Anda di halaman 1dari 35

PEMICU 1

BLOK 9 :DIAGNOSIS DAN INTERVENSI TERAPI PADA TIN


GKAT SEL DAN JARINGAN

“DAMPAK RADIASI”

Add an image Add an image Add an image Add an image Add an image
KELOMPOK 9

Wardah Syifa
(180600053) (180600219)
Ikhsan
Melly Khoirunisa
(180600049)
(180600143) (180600220)
Nabila
Danu (180600 Koh
(180600050) Lutfiah
223) (180600253)
(180600054)
Naomi (18060014
Sonia
5)
(180600148) Revina
Shania Wafda (18060014
Irvi (180600221)
(180600051) 6)
(180600149) Mujahidah
Linni
(180600052) (180600222)

Ketua : Nahya (180600144)


Sekertaris : Kristina (180600142)

2
Nama Pemicu : Dampak Radiasi
Narasumber : Dr.Trelia Boel,drg.,M.Kes.,Sp.RKG(K); dr.Nindia Sugih Arto,M.Ked(Clin
Path),Sp.PK; Ramadhani Banurea,S.Si,M.Si
Hari/Tanggal : Jumat/ 30 Agustus 2019
Jam : 07.30-09.30 WIB

SKENARIO :
Seorang operator Radiologi Kedokteran Gigi perempuan, berumur 46 tahun yang sudah be
kerja selama lebih dari 20 tahun di Instalasi Radiologi suatu rumah sakit mengalami keluha
n mual, lemas dan pusing sejak 5 bulan yang lalu. Ruangan radiologi tempat bekerja memili
ki dua alat X-Ray yang berada dalam bilik yang tidak sepenuhnya dilindungi oleh dinding ya
ng dilapisi Pb.
Hasil pemeriksaan darah rutin dijumpai Hb: 10g/dl, Leukosit: 2,10x103/mm3 dengan hitung
jenis dijumpai sel-sel muda, Trombosit 97.000/mm3. Hasil pemeriksaan laboratorium menu
njukkan suatu keganasan.
1. Interpretasikan Hasil Pemerik
saan Laboratorium Tersebut !
Hasil Pemeriksaan Darah Rutin

KASUS NORMAL

Hb : 10 g/dl Hb : 12-16 g/dl


Leukosit : 2,10x103/mm3 Leukosit : 4.500-10.000/mm3
Trombosit : 97.000/mm3 Trombosit : 150.000-400.000/m
m3

Kadar Hb ↓ normal  Anemia


Junlah Leukosit ↓ normal  Leukopenia
Jumlah trombosit ↓ normal  Trombositopenia

5
INTERPRETASI
PANSITOPENIA ‘

 Merupakan keadaan dimana terjadinya penurunan eritrosit, leukosit, dan trombosit.


Kadar Hb juga menurun akibat rendahnya eritrosit.

 Pansitopenia merupakan gejala bukan penyakit. Yang menyebabkan kondisi ini adalah
produksi sel darah di sumsum tulang yang meurun, atau akibat penghancuran sel
darah di tepi meningkat walaupun produksi sel darah di sumsum tulang berlangsung
baik.

 Contoh penyakit yang menggambarkan gejala pansitopenia yang sangat jelas adalah
anemia aplastik dan leukimia.

6
2. Kelainan Darah Apa yang Mungkin
Terajadi Akibat Pekerjaannya Sebag
ai Operator di Instalasi Radiologi De
ntal ?
Kelainan Darah

Leukimia Anemia
Pada paparan dosis yang cukup tinggi akan terjad Penurunan trombosit disebabkan kerusakan sel ya
i kerusakan permanen yang berakhir dengan kem ng irreverseble akibat paparan radiasi yang meny
atian sel dan menghasilkan abnormal. Sel abnorm ebabkan penekanan pada aktivitas eritrosit dan m
al membelah diri dan mengakibatkan kanker dara enyebabkan penurunan pada pembentukan hemog
h atau leukimia. lobin.

Leukopenia Sindroma Pembentukan Darah (H


Penurunan leukosit pada periferal blood karena te ematopoetic Syndrom)
rjadi penurunan pada satu sub set sel darah puti Yang menghabat dan menekan pembentukan sel d
h. Hal ini terjadi dikarenakan kanker darah. arah normal dan menyebabkan terjadinya perkem
bangan anormal pada darah seperti anemia, leuk
openia, leukimia, dan trombositopenia.

8
3. Kelainan/Penyakit Apa Saja yang Da
pat Timbul Sebagai Risiko Pekerja ya
ng Berada di Lintasan Radiasi ?
Efek Deterministik
Efek yang ditimbulkan apabila jaringan tubuh terkena paparan radiasi melebihi dosis a
mbang untuk terjadinya efek ini.

MATA KULIT PARU TIROID


Dapat terjadi katarak setelah paj 1. Kemerahan (erythema) : 2-3 Gy d
anan radiasi rendah sekitar 0,5 G Terjadi pneumonitis (radang par Jika terjadi inhalasi isotop yodiu
alam 6-24 jam
y, bersifat kumulatif dan dapat b u) jika terpapar radiasi sekitar 5- m, zat ini akan terakumulasi dan
2. Kerontokan & deskuamasi kerin 15 Gy. Dosis ambang tunggal 6- menyebabkan tiroiditis akut dan
erkembang menjadi kebutaan.
g: 3-8 Gy dalam 3-6 minggu 7 Gy dianggap sebagai dosis am hipotiroidisme. Dosis ambang tir
bang terjadinya pneumonitis aku oiditis akut 200 Gy
3. Pelepuhan dan deskuamasi basah
t.
: 12-20 Gy dalam 4-6 minggu
4. Kematian jaringan(nekrosis): >20
Gy dalam 10 minggu
10
EFEK DETERMINISTIK

Bone Marrow

Organ Reproduksi
Dosis radiasi sebesar 0,15 Gy merupakan dosis
Dosis yang menyebabkan terjadinya leukemia 5000 mrad
ambang kemandulan sementara karena sudah
s (0,05 Gy) atau lebih. Rata-rata dosis periapikal foto kira
mengakibatkan jumlah sel sperma selama bebe
-kira 1 – 3 mrads (0,00001-0,00003 Gy) per film.
rapa minggu. Dosis ambang kemandulan 3,5-6
Gy.

11
EFEK STOKASTIK

 Efek ini tidak mengenal nilai ambang batas. Serendah apapun dosis radiasi yang diterima, selalu ad
a peluang untuk terjadinya perubahan pada sistem biologik baik pada tingkat molekuler maupun sel
uler.
 Sindroma Radiasi Akut (SRA) merupakan efek yang terjadi jika seluruh tubuh menerima dosis seki
tar 1Gy atau lebih, dan dapat berakhir dengan kematian dalam waktu yang singkat. Secara umum d
osis radiasi seluruh tubuh yang diterima 6-10 Gy kebanyakan individu akan mengalai kematian kec
uali mendapat pertolongan medik yang tepat.
 Contoh efek yang ditimbulkan : Karsinogenetik , genetik pada sel-sel reproduksi, kelainan kromos
om, dan mutasi gen.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 12


4.Upaya-upaya Apakah yang Dapat Dilakuka
n untuk Mencegah Terjadinya Berbagai Kelu
han pada Operator Radiologi Dental Terseb
ut ?
Upaya Proteksi Eksternal

Jarak ICON Apron


Operator harus berdiri sejauh mungkin atau Operator harus menggunakan sarung tanga
minimal 6 kaki (1,83 m) dari kepala pender n dan apron yang setara dengan 0,5 mm Pb
ita ICON ICON
dan mampu menahan 150 kVp.

Waktu Pajanan Pemeriksaan Kesehatan


EKSTERNA
Waktu pajanan harus sebisa mungkin dibat Setiap pekerja harus melakukan pemeriksaa
asi karena dosis serap total sebanding deng L n kesehatan minimal setiap tahun.
an lamanya pajanan.
ICON ICON

Ruangan Pemantauan
ICON
Lokasi bagian radiologi ditempatkan disentral..L Melakukan pemantauan & pengukuran dosi
uas ruangan menurut Departemen Kesehatan har s radiasi dengan: Film badge, thermolumin
us 4mx3mx2,8m sehingga memudahkan memas escent dosemeters (TLD) Badge & Extremi
ukkan tempat tidur pasien. Dinding proteksi berl ty monitor, Ionization chamber
apis Pb dgn ketebalan ekivalen 2mm Pb.
14
Upaya Proteksi Internal

Bahaya radiasi internal dapat timbul akibat penggunaan sumber radiasi terbuka, yaitu
sumber yang tidak terikat atau terbungkus oleh suatu bahan yang cukup kuat. Bahan
radioaktif yang terlepas dari sumber dapat masuk ke dalam tubuh melalui 3 jalan, yaitu
inhalasi (melalui penghirupan debu atau gas), ingesi (melalui makanan/minuman
terkontaminasi yang masuk melalui mulut), dan penyerapan melalui kulit/luka yang
terbuka.

Proteksi internal dapat dilakukan dengan menutup jalan masuk ke dalam tubuh atau
dengan menghalangi kemungkinan diteruskannya radioaktivitas dari sumber ke
manusia.
Upaya penghalangan dapat dilakukan dengan menutup/mengikat sumber, dengan
mengendalikan lingkungan dengan menggunakan ventilasi dan rancangan ruangan
yang baik, atau pada manusianya sendiri dengan menggunakan peralatan pelindung
seperti respirator.

15
5. Bagaimana Proses Terjadinya Sinar-X dala
m Pesawat Radiografi Dental dan Proteksi ya
ng Dilakukan Sehingga Manfaat radiasi yang
Dilakukan Menjadi Lebih Besar dan Memban
tu dalam Diagnosa ?
Proses Terjadinya Sinar-X
• Katoda (filament) dipanaskan (>20.0000C) sampai menyala dengan mengalirkan
listrik yang berasal dari transformator

• Karena panas, elektron - elektron dari katoda terlepas.

• Sewaktu dihubungkan dengan transformator tegangan tinggi, elektron-elektron


gerakannya dipercepat menuju anoda yang berpusat di focusing cup.

• Awan-awan elektron mendadak dihentikan pada target sehingga terbentuk panas


(99%) dan sinar (1%)

• Pelindung (perisai) timah akan mencegah keluarnya sinar-x, sehingga sina-x yang
terbentuk hanya dapat keluar melalui jendela.

• Panas yang tinggi hanya pada target (sasaran) akibat benturan elektron
dihilangkan dengan radiator pendingin.
17
Proteksi
Asas Justifikasi
Radiasi hanya boleh dilakukan apabila menghasilkan keuntungan yang lebih besar kepada seseorang
yang terkena penyinaran radiasi atau bagi masyarakat, dibandingkan dengan kerugian radiasi yang
mungkin diakibatkannya

Asas Limitasi :
Penerimaan dosis oleh seseorang tidak boleh melampaui nilai batas dosis yang ditetapkan oleh Badan
Pengawas. Yang dimaksud nilai batas dosis di sini adalah dosis radiasi yang diterima dari penyinaran
eksterna dan interna selama 1 (satu) tahun dan tidak bergantung pada laju dosis

Asas Optimisasi / Optimasi


Proteksi dan keselamatan terhadap penyinaran yang berasal dari sumber radiasi yang dimanfaatkan,
harus diusahakan sedemikian rupa sehingga besarnya dosis yang diterima seseorang dan jumlah orang
yang tersinari sekecil mungkin dengan memperhatikan faktor sosial dan ekonomi

18
6. Jelaskan Patogenesis Terjadi
nya Kelainan pada Sel Darah Aki
bat Radiasi
Patogenesis

Fase I Fase III


Absorpsi energi radiasi pengion yang menyebabk Fase Kimiabiologi : Radikal bebas akan bertamba
an terjadinya eksitasi dan ionisasi pada molekul/a h dengan komponen-komponen penting penyusun
tom penyusun bahan biologi sel seperti PUVA (penyususn membran sel)

Fse II Fase IV
Fase Fisikokimia : molekul yang terbentuk dari p Fase Biologi : Kerusakan sel akibat radiasi dapat
eristiwa ionisasi akan bereaksi dengan molekul la teramati dengan melihat jumlah populasi sel leuk
in membentuk radikal bebas dalam sel. osit dan limfositnya.

20
PATOGENESIS
 Radiasi mengurangi jumlah sel darah yang immatur yang terbentuk dan mengurangi sel darah matur di alir
an darah. Radiasi memicu apoptosis melalui kerusakan DNA yang timbul akibat radikal bebas yang terbentu
k.

 Pada sel yang mendapat paparan radiasi ,

• Teori target menyatakan bahwa sel mati setelah penyinaran radiasi ionisasi bila target utama (DN
A) menjadi tidak aktif.
• Teori racun menyatakan bahwa radiasi ionisasi menghasilkan radikal bebas intraseluler yang bera
sal dari radiolisis molekul air terutama radikal bebas hidroksil sehingga terjadi autolisis pada sel d
arah merah.

21
7. Jelaskan Efek Radiasi Pengio
n dan Non Pengion. Apa satuan
Dosis Radiasi ?
Radiasi Pengion & Non Pengion
RADIASI PENGION
RADIASI NON PENGION

® Radiasi berenergi tinggi. Yang dapat mengioni


sasi atom – atom dan membangkitkan partikel ® Radiasi berenergi rendah yang apabila melew
– partikel bermuatan listrik yang berlawanan. ati bahan/jaringan tidak akan mengionkan bah
® Contoh : Sinar kosmik, sinar-x, partikel (alph an/jaringan tersebut.
a, beta, gamma), neutron. ® Contoh : Cahaya matahari, gelombang TV, ra
dio, radar, sinar inframerah, sinar ultraviolet.
Efek Radiasi Pengion :
 Menyebabkan luka bakar radiasi Efek Radiasi Non Pengion :
• Mampu merusak biologis non termal.
 Kerusakan sel
• Menghasilkan efek non mutagenik seperti me
 Penyakit radiasi
nghasut energi panas yang menyebabkan luka.
 Kematian

23
DOSIS RADIASI

Dosis Radiasi
® Jumlah energi radiasi yang diserap atau diterima
oleh materi yang dilaluinya.

Satuan Dosis Radiasi :


• Satuan untuk dosis paparan radiasi = Coulomb/kg atau Rontgen (R)
• Satuan untuk dosis absorpsi = Joule/kg atau Gray (Gy) atau radiation
absorbe dose (rad)
• Satuan untuk dosis ekuivalen = Sievert (Sv)
• Satuan untuk dosis kolektig = Sievert-man (Svman)

24
8. Apa yang Dimaksud dengan Ni
lai Batas Dosis dan Pengaruhnya
Terhadap Jaringan Tubuh ?
Nilai Batas Dosis
Nilai Batas Dosis
® Dosis terbesar yang diizinkan yang dapat diterima oleh pekerja radiasi dan anggota masyarakat d
alam jangka waktu tertentu tanpa menimbulkan efek genetik dan somatik yang berarti akibat pe
manfaatan tenaga nuklir.
® Nilai pada aplikasi dosis efektif adalah NBD untuk penyinaran seluruh tubuh untuk mengurangi
efek stokastik.
® Nilai pada aplikasi dosis ekuivalen tahun adalah NBD untuk penyinaran organ atau jaringan terte
ntu untuk mengurangi efek stokastik.

Nilai batas dosis di Indonesia :


• Kategori A : untuk pekerja radiasi yang mungkin menerima dosis sama dengan/lebih besar dari 15
mSv per tahun
• Kategori B : untuk pekerja radiasi yang mungkin menerima dosis sama dengan/lebih kecil dari 15
mSv per Tahun
• NBD pekerja seluruh tubuh : 50 mSv per tahun
• NBD wanita masa subur : tidak lebih dari 13 mSv per tahun
• NBD wanita mengandung : tidak lebih dari 10 mSv per tahun 26
9. Bagaimana Peraturan Perundang-
undangan Keselamatan Kerja Radias
i untuk Dokter, Pasien, Operator, d
an Lingkungan ?
Peraturan Perundang-undangan Keselamatan Kerja Radiasi u
ntuk Dokter, Pasien, Operator, dan Lingkungan ?
PP No.63 tahun 2000 dan No.33 tahun 2007
Tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif
• Ketentuan umum (Pasal 1)
• Ruang lingkup dan tujuan keselamatan dan keamanan (Pasal 2 dan 3)
• Persyaratan dan proteksi radiasi (Pasal 21-40)
• Persyaratan Teknik (Pasal 41-43)
• Verifikasi keselamatan (Pasal 44-47)
• Keamanan sumber radioaktif (Pasal 60-76)
• Sanksi administratif (Pasal 80-84)

28
Peraturan badan pengawas tenaga nuklir No.3 Tahun 2013 (Tentang keselamatan
radiasi dalam penggunaan radioterapi)
• Bab I Ketentuan Umum
• Bab II Persyaratan Izin
• Bab III Persyaratan Keselamatan Radiasi
• Bagian Kesatu : Umum
• Baguan Kedua : Persyaratan Manajemen
• Bagian Ketiga : Persyaratan Proteksi Radiasi
• Paragraf 1 : Justifikasi
• Paragraf 2 : Limitasi Dosis
• Paragraf 3 : Penerapan optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi
• Bagian Keempat : Persyaratan Teknik
• Bagian Kelima : Verifikasi Keselamatan Radiasi
• Bab IV : Intervensi
29
10. Pemeriksaan Kesehatan Apa
Saja yang Wajib Dilakukan Oleh
Seorang Radiografer Setiap Ta
hunnya ?
Pemeriksaan Kesehatan
• Hitung Jenis Leukosit
Pemeriksaan Darah Rutin :
® Nilai normal : Basofil 0-1% (absolut 20-100 sel/mm3)
• Hb
Eosinofil 1-3% (absolut 50-300 sel/mm3)
® Protein darah untuk mengangkut Oksigen
Nertofil batang 3-5% (absolut 150-500 sel/mm3)
® Nilai normal: Pria : 13,5 – 18,0 gr/dl
Netrofil segmen 50-70% (absolut 2.500-7.000 sel/mm3)
Wanita : 12-16 gr/dl
Limfosit 25-35% (absolut 1.750-3.500 sel/mm3)
• Hematokrit
Monosit 4-6% (absolut 200—600 sel/mm3)
® Perbandingan antara proporsi volume sample darah dengan
eritrosit dari darah keseluruhan. • Trombosit
® Nilai normal :Pria : (40-54)% ® Untuk pembekuan darah
Wanita : (37-47)% ® Nilai normal : 150.000-400.000 sel/mm3
• Leukosit : • LED (Laju Endap Darah)
® Nilai normal : 4.000-10.000 sel/mm3 ® Nilai normal : Pria : <15 mm/jam pertama
Wanita : <20mm/jam pertama

31
PEMERIKSAAN KESEHATAN

Pemeriksaan Khusus
• Pemeriksaan Gonad
® Pemeriksaan fisik pada pasien dengan mengamati kelenjar seksual, rambut di tubuh, dan ma
ssa otot. Pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan hormon, mengukur kadar hormon test
osteron pada pria dan estrogen pada wanita.
• Pemeriksaan kromosom
• Pemantauan radiasi dengan menggunakan alat

32
11. Bagaimana Peraturan yang Be
rlaku Jika Ada tuntutan Pekerja
Tersebut ?
Peraturan yang Berlaku Jika Ada tuntutan Pekerj
a
PP No.33 Tahun 2007 Bab III (Keselaatan Radiasi dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir)
Pasal 13
Pemegang izin wajib melakukan penatalaksanaan pekerja yang mendapatkan paparan radiasi berlebih sebagamana dimaksud dala
m pasal 8 ayat 3 huruf c, melalui pemeriksaan kesehatan dan tindak lanjut, konseling, dan kajian terhadap dosis yang diterima.
Pasal 14 bagian 2 (Persyaratan Manajemen)
Pemegang izin bertanggung jawab menanggung biaya pemantauan kesehatan sebagaimana yang dimaksud dalam
Pasal 8 ayat 1 : Pemegang izin wajib menyelenggarakan pemantauan kesehatan untuk seluruh pekerja radiasi
ayat 2 : Pemegang izin, dalam meyelenggarakan pemanfaatan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus :
a. Melaksanakannya berdasarkan ketentuan umum kesehatan kerja
b. Merancang penilaian terhadap kesesuaian penempatan kerja dalam melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan pada
nya
c. Menggunakan hasil pemantauan sebagai landasan informasi
ayat 3 : Pemanauan kesehatan sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan melalui :
d. Pemeriksaan kesehatan
e. Konseling dan/atau
f. Penatalaksanaan kesehatan pekerja yang mendapatkan paparan radiasi berlebih.

34
Thanks For Your Antte
ntion!
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai