Fungsi Perkerasan Jalan Perkerasan jalan merupakan bagian jalan yang terdiri dari atas lapisan-lapisan campuran yang mempunyai nilai-nilai struktur yang berbeda- beda yang diletakkan di atas tanah dasar, dengan fungsi : - Menyalurkan dan memikul beban roda kendaraan - Menyediakan permukaan yang rata dan licin - Menyediakan permukaan yang kedap air dan awet Pengenalan Struktur Perkerasan
Perkerasan kaku dimana struktur perkerasan pokoknya terbuat
dari semen
Perkerasan lentur menggunakan bahan pengikat aspal
NO Perkerasan Lentur Perkerasan kaku
1 Bahan pengikat Aspal Semen
2 Repetisi beban Akan timbul rutting (lendutan pada Timbul retak-retak pada jalan roda) permukaan
3 Penurunan tanah Jalan bergelombang (mengikuti Bersifat sebagai balok
dasar tanah dasar) diatas perletakan
4 Perubahan Modulus kekeuatan berubah timbul Modulus kekuatan tidak
temperatur tegangan dalam yang kecil berubah timbul tegangan dalam yang besar 1. Lapisan Pondasi Bawah (sub base course) Terletak antara lapian pondasi atas dengan tanah dasar Fungsi : a. Sebagai bagian yang menyebarkan beban roda ke tanah dasar b. Menghemat biaya konstruksi c. Mencegah partikel halus tanah dasar ke dalam lapisan pondasi atas d. Sebagai lapis peresapan
- Agregat bergradasi baik :
sirtu/putrun kelas A,B dan C - Stabilisasi :agregat dengan semen, agregat dengan kapur atau tanah dengan dan tanah dengan kapur 2. Lapis Pondasi atas (Base course) Bagian yang terletak antara lapis permukaan dan lapis pondasi bawah Fungsi : - menahan gaya lintang dari beban roda - lapis peresapan untuk lapis pondasi bawah - bantalan terhadap lapis permukaan
- Batu pecah kelas A, B,
C - Pondasi makadam - Pondasi Telford - Pondasi aspal beton - Stabilisasi : agregat dengan semen, kapur dan aspal 3. Lapis Permukaan (surface course) Bagian perkerasan yang paling atas Fungsi : - Menahan gaya lintang dari beban roda selama pelayanan - Lapis rapat air untuk melindungi badan jalan dari kerusakan akibat cuaca - Lapis aus (wearing course) - Lapis yang menyebarkan beban ke lapisan bawah Struktur perkerasan yang terdiri dari lapisan beton dengan atau tanpa tulangan, karena bahan pengikat semen sehingga struktur dari lapisan tersebut kaku
- Perkerasan kaku tanpa
tulangan - Perkerasan kaku bertulang bersambung - Bertulang tak berambung - Beton pratekan - Beton fibre 1. Perkerasan lentur a. Lapis pondasi bawah - ATB (Asphalt treated Base)/Laston bawah suatu campuran agregat dan aspal dengan perbandingan tertentu dicampur dan dipanaskan pada temperatur tertentu pula - Sirtu/Pitrun Pasir dan batu yang dicampur secara merata untuk mendapatkan nilai CBR yang telah disyaratkan - Pondasi Tanah Semen - Pasir kelempungan (CBR 3 % - 12 %) b. Lapis Pondasi (Base course) Yang menggunakan bahan pengikat ATB (Asphlat Treated Base) CTB (Cement Treated Base) LTB (Lime Treated Base) Laston Atas Lapis Penetrasi Makadam
dan tanpa menggunakan bahan pengikat
Tanpa bahan pengikat - Telford Batu-batu belah yang disusun secara rapi - CRB (Crushed Roack Base) Pecahan batu kali yang disusun dan dicampur dengan pasir c. Lapis Permukaan (Surface course) - Buras (Laburan aspal) - Burtu (Laburan aspal satu lapis) - Burda (Laburan aspal dua lapis) - Latasir (Lapis tipis aspal pasir) - Latasbum (Lapis tipis asbuton murni) - Lataston (Lapis tipis aspal beton) HRS - Lapen (Lapis penetrasi makadam) - Lasbutag (Lapis asbuton murni) - Laston (Lapis aspal beton) Sifat-sifat umum - mempunyai keandalan yang tinggi - konstruksi merupakan lapis tunggal - bersifat sangat kaku - biaya awal sangat tinggi - kosntruksi lebih kasar Tulangan dan sambungan - dowel bar (tulangan sambungan melintang) - tie bar (tulangan sambungan memanjang) 1. Tanah dasar Tanah dasar yang berasal dari daerah itu sendiri yang telah dipadatkan sesuai dengan nilai CBR 2. Agregat (90 – 95 %) agregat kasar agregat halus filler 3. Aspal (4 – 10 %) 4. Semen 5. Besi Tulangan 1.Pekerjaan utama atau perbaikan - Pelapisan struktural a. Pelapisan ulang aspal b. Pelapisan ulang agregat - Pelapisan non struktural a. Pelapisan tunggal dengan latasir, laston dll b. Pelapisan ganda dengan ATB atau lapis agregat - Pelapisan non struktural pelapisan memakai burtu atau burda pada perkerasan jalan - Pengkerikilan kembali jalan tanpa penutup - Penambahan atau rekonstruksi bahu jalan sepanjang jalan penutup - Penambahan atau rekonstruksi pekerjaan samping 2. Pekerjaan Pengembalian kondisi dan pekerjaan minor - pengembalian kondisi perkerasan - pekerjaan minor (marka jalan, rambu jalan) 3. Pekerjaan pemeliharaan - pemeliharaan perkerasan yang ada - perlengkapan dan marka jalan Pengajuan kesiapan kerja Kondisi cuaca yang diijinkan untuk bekerja Perbaikan pada campuran aspal yang tidak memenuhi ketentuan Pengembalian bentuk pekerjaan setelah pengujian Lapisan perata Aspal emulsi dapat digunakan : - Lapis pengikat (tack coat) - Lapis resap pengikat (prime coat) - Untuk pekerjaan over lay atau Patching - Untuk jalan ada retak rambut - Untuk peningkatan jalan burtu atau burda 1. Agregat a. Dibuat sesuai dengan proporsi campuran b. Harus disetujui oleh direksi pekerjaan c. Kontraktor harus sudah menumpuk bahan d. Penyerapan aspal oleh agregat e. Penyerapan air oleh agregat maksimum3% f. Berat jenis agregat tidak beoleh berbeda lebih dari 0,2 2. Agregat kasar - harus tertahan ayakan No.8 - batu pecah atau kerikil pecah - angularitas sperti yang disyaratkan - untuk Latasir harus kerikil yang bersih - partikel lolos ayakan no 200 lebih besar 1% tidak boleh digunakan 3. Agregat halus - Lolos ayakan no .8 (2,36 mm) - Fraksi agregat halus pecah mesin dan pasir harus terpisah - Pasir untuk Laston (AC) , 15 % - Harus bersih dan kuat - mempunyai angularitas yang disyaratkan 4. Bahan pengisi (filler) a. Bahan pengisi terdiri debu batu kapur atau semen b. Lolos ayakan No.200 (0,075) 5. Gradari Agregat gabungan 6. Bahan aspal untuk campuran - Pen 60-70 - Penetrasi tidak kurang dari 55% - Harus diektraksi sesuai dg ygdisyaratkan - Bahan aspal harus diperoleh kebali dari larutan sesuai AASHTO T 170 1. Menyiapkanpermuka an 2. Acuan tepi 3. Pengahamparan dan pembentukan tepi 4. Pemadatan 5. Pekerjaan Sambungan 1. Pengujian permukaan perkerasan 2. Pengujian kepadatan 3. Pengambilan benda uji 4. Pengujian pengendalian mutu campuran aspal 5. Pengukuran dan pembayaran Penyediaan dan penyimpanan bahan/material 1. Penyediaan material Sumber material Variasi meterial Persetujuan tertulis dari direksi teknik 2. Penyimpanan material Disimpan sehingga mutunya terjamin Ditumpuk dengan dibuat dinding pemisah Pengendalian Mutu Bahan dan hasil kerja 1. Tujuan untuk memastikan bahwa bahan-bahan yang dipakai dalah cocok dan memuaskan. Untuk memastikan bahwa hasil pekerjaan dan kontraktor memenuhi standar yang ditentukan 2. Pengambilan contoh bahan Bisa menggunakan standah SNI ataupun AASHTO 3. Jenis-jenis pengujian Perkerasan Penutup 1. Tujuan memelihara permukaan jalan yang kerataannya tetap sesuai dengan kualitas permukaan rata- rata dari jenis permukaan yang ada 2. Material dan pelaksanaan - Perbaikan lubang dan penambalan kecil - Pelaburan permukaan Pelaksanaan - Pemotongan ringan dengan motor grader - Pengendalian mutu hasil kerja - standar pekerjaan pemeliharaan Jalan Tanah dan Jalan Kerikil 1. Perataan muka tanah (Grading) 2. Pembongkaran an Pembentukan ulang 3. Penambahan lubang dan cekungan amblas 4. Perataan pembentukan permukaan dengan kerikil 5. Penyebaran kerikil 6. Stabilisasi Jalan Macadam Telford dan Ikat Basah 1. Pelapisan Kerikil 2. Perbaikan kecil Jalan dengan permukaan aspal Perbaikan pada lapis pondasi atas dan pondasi bawah Penambahan pada lapis pondasi atas dan permukaan Pelapisan ulang permukaan dengan : Penetrasi macadam, aspal campuran panas dan perawatan permukaan kecil 1. Retak garis 2. Retak gambut 3. Alur tanpa retak 4. Kerusakan tepi 5. Keriting 6. Lubang-lubang 7. Jembul 8. Penurunan setempat 9. Aus Sekian dan terima kasih