Anda di halaman 1dari 49

MATERI INTI 2

PERENCANAAN KPP
DALAM PEMBERDAYAAN KELUARGA
SEHAT DI PUSKESMAS
DESKRIPSI SINGKAT

Pemberdayaan
Keluarga Sehat
di puskesmas

TUJUAN
PEMBANGUNAN
KESEHATAN
Moto : Serve and Go to the People
Melayani Masyarakat
(Old Chinese Poem, Yen Yang Chu, 1830 - 1873)
•Go to the people
•Live among them….
•Learn for them……..
•Love them……….
•Start with what they know…….,
build on what they have……..,
but of the best leaders
when their task is accomplished
•Their work is done,
the people all remarks……..
3 •“We have done it ourselves!”
PERENCANAAN KPP-PEMBERDAYAAN
KELUARGA SEHAT

PEMBERDAYAAN
KELUARGA SEHAT
TAHU, MAU, MAMPU

PERENCANAAN UPAYA KELUARGA SEHAT


PEMBERDAYAAN KLG-SEHAT
Pemberdayaan (empowerment): KPP pemberdayaan keluarga
• Merupakan proses pemberian
sehat :
informasi secara terus-
menerus ,berkesinambungan
• merupakan pendekatan
• mengikuti perkembangan sistematis dan interaktif
sasaran, untuk menyampaikan pesan,
• Untuk membantu sasaran, • dengan menggunakan
• Agar sasaran berubah dari berbagai saluran (media),
tidak tahu menjadi tahu / • berdasarkan kondisi sosial
sadar (aspek knowledge), budaya keluarga/masy.
• dari tahu menjadi mau (aspek • sebagai upaya intervensi
attitude), meningkatkan perilaku sehat
• dari mau menjadi mampu
dalam lingkungan keluarga
melaksanakan perilaku yang
diperkenalkan (aspek practice)
serta masyarakat.
Tujuan Pembelajaran

TPK:
TPU : Peserta mampu :
Peserta mampu 1. Menjelaskan konsep dasar
menyusun perencanaan KPP dalam
perencanaan KPP pemberdayaan Keluarga Sehat
dalam pemberdayaan 2. Melakukan analisis masalah
keluarga sehat di kesehatan keluarga .
puskesmas
3. Menyusun rencana kegiatan KPP
dalam pemberdayaan Keluarga
Sehat di Puskesmas
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Pokok bahasan 2 :
Pokok bahasan 1 :
Analisis masalah kesehatan
Menjelaskan konsep dasar keluarga.
perencanaan KPP dalam Sub-pokok bahasan :
pemberdayaan keluarga sehat
1. Identifikasi masalah
Sub-pokok bahasan : 2. Penetapan masalah prioritas
1. Pengertian , tujuan, 3. Kajian Formatif
manfaat,
Pokok bahasan 3 :
2. Ciri-ciri perencanaan yang
baik Penyusunan perencanaan KPP
dalam pemberd. KS
3. Jenis perencanaan Sub-pokok bahasan :
4. Langkah-langkah perenc 1. Pengembangan Strategi KPP
KPP dalam pemberd KS 2. Penyusunan rencana aksi KPP
dalam pemberd KS di Puskes
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Metode :
• Curah pendapat , CTJ, Disko Langkah 5
• Bermain peran , PKL Langkah 4:
Penyampaian
dan
Kegiatan praktik pembahasan
lapangan pokok bahasan
Langkah 3. Pendataan KS di 3 Penyusnan
Penyampaian wilayah perencanaan
dan pembahasan puskesmas., KPP dalam
pokok bahasan 2. dengan Pemberdayaan
Analisis masalah menggunakan KS dan sub
Langkah 2. Famuly Folder, pokok
Penyampaian kesehatan
keluarga dan Meliputi: bahasannya
dan (100 menit)
pembahasan sub pokok
Tahap persiapan
pokok bahasan bahasan
1. Konsep Tahap
(165 menit).
Langkah 1. pelaksanaan
Pengkondi
dasar
(180 menit) Total 10 Jpl:
perencanaan
sian KPP Pemberd T;2, P3. PL=5
(10 menit) KS dan sub
pokok bahasan
(50 menit).
Pokok Bahasan 1
Konsep Dasar
Perencanaan KPP Pemberdayaan KS
1) Pengertian perencanaan ..……..……??
2) Tujuan perencanaan………………….…??

3) Manfaat perencanaan…………………..……??
4) Ciri-ciri perencanaan yang baik…………??
Pengertian Perencanaan KPP
Pemberdayaan Keluarga Sehat:

Proses identifikasi dan merumuskan masalah


kesehatan keluarga yang ada disuatu wilayah

Upaya mengatasinya melalui pemberdayaan KS,


menentukan kebutuhan serta mengoptimalkan
sumberdaya yang tersedia untuk kegiatan KPP-KS.
Menetapkan wilayah sasaran, tujuan dan menyusun
langkah-langkah praktis kegiatan KPP KS yang tepat
sesuai situasi serta kondisi keluarga binaan agar
tujuan yang ditetapkan tercapai.
Tujuan KPP Pemberdayaan KS Di Puskesmas
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PROMOSI KESEHATAN, PERMENKES NO: 65 / 2013
TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PEMBINAAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT BIDANG KESEHATAN

•Tenaga • Data Kes •Optimalisasi • Meningkatnya


Promkes Keluarga sumberdaya upaya promotif dan
Dan Tenaga • Masalah Kes pelaksanaan preventif
Kes- (LP) Prioritas Status
KPP Pemberdy
Puskes Tahu, •Kajian Kesehatan
Keluarga Sehat • Keluarga tahu,
Mau , Mampu Formatif Keluarga
• KPP mau dan mampu
Melakukan KPP •Strategi KPP Meningkat
Pemberdy KS melakukan perilaku
Pemberdayaan Pemberdy KS dilakukan sehat
KS di Puskes •Rencana aksi secara “KIS”
KPP Pemberdy serta
•Terintegrasi dg KS di • Pengembangan
berkesinam- UKBM
UKM dan UKP Puskesmas bungan

PERMENKES NO:75/2014 TENTANG PUSKEMAS, MANAJEMEN PUSKESMAS,


SPM KAB/KOTA
Tujuan Perencanaan
KPP Pemberdayaan KS Di Puskesmas
Tujuan Umum:
Mengarahkan sumberdaya yang ada di puskesmas untuk melakukan upaya
–KPP pemberdayaan keluarga sehat (mengenali, mengatasi dan mencegah
masalah kes-nya), melalui/ mengutamakan upaya promotif dan preventif.

Tujuan Khusus:
1. Tersedianya data keluarga sehat .
2. Adanya masalah kesehatan prioritas
3. Adanya hasil kajian formatif
4. Dikembangkannya strategi KPP Pemberdayaan KS di Puskesmas.
5. Tersusunnya rencana aksi kegiatan KPP Pemberdayaan KS di
puskesmas.
MANFAAT PERENCANAAN KPP PEMBERDAYAAN KS
DI PUSKESMAS
1. Kegiatan KPP Pemberdayaan KS di Puskesmas, dikembangkan sesuai
dengan kondisi atau data kesehatan keluarga yang riil.
2. Rencana aksi kegiatan KPP Pemberdayaan Keluarga Sehat di
Puskesmas dapat disusun lebih realistik untuk diimplementasikan.
3. Mengurangi resiko ketidak pastian terhadap proses pelaksanaan
kegiatan KPP Pemberdayaan KS yang harus dilakukan di Puskesmas .

4. Mencegah pemborosan sumberdaya, dan mengoptimalkan


penggunaan sumberdaya secara efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan pemberdayaan keluarga sehat yang ingin dicapai.
5. Kegiatan KPP Pemberdayaan Keluarga Sehat dapat terorganisir
dengan baik.
6. Menjadi dasar bagi pelaksanaan, pengawasan, pemantauan dan
penilaian upaya KPP Pemberdayaan KS di Puskesmas.
14
CIRI-CIRI PERENCANAAN
KPP PEMBERDAYAAN KS YANG BAIK- BENAR

• Disusun berdasarkan pada • Punya batas toleransi


landasan yang tepat-hasil penyimpangan dalam
pendataan , kajian pelaksanaannya.
formatif, strategi KPP • Bersifat fleksibel.
Pemberdy KS. • Memperhatikan
• Dibuat oleh Tim KPP kendala-kendala yang
Puskesmas ada baik dari internal-
• Fokus pada intervensi eksternal
pemberdy perilaku KS
• Melibatkan berbagai pihak
potensial dan Toma
JENIS PERENCANAAN KPP PEMBERDAYAAN KS

Alokasi Capaian
Waktu Indikator

Berdasarkan : Masalah Strategi


Prioritas KPP-KS

Wilayah Keadaan
garapan darurat
16
LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN PERENCANAAN KPP
PEMBERDAYAAN KELUARGA SEHAT DI PUSKESMAS

17
LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN PERENCANAAN KPP
PEMBERDAYAAN KELUARGA SEHAT DI PUSKESMAS
5. Penyusunan Strategi
dan Rencana aksi KPP
a. Strategi KPP
4. Kajian Formatif Pemberdy-KS
a. Berdasarkan b. Rencana aksi
3. Penetapan kegiatan KPP
masalah kes.
prioritas masalah Pemberdy KS
Prioritas.
a. Rekapitulasi b. Ditetapkan di Tingkat
data tingkat sasaran KPP Desa dan
2. Analisis masalah Des dan (sasaran Kecamatan
a. Pemetaan Kecamatan utama,
1. Persiapan b. Pendataan b. Penetapan pelaksana
keluarga prioritas program,
a. Internal penguat,/
dengan 12 masalah
Puskesmas
b. Pembentukan Tim indikator KS berdasarkan pendukung)
KPP Pemberdy KS,
c. Rekapitulasi nilai indikator c. Kajian
Pengorganisasian, KS yang perilaku
Peningkatan data kes kelg
kapasitas Tim KPP
terkecil sasaran
Pokok Bahasan 2
Analisis Masalah Kesehatan Keluarga
Identifikasi Masalah Kesehatan Keluarga
Tujuan, diketahui: Kegiatan identifikasi
• Permasalahan kesehatan masalah kes keluarga:
setiap keluarga. • Pemetaan keluarga di wilayah
• Nilai indikator keluarga sehat. RT/ RW/Dusun, bisa berbentuk
• Permasalahan kesehatan yang gambar/ peta
ada pada tingkat RT, RW, • Melakukan pendataan
Desa/Kel /Kec/Puskes (hasil kesehatan keluarga dengan
rekap data). menggunakan Format
• Nilai Indikator keluarga sehat Pendataan Keluarga Sehat (12
tingkat RT, RW, Desa/Kel/Kec indikator)
/Puskesmas. • Melakukan rekapitulasi data
• Masalah kes prioritas yang ada • Menetapkan masalah
di tingkat RT, RW, kesehatan prioritas
Desa/Kel/Kec /Puskesmas berdasarkan nilai Indikator
keluarga sehat tingkat RT, RW,
Desa/Kel/Kec /Puskesmas.
Indikator Keluarga Sehat
7. Penderita hipertensi
1. Keluarga mengikuti KB berobat teratur
(keluarga berencana) 8. Gangguan jiwa berat tidak
2. Ibu bersalin di fasilitas ditelantarkan
kesehatan 9. Tidak ada anggota
3. Bayi mendapatkan keluarga yang merokok
Imunisasi lengkap 10.Keluarga
4. Bayi diberi ASI eksklusif memiliki/memakai sarana
0-6 bulan air bersih
5. Pertumbuhan balita 11.Keluarga
dipantau tiap bulan memiliki/memakai
6. Penderita TB Paru berobat jamban sehat
sesuai standar 12.Sekeluarga menjadi
anggota JKN/Askes.
Format Rekapitulasi Data Kesehatan Keluarga
Indikator Suami Istri Anak1 Anak 2 Keluarga
1 2 3 4 5 6
Keluarga mengikuti KB
Ibu bersalin di fasilitas kesehatan
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
Penderita TB Paru berobat sesuai standar
Penderita hipertensi berobat teratur
Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
Tidak ada anggota keluarga yg merokok
Keluarga memiliki/memakai air bersih
Keluarga memiliki/memakai jamban sehat
Sekeluarga menjadi anggota JKN/Askes
Jumlah indikator Y (ya)
Indeks Keluarga Sehat (IKS)
DEFINISI OPERASIONAL

NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL

Jika keluarga merupakan pasangan usia subur,


Keluarga mengikuti suami atau isteri atau keduanya terdaftar secara
1
program KB resmi sebagai peserta/akseptor KB dan/atau
menggunakan alat kontrasepsi.
Jika di keluarga terdapat ibu pasca bersalin (usia
Ibu bersalin di bayi 0-12 bulan), persalinan ibu tersebut
2
fasilitas kesehatan dilakukan di rumah sakit atau puskesmas atau
klinik.
Jika di keluarga terdapat anak (usia 1-2 tahun),
Bayi mendapat
telah mendapatkan imunisasi HB0, BCG, DPT-HB1,
3 imunisasi dasar
DPT-HB2,DPT-HB3, Polio1, Polio2, Polio3, Polio4
lengkap
dan Campak.
Jika di keluarga terdapat bayi usia >6-18 bulan,
Bayi diberi ASI
bayi tersebut selama 6 bulan pertama (usia 0-6
4 eksklusif selama
bulan) hanya diberi air susu ibu (ASI) saja (ASI
6 bulan
eksklusif
DEFINISI OPERASIONAL

NO. INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL


Pertumbuhan Jika di keluarga terdapat balita, terhadap balita
5 balita dipantau tersebut bulan yang lalu ditimbang berat badannya
tiap bulan untuk dicatat di Posyandu.
Jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang
menderita batuk sudah 2 (dua) minggu berturut-
Penderita TB Paru
turut belum sembuh atau didiagnogsis sebagai
6 berobat sesuai
penderita Tuberkulosis (TB) Paru, penderita tersebut
standar
berobat sesuai dengan petunjuk dokter/petugas
kesehatan.
Jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang
Penderita
berdasar pengukuran adalah penderita tekanan
7 hipertensi berobat
darah tinggi (hipertensi), ia berobat sesuai dengan
teratur
petunjuk dokter/petugas kesehatan.
Penderita
Jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang
gangguan jiwa
8 menderita gangguan jiwa berat, penderita tersebut
berat tidak
tidak ditelantarkan dan/atau dipasung.
ditelantarkan
DEFINISI OPERASIONAL

DEFINISI OPERASIONAL
NO. INDIKATOR

Jika tidak ada seorang pun anggota keluarga


yang sering atau kadang-kadang menghisap
Tidak ada anggota
rokok atau produk lain dari tembakau. Termasuk
9 keluarga yang
di sini adalah jika anggota keluarga tidak pernah
merokok
atau sudah berhenti dari kebiasaan menghisap
rokok atau produk lain dari tembakau.
Keluarga memiliki Jika keluarga memiliki akses air leding PDAM
10 akses / memakai air atau sumur pompa, atau sumur gali, atau mata
bersih air terlindung untuk keperluan sehari-hari.
Jika keluarga memiliki atau menggunakan
Keluarga memiliki
sarana untuk membuang air besar (kakus)
11 akses / menggunakan
berupa kloset atau leher angsa atau
jamban sehat
plengsengan.
Jika seluruh anggota keluarga memiliki kartu
Sekeluarga sudah
keanggotaan Badan Penyelenggara Jaminan
12 menjadi anggota
Sosial (BPJS) Kesehatan dan/atau kartu
JKN/askes
kepesertaan asuransi kesehatan lainnya.
Rekapitulasi : Data Kesehatan Keluarga
Indikator Suami Istri Balita by 0-6 bl Keluarga
Keluarga mengikuti KB
Ibu bersalin di fasilitas kesehatan
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
Penderita TB Paru berobat sesuai standar
Penderita hipertensi berobat teratur
Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
Tidak ada anggota keluarga yg merokok
Keluarga memiliki/memakai air bersih
Keluarga memiliki/memakai jamban sehat
Sekeluarga menjadi anggota JKN/Askes
Jumlah indikator Y (ya)
Indeks Keluarga Sehat (IKS)
Cara Pengisian
• Kolom 1 : adalah indikator keluarga sehat
• Kolom nomor 2 , 3, 4, 5, adalah jumlah kolom sesuai dengan jumlah anggota
setiap keluarga. Pada kolom ini diisi:
– N: Negatif, bila tak layak isi, misalnya dalam keluarga tersebut tidak ada yang
menderita tuberculosis, maka pada kolom TB ditulis N/NA
– Y: ya, bila sesuai dengan indikator , misalnya : pemberian ASI Eksklusif pada
bayi. Selanjutnya pada kolom keluarga (6) ditulis ”1”
– T: tidak, bila tidak sesuai dengan indikator, misalnya: suami merokok , sehingga
pada indikator tidak asa anggota keluarga yang merokok ditulis ”T” sedangkan
pada kolom isteri ditulis ”Y” , maka pada kolom keluarga (6) ditulis ”0” karena
masih ada yang T.
– Untuk indikator yang tidak bersifat individu, melainkan keluarga, misalnya saja
: mempunyai sarana air bersih, menggunakan jamban keluarga, maka pada
kolom keluarga (6) langsung diisi ”Y”
– Selanjutnya, nilai ” 1” dijumlah, dan hasilnya digunakan sebagai penentuan
nilai indeks keluarga sehat, yaitu jumlah ”1” menjadi pembilang dan
penyebutnya adalah jumlah indikator yang terisi ”Y” atau ”0”.
Format Rekapitulasi Data Kesehatan Keluarga
Indikator Suami Istri Balita by 0-6 bl Keluarga
Keluarga mengikuti KB Y Y 1
Ibu bersalin di fasilitas kesehatan Y 1
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap N N
Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan T 0
Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan Y 1
Penderita TB Paru berobat sesuai standar N N N
Penderita hipertensi berobat teratur T N 0
Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan N N N
Tidak ada anggota keluarga yg merokok T Y Y Y 0
Keluarga memiliki/memakai air bersih 1
Keluarga memiliki/memkai jamban sehat 1
Sekeluarga menjadi anggota JKN/Askes Y Y Y Y 1
Jumlah indikator Y (ya) 6
Indeks Keluarga Sehat (IKS) 6/9
Praktek Pengisian Format Rekapitulasi
Data Kesehatan Keluarga
• Peserta berada dalam tiga kelompok
• Setiap peserta mengisi 2 lembar format rekapitulasi
data kesehatan keluarga
• Setiap kelompok melakukan rekapitulasi data
kesehatan keluarga menjadi Data Keluarga Sehat
Tingkat RW.
• Dari data desa kemudian dilakukan rekapitulasi
data keluarga sehat tingkat Desa
Lembar Kerja 2: Rekapitulasi Pendataan Keluarga Sehat
Tingkat RW Dan Desa
Indikator Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 4 Kel 5 Kel dst RW
Jumlah nilai 1/ jumlah nilai 1 +
Keluarga mengikuti jumlah nilai 0 x 100% = …%
KB NA 1 NA 0 1 1 Contoh: ¾ x 100% = 75%

Jumlah nilai 1
Jumlah KK yang
didata Tk. RW
Jumlah nilai 1/ jumlah KK yang didata
IKS RW di RW x 100%

Indikator RW 1 RW 2 RW3 Desa A


75% 63% 47%
Keluarga mengikuti KB 75+63+47=185/3=61,6 %

Jumlah nilai 1 30 41 56 127


Jumlah KK yang didata di 175 167 183 525
Desa A
Jumlah nilai 1/ jumlah KK yang didata di tingkat
30/175= 41/167= 56/183= desax100%
IKS Desa A 17,1% 24,5% 30,6% 127/525=24,2% (IKS Desa A)
Lembar Kerja 2 a: Rekapitulasi Data Keluarga Sehat Tingkat RW

Indikator Kel 1 Kel 2 Kel 3 dst RW


1 2 3 4 5 6
Keluarga mengikuti KB
Ibu bersalin di fasilitas kesehatan
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
Penderita TB Paru berobat sesuai standar
Penderita hipertensi berobat teratur
Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
Tidak ada anggota keluarga yg merokok
Keluarga memiliki/memakai air bersih
Keluarga memiliki/memakai jamban sehat
Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
Jumlah indikator Y (ya)
Indeks Keluarga Sehat (IKS)
Lembar Kerja 2 b: Rekapitulasi Data Keluarga Sehat Tingkat Desa

Indikator RW 1 RW 2 RW 3 dst Desa


1 2 3 4 5 6
Keluarga mengikuti KB
Ibu bersalin di fasilitas kesehatan
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
Penderita TB Paru berobat sesuai standar
Penderita hipertensi berobat teratur
Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
Tidak ada anggota keluarga yg merokok
Keluarga memiliki/memakai air bersih
Keluarga memiliki/memakai jamban sehat
Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
Jumlah indikator Y (ya)
Indeks Keluarga Sehat (IKS)
Lembar Kerja 2 c: Rekapitulasi Data Kesehatan Keluarga Tingkat
Kecamatan/ Puskesmas

Indikator Desa 1 Desa 2 Desa 3 dst Puskes


1 2 3 4 5 6
Keluarga mengikuti KB
Ibu bersalin di fasilitas kesehatan
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
Penderita TB Paru berobat sesuai standar
Penderita hipertensi berobat teratur
Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
Tidak ada anggota keluarga yg merokok
Keluarga memiliki/memakai air bersih
Keluarga memiliki/memakai jamban sehat
Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
Jumlah indikator Y (ya)
Indeks Keluarga Sehat (IKS)
Rekapitulasi Data Keluarga Sehat Tingkat Desa/Kelurahan

Indikator Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 4 Desa A


Keluarga mengikuti KB NA 1 NA 79.1
Ibu bersalin di fasilitas kesehatan 1 NA NA 24.9
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 0 1 NA 68.7
Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan 1 NA NA 39.3
Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan 1 1 NA 82.8
Penderita TB Paru berobat sesuai standar NA 1 NA 44.9
Penderita hipertensi berobat teratur 0 1 1 36.6
Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan NA NA 1 49.7
Tidak ada anggota keluarga yg merokok NA NA 1 94.1
Keluarga memiliki/memakai air bersih 1 1 1 68.7
Keluarga memiliki/memakai jamban sehat 1 1 1 44.9
Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes 1 0 1 66.1
Jumlah indikator Y (ya) 6 7 6 10,8
Indeks Keluarga Sehat (IKS) 6/8 7/8 6/6 = 1 9,7%
Rekapitulasi Data Keluarga Sehat Tingkat Desa

No. Indikator RW 1 RW 2 RW 3 RW 4 Desa A.


1 Keluarga mengikuti KB 82.7 46.4 92.2 95.1 79.1
2 Ibu bersalin di fasilitas kesehatan 30.8 31.3 25.7 11.8 24.9
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 80.6 61.0 62.1 71.2 68.7
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan 27.9 69.6 43.1 16.7 39.3
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan 99.0 65.2 68.9 98.0 82.8
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar 74.8 40.8 41.0 22.9 44.9
7 Penderita hipertensi berobat teratur 21.2 40.9 38.6 45.9 36.6
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan 22.8 27.5 57.5 91.0 49.7
9 Tidak ada anggota keluarga yg merokok 91.2 90.9 98.6 95.9 94.1
10 Keluarga memiliki/memakai air bersih 80.6 61.0 62.1 71.2 68.7
11 Keluarga memiliki/memakai jamban sehat 74.8 40.8 41.0 22.9 44.9
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes 69.0 63.7 58.3 73.3 66.1
Jumlah IKS = 1 30 71 10 35 146
Jumlah KK 278 366 225 387 1256
IKS Desa 10.8 19.4 4.4 9.0 11.6
Rekapitulasi Data Keluarga Sehat Tingkat Puskesmas

Indikator Desa A Desa B Desa C Desa D Puskes


Keluarga mengikuti KB 79.1 56.3% 62.7% 68.9% 66,75%
Ibu bersalin di fasilitas kesehatan 24.9 87.4% 95.4% 90.1% 74,45%
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 68.7 62.2% 71.3% 68.8% 67,75%
Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan 39.3 74.2% 73.9% 77.6% 66,25%
Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan 82.8 45.0% 70.1% 54.3% 63,05%
Penderita TB Paru berobat sesuai standar 44.9 53.7% 78.0% 64.5% 60,27%
Penderita hipertensi berobat teratur 36.6 13.4% 8.3% 6.2% 16,12%
Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan 49.7 85.5% 75.3% 74.5% 71,25%
Tidak ada anggota keluarga yg merokok 94.1 78.9% 85.9% 85.1% 86,00%
Keluarga memiliki/memakai air bersih 68.7 89.4% 92.9% 94.4% 86,35%
Keluarga memiliki/memakai jamban sehat 44.9 48.5% 56.7% 90.1% 60,05%
Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes 66.1 69.9% 51.2% 64.6% 62,95%
Indeks Keluarga Sehat (IKS) 10.80% 11.30% 5.20% 3.70% 7.6%
Penetapan Masalah Kesehatan Keluarga Prioritas
– Masalah kesehatan keluarga prioritas di Desa A adalah :
• Ibu bersalin di fasilitas kesehatan (24,9%)
• Penderita hipertensi berobat teratur (36,6%).
– Masalah kesehatan keluarga prioritas di Desa B, adalah :
• Penderita hipertensi berobat teratur (13,4%).
• Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan (45,0%)
– Masalah kesehatan keluarga prioritas di Desa C, adalah :
• Penderita hipertensi berobat teratur (8,3%).
• Sekeluarga menjadi anggota JKN (51,2%)
– Masalah kesehatan keluarga prioritas di Desa D, adalah :
• Penderita hipertensi berobat teratur (6,2%).
• Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan (54,3%)
– Masalah kesehatan keluarga prioritas di Puskesmas, adalah:
• Penderita hipertensi berobat teratur (16,12%)
Bermain Peran Pendataan Kesehatan
Keluarga Secara Kelompok
Kajian Formatif
Tujuan:
• Adanya kesenjangan antara perilaku sasaran saat ini
(current behaviour) dengan perilaku yang diharapkan
(expected/ feasible behaviour )
• Hambatan sasaran dalam melakukan perilaku sehat
untuk mencegah/ mengatasi masalah kes prioritas
• Motivasi sasaran dalam melakukan perilaku sehat.
Metode :
Wawancara mendalam (formal-informal), pengamatan,
diskusi kelompok terarah/ FGD.
Langkah-Langkah Kajian Formatif
1. Identifikasi sasaran yang terkait dengan upaya
mengatasi masalah kesehatan prioritas.
2. Identifikasi perilaku saat ini dan perilaku yang
diharapkan terkait dengan upaya mengatasi
masalah kesehatan prioritas.
3. Identifikasi motivasi dan hambatan yang terkait
dengan upaya mengatasi masalah kesehatan
prioritas.
Lembar Kerja Kajian Formatif

Lembar Kerja Kajian Formatif


No Sasaran Perilaku saat ini Perilaku yang Motivasi Hambatan
diharapkan
Contoh Lbr kerja 1: Kajian Formatif
Pengendalian DBD Secara Kuantitatif
No Perilaku Perilaku Jlh Keterangan
yang saat ini RT RT RT Motivasi Hambatan
diharapkan 1 2 3
Sasaran utama : ibu RT, suami, anggota keluarga
1 Menguras Jarang V V V 3 Jangan Sibuk
bak mandi menguras sampai bekerja
secara rutin bak mandi, sakit dan tidak
1 minggu sehingga DBD punya
sekali banyak pembantu
jentik

Dst-Lihat di Modul TOT KPP-KS


Pokok Bahasan 3
Penyusunan Strategi KPP dan
Perencanaan KPP Pemberdayaan
Keluarga Sehat
Strategi KPP Pemberdayaan KS
• Strategi merupakan teknik dan taktik
• untuk mencapai tujuan atau hasil tertentu,
• menciptakan tujuan dan alur yang jelas dan
logis,
• merinci langkah-langkah untuk mencapai
tujuan atau hasil,
• bersifat realistik serta memastikan kegiatan
KPP tersebut dapat dilakukan secara efektif
dan efisien
• untuk mengatasi masalah yang ada.
Ruang Lingkup Strategi KPP
Pemberdayaan KS
• Penetapan tujuan KPP : umum dan khusus.
• Penetapan atau pemilahan segmentasi sasaran.
• Penetapan jenis kegiatan KPP : mengatasi
kesejangan perilaku saat ini dengan perilaku
yang diharapkan setiap segmentasi sasaran.
• Jenis kegiatan KPP tersebut, merupakan
intervensi perubahan perilaku mengacu pada
teori dan model perubahan perilaku.
• Penetapan jenis media KPP yang digunakan
untuk mendukung pelaksanaan setiap jenis
kegiatan KPP pemberdayaan keluarga sehat.
Lembar Kerja 3 :Penyusunan Strategi KPP
Pemberdayaan Keluarga Sehat

No Sasaran Tujuan Jenis kegiatan KPP Media


KPP
Umum Khusus

1 Utama

2 Pelaksana
Program
3 Pendukung
Lembar kerja 3 : Penyusunan Rencana Aksi
KPP Pemberdayaan Keluarga Sehat
Jenis Tujuan Sasaran Metode Petugas Media Dana Waktu
kegiatan pelaksana

1. Sasaran utama kegiatan KPP

2. Sasaran pelaksana program/ kegiatan KPP

3. Sasaran pendukung/ penguat kegiatan KPP


RANGKUMAN
1. …………………………
2. …………………………
3. …………………………
4. …………………………
5. …………………………
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai