Anda di halaman 1dari 23

BAB IV

VIRUS
KOMPETENSI

Kompetensi Inti:
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.

Kompetensi Dasar:
3.4. Menganalisis struktur, replikasi, dan peran virus dalam kehidupan.

4.4. Melakukan kampanye tentang bahaya virus dalam kehidupan terutama bahaya AIDS berdasarkan
tingkat virulensinya.

Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa dapat menjelaskan sejarah penemuan virus.
2. Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri virus.
3. Siswa dapat menggambarkan struktur virus.
4. Siswa dapat mengklasifikasikan virus.
5. Siswa dapat membandingkan struktur tubuh virus satu dengan virus yang lain berdasarkan gambar tubuh virus.
6. Siswa dapat menjelaskan cara hidup virus
7. Siswa dapat menjelaskan replikasi virus setelah mengamati (gambar atau Video)
8. Siswa dapat menjelaskan peran virus yang menguntungkan dan merugikan
1. Percobaan Addolf Mayer
SEJARAH PENEMUAN VIRUS

Tahun 1883 meneliti penyebab


penyakit mosaik pada daun tembakau.
Kesimpulan penelitian : Penyakit
mosaik pada tembakau disebabkan
oleh bakteri yang lebih kecil dari
biasanya.
2. Percobaan Dmitri Ivanowski
SEJARAH PENEMUAN VIRUS

Tahun 1892 menyaring ekstrak daun


tembakau yang terkena mosaik dengan
saringan bakteri.
Kesimpulan penelitian : Penyakit mosaik
pada tembakau disebabkan oleh bakteri
yang dapat melewati saringan tersebut.
3. Percobaan Martinus Beijerinck
SEJARAH PENEMUAN VIRUS

Tahun 1897, ia menyemprotkan


ekstrak daun tembakau ke tembakau
yang sehat, hasilnya tembakau yang
sehat tertular penyakit mosaik. Daun
tembakau tersebut kemudian diekstrak
kembali, dan filtratnya disemprotkan
ke tanaman tembakau baru yang juga
sehat. Hasilnya, tanaman teersebut
juga terkena penyakit mosaik.
Kesimpulan penelitian : Penyakit
mosaik pada tembakau disebabkan
4. Percobaan Wendel M Stanley
SEJARAH PENEMUAN VIRUS

Tahun 1935, ia berhasil


mengkristalkan virus yang
menyebabkan penyakit mosaik pada
tembakau, dan jika kristal tersebut
disuntikkan ke tembakau lain yang
sehat maka tembakau tersebut akan
terkena penyakit mosaik juga.
Kesimpulan penelitian : Penyakit
mosaik pada tembakau bukan
disebabkan oleh bakteri, melainkan
senyawa kimia yang aktif dalam
Virus bukan berupa sel (aseluler). Virus
berupa partikel yang disebut virion. Berikut
adalah ciri2 virus:
Hanya dapat hidup dan memperbanyak diri
di dalam sel hidup organisme lain 
CIRI-CIRI VIRUS

parasit sejati
Untuk bereproduksi, virus hanya
memerlukan asam nukleatnya saja
Virus dibentuk oleh sebuah partikel yang
disebut virion yang mengandung DNA atau
RNA saja
Dapat dikristalkan, tetapi virus tersebut
masih memiliki daya patogen apabila Campbell (1998)
diinfeksikan ke organisme hidup  bukan
Asam nukleat adalah pembawa informasi
STRUKTUR VIRUS

genetik. Pada virus hanya terdapat satu


jenis asam nukleat, DNA saja atau RNA
saja.
Kapsid yang terdiri dari molekul-molekul
protein yang disebut kapsomer.
Selubung/envelope yang tersusun atas
glikoprotein atau glikolipid berasal dari
membran sel inang. Namun tidak semua
virus memiliki selubung. Virus yang tidak
memiliki selubung disebut virus telanjang.
Virus Berselubung
STRUKTUR VIRUS

Reseptor Virus

Materi Genetik (DNA / RNA)

Selubung Protein (Kapsid)

Kapsul virus
Virus Telanjang
STRUKTUR VIRUS
Virus Kompleks
Kepala
Kepala virus berisi DNA
dan bagian luarnya
STRUKTUR VIRUS

diselubungi kapsid.
Kapsid tersusun atas
molekul2 protein yang
disebut kapsomer.
Kapsid
Kapsid adalah selubung
yang berupa protein
Isi Tubuh
Bagian isi tersusun atas
asam nukleat yaitu DNA
Ekor
Ekor virus merupakan alat
Berdasarkan materi genetik yang dimilikinya

Virus RNA Virus DNA


KLASIFIKASI VIRUS

Retrovirus Papovavirus

Filovirus Adenovirus

Reovirus Herpesvirus
Berdasarkan jenis sel inangnya
Virus bakteri
KLASIFIKASI VIRUS

Virus yang menyerang bakteri disebut bakteriofage/fage. Virus bakteri


mengandung materi genetik berupa DNA. Contoh: T4 virus yang menyerang
bakteri E. coli.

Virus mikroorganisme eukariotik


Virus yang hidupnya pada protozoa dan jamur. Virus ini mengandung DNA.
Virus yang menyerang jamur disebut Mycovirus.

Virus tumbuhan
Virus yang menyerang tumbuhan, materi genetiknya RNA. Misalnya TMV,
CiLV, dan Tungro.

Virus Hewan
Virus yang menyerang hewan dan manusia, materi genetiknya DNA atau
RNA. Misalnya virus influenza, HIV, ebola, hepatitis, herpes.
Virus hanya dapat hidup di dalam
sel hidup organisme yang cocok
CARA HIDUP VIRUS

sehingga disebut parasit intraseluler


obligat. Bila sel hidup (inang) yang
ditumpanginya mati, maka virus pun
akan mati. Sel inang dapat berupa
organisme uniseluler maupun
multiseluler.
Virus yang terisolasi dari sel inang
tidak akan mampu hidup lama dan
bereproduksi. Hal ini disebabkan karena
virus tidak memiliki enzim untuk
Daur reproduksi virus dapat melalui
siklus litik atau siklus lisogenik.
REPRODUKSI VIRUS

a. Siklus Litik
Siklus litik terjadi bila pertahanan sel inang
lebih lemah dibandingkan daya infeksi virus
sehingga tahap adsorpsi, penetrasi, sintesis,
pematangan, dan lisis dapat berlangsung
secara cepat. Virus yang mampu
bereproduksi dengan siklus litik disebut
virus virulen. Pada siklus litik sel inang akan
pecah dan mati serta membentuk virion-
virion baru.
b. Siklus Lisogenik
Siklus lisogenik terjadi bila inang memiliki
pertahanan yang lebih baik dibandingkan
REPRODUKSI VIRUS

daya infeksi virus sehingga sel inang tidak


segera pecah, bahkan dapat bereproduksi
(membelah) secara normal. Pada siklus
lisogenik terjadi replikasi genom virus
tetapi tidak menghancurkan sel inang. DNA
fag berinteraksi ke dalam kromosom sel
inang membentuk profag. Profag dapat
diwariskan kepada kedua sel anaknya ketika
proses pembelahan berlangsung. Profag di
dalam sel anak inang dapat menjadi aktif
Tahap-tahap Reproduksi Virus
1. Tahap Adsorpsi
REPRODUKSI VIRUS

Virion (partikel lengkap virus) menempel pada bagian reseptor


spesifik sel inang dengan menggunakan serabut ekornya. Reseptor
merupakan molekul khusus pada membran sel inang yang dapat
berinteraksi dengan virus.
2. Tahap Penetrasi
Pada tahap penetrasi, selubung ekor berkontraksi untuk membuat
lubang yang menembus dinding dan membran sel. Selanjutnya, virus
menginjeksikan materi genetiknya ke dalam sel inang sehingga
kapsid virus menjadi kosong (mati).
3. Tahap Sintesis (Eklifase)
Pada tahap sintesis, DNA sel inang dihidrolisis dan dikendalikan
oleh materi genetik virus untuk membuat asam nukleat (salinan
REPRODUKSI VIRUS

genom) dan protein komponen virus.


4. Tahap Pematangan (Perakitan)
Hasil sintesis berupa asam nuklleat dan protein dirakit menjadi
partikel-partikel virus yang lengkap sehingga berbentuk virion-virion
baru.
5. Tahap Lisis
Fag menghasilkan lisozim, yaitu enzim perusak dinding sel inang,
rusaknya dinding sel inang mengakibatkan terjadinya osmosis ke
dalam sel inang, sehingga sel inang membesar dan akhirnya pecah.
Partikel virus baru yang keluar dari sel akan menyerang sel inang
lainnya.
REPRODUKSI VIRUS
1. Peran Virus yang Menguntungkan
a. Penggunaan Retrovirus dalam terapi
gen untuk memperbaiki kelainan
PERANAN VIRUS

genetik ADD yang menyebabkan


seseorang tidak memiliki daya tahan
tubuh.
b. Pembuatan vaksin protein. Selubung
virus dapat digunakan sebagai
protein khusus yang akan memacu
terbentuknya respon kekebalan
tubuh.
c. Untuk pengobatan secara biologi,
yaitu dengan melemahkan atau
2. Peran Virus yang Merugikan
Virus dapat menginfeksi dan
menyebabkan penyakit pada
berbagai organisme baik Herp
PERANAN VIRUS

manusia, hewan dan es


tumbuhan.
a. Penyakit pada manusia
disebabkan virus
Penyakit mulut dan kuku
Contoh: Gondongan,
influenza, campak, polio,
AIDS, ebola, herpes, dll.
b. Penyakit pada hewan
disebabkan virus TYL

Anda mungkin juga menyukai