lain J.B. Watson, Thorndike, dan B.F. Skinner. J.B Watson (1878-1958) mengemukakan bahwa perilaku manusia disebabkan oleh pembentukan faktor lingkungan. Teori Humanisme
Tokoh pelopor teori belajar Humanisme
antara lain Abraham Maslow dan Carl Rogers. Maslow meyakini bahwa belajar merupakan kebutuhan akan perkembangan motivasi. Dalam mencapai sesuatu manusia tidak akan pernah puas, rasa puas hanya terjadi sesaat saja sehingga manusia mencari peluang lain untuk menutupi kebutuhannya. Menurut Maslow, puncak kebutuhan yang sekaligus sebagai ukuran keberhasilan individu ialah berhasil dalam mengaktualisasikan diri dalam dunianya (Agus Taufik, 2007: 6.6). Sementara Carl Rogers seorang ahli bimbingan konseling dengan teori client centered-nya berpendapat bahwa manusia adalah makhluk yang rasional, sosialis, ingin maju dan realistis sehingga manusia memiliki potensi untuk tumbuh dengan aktual serta memiliki martabat yang tinggi. Rogers menempatkan manusia secara manusiawi dalam martabat kemanusiannya. Teori Belajar Kognitif
Tokoh pelopor teori belajar kognitif yang
terkenal antara lain Max Wertheimer, Wolfgang Kohler, Kurt Koffka, Kurt Lewin, dan Jean Piaget. Max Wertheimer (1880-1943), Wolfgang Kohler (1887-1967), Kurt Koffka (1886-1941) merupakan pionir teori gestalt (Agus Taufik, 2007: 6.8). Teori ini menekankan bahwa keseluruhan lebih berarti daripada bagian- bagian. Artinya proses belajar dalam teori ini harus dimulai dari keseluruhan dahulu, baru menganalisa bagian-bagian atau unsur- unsurnya. Misalnya, permulaan membaca untuk anak SD yang baik adalah mengajarinya keseluruhan baru dianalisis/dipisahkan per kata, per suku kata, dan per huruf. Belajar Konsep
Menurut Dahlar (1996:76) konsep-konsep itu
menyediakan skema-skema terorganisasi untuk mengasimilasikan stimulus-stimulus baru, dan untuk menentukan hubungan di dalam dan di antara kategori-kategori (Agus Taufik, 2007: 6.11). Tingkat-tingkat Pencapai Konsep
Klausmeier mengemukakan 4 tingkatan
pencapaian konsep sebagai berikut.
o Tingkat konkret o Tingkat identias o Tingkat classificatory o Tingkat formal Bagaimana individu memperoleh konsep- konsep
Kalau melihat teori Ausubel (1968) individu
memperoleh konsep-konsep melalui dua cara, yaitu melalui formasi konsep dan asimilasi konsep (Agus Taufik, 2007: 6.12).