Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Tidak
Dapat
Pasien disengaja &
dicegah
potensi cidera
Mengapa pelaporan insiden penting ?
1.Pelaporan sebagai awal PROSES PEMBELAJARAN
2.Untuk pencegahan kejadian terulang kembali.
Bagaimana memulainya ?
1. Dibuat Sistem pelaporan insiden RS
2. Sosialisasi pada seluruh karyawan.
• 3. KEJADIAN TIDAK CEDERA (KTC) : Insiden yang sudah terpapar kepada pasien
tapi tidak menimbulkan cedera
• 4. KEJADIAN NYARIS CEDERA (KNC) : Insiden yang belum terpapar kepada pasien
1. Dampak (Consequences)
Untuk menentukan skor risiko digunakan matriks grading risiko (tabel 3) : Moderat
Moderat
Bands risiko adalah derajat risiko yang digambarkan dalam empat warna yaitu : Biru, Hijau, Kuning dan
Merah. Warna "bands" akan menentukan Investigasi yang akan dilakukan : (tabel 3)
Insiden
Jenis Insiden* KTD KNC KPC KTC
Skor dampak (D) 1 2 3 45 Grading Risiko (DxF) :
Skor frekuensi (F) 1 2 3 45 Pita Risiko* Biru Hijau
Penyebab langsung insiden :
Rekomendasi :
Penanggungjawab : Tanggal :
Penanggungjawab : Tanggal :
• Insiden yang dilakukan investigasi sederhana adalah insiden dengan pita risiko
biru(rendah) dan hijau (moderate). Penentuan pita risiko dengan menggunakan Matriks
Grading Risiko yang telah dijelaskan diatas.
kesimpulan
Rekomendasi Investigasi
& POA Sederhana
RCA
KASUS INVESTIGASI SEDERHANA
Pasien Tuan Heri dengan usia 65 tahun dengan penyakit lambung kronis di rujuk oleh dokter
SpPD di Riau ke RS Selamat di Jakarta untuk pemeriksaan Endoskopi. Pada hari Sabtu tanggal
12 Agustus 2006 pukul 08.00 Wib,- Tn . Heri masuk RS sebelumnya telah dijelaskan bahwa
tindakan ini One Day Care (ODC) dengan pembiusan dan diharuskan puasa sebelum masuk
RS. Tindakan direncanakan jam 11.00 Wib,-
Pada jam 11.00 Wib,- dilakukan persiapan diruangan ODC, Dokter Anestesi melakukan
pembiusan, tapi saat menyalakan monitor TV alatnya rusak. Saat ditanyan ke perawat ternyata
sebelumnya dia tidak melakukan pengecekan alat yang seharusnya dilakukan sebelum tindakan
(sesuai prosedur setiap alat harus diperiksa setiap akan dilakukan tindakan) karena perawat
tidak tahu prosedur tindakan Endoskopi, (sebelumya bertugas di poliklinik), di rumah sakit
tersebut belum ada prosedur rotasi perawat.
Petugas teknik diminta menghubungi suplier alat tersebut tapi ternyata supplier tidak bisa
dihubungi, karena nomor telpon suplier tidak diketahui, setelah dicari – cari manual/dokumen
alat tidak ditemukan. Ternyata dokumen pemeliharaan alat medis RS Selamat belum di
dokumentasikan dengan baik.
Biasanya kalua bisa dihubungi supplier akan mengirimkan cadangan alat yang dapat disewakan
kepada RS, tapi karena tidak bisa dihubungi, akhirnya alat cadangan baru dapat dikirimkan hari
Senin tanggal 14 Agustus 2006. Tanggal 14 Agustus 2016 jam 09.00 Wib,- alat Endoskopi
dikirim ke RS Selamat dan siap beroprasi pada jam 10.45 Wib,- ditemukan beberapa tukak
pada lambung pasien dengan diameter berkisar antara 0,2 cm sampai 0,5 cm. Pasca tindakan
pasien dalam keadaan baik dan diijinkan pulang dan selanjutnya menjalani rawat jalan.