2. Ajeng Puspitasari 1710105178 3. Defiana Susanti 1710105187 Bina Keluarga Balita (BKB) 1. Pengertian Bina Keluarga Balita (BKB) Bina Keluarga Balita (BKB) adalah upaya peningkatan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran ibu serta anggota keluarga lain dalam membina tumbuh kembang balitanya melalui rangsangan fisik, motoric, kecerdasan, social, emosional serta moral yang berlangsung dalam proses interaksi antara ibu atau anggota keluarga lainnya dengan anak balita. Pelaksanaan program BKB dimulai pada tahun anggaran 1985/1986. 2. Ciri Khusus Program BKB • a. Menitik beratkan pada pembinaan ibu dan anggota keluarga lainnya yang memiliki balita. • b. Membina tumbuh kembang anak • c. Membina tumbuh kembang anak Menggunakan alat bantu seperti Alat Permainan Edukatif (APE), dongeng, nyanyian sebagai perangsang tumbuh kembang anak • .dMenekankan pada pembangunan manusia pada usia dini, baik fisik maupun mental 3. Tujuan Bina Keluarga Balita a. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ibu dan anggota keluarga pentingnya proses tumbuh kembang dan posyandu. b. Meningkatkan keterampilan ibu dan anggota keluarga : mengusahakan tumbuh kembang anak secara optimal, antara lain dengan stimulus . 4. Kegiatan BKB
Kegiatan BKB dilakukan satu kali dalam sebulan.
Penanggung jawab umum gerakan BKB adalah Lurah atau Kepala Desa. BKB direncanakan dan dikembangkan oleh kader, LKMD dan PKK serta Tim Pembina LKMD tingkat kecamatan. Adapun kegiatan BKB dilakukan oleh kader yang terlatih dengan 3 kegiatan : 1. Penyuluhan 2. Bermain APE (Alat Permainan Edukatif) 3. Pencatatan hasil perkembangan ke dalam KKA • dibagi menjadi 5 kelompok menurut umur anaknya,yaitu : • 1. Kelompok ibu dengan anak umur 0-1 tahun • 2. Kelompok ibu dengan anak umur 1-2 tahun • 3. Kelompok ibu dengan anak umur 2-3 tahun • 4. Kelompok ibu dengan anak umur 3-4 tahun • 5. Kelompok ibu dengan anak umur 4-5 tahun . 5. Penyuluhan BKB Pertemuan penyuluhan BKB adalah forum pertemuan yang diselenggarakan oleh kader dan ibu peserta sebagai wadah penyampaian pesan dari kader kepada ibu peserta (BKKBN, 1992). 6. Materi Penyuluhan BKB Isi materi pada kegiatan penyuluhan BKB berbeda pada setiap kelompok umur balita. Hal ini sesuai dengan tugas perkembangan anak yang berbeda masing masing kelompok umur, sehingga cara stimulasi maupun media yang diperlukan untuk interaksi antara ibu dan anak pun berbeda. Pada program BKB, secara garis besarnya materi penyuluhan diantaranya (BKKBN, 2007a): - Materi I : Integrasi KB dengan BKB - Materi II : Konsep diri ibu dan peran ibu dalam pendidikan balita - Materi III : Proses tumbuh kembang anak - Materi IV : Gerakan kasar - Materi V : Gerakan halus - Materi VI : Komunikasi Pasif - Materi VII : Komunikasi Aktif - Materi VIII : Kecerdasan - Materi IX : Menolong Diri Sendiri 7. Pengelolaan Penyuluhan BKB a. Perencanaan Penyuluhan Perencanaan adalah serangkaian kegiatan dimana keputusan yang dituangkan kedalam bentuk tindakan- tindakan perencanaan merupakan langkah awal dari suatu kegiatan. Langkah-langkah dalam penyuluhan: 1. Mengenal masalah, masyarakat dan wilayah. 2. Menentukan prioritas. 3. Menentukan tujuan penyuluhan. 4. Menetukan sasaran. 5. Menentukan isi/materi penyuluhan 6. Menentukan metode penyuluhan yang akan digunakan. 7. Melihat alat-alat peraga/media yang dibutuhkan. 8. Menyusun rencana penilaian. 9. Menyusun rencana kerja/rencana pelaksanaan b. Pelaksanaan Penyuluhan • Penyuluhan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan sasaran dalam rangka meningkatkan pengetahuan ibu antara lain dalam hal : • - Kesehatan keluarga, sanitasi gizi, air susu ibu (ASI), imunisasi, KB dan pemanfaatan pelayanan yang tersedia c. Evaluasi Penyuluhan Penilaian (evaluasi) adalah proses menentukan nilai aiau keberhasilan dalam mencapai tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya yang digunakan untuk menilai sejauh mana keberhasilan dari suatu kegiatan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam evaluasi: 1. Apakah dalam tujuan penyuluhan sudah jelas dijabarkan dan sesuai dengan tujuan program. 2. Apakah indikator/kriteria yang akan dipakai dalam penilaian. 3. Kegiatan penyuluhan yang mana yang akan dievaluasi. 4. Metode apa yang digunakan dalam evaluasi. 5. Instrumen apa yang digunakan dalam evaluasi. 6. Siapa yang melaksanakan evaluasi. 7. Sarana-sarana apa yang diperlukan untuk evaluasi. 8. Apakah ada fasilitas dan kesempatan untuk mempersiapkan tenaga yang melaksanakan evaluasi. 9. Bagaimana cara untuk memberikan umpan balik hasil evaluasi.