Sumber dana biaya kesehatan berbeda pada beberapa negara, namun secara garis besar berasal
dari :
1. Bersumber dari anggaran pemerintah
Pada sistem ini, biaya dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan sepenuhnya ditanggung
oleh pemerintah.
Pelayanannya diberikan secara cuma-cuma oleh pemerintah sehingga sangat jarang
penyelenggaraan pelayanan kesehatan disediakan oleh pihak swasta.
Untuk negara yang kondisi keuangannya belum baik, sistem ini sulit dilaksanakan karena
memerlukan dana yang sangat besar.
Contoh :
• Dana pemerintah pusat
• Dana pemerintah provinsi
• Dana pemerintah kabupaten kota
• Saham pemerintah & BUMN
• Premi bagi Jamkesmas yang dibayarkan oleh pemerintah
SUMBER BIAYA KESEHATAN
Tarif Bervariasi
• Characteristics of product
– Informasi yang terkait dengan sejauh mana konsumen menghargai
karakteristik produk yang ditawarkan. Informasi ini terkait dengan willingness
to pay dan ability to pay.
• Competitors
– Informasi tentang pesaing, terutama tarif yang ditentukan oleh pesaing.
Informasi ini akan sangat menentukan dalam kondisi memiliki pesaing.
Proses Penetapan Tarif
Full-cost pricing
Menetapkan tarif sesuai dengan unit cost ditambah dengan keuntungan
Acceptance pricing
Teknik ini digunakan apabila pada pasar terdapat satu rumah sakit yang
dianggap sebagai panutan (pemimpin) harga. Rumah sakit lain akan mengikuti
pola pentarifan yang digunakan oleh rumah sakit tersebut.
UNIT COST
• Unit Cost yaitu biaya per unit produksi atau biaya dari setiap pelayanan di RS.
• Pengertian Unit Cost menurut Hansen dan Mowen (2005) yaitu Pembagian antara total
cost yang dibutuhkan dengan jumlah unit produk/jasa yang dihasilkan.
• Secara sederhana, unit cost dapat diartikan sebagai biaya per unit produk atau biaya per
pelayanan. Sedangkan menurut Hansen & Mowen (2005) unit cost didefinisikan sebagai
hasil pembagian antara total cost yang dibutuhkan dengan jumlah unit produk yang
dihasilkan. Produk yang dimaksudkan dapat berupa barang atau jasa.
TUJUAN PENGHITUNGAN UNIT COST
• Jumlah dana kapitasi tiap puskesmas tiap bulan bisa berbeda tergantung
jumlah peserta terdaftar dan besaran kapitasinya (norma kapitasi).
KAPITASI
• Tarif INA-CBG’s dibayarkan per episode pelayanan kesehatan, yaitu suatu rangkaian
perawatan pasien sampai selesai.
• Dengan pola INA-CBG’s, paket pembayaran sudah termasuk:
1. Konsultasi dokter,
2. Pemeriksaan penunjang, seperti laboratorium, radiologo (rontgen), dll,
3. Obat Formularium Nasional (Fornas) maupun obat bukan Fornas,
4. Bahan dan alat medis habis pakai,
5. Akomodasi atau kamar perawatan,
6. Biaya lainnya yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan pasien.
7. Komponen biaya yang sudah termasuk ke dalam paket INA-CBG’s, tidak dibebankan
kepada pasien.
INA CBG
• Apa Strategi yang Bisa Dilakukan RS untuk Mengefektifkan Implementasi INA-
CBG’s?
• Pertama, membangun pemahaman yang seragam antara manajemen rumah sakit beserta
profesional medis dan seluruh staf rumah sakit mengenai konsep INA-CBG’s dan
meningkatkan pelayanan yang berorientasi pada pasien.
• Kedua, meningkatkan efisiensi biaya pelayanan kesehatan dengan cara: 1) patuh terhadap
clinical pathway dan standar prosedur operasional RS, 2) mengutamakan Fornas dan
compendium pada pelayanan obat serta alat kesehatan, 3) melakukan efisiensi pada tingkat
input, proses dan output dari pelayanan dengan membangun tim pelayanan, melakukan
standarisasi dalam penggunaan farmasi dan penunjang, serta melakukan pembagian jasa
dengan metode remunerasi.
• Ketiga, melakukan tinjauan post-claim. Selain itu juga pihak rumah sakit diharapkan
meningkatkan kualitas coding melalui peningkatan kualitas dan kepatuhan pencatatan dan
kelengkapan rekam medis, serta peningkatan kompetensi petugas rekam medis atau coder.