan jangkauan maksimum di
rumuskan sebagai berikut :
Xmax = ( 2Vo² sin θ cos θ ) / g
Keterangan :
g = percepatan gravitasi ( m/s² )
θ = sudut elevasi ( º )
Vº = kecepatan awal ( m/s )
Xmax = jangkauan maksimum ( m )
hmax = ketinggian maksimum ( m )
tp = waktu mencapai titik puncak nya ( s )
tt = waktu mencapai jarak maksimum nya ( s )

Anda mungkin juga menyukai