Anda di halaman 1dari 165

SISTEM INTEGUMENTUM

Dr. Erika Zahra Fristy P


Bismillahirrohmanirrohim
POST TEST

1. Pasien laki-laki, 39 th, datang dengan keluhan muncul bisul-bisul kecil


yang nyeri pada daerah pipi dan mata yang berjalan sesuai dermatom.
Terapi yang tepat?
a. Acyclovir 4 x 200 mg
b. Acyclovir 5 x 200 mg
c. Acyclovir 4 x 400 mg
d. Acyclovir 5 x 400 mg
e. Acyclovir 5 x 800 mg
Herpes Simplex Labialis (HSV 1)

Rekuren

Primer Recurrent herpes labialis

Tx:
VZV –Varicella (Chicken Pox)
Lesi polimorfik (makula, papula,
vesikel, krusta)
Lesi muncul dari wajah  badan 
ekstremitas
Terapi: - Asiklovir 5x800
- Valasiklovir 3x1000
Herpes Zoster: DERMATOMAL
2. Wanita mengeluh keluar cairan berwarna keabuan yang berbau
amis dari vaginanya setelah berhubungan dengan suaminya.
Bakteri penyebab?
a. Kandida
b. Gardnerella vaginalis
c. HPV
d. Trichomonas vaginalis
e. Gonorhea
A. Trikomoniasis
• Kausa: Trichomonas vaginalis
• Inkubasi: beberapa hari-4 minggu
• Klinis:
– Sekret homogen, banyak, purulen,
berbusa, warna kuning-hijau, bau
busuk
– Radang dan nyeri pada vulva &
vagina (+)
– pH vagina >4,5
– Cervix  strawberry appearance
– Preparat basah (NaCl)  trichomonas
motil
• Tx: metronidazol 2x500mg (7d)
B. Vaginosis Bakterial
• Kausa: Gardnerella vaginalis
• Inkubasi: Beberapa hari-4 minggu
• Klinis:
– Sekret homogen, putih keabuan, tidak
terlalu banyak, melekat pada dinding
vagina, tanda radang (-), bau amis (esp
setelah senggama)
– pH>4,5
– Clue cells (+)
• Bakteri menempel pada tepi sel
– Whiff/amine test (+)
• Bau amis bila sekret ditetesi
larutan KOH
• Tx: metronidazol 2x500mg (7d)
C. Candidosis Vaginalis
• Kausa: Candida albicans
• Klinis
– Sekret putih bergumpal,
kadang kental kekuningan,
gatal, tidak bau/masam
– pH <4,5
– Vulva & vagina  gatal, radang
(+), disertai edema atau fisura
– Mikroskopik dgn KOH 10% 
pseudohifa, ragi, blastospora
• Tx: Nystatin 1x100.000 IU
intravaginal supp (7d)
Bacterial
Trichomoniasis Candidiasis
vaginosis

G. vaginalis
T. vaginalis C. albic
Pseudohifa, ragi, &

Putih-abu Kuning-hijau, Putih-kuning


berbuih bergumpal
Verucca Vulgaris
• HPV
• Hyperkeratotic
papulonodules or
plaques with irregular
scaly surfaces
• Hands, fingers, feet,
knees
3. Seorang anak berusia 3 bulan datang dengan keluhan timbulnya
kemerahan pada pipinya. Hal ini dirasakan hilang timbul terutama
tampak saat ASI. Dari pemeriksaan tampak adanya papul eritematous
dan vesikel, dan krusta. Diagnosis yang tepat pada kasus tersebut
a. Dermatitis seboroik
b. Dermatitis atopic
c. Dermatitis kontak iritan
d. Tinea
e. Dermatitis numularis
4. Farah 18 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan gatal-gatal pada
telapak tangan, keluhan seperti ini berulang kali terjadi sejak
menggunakan deterjen pakaian yang baru. Tidak terdapat riwayat yang
serupa maupun riwayat bersin di pagi hari. Pada pemeriksaan
dermatologis didapatkan plak eritematosa dengan batas tegas erosi
dan skuama. Diagnosis yang tepat adalah...
a. Dermatitis numularis
b. Dermatitis kontak alergi
c. Dermatitis kontak iritan
d. Dermatitis atopik
e. Neurodermatitis
5. Andi 49 tahun mengeluh gatal pada tengkuk leher, punggung kaki, dan
pergelangan kaki. Istrinya baru meninggal beberapa bulan yang lalu.
Ditemukan efloresensi eritema dan krusta di dasarnya yang disertai
dengan likenifikasi. Apakah diagnosis pada kasus ini?
a. Dermatitis seboroik
b. Psoriasi vulgaris
c. Neurodermatitis
d. Dermatitis akut
e. Dermatitis alergi
DKI vs DKA

Patch Test DKI (-) DKA (+)


DKA
Atopic Dermatitis
Ringan: < 10%
Sedang: 10-50%
Berat: > 50%
Napkin Eczema
• sering disebut juga dengan
dermatitis popok / diaper rash
• dermatitis di daerah genito-
krural sesuai dengan tempat
kontak popok, salah satu
dermatitis kontak iritan akibat isi
napkin (popok).

Penatalaksanaan
• Ganti popok bayi lebih sering, gunakan pelembab sebelum memakaikan
popok bayi.
• Dianjurkan pemakaian popok sekali pakai jenis highly absorbent.
Prinsip pemberian farmakoterapi untuk menekan inflamasi dan mengatasi
infeksi kandida.
• Bila ringan: krim/ salep bersifat protektif (zinc oxide/pantenol) dipakai 2 kali
sehari selama 1 minggu atau kortikosteroid potensi lemah (salep
hidrokortison 1-2.5%) dipakai 2 kali sehari selama 3-7 hari.
• Bila terinfeksi kandida: berikan antifungal nistatin sistemik 1 kali sehari
selama 7 hari atau derivat azol topikal dikombinasi dengan zinc
oxide diberikan 2 kali sehari selama 7 hari.
CLUE:
• Skuama kekuningan berminyak
Dermatitis • Predileksi: scalp, belakang telinga,
nasolabial, leher
Seborrhoik • Infeksi Pityrosporum ovale
• Tx bayi: hidrokortison 1%
• Dewasa: Steroid ringan-sedang + shampoo
Dermatitis
Numularis
Dermatitis numularis
merupakan suatu lesi
berbentuk mata uang (coin),
berbatas tegas, dengan
efloresensi berupa
papulovesikel, biasanya mudah
pecah sehingga menjadi basah Treatment :
(oozing). Biasanya dermatitis • Topical steroids in the mid to high
numularis menyerang potency
ekstremitas • Oral antihistamines are useful if
pruritus is severe
• Oral antibiotics are indicated
when secondary infection is
present
Lichen Simpleks Kronik
(Neurodermatitis)
CLUE:
• Tengkuk, antecubiti,
antepoplitea, punggung
kaki
• Stress, gangguan emosi
• Likenifikasi
Dermatofitosis
(Tinea--)
CLUE:
• Trichophyton, epidermophyton,
microsporum
• Tepi aktif, central healing
• KOH: hifa panjang bersekat. TIDAK
ADA ragi

Tinea cruris
6. Seorang laki-laki berusia 27 tahun berobat ke poliklinik dengan keluhan
gatal di perut bagian bawah terutama malam hari sejak 2 minggu.
Keluhan disertai bintik-bintik hitam seperti pasir di celana dalamnya. Pada
pemeriksaan ditemukan papula eritem milier sampai lentikuler tersebar di
perut bagian bawah dan supra pubis, makula abu-abu di kedua bokong.
Bulu matanya kusam dan ditemukan juga kutu pada rambut ketiaknya Apa
penyebab yang paling mungkin untuk kasus di atas ?
A. Pthirus pubis
B. Pediculus capitis
C. Pediculus corporis
D. Sarcoptes scabiei varian homini
E. Sarcoptes scabiei varian animale
7. Bayi gunawan 5 bulan dibwa pengelola panti asuhan ke puskesmas
dengan keluhan rewel akibat gatal-gatal sejak 3 minggu yang lalu.
Keluhan gatal dirasakan di sela-sela jari tangan. Kaki serta area
kemaluan terutama pada malam hari. Beberapa anak di panti asuhan
juga mengalami keluhan yang sama. Pada pemeriksaan disik
didapatkan adanya papul-papul eritematous, vesikel, eksokriasi, erosi.
Diagnosis yang tepat adalah...
a. Permetrin
b. Hidrokortison
c. Gameksan
d. Asam askorbat 3%
e. Bedak salisilat
Pediculosis

Sky Blue Spot:


Over at the lice
feeding sites,
there may be
TERAPI small blue
Pediculosis Pubis • Medikamentosa: macules seen
• First line: Permethrin cream 1% 2 jam
• Alternative: Malathion 0.5% lotion semalam
Gameksan 1% 12 jam
Pediculosis Corporis
• Nonmedikamentosa:
• Cuci dengan air hangat. Lice and eggs are
killed by exposure for 5 minutes to
temperatures >53.5°C
Scabies

• Sarcoptes scabiei
Tx Scabies
• Permethrin 5%
– 1x malam, diulang 1 minggu kemudian
– KI anak <2 bulan
• Sulfur Presipitatum 4-20% (contoh salep 2-4)
– 1x malam, 3 hari berturut-turut
– Paling aman untuk bumil & bayi
• Emulsi Benzoil Benzoat (EBB)
– 1x malam, 3 hari berturut-turut
– Iritatif
• Gameksan 1%
– 1x malam
– KI: anak <6th, bumil
8. Seorang pasien perempuan usia 25 tahun datang kepoliklinik kulit
dengan keluhan bercak hipopigmentasi sejak 3 tahun yang lalu terletak
ditangan, rambut alis dan wajah. Awalnya kecil dan dirasa semakin
melebar. Bercak tidak terasa gatal. Pasien memiliki riwayat penyakit tiroid.
Ibu dan nenek mengalami keluhan yang sama.Apa diagnosis pasien?
A. Vitiligo
B. Tinea Versikolor
C. Hemokromatosis
D. Melasma
E. Hipopigmentasi pasca inflamasi
9. Seorang laki-laki berusia 23 tahun, terdapat bercak putih di punggung
kanan atas, gatal apabila terkena keringat. Hiperpigmentasi dengan
skuama halus di atasnya
a. Vitiligo
b. Ptriasis alba
c. Ptiriasis versikolor
d. Morbus hansen
e. Dermatitis seboroik
VITILIGO
• Vitiligo adalah hipomelanosis idiopatik yang didapat dan
ditandai dengan adanya makula putih (depigmentasi) yang
bisa meluas. Kasus vitiligo dapat mengenai seluruh bagian
tubuh yang mengandung sel melanosit, misalnya rambut dan
mata.
• Patogenesis kombinasi faktor autoimun, genetik dan
lingkungan
Penatalaksanaan
• Sistemik : trimetilpsoralen/metoksipsoralen + sinar UVA PUVA
• Psoralen 0,6 mg/kg 2 jam sebelum penyinaran selama 6-12 bulan
• <18 th  topikal dengan losio metoksalen yang diencerkan 1:10
dengan spiritus dilutus. Cairan tersebut dioleskan pada lesi. Setelah
didiamkan 15 menit lalu dijemur selama 10 menit. Waktu
penjemuran makin diperlama dimana yang dikehendaki ialah timbul
eritema
• > 18 th  jk lokal diberikan topikal, jk generalisata pengobatannya
digabung dengan kapsul metoksalen (10 mg). Obat tersebut dimakan
2 kapsul (20 mg) 2 jam sebelum dijemur semingu 3 kali.
• MBEH (monobenzylether of hydroquinone) 20% dapat dipakai untuk
pengobatan vitiligo yang luas lebih dari 50% permukaan kulit dan
tidak berhasil dengan pengobatan psoralen.
Pityriasis versicolor (PVC)
CLUE:
• Malassezia furfur
• Makula-patch hipo/hiperpigmentasi,
skuama halus (powdery)  finger nail
sign
• KOH: hifa pendek, spora berkelompok
(sphagetti & meatball)
• Wood’s lamp: kuning keemasan
CMI: cell mediated immunity
Klasifikasi Lepra menurut WHO
Clinical features Paucibacillary (PB) Multibacillary (MB)

Skin lesions 1-5 >5


Nerve damage 1 >1
AFB (-) (+)
Therapy

Clofazimine = lamprene.
Semua obat MDT dapat diberikan pada ibu hamil dan menyusui
Reaksi Lepra
10. Seorang perempuan berusia 35 tahun, G2A0P1, hamil 6 bulan, datang
dengan keluhan adanya benjolan-benjolan yang tidak gatal atau nyeri di
kemaluannya sejak 2 bulan yang lalu. Dari pemeriksaan ditemukan papul
dan nodus multipel, lunak, berjonjot, dan kemerahan seperti daging di
labia minora, fourchette, dan vagina. Sebagian papul bertangkai. Suami
pasien mengidap kelainan serupa di pangkal penisnya. Apakah diagnosis
klinis untuk pasien tersebut?
A. Bartolinitis
B. Genital warts
C. Kondiloma lata
D. Sifilis sekunder
E. Limfogranuloma venereum
11. Tn Zidan 35 tahun datang dengan keluhan terdapat luka pada batang
alat genital dan terasa nyeri. Ia bekerja sebagi supir bus pariwisata dan
mengaku sering berganti – ganti pasangan. Pemeriksaan dermatologi
terdapat ulkus lebih dari 1, ukuran 2-3 cm, menggaung, tepi tidak
teratur, dasar kotor, dan teraba lunak. Organisme penyebab penyakit
tersebut adalah
a. Chlamidia Trachomatis
b. Haemophilus Ducreyi
c. Treponema Pallidum
d. Herpes Simpleks
e. Gonorrhea
Herpes Genitalis
CLUE:
• HSV2
• Vesikel/ ulkus dangkal kecil
bergerombol, nyeri
• Dengan/tanpa riwayat rekurensi

Tzanck: multnucleated giant cell


Ulkus Molle
(Chancroid)
CLUE:
• Haemophylus ducreyi
• Ulkus multipel, nyeri, lunak,
dasar kotor, bergaung, tepi tidak
rata
• Gram  bakteri batang berjejer
seperti rel kereta / ikan
Ulkus Durum
(Sifilis)
CLUE:
• Treponema pallidum
• Ulkus keras, biasanya tunggal,
tidak nyeri, dasar bersih, tepi rata
Pemeriksaan Penunjang Sifilis

Pemeriksaan serologis dibagi menjadi 2 :


• Pemeriksaan non treponema (uji Wassermann, Rapid Plasma Reagin,
Venereal Disease Research laboratory) dan pemeriksaan treponema
(TPPA, FTA-Abs, MHA-TP/TPHA, EIA, uji Western Blot).8
• Test baru lainnya yaitu antara lain rapid plasma reagin (RPR), dan
venereal disease reaserch laboratoris (VDRL), kedua test tersebut
murah dan cepat namun tidak spesifik. Biasanya RPR dan VDRL
digunakan ketika akan screening donor darah, false + dapat terjadi oleh
karenanya kemudian diikuti oleh test yang lebih spesifik yaitu
Treponemal palidum haemoglutination assay (TPHA) dan Fluorecent
treponemal antibody absorption test (FTA-Abs), walaupun demikian false
positif tetap dapat terjadi.9
• Pada neurosifilis dilakuka test dengan menemukan leukosit dalam jumlah
tinggi dan adanya protein abnormal yang tinggi pada LCS. 8
Syphillis
Bubo Inguinal
• Bubo ingunalis dan femoralis: pembesaran
kelenjar getah bening setempat di daerah
pangkal paha disertai rasa sangat nyeri, dan
fluktuasi kelenjar.
• DD:
– ULKUS (-)  Limfogranuloma venereum
– ULKUS (+)  Chancroid*

*lihat ULKUS GENITAL


Limfogranuloma Venereum
• Kausa: C. trachomatis
• Inkubasi: 5-20 hari
• Gejala:
– Vesikel pada penis/vagina
transien  jarang disadari
– 2-6 minggu setelah vesikel
hilang  bubo inguinal 
radang (+), sangat nyeri
– Demam, menggigil
GENITAL WARTS s(Condyloma Accuminata)
• Kausa: HPV
• Massa seperti bunga kol
• Tes acetowhite
*Tipe HPV:
– 6, 11: warts
– 16, 18: CA

Source: Cincinnati STD/HIV Prevention Training Center


33
12. Laki-laki. 65 tahun, datang ke klinik dokter dengan keluhan nyeri pada
lutut kanan. dari pemeriksaan genu dijumpai likenifikasi dan plak eritem.
lutut nyeri dijumpai bila mengenai lantai. pasien diterapi dengan
pemberian kortikosteroid topical. apa sediaan kortikosteroid topical yang
diberikan pada pasien tersebut :
a. salep
b. krim
c. ointment
d. Lotion
e. bedak
• Bedak
– Untuk lesi kering + superfisial, vesikel/bula agar tidak pecah
– Memiliki efek antipruritus dan mendinginkan
– Berfungsi mengurangi gesekan  untuk intertriginosa
– Kontaindikasi: lesi basah  iritasi
• Salep
– Memiliki sifat emolien yang berguna untuk menahan
penguapan air sehingga bersifat membasahkan
– Merupakan vehiculum dengan kemampuan penetrasi paling
kuat
– Kontraindikasi pada lesi akut dan eksudatif, tempat
berambut, serta daerah lipatan
• Air (solusio)
– Bersifat mengeringkan
– Digunakan untuk kompres luka dengan tujuan penguapan
cairan kompres disusul oleh absorbsi eksudat atau pus
• Krim (lotio)
– Merupakan emulsi dengan campuran minyak + air
• Gel
– Dasar sediaan air dengan absorbsi yang lebih baik dari
krim (karena krim langsung mencair jika kontak dengan
kulit & membentuk suatu lapisan)
– Bisa digunakan pada kulit berambut
• Pasta
– Merupakan campuran salep + bedak yang bersifat
mengeringkan sehingga digunakan pada lesi yang agak
basah
• Pasta pendingin (linimen)
– Lebih protektif dari krim
– Tidak membuat kering dan lebih berminyak
• Prinsip terapi pada penyakit kulit
– Jika basah (akut)  dikeringkan
– Jika kering (kronis)  dibasahkan
Akut Subakut kronis
air Gel
Lotio (Krim) o/w Lotio (Krim) w/o Salep
solusio Pasta pendingin
13 Seorang laki-laki berusia 41 tahun datang ke praktek dokter dengan
keluhan nyeri ketika BAK dan ereksi. Dari kemaluannya keluar nanah
berwarna putih kekuningan. Riwayat berhubungan seksual dengan PSK 5
hari yang lalu. Dari pemeriksaan fisik ditemukan OUE memerah dengan
ektropion (+) dan duh tubuh mukopurulen. Juga ditemukan pembesaran
kelenjar inguinal. Dari pengecatan gram didapatkan diplococcus gram
negatif intra dan ekstra seluler. Pengobatan yang tepat untuk pasien ini
adalah...
a. Ciprofloxacin 2 gr PO dosis tunggal
b. Doxicyclin 1 gr PO dosis tunggal
c. Cefixime 400 mg PO dosis tunggal+siprofloksasin 2x 400 mg 7 hari
d. Ceftriaxone 250 mg IM dosis tunggal +doksisiklin 2x 100 mg 7 hari
e. Doksisiklin 2 x100 mg 7 hari
Duh Tubuh Uretra + Disuria
Uretritis* GO Non-GO
Inkubasi 2-7 hari 2-3 minggu
Sekret Mukopurulen Agak mukoid
PMN >5/LPB** >5/LPB**
DGNI (+) (-)
Kausa N. gonorrhea C. Trachomatis (>>)

*cerivicitis pada wanita


** >30/LPB pada wanita
**bila tidak ada, dapat
digunakan methylen blue
Diplokokus Gram Negatif Intraselular (DGNI) “biji kopi”

DGNI (+)  treat UGO & UNGO


14. Pasien laki-laki usia 2 tahun datang dengan keluhan benjolan di dekat
alis mata ukuran 1x1x1 cm. Benjolan tidak cepat membesar, sudah
terlihat sejak lahir, warna kulit di atas benjolan sama dengan
sekitarnya. Apa diagnosisnya?
a. Kista adenoma
b. Kista dermoid
c. Nevus
d. Basalioma
e. Kista epidermoid
Kista Epidermoid
Sinonim : Kista epidermal, kista keratin, kista epitelial
Definisi Tumor jinak yang berasal proliferasi sel epidermis di dalam dermis,
berisi keratin.
Akibat proses inflamasi pada folikel sebasea atau penumbuhan
fragmen epidermis.

Epidemiologi Usia pubertas - dewasa


Predileksi Daerah yang banyak terdapat kelenjar sebasea, yaitu kulit
kepala ,wajah, leher, dada, dan punggung
Klinis Benjolan kulit mudah digerakan dari dasar tapi melekat pada kulit
diatasnya. Isi kista: keju dan berbau
UKK: nodul tunggal atau multiple, konsistensi kenyal, diameter
bervariasi, warna pucat kekuningan, permukaan licin, mobile,
tampak titik hitam di atasnya.

Px. penunjang Px. histopatologi kista terletak subkutis, dinding terdiri


epidermis dengan stratum granulosum yang jelas. Kista berisi
bahan keratin tersusun berlapis-lapis
• DD:
– Lipoma
– Fibroma
– Kista sebasea
• Terapi
– Bedah eksisi
Kista Dermoid
Sinonim Kista Dermoid Brachiogenik
Definisi Tumor jinak akibat gangguan embriologis, berasal dari
lapisan ektodermal, umumnya terdapat pada fusi
embrional.
Kista tampak pada waktu lahir atau masa anak-anak
Etiologi Gangguan embriologi, sekuestrasi epitel sepanjang garis
fusi embrionik
Predileksi Kepala, leher, mukosa mulut
Klinis Tumor tunggal mudah digerakan baik dari kulit diatasnya
maupun dasarnya.
UKK: nodul intrakutan atau subkutan, soliter berukuran 1-
4cm, mobile, dengan permukaan halus, serta konsistensi
lunak dan kenyal.
Px. penunjang Px. histopatologi kista isi material keratin berlemak
dengan rambut, kadang tulang, gigi atau jaringan saraf
• DD:
– Kista epidermoid
– Neurofibroma

• Terapi:
– eksisi
Kista Sebasea
Sinonim Kista pilaris, kista trikilemal
Definisi kista yang tersusun oleh suatu epitel menyerupai selubung luar akar
rambut yang mengelilingi bagian bawah folikel rambut dan berisi
keratin
Etiologi Diperikirakan diturunkan secara Autosomal Dominan
Epidemiologi Laki laki > wanita
Klinis Mirip dengan kista epidermoid.
Isi kista lebih keratinosa dan tidak begitu berlemak dan berbau
Px. penunjang Tampak dinding kista dibatasi beberapa lapis sel epidermis yang
berbentuk kuboid yang tersusun palisade tanpa stratum
granulosum dan jembatan interseluler. Sel epitel berbatasan
dengan isi kista membengkak dan berisi sitoplasma yang berwarna
pucat. Isi kista berupa material eosinofilik yang homogen.
DD Kista epidermoid
Kista Atheroma
Definisi Benjolan dengan bentuk bulat dan berdinding tipis, yang
terbentuk dari kelenjar keringat (sebasea) dan terbentuk
akibat adanya sumbatan pada muara kelenjar.
Predileksi daerah yang mengandung kelenjar keringat misalnya di
kepala, wajah dan punggung.
Klinis UKK berupa nodul bulat, berbatas tegas, berdinding tipis,
mudah digerakkan dan melekat pada kulit
Terapi eksisi
Steatocystoma Multiplex
Sinonim Sebokistomatosi Gunther
Definisi Kista dermis multiple, berisi sebum dan dibatasi oleh epitel yang
berisi folikel sebasea, merupakan varian kista dermoid yang timbul
saat lahir.
Etiologi Diturunkan secara Autosomal Dominan (AD)
Predileksi Daerah skrotum, paha atas dan lengan atas bagian belakang,
sternum, aksila
Klinis UKK: nodul kistik multiple, ukuran lentikular sampai numular,
berkelompok dan konfluen, berlobus, konsistensi lunak sampai
keras, melekat pada kulit, berwarna kekuningan dengan
permukaan halus.
Bila lesi ditusuk akan keluar cairan kuning berminyak seperti keju.
Px. penunjang Px. histopatologi dinding kista terdiri beberapa sel epidermis,
dilapisi epitel skuamosa tanpa lapisan granuler. Ciri khas yang
tampak berupa lapisan non seluler yang tebal, eosinofilik, homogen
yang melapisi epitel pada sisi lumen.dalam kista dapat ditemukan
folikel rambut dengan lanugo
• DD:
 Kista Dermoid
 Kista Epidermoid

• Terapi: bedah eksisi atau ekstirpasi kista


secara serempak
15. Nina 60 tahun datang dengan vesikel multipel pada sekitar mata
sebelah kanan, pasien merasakan nyeri pada kulitnya. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan vesikel multipel periorbital dekstra.
Pemeriksaan yang dapat dilakukan dan hasil yang ditemukan adalah...
a. Tzank test, sel datia langerhans
b. Tzank test, sel datia berinti banyak
c. Tes tinta cina, sel datia langerhans
d. Tes tinta cina, sel datia berinti banyak
e. Tes giemsa, sel diplokokus gram negatif
16. Anak laki-laki 9 tahun mengeluh bintik-bintik putih di seluruh tubuh.
Jika bintik dipijat akan keluar butiran seperti nasi. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan papul putih multipel dengan umbilikasi di tengahnya.
Pewarnaan yang tepat untuk pemeriksaan penunjang adalah..
a. Giemsa
b. Perak nitrat
c. Hematoksilin eosin
d. Ziehl Nielsen
e. Gram
17. Anak laki-laki 9 tahun mengeluh bintik-bintik putih di seluruh tubuh.
Jika bintik dipijat akan keluar butiran seperti nasi. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan papul putih multipel dengan umbilikasi di tengahnya.
Diagnosis yang paling tepat adalah...
a. Miliaria kristalina
b. Moluskum contagiosum
c. Veruka vulgaris
d. Condiloma akuminata
e. Prurigo nodularis
18. Yasin 3 tahun dibawa ibunya karena kulit di punggungnya bruntusan,
sewarna kulit dan terasa gatal. Yasin jarang langsung mengganti
pakaian setelah pulang bermain dari sekolah. Dari pemeriksaan
ditemukan vesikel-vesikel kecil milier yang berukuran 1-2 mm pada
area punggung yang tertutup kemeja sekolah. Diagnosis yang tepat
pada pasien adalah...
a. Impetigo bulosa
b. Impetigo krustosa
c. Veruka vulgaris
d. Miliaria kristalina
e. Moluskum contagiosum
Molluscum Contagiosum
• Kausa: Molluscum contagiosum
virus (Pox virus)
• Molluscum inclusion bodies 
pewarnaan giemsa

• Lesi: papul seperti kubah (dome-


shaped), umbilicated, bila ditekan
 massa putih seperti nasi
Verucca Vulgaris
• HPV
• Hyperkeratotic
papulonodules or
plaques with irregular
scaly surfaces
• Hands, fingers, feet,
knees
Miliaria
• Kelainan kulit akibat retensi keringat yang
ditandai oleh adanya vesikel milier.
Klasifikasi :
1. Miliaria kristalina
– Vesikel miliar, subkorneal tanpa tanda inflamasi, mudah
pecah, dengan garukan dan deskuamasi dalam beberapa
hari
Predileksi pada bagian badan yang tertutup pakaian
2. Miliaria rubra
– Jenis tersering, vesikel milier atau papulo vesikel di atas

dasar erimatosa sekitar lubang keringat, tersebar diskret
3. Miliaria profunda
– Kelanjutan miliaria rubra, bentuk papul putih keras,
berukuran 1-3mm
4. Miliaria pustulosa
– Berasal dari miliaria rubra, dimana vesikel berubah
menjadi pustul
Penatalaksanaan
• Modifikasi gaya hidup
– Memakai pakaian yang tipis dan dapat menyerap
keringat
– Menghindari panas dan kelembapan yang
berlebihan
– Menjaga kebersihan kulit
– Usahakan ventilisasi yang baik
• Farmakoterapi :
o Topikal : bedak kocok yang mengandung kalamin dan
antipruritus lain spt mentol dan kamfora, 2x sehari. Bedak
salisil 2%.
o Sistemik : antihistamin, seperti cetirizine 1 x 10 mg
GENITAL WARTS s(Condyloma Accuminata)
• Kausa: HPV
• Massa seperti bunga kol
• Tes acetowhite
*Tipe HPV:
– 6, 11: warts
– 16, 18: CA

Source: Cincinnati STD/HIV Prevention Training Center


33
19. Benny 14 tahun datang dengan keluhan benjolan dikedua lututnya
sejak 4 bulan yang lalu, benjolan tidak berkaitan dengan pergerakan
lutut. Pemeriksaan fisik lain dan laboratorium dalam batas normal.
Pada regio lutut kanan dan kiri terdapat nodul dengan permukaan
verukous dan warna keabuan. Penularan penyakit ini melalui...
a. Kontak langsung
b. Penularan lewat darah
c. Inflasi
d. Gigitan serangga
e. Orofekal
20. Tuan reza 35 tahu datang dengan keluhan gatal-gatal yang disertai
lapisan putih tebal seperti mika pada kulit kepala, siku dan kaki. Pada
pemeriksaan fisik terdapat skuama tebal berlapis dan bila digores lesi
mengikuti goresan. Tatalaksana yang tepat bagi pasien...
a. Kortikosteroid oral
b. Kortikosteroid topikal
c. Antifungal
d. Antibiotik salep
e. Salep 2-4
Psoriasis
Psoriasis a complex,
chronic,
multifactorial,
inflammatory,
disease that
involves
hyperproliferation
of the
keratinocytes in
the epidermis, with
an increase in the
epidermal cell
turnover rate.
Psoriasis
Psoriasis
Psoriasis

Koebner phenomenon Auspitz Sign


21. Evan 30 tahun datang dengan keluhan luka di kemaluan, riwayat
berganti-ganti pasangan +. Ulkus soliter, diameter 1 cm, tidak bergaung,
dasar bersih, indurasi +. Pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan
adalah...
a. TPHA
b. HIV
c. Anti-HSV
d. Skin prick test
e. Pengecatan gram
22. Evan 30 tahun datang dengan keluhan luka di kemaluan, riwayat
berganti-ganti pasangan +. Ulkus soliter, diameter 1 cm, tidak
bergaung, dasar bersih, indurasi +. Penatalaksaan yang tepat adalah..
a. Amoksisilin
b. Metronidazol
c. Penisilin
d. Sefiksim
e. Asiklovir
Ulkus Durum
(Sifilis)
CLUE:
• Treponema pallidum
• Ulkus keras, biasanya tunggal,
tidak nyeri, dasar bersih, tepi rata
Pemeriksaan Penunjang Sifilis

Pemeriksaan serologis dibagi menjadi 2 :


• Pemeriksaan non treponema (uji Wassermann, Rapid Plasma Reagin,
Venereal Disease Research laboratory) dan pemeriksaan treponema
(TPPA, FTA-Abs, MHA-TP/TPHA, EIA, uji Western Blot).8
• Test baru lainnya yaitu antara lain rapid plasma reagin (RPR), dan
venereal disease reaserch laboratoris (VDRL), kedua test tersebut
murah dan cepat namun tidak spesifik. Biasanya RPR dan VDRL
digunakan ketika akan screening donor darah, false + dapat terjadi oleh
karenanya kemudian diikuti oleh test yang lebih spesifik yaitu
Treponemal palidum haemoglutination assay (TPHA) dan Fluorecent
treponemal antibody absorption test (FTA-Abs), walaupun demikian false
positif tetap dapat terjadi.9
• Pada neurosifilis dilakuka test dengan menemukan leukosit dalam jumlah
tinggi dan adanya protein abnormal yang tinggi pada LCS. 8
Syphillis
23 Dama 30 tahun datang keluhan bercak putih yang semakin banyak di
lengan atas. Pada pemeriksaan fisik ditemukan lesi makula
hipopigmentasi multipel (totap 12 lesi). Pada tes sensibilitas suhu
panas dan dingin sulit dibedakan. Dari pemeriksaan Ziehl Nielsen
didapatkan BTA +. Apakah terapi yang tepat bagi pasien?
a. Rifampisin 600mg+ ofloksasin 400 mg + minosiklin 100mg SD
b. Rifampisin 600 mg/bulan + Dapson 100mg/hari selama 6 bulan
c. Rifampisin 600 mg/bulan + clofazimin 300mg (hari pertama tiap
bulan), 50 mg (hari 2-28 tiap bulan) + Dapson 100mg/hari selama 12
bulan
d. Rifampisin 300 mg/bulan + clofazimin 300mg (hari pertama tiap
bulan), 50 mg (hari 2-28 tiap bulan) + Dapson 100mg/hari selama 12
bulan
e. Rifampisin 600 mg/bulan + Clofazimin 50 mg/hari + Dapson
100mg/hari selama 12 bulan
CMI: cell mediated immunity
Klasifikasi Lepra menurut WHO
Clinical features Paucibacillary (PB) Multibacillary (MB)

Skin lesions 1-5 >5


Nerve damage 1 >1
AFB (-) (+)
Therapy

Clofazimine = lamprene.
Semua obat MDT dapat diberikan pada ibu hamil dan menyusui
Reaksi Lepra
24. Aga 21 tahun datang dengan keluhan timbul komedo berwarna putih
dan hitam pada wajahnya. Pada pemeriksaan ditemukan jumlah
komedi <20. Tidak ada lesi inflamasi. Mekanisme terjadinya keluhan
pada pasien ini adalah...
a. Peningkatan produksi melanin
b. Infeksi virus disertai inflamasi
c. Infeksi jamur pada kulit
d. Reaksi hipersensitivitas tipe
e. Sumbatan kelenjar sebum pada wajah
Acne

increased sebum production (androgen’s role)


hyperkeratinization of the follicle  microcomedo  comedo
colonization of the follicle by the anaerobe Propionibacterium acnes

inflammatory reaction
Klasifikasi Acne Vulgaris
Derajat Komedo Papul/pustul Nodul
Ringan <20 <15 -
Sedang 20-100 15-50 <5
Berat >100 >50 >5

Lehmann et all. Journal of the American Academy of Dermatology. 2003


25. Tn. Anwar 50 tahun datang dengan keluhan dengan adanya benjolan
di hidung sejak 1 tahun yang lalu. Benjolan tidak terasa nyeri dan gatal.
Pemeriksaan dermatologis tampak nodul ulseratif dengan tampilan
mengkilat seperti mutiara dan tampak telangiektasia. Diagnosis pada
pasien ini adalah...
a. Nevus pigmentosus
b. Melanoma maligna
c. Karsinoma sel skuamosa
d. Karsinoma sel basal
e. Keratosis aktinik
Basal Cell Carcinoma

Basal cell carcinoma: rodent-ulcer type. A large ulcer filled with black necrosis and
hemorrhagic crusts is surrounded by a well-demarcated rolled border consisting
of typical nodules of a BCC (translucency, teleangiectasia). It has destroyed almost
the entire cheek.
Squamous Cell Carcinoma

Squamous cell carcinoma A round nodule


with central hyperkeratosis, firm and
indolent. This lesion cannot be distinguished
clinically from keratoacanthoma; it is easily
distinguished from nodular BCC because BCC
does not develop hyperkeratosis
Malignant Melanoma

A Asymmetry in shape—one-half unlike


the other half.
B Border is irregular—edges irregularly
scalloped, notched, sharply defined.
C Color is not uniform; mottled—
Superficial spreading melanoma arising de novo situ and acral lentiginous lesions initially
haphazard
An asymmetrical, flat plaque with irregular and display of colors; all shades of
flat.
sharply defined margins. The melanin brown, black, gray, red, and white.
Diameter isEnlargement—a
pigmentation ranges from light brown toDpink,
history of an increase in
usually large—greater
than the tip ofthe
dark brown, black, and blue. A dark red-black size oferaser
a pencil lesion(6.0
is one
mm).of the most
nodule represents vertical growth and invasion of
E Elevation isimportant signs of
almost always malignant
present and melanoma
this is irregular—surface distortion is
26. Ari 4 tahun dibawa oleh ibunya karena keluhan gatal pada kepala dan
alis matanya, tampak rambut berwarna kusam disertai bercak yang
menyebar dengan kebotakan di beberapa tempat. Ia tidak merasakan
nyeri saat dilakukan pull test. Pada pemeriksaan lampu wood tampak
flouresensi hijau kekuning-kuningan. Diagnosis apakah yang paling
tepat pada kasus ini?
a. Candidiasis
b. Tinea korporis
c. Tinea kapitis
d. Pedikulosis kapitis
e. Tinea unguium
Pityriasis versicolor (PVC)
CLUE:
• Malassezia furfur
• Makula-patch hipo/hiperpigmentasi,
skuama halus (powdery)  finger nail
sign
• KOH: hifa pendek, spora berkelompok
(sphagetti & meatball)
• Wood’s lamp: kuning keemasan
Dermatofitosis
(Tinea--)
CLUE:
• Trichophyton, epidermophyton,
microsporum
• Tepi aktif, central healing
• KOH: hifa panjang bersekat. TIDAK
ADA ragi

Tinea cruris
“Black dot” tinea capitis caused by Trichophyton
Tinea tonsurans

Capitis
Tinea manuum

Tinea barbae Tinea pedis


Candidiasis
CLUE:
• C.albicans
• Makula patch eritem
membasah, erosi, lesi
satelit
• Flexural area
• KOH: ragi, pseudohifa,
blastospora
Terapi Antifungal
Terapi Sistemik diberikan untuk lesi luas dan/ cegah kekambuhan
Griseofulvin  TINEA
• Dosis: 1x500mg atau 2x250mg
• Utk tinea PEDIS dan ONYCHOMYCOSIS  2x500mg atau 4x250mg.
• Lama terapi tergantung jenis
• 2 to 4 weeks for tinea barbae, tinea corporis, and tinea cruris
• 4 to 6 weeks for tinea capitis
• 4 to 8 weeks for tinea pedis
• 4 months for onychomycosis of the fingernail
• 6 months for onychomycosis of the toenail.

Nystatin  CANDIDIASIS
• Drop  oral thrush
• Suppositoria  candidiasis vaginal, apalagi ibu hamil
• Tablet  Esophagus & GIT. Langsung bekerja on site, tdk diserap sistemik

Ketoconazole
• Ketokonazol: 200 mg/hari (10 hari)
• Itrakonazol: 200 mg/hari (7 hari)  PVC, 100 mg/ hari (10-14 hari)  Tinea
Pediculosis

Sky Blue Spot:


Over at the lice
feeding sites,
there may be
TERAPI small blue
Pediculosis Pubis • Medikamentosa: macules seen
• First line: Permethrin cream 1% 2 jam
• Alternative: Malathion 0.5% lotion semalam
Gameksan 1% 12 jam
Pediculosis Corporis
• Nonmedikamentosa:
• Cuci dengan air hangat. Lice and eggs are
killed by exposure for 5 minutes to
temperatures >53.5°C
27. Ari 4 tahun dibawa oleh ibunya karena keluhan gatal pada kepala dan
alis matanya, tampak rambut berwarna kusam disertai bercak yang
menyebar dengan kebotakan di beberapa tempat. Ia tidak merasakan
nyeri saat dilakukan pull test. Pada pemeriksaan lampu wood tampak
flouresensi hijau kekuning-kuningan. Berapa konsentrasi KOH yang
dibutuhkan?
a. KOH 10%
b. KOH 20%
c. KOH 30%
d. KOH 5%
e. Presentase berapapun
28. Sinta 48 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan keputihan gatal
berwarna putih seperti susu. Setelah dilakukan pemeriksaan KOH 10%
ditemukan pseudohifa. Pasien menderita diabetes mellitus tipe 2 sejak
setahun terakhir. Pengobatan yang sesuai adalah...
a. Nystatin
b. Ciprofloxacin
c. Ketokonazol
d. Asikolvir
e. Metronidazol
Bacterial
Trichomoniasis Candidiasis
vaginosis

G. vaginalis
T. vaginalis C. albic
Pseudohifa, ragi, &

Putih-abu Kuning-hijau, Putih-kuning


berbuih bergumpal
29 Tora 5 tahun deibawa dengan keluhan keropeng di daerah hidung dan
mulut sejak 5 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan krusta
madu yang dikelilingi makula eritematosa. Diagnosis yang tepat
adalah..
a. Impetigo bulosa
b. Selulitis
c. Folikulitis
d. Impetigo krustosa
e. Erisipelas
30. Ali 18 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan luka di kakinya. Ia
adalah kapten persatuan sepak bola di SMAnya. Saat latihan ia tidak
menggunakan alas kaki. Lesi berupa ulkus dangkal multipel Punched
out, tertutup krustosa, melekat erat dengan kuit dan sulit untuk
dilepaskan. Diagnosis apakah yang paling tepat untuk kasus ini?
a. Selulitis
b. Erisipelas
c. Ektima
d. Dermatitis
e. Folikulitis
Bacterial Infection
Impetigo bullosa vs krustosa

Ektima vs karbunkel
Furunkel

Erysipelas vs Selulitis
IMPETIGO Krustosa (70%) Bullosa
Ciri Khas Honey colored crust Bulla hipopion
Menyebar secara oto- Nikolsky sign (-)
inokulasi
Kausa Streptococcus dan/ S. aureus S. aureus

Predileksi Wajah (sekitar hidung) Pada neonatus/ infant


Intertriginosa

Impetigo Krustosa Impetigo Bullosa


Ektima
Furuncle & Carbuncle

Furuncle Carbuncle
CLUE:
• Superfisial  Batas TEGAS , merah
Erysipelas terang
• GABHS
• Wajah, tungkai
Selulitis
CLUE:
• Deeper (subkutan) 
Batas TIDAK TEGAS
• S. aureus/GABHS
• Tungkai
Terapi
• Hindari faktor resiko
• Topikal
Bila krusta atau pus banyak, kompres dengan Kalium
Permangat 1/5000 atau 1/10.000
Bila tidak tertutup pus atau krusta berikan salep atau krim
asam fusidat 2% atau mupirosin 2% dioleskan 3x sehari selama
7 hari (Permenkes 2014)
• Sistemik
Bila terjadi komplikasi ke kulit yang lebih dalam
Erythrasma
CLUE:
• Corynebacterium
minutissimum
• Flexural areas
• Macules/patch with
fine scales and
sharply defined
borders
• Wood’s lamp: CORAL
RED (bacteria produce
fluorescent porphyrins)
• Tx: erythromycin
Wood’s lamp
31. Yesi 38 tahun datang ke IGD dengan keluhan kulit di seluruh tubuh
yang melepuh. Lepuhan berisi air yang mudah mengelupas dan
meninggalkan warna ungu kemerahan. Terdapat riwayat
mengkonsumsi obat anti epilepsi satu bulan yang lalu. Ditemukan lesi
berupa krusta merah kehitaman pada sekitar bibir. Diagnosis yang
tepat pada kasus ini adalah
a. Pempigoid bulosa
b. Erupsi obat alergik
c. Eritroderma
d. Toxic epidermolisis necrosis
e. Steven Johnson Syndrome
32. Rio 10 tahun, diantar ibunya ke IGD karena bento-bentol yang gatal di
seluruh tubuhnya, berbatas tegas, kemerahan dengan membentuk
seperti daun yang warnanya lebih pucat di daerah tengahnya. Awalnya
bentol muncul di tangan yang kemudian meluas ke seluruh tubuh.
Keluhan ini muncul setelah ia digigit lebah minggu lalu. Pada
pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan kulit lainnya. Kemungkinan
diagnosisnya adalah
a. Angioedema
b. Prurigo
c,. Varisela
d. Urtikaria
e. Skabies
Alergi Immunologi

Urtikaria & Angioedema

Drug Eruption: exantemathous & fixed

Erythema Multiforme

Vesikobulosa Kronis: Pemfigus vulgaris & pemfigoid bullosa


Angioedema

Urticaria
Urticaria
• Akut: <6 weeks
• Terapi:
– Antihistamin H1
• Bila gagal  ganti/ naikkan dosis/ kombinasi
– Kortikosteroid, indikasi
• Angioedema (+)
• Refractory effect of antiH1
Cold Urticaria: ice cube test
Exanthematous
Drug Eruption

• Antihistamin sistemik:
Obat pencetus: antibiotik, NSAID
– Setirizin2x10 mg/hari (7
Reaksi hipersensitivitas tipe IV hari) k/p
– Loratadin 10 mg/hari (7
Farmakoterapi
hari) k/p
• Kortikosteroid sistemik:
• Topikal:
Prednison 3x10 mg/hari (
Erupsi makulopapular – Bedak salisilat 2% dan
eritematosa tersebar minggu)
antipruritus (Menthol 0.5%
morbiliformis, simetris - 1%)
Fixed Drug Eruption
Reexposure obat  lesi pada tempat yan
sama.
Obat pencetus: Sulfonamid, Barbiturat,
Trimetoprim, dan analgetik
Reaksi hipersensitivitas tipe II

Lesi khas:
• Vesikel, bercak eritema
• Lesi target,bentuk bulat lonjong atau
numular , adang disertai erosi
• Bercak hiperpigmentasi dengan kemerahan
di tepinya, terutama pada lesi berulang

Tempat predileksi: bibir, penis atau vulva,


punggung

Tx: antihistamin sistemik dan steroid topikal


Erythema
multiforme
80 % = minor
Tanda patognomonis : lesi target multipel di
palmoplantar

• Erythema
multiforme major
– SJS
– TEN
SJS vs TEN

• Drug Reaction
– SJS: <10%
• Mucosal
– TEN: involvement
• Difference:>30%
body
– 10-30%: borderline
surface area affected
Pemphigus vulgaris

akibat autoimun
• Penyakit proses pada
akantolisis,
kulit dandan
disertai adanya
membran mukosa,sirkulasi
ditandaiantibodi
denganIgG
terhadap
bula permukaanyang
intraepidermal sel keratosit.
terjadi
• Lesi awal di kulit kepala yang
berambut atau di rongga mulut
berlangsung berbulan-bulan  bula
generalisata.
• Nikolsky sign positif.
• Pemeriksaan histopatologik &
imunofluoresensi
Pemfigoid Bullosa
• AutoAb directed against two hemidesmosomal proteins:
• BP 230 or BP antigen 1 (BPAG1)
• BP 180 or BP antigen 2 (BPAG2)

• The binding of autoAb leads to complement activation,


attraction of eosinophils, release of proteases, and separation
between the epidermis and dermis
Bula
tegang
33. Ny. Mila 40 tahun dibawa ke IGD akibat terkena tabung gas. Pasien
tampak kesakitan. Pemeriksaan fisik tanda vital dalam batas normal
dengan derajat luka bakar 2A-2B seluas 30%. Lapisan kulit yang
terkena adalah
a. Stratum Korneum
b. Stratum Granulosum
c. Dermis
d. Subkutis
e. Dermal epidermal junction
34. Ny Sita 50 tahun dengan BB 60 kg, terkena luka bakar di seluruh dada,
perut dan lengan kiri. Jumlah cairan yang diberikan menurut Bexter
adalah
a. 12 jam I 3240 cc 12 jam II 3240 cc
b. 12 jam I 4320 cc 12 jam II 4320 cc
c. 8 jam I 3240 cc 16 jam II 3240 cc
d. 8 jam I 4320 16 jam II 4320 cc
e. 8 jam I 2160 cc 16 jam II 2160 cc
Luka Bakar
35. Tn Rodi 45 tahun datang dengan keluhan gatal pada kakinya setelah ia
membersihkan kebun tanpa alas kaki. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan lesi eritema, serpiginosa, dengan vesikel diujungnya.
Tatalaksana yang tepat diberikan adalah
a. Thiabendazol
b. Permetrin 5%
c. Dietilcarbamezine
d. Permetrin 10%
e. Kortikosteroid
Cutaneus Larva migrans
( creeping’s eruption)
• Larva Ancylostoma braziliensis
• Albendazole 1x400 mg (3d)
• Cryotherapy (CO2 Snow, Nitrogen liquid)
36. Joni 23 tahun datang berobat dengan keluhan bercak merah pada
punggung sejak 1 minggu yang lalu agak gatal. Pada pemeriksaan
didapatkan makula eritematosa batas tegas, bentuk lonjong, skuama
tipis yang tersusun mengikuti sela iga seperti pohon cemara terbalik.
Diagnosis kasus joni adalah
a. Psoriasis vulgaris
b. Ptyriasis rosea
c. Kandidiasis kutis
d. Dermatitis seboroika
e. Tinea korporis
Pityriasis Rosea

• Children & young adults


• Herald patch
• Lesi tersusun seperti pohon
cemara
• A self-limited disease; treatment
is supportive
Alhamdulillah
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai