Anda di halaman 1dari 22

MANAJEMEN

PEMBELAJARAN KIMIA
Kelompok 9:

Noviana Sri Rahayu (4301416007)


Erika Ayu Safitri (4301416017)
Rizqi Anisa (4301416038)
Mipa Amarul Haq (43014160)
Pengertian Manajemen Pembelajaran
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur.
Etimologis , kata manajemen merupakan terjemahan dari management.
Kata management sendiri berasal dari kata manage atau magiare yang
berarti melatih kuda dalam melangkahkan kakinya. Dalam pengertian
manajemen, terkandung dua kegiatan ialah kegiatan berpikir (mind) dan
kegiatan tingkah laku (action).

(Eka Prihatin, 2011)


Tujuan Manajemen Pembelajaran
untuk memperoleh cara, teknik dan metode yang sebaik-baiknya
dilakukan, sehingga sumber-sumber yang sangat terbatas seperti tenaga,
dana, fasilitas, material maupun spiritual guna mencapai tujuan
pembelajaran secara efektif dan efisien.
Pembelajaran Kimia

 Hakekat Pembelajaran Kimia


 Tujuan Mata Pelajaran Kimia
Hakekat Pembelajaran Kimia
Concise Dictionary of Science & Computers (2004) mendefinisikan
kimia sebagai cabang dari ilmu pengetahuan alam, yang berkenaan
dengan kajian-kajian tentang struktur dan komposisi materi,
perubahan yang dapat dialami materi, dan fenomena-fenomena lain
yang menyertai perubahan materi
Kimia bukan disiplin yang berdiri sendiri, melainkan terkait
dengan berbagai disiplin ilmu lain. Keterkaitan kimia dengan ilmu
lain terjadi karena dua sebab. Pertama, adanya pengetahuan
(konsep, hukum, dan teori) dari disiplin lain yang diaplikasikan
untuk menjelaskan fenomena kimia. Kedua, pengetahuan kimia
diterapkan dalam disiplin ilmu lain
Tujuan Mata Pelajaran Kimia
Tujuan pendidikan kimia di Indonesia bukan hanya terfokus pada
penanaman pengetahuan kimia, sebagaimana masih banyak dipahami oleh
banyak praktisi pendidikan kimia saat ini, melainkan jauh lebih luas dari itu.
Pendidikan kimia bertujuan pula mengembangkan kemampuan
memecahkan masalah dengan metode ilmiah, menumbuhkan sikap ilmiah,
membentuk sikap positif terhadap kimia, serta memahami dampak
lingkungan dan sosial dari aplikasi kimia.
Permendikbud No 54 Tahun 2013, SKL Kurikulum
2013
 Sikap : memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak
mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

 Pengetahuan : memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan


metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.
 Keterampilan : memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang
dipelajari di sekolah secara mandiri
Manajemen Pembelajaran Kimia
 Ada 3 fase proses pembelajaran, yaitu :
1. Tahap perencanaan pembelajaran kimia
2. Tahap pelaksanaan pembelajaran kimia
3. Tahap evaluasi pembelajaran kimia
1. Tahap perencanaan pembelajaran kimia

 Kegiatan pembelajaran yang baik senantiasa berawal dari rencana yang

matang. Perencanaan merupakan proses penyusunan sesuatu yang akan


dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
 Langkah-langkah yang harus dipersiapkan dalam
pembelajaran adalah :
1. Analisis hari efektif dan analisis program pembelajaran
2. Membuat program tahunan, program semester dan
program tagihan
 Membuat silabus
 Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
 Penilaian pembelajaran
2. Tahap pelaksanaan pembelajaran kimia
 Tahap ini merupakan tahap implementasi atau tahap penerapan atas desain perencanaan
yang telah dibuat oleh guru sesuai dengan silabus. Jadi, guru hendaknya dalam
memberikan materi kimia menyesuaikan dengan silabus yang telah ditetapkan atau
direncanakan sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan.
 Seorang guru harus memahami kurikulum tersebut karena kurikulum merupakan
pedoman pelaksanaan pendidikan dalam mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
Lanjutan….

 Dalam proses ini ada beberapa aspek yang harus diperhatikan oleh

seorang guru, diantaranya :

a) Aspek pendekatan dalam pembelajaran

Pendekatan pembelajaran terbentuk oleh konsepsi, wawasan

teoritik dan asumsi-asumsi teoritik yang dikuasai guru tentang

hakikat pembelajaran.
Lanjutan….

b). Aspek strategi dan taktik dalam pembelajaran

Strategi berkaitan dengan perwujudan proses pembelajaran itu sendiri.


Strategi pembelajarn berwujud sejumlah tindakan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru yang dinilai strategis untuk mengaktualisasikan proses
pembelajaran. Sedangkan taktik pembelajaran berhubungan dengan
tindakan teknis untuk menjalankan strategi.
Lanjutan….

c). Aspek metode dan teknik dalam pembelajaran

Metode merupakan bagian dari sejumlah tindakan strtegis yang


menyangkut tentang cara bagaimana interaksi pembelajaran
dlakukan. Metode dilihat dari fungsinya merupakan seperangkat cara
untuk melakukan aktifitas pembelajaran, misalnya dengan
berceramah, berdiskusi, bekerja kelompok, bersimulasi, dll.
3. Tahap sistem evaluasi pembelajaran kimia

 Tujuan dari evaluasi bagi guru adalah dapat mengetahui keberhasilan


atau pencapaian dari tujuan, penguasaan siswa terhadap pembelajaran,
serta kerapatan atau efektifitas metode mengajar. Tujuan lain dari
evaluasi atau penilaian diantaranya ialah untuk dapat menentukan
dengan pasti di kelompok mana seorang siswa harus ditempatkan. Jadi
intihya, evaluasi adalah menilai hasil belajar anak.
Prosedur pengembangan evaluasi terdiri atas :

1. Perencanaan evaluasi

2. Pelaksanaan evaluasi

3. Mengolah data
1. Perencanaan evaluasi
 Melalui perencanaan evaluasi ini, kita dapat menentukan tujuan tingkah laku
atau indikator yang akan dicapai, dapat mempersiapkan pengumpulan data dan
informasi yang dibutuhkan serta dapat menggunakan waktu yang tepat.
 Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam perencanaan evaluasi :
1. Menentukan tujuan penilaian
2. Mengidentifikasi kompetensi dan hasil belajar
3. Menyusun kisi-kisi
4. Mengembangkan draf instrumen
5. Uji coba dan analisis instrumen
6. Revisi dan merakit soal (instrumen baru)
2. Pelaksanaan evaluasi
 Dalam pelaksanaan penilaian hasil belajar (evaluasi), guru dapat
menggunakan tes (tes tertulis, tes lisan, tes perbuatan) maupun non tes
(angket, wawancara, studi dokumentasi,, dsb)
 Selain melakukan tes kinerja, guru juga dapat menilai aspek non-kognitif,
seperti pengembangan pribadi, kreatifitas, dan keterampilan
interpersonal sehingga dapat diperoleh gambaran evaluasi yang utuh.
3. Mengelola data
 Ada 3 langkah dalam mengolah hasil penilaian :
1. Menskor
2. Mengubah skor menjadi skor standar sesuai dengan norma
tertentu.
3. Mengkonversikan skor standar ke dalam nilai, baik berupa
huruf dan angka
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai