Anda di halaman 1dari 28

SENYAWA FITOKIMIA BIOMARKER

OLEH :
Tim dosen fitokimia 1
FAK.FARMASI UMI
BIOMARKER
• Biological markers adalah molekul kompleks
yang terbentuk dari organisme hidup (Wang,
et. al., 2004)
• Senyawa/golongan senyawa tumbuhan yang
dapat digunakan dalam kontrol kualitas tanpa
memperhatikan efek terapinya (EMEA dalam
Li, et. al., 2008). Tetapi idealnya mempunyai
efek terapi (Li, et. al., 2008)
• Senyawa penanda : senyawa dalam bahan
alam dan dideteksi untuk keperluan khusus
(contoh untuk tujuan identifikasi atau
standardisasi) melalui penelitian (Patterson,
2006).
• Senyawa penanda : untuk menandai atau
sebagai senyawa identitas suatu simplisia
tanaman tertentu.
A constituent of a medicinal herb, which
is used for quality control and assurance
of herbal product is known as marker
compound.
Seleksi senyawa penanda
• Stabilitas
• kemudahan analisis
• waktu dan biaya analisis
• efek terapetik
• indikator dari kualitas produk
• stabilitas atau pengguna sebelumnya oleh
penelitian lain.
Manfaat biomarkers
• Evaluasi
• Standardisasi
• Keamanan
• Validasi
Sifat senyawa marker
• active principles, Active principles possess
known clinical activities
• active markers, active markers contribute to
clinical efficacy
• analytical markers analytical markers have no
clinical or pharmacological activities
• negative markers demonstrate allergenic or
toxic properties
Klasifikasi senyawa marker
1. Active marker
2. Analytical marker
syarat
• Konsentrasi tinggi
• Struktur khas
• Dapat diisolasi
• Dapat diidentifikasi
kriteria
• Senyawa aktif  senyawa yang mempunyai aktivitas ex
saponin ginsenosida pada tanaman Panax ginseng
• Senyawa utama (mayor compound)  syw yg secara
kuantitatif dominan dlm suatu tanaman ex
kurkuminoid dalam Curcuma longa
• Senyawa identitas  senyawa yg khas, unik, ekslusif
hanya terdapat pada suatu tanann obat ex lunamarin,
lunakrin, lunasin dlm Sanrego (Lunasia amara)
• Senyawa aktual  senyawa yang terdapat dlm
tanaman yang dianalisis contoh kuersetin
klasifikasi
1. Zat aktif  efedrin pada Epedra sinensis dan sylimarin
pada Sylibum marianum.
2. senyawa aktif  senyawa yang diketahui aktivitas
farmakologi dan khasiatnya, tetapi khasiatnya belum
dibuktikan secara klinis
Contoh : alisin pada Allium sativum
3. penanda analitik senyawa yang dipilih untuk
determinasi secara kuantitatif (aktivitas biologis ada atau
tidak
4. penanda negative senyawa yang mempunyai sifat
alergi atau toksik atau mengganggu bioavailabilitasnya
Senyawa marker ideal
• Senyawa identitas  senyawa aktif, utama,
sekaligus senyawa identitas
• Senyawa utama : senyawa dengan konsentrasi
paling tinggi

• Senyawa penanda tidak selalu senyawa aktif


tetapi dapat juga senyawa khas untuk bahan
tertentu.
masalah
• Sulit didapatkan dipasaran dalam bentuk
isolat murni yang dijual secara komersil
Senyawa penanda
• Sesuai nama tanaman (contoh dislide
berikutnya)
• Golongan metabolit misalnya flavonoid 
kuersetin
Senyawa penanda/biomarker
• Alium sativum alisin • Zingiber officinale
• Andrographidis Shogaol
paniculata • Jambu biji  kuersetin
andrographolid • Anacardium occidentale
• Centella asiatica   asam anakardanat
asiatikosid • Guazuma ulmifolia 
• Zingiber purpurei tilirosida
terpinen-4-ol • Cinnamomi burmanii 
• Piper retrofractum sinamaldehid
piperin • Malaleuca leucadendra
• Uncaria gambir  katekin  sineol
Senyawa penanda/biomarker
• Piper cubeba kubebin • Aloe vera  aloin A
• Kaempfaria galangal L • Phaleria macrocarpa
Etil-p-metoksisinamat falerin
• Cosmos caudatus  • Morinda citrifolia 
isokuersitrin skopoletin
• Orthosiphonis stamineus • Phylantus niruri filantin
sinensetin • Myristica
• Curcuma domestica  fragransmiristisin
kurkumin • Euphorbia prostrata
• Vitex trifolia viteksikarpin kuersetin
• Alpinia galangal L
galangin
Senyawa penanda/biomarker
• Alstonia schlolaris  • Sonchus arvensis
tetrahidroalstonin luteolin
• Syzygium polyanthum • Cyperus rotundus
kuersitrin sineol
• Curcuma heyneana • Elephanthopus scaber L
kurkumin Isodeoksielefantopin
• Boesenbergiae • Blumeae balsamifera
pandurate pinostrobin (L) kuersetin
• Curcuma
xanthorrhizaXantorizol
• Curcuma manga Val 
kurkumangosida
Standardisasi biomarker
• Aspek profil KLT
• Aspek penetapan kadar marker 
densitometer dan HPLC
Aspek Profil KLT
• Menunjukkan ada syw marker dalam ekstrak
• Masalah yang timbul : marker tdk muncul sbg
bercak tunggal
• KLT : fase diam, fase gerak, jenis pelarut utk
melarutkan ekstrak, jumlah sampel yg
digunakan, metode visualisasi
Aspek penetapan kadar Marker
• Penentuan kadar syw marker dalam ekstrak 
untuk tentukan jumlah syw yang bertanggung
jawab terhadap aktivitas farmakologi
• Masalah : syw target tdk berwarna
• Syw marker tersedia dlm jumlah terbatas
• Btk peak pada pembacaan densitometer atau
HPLC tidak simetris
• Linearitas dan reprodusibilitas rendah
Senyawa target tidak berwarna
• Terutama terpen
• Diderivatisasi  diubah mjd syw lain yg akan
Nampak pd sinar tampak atau detector
tertentu menggunakan reagen tertentu
• Dipping  direndam dgn reagen tertentu
(dragendorf, anisaldehida, vanillin)  boros
reagen
Senyawa marker terbatas
• Menggunakan syw lain  penetapan tidak
langsung
• Misalnya penggunaan flavonoid : kuersetin
dan apigenin
Linearitas dan reprodusibilitas rendah
• Linearitas : koefisien korelasi R =0,997
• Reprodusibilitas : pengerjaan berulang
menghasilkan data yang sama  kadar
• Pembuatan seri kadar jgn dibuat sempit
terutama pada konsentrasi rendah misal 0,5;
1,5 ; 2; 2,5 mg/ml
• Seri kadar dengan jarak yang cukup : 0,5; 1; 2;
4 dan 8 mg  linearitas cukup bagus dan
kurang terpengaruh dengan sensitivitas
• Jika kurva memotong sb y dan jauh dari titik (0,0)  gangguan alat
atau masuknya pencemar pada larutan sampel
• Jika memotong sb x  gangguan sensitivitas
• Jika slope mendekati sb X sensitivitas rendah
• Jika slope mendekati sb y  cukup sensitive
• Standard deviasi  jika > 10 % (homogenitas tidak lengkap)
Bentuk peak yang tidak simetris/
terlalu gemuk
• Ada pengotor shg harus dipisahkan senywa
target  + asam/basa lemah; ganti
metode/komposisi fase gerak
• Harus dipisahkan senywa target dengan syw
lain
Aplikasi metode HPLC
• Densitometri  reprodusibilitas tdk baik; puncak-
puncak serapan masih menumpuk shg sulit
dikuantifikasi
• HPLC utk bahan alam  biasa digunakan
sistem/fase terbalik
• fase diam : nonpolar  C18
• dan fase gerak : polar  air, MeOH, asetonitril,
dgn modifikasi keasaman  asam formiat, TFA
(trifluoro acetic acid), ata asam fosfat dengan pH
tertentu.
SEKIAN
DAN
WASSALAM

Anda mungkin juga menyukai