Kelompok 4 S1-IV C :
Dosen Pengampu :
Adriani Susanty. M.Farm, Apt
SUB BAB
1
• Ginjal
2
• Hubungan ginjal terhadap volume cairan ekstraseluler
3
• Hubungan ginjal terhadap volume darah
4
• Mekanisme Natriuresis tekanan dan Diuresis tekanan
5
• Hubungan ginjal terhadap organ Jantung
6
• Hubungan ginjal terhadap organ hati
7
• Hubungan ginjal terhadap organ Tulang
Fungsi ginjal :
Mengatur volume dan osmolalitas cairan tubuh.
Mengatur keseimbangan elektrolit
Mengatur keseimbangan asam-basa
Mengekskresikan sisa metabolic, toksin, dan zat asing
Memproduksi dan mensekresi hormon
3
Cairan Tubuh
4
Cairan tubuh
• Komposisi cairan tubuh :
-Air
-Solut (terlarut), terdiri dari elektrolit dan non elektrolit
6
Peran ADH mengatur cairan ekstrasel
• Peranan ADH → mengatur ekskresi air oleh ginjal untuk membentuk sedikit
volume urin pekat, dan mengeluarkan garam dalam jumlah normal.
• Bila cairan ekstrasel menjadi terlalu pekat, cairan akan ditarik dengan cara
osmosis ke darah, sehingga volumenya berkurang dan memberikan sinyal
saraf pada hipotalamus agar menghasilkan sekresi ADH tambahan
• Sebaliknya, bila cairan ekstrasel menjadi terlalu encer, air bergerak dengan
cara osmosis ke arah yang berlawanan, yaitu masuk ke dalam sel, dan
menurunkan sinyal untuk sekresi ADH.
7
Peran ADH mengatur cairan ekstrasel
8
berikatan
9
ADH DISEKRESI
PRODUKSI URINE BERKURANG
10
Permeabilitas tubulus
kolektivus terhadap air ↑
Volume plasma ↑
Osmolalitas ↓
11
Integrasi ginjal untuk mengatur volume darah /
tekanan darah
• Volume plasma dipertahankan melalui reabsorpsi air dan pengendalian komposisi carian
ekstraselular (mis, terjadi dehidrasi).
• Modifikasi tonus vascular oleh ginjaljuga dapat mengatur tekanan darah. Hal ini
dilakukan terutama oleh sistem renin-angiotensin aldosterone.
• Renin adalah hormon yang disintesis dan disimpan dalam bentuk inaktif yang
disebut/prorenin didalam sel-sel jugstaglomerular (sel JG)
• Renin dikeluarkan oleh juksta glomerulus dari nefron sebagai respons terhadap
berkurangnya natrium hipoperfusi arteri renal, atau stimulasi saraf renal melalui
jaras simpatis waktu tekanan darah menurun
• Renin disintesis dan disimpan dalam bentuk inaktif yang disebut/prorenin didalam
sel-sel jugstaglomerular (sel JG) diginjal
12
• Renin menstimulasi konversi angiotensinogen (zat yang dikeluarkan
hepar) ke angiotensin I.
• Konversi angiotensin I ke angiotensin II oleh enzim pengubah
angiotensin dari paru-paru (ACE), menyebabkan vasokontriksi .
Mekanisme ini dapat membuat tekanan darah meningkat.
• Angiotensin II berperan dalam pengendali ekskresi ginjal, jika asupan
natrium meningkat melebihi normal, sekresi renin bekurang sehingga
pembentukan angiotensin II menurun.
• Berkurangnya angiotensin II menurunkan reabsorpsi natrium ditubulus,
dan sebaliknya.
13
• Reabsorpsi Na dan sekresi K oleh principal cells diatur oleh
hormon aldosterone.
• Aldosteron disekresikan oleh korteks adrenal, terutama bekerja
pada principal cells tubulus pengumpul dikorteks untuk
merangsang pompa Na-K ATPase yang meningkatkan reabsorpsi
Na dan sekresi K ke dalam tubulus
• Peranan aldosteron dalam mengatur ekskresi ginjal yaitu
meningkatkan reabsorbsi natrium, terutama pada tubulus
koligentes kortikalis.
• Pengaruh akhir aldosteron adalah membuat ginjal menahan
natrium dan air tetapi meningkatkan ekskresi kalium dalam urin.
14
15
Mekanisme Natriuresis dan Diuresis
16
• Mekanisme umpan-balik cairan tubuh-ginjal mencegah penimbunan
terus menerus garam dan air di tubh sewaktu terjadi peningkatan.
• Selama ginjal berfungsi normal dan natriuresis tekanan bekerja secara
efektif, peningkatan asupan garam air datapat diatasi.
• Selama terjadi perubahan dalam asupan natrium dan cairan,
mekanisme ini membantu tubuh mempertahankan keseimbangan
cairan dan memperkecil perubahan dalam volume darah,cairan
ekstraseluler dan tekanan arteri dengan cara sebagai berikut :
17
Peningkatan asupan cairan melebihi pengeluaran urine
menyebabkan akumulasi cairan di rubuh dan peningkatan
volume darah dan cairan ekstrasel
18
Integrasi ginjal terhadap Jantung
19
Integrasi ginjal terhadap sel darah
merah
20
Integrasi ginjal terhadap Tulang
21
• Hiperparatiroidisme sekunder akan menyebabkan depresi
padasumsum tulang sehingga akan menurunkan
pembentukan eritropoetin yang pada akhirnya akan
menyebabkananemia.
• Selain itu hiperparatiroidisme sekunder juga akan menyebkan
osteodistrofi yang diklasifikasikanmenjadi osteitis fibrosa
cystic, osteomalasia, adinamik bone disorder, dan mixed
osteodistrofi
22
Keadaan yang menyebabkan peningkatan besar
volume darah dan volume cairan ekstrasel
1).Penyakit jantung
Pada gagal jantung kongestif, volume darah meningkat 10-15%, dan
volume cairan ekstrasel kadang meningkat 200% atau lebih. Jika jantung
sudah sangat lemah, tekanan arteri tidak mampu meningkat hingga dapat
memulihkan pengeluaran ke urine normal. Jika hal ini terjadi , ginjal
menahan banyak urin sampai yang bersangkutan mengalami kongesti
sirkulasi berat dan akhirnya meninggal karena edema, terutama edema
paru.
23
• 2). Peningkatan kapasitas sirkulasi
• Setiap keadaan yang meningkatkan kapasias vaskuler juga
menyebabkan peningkatan volume darah. Contoh keadaan ini adalah
kehamilan karena akibat meningkatnya kapasitas vaskuler
uterus,plasenta dan organ-organ lain yang membesar.
24
THANKYOU
25