Anda di halaman 1dari 12

FILSAFAT PANCASILA

Disusun oleh:
1. Dewi Kumala Sari (63010180087)
2. Sry Mellyzavera Mei Agustina (63010180091)
3. Pandu Nur Wicaksono (63010180095)
4. Safitri (63010180117)
5. Intika Sari Imanah (63010180119)

S1 PERBANKAN SYARIAH
Pengertian Filsafat
Kata filsafat berasal dari bahasa yunani
filosofia yang berasal dari kata kerja silosofien yang
berarti mencintai.
Kata filsafat juga berasal dari kata philosophis
yang berasal dari kata kerja philein yang berarti
mencintai, atau philia yang berarti cinta sophia yang
berarti kearifan.
Dari banyaknya sumber diketahui bahwa
sophia mempunyai makna lebih luas dari pada
kearifan. Jadi pada mulanya filsafat mempunyai
makna yang lebih umum yaitu upaya untuk mencari
kutamaan mental.
Definisi Filsafat Menuru Para Ahli
1. Plato (427-348 SM)
Filsafat ialah ilmu pengatuhan yang berminat
mencapai kebenaran asli.
2. Aristoteles (382-322 SM)
Filsafat ialah ilmu pengetahuan yang meliputi
kebenaran yang terkandung ilmu-ilmu
metafisika, logika, etika, ekonomi, poitik dan
estetika.
3. Al farabi (870-950 M)
Filsafat ialah ilmu tentang alam wujud
bagaimana hakikat yang sebenarnya.
4. Imanuel kant (1724-1804)
Filsafat ialah ilmu pengetahuan yang menjadi
pokok dan pangksal dari segala pengetahuan
yang didalamnya mencakup 4 persoalan.
5. Descartes
Filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan
yang pokok penyelidikannya adalah tuhan, alam,
dan manusia.
6. Cicero
Mendefinisikan filsafat sebagai ibu dari semua
seni filsafat adalah induk ilmu pengetahuan.
7. Konsepsi abad pertengahan
Pada abad ini fisafat dianggap sebagai pelayan
theology, yaitu saran untuk menetapkan kebenaran-
kebenaran mengenai tuhan yang dapat dicapai akal
manusia.
8. Konsepsi realisme
Menurut paham ini filsafat adalah usaha untuk
mengerti fakta-fakta yang paling mendasar mengenai
dunia yang kita diami dan sejauh mungkin
menerangkan fakta-fakta ini.
9. Konsepsi pragmatisme
Menurul ahli umum filsafat merupakan suatu alat
untuk membuat penyesuaian-penyesuaian diantara
yang lama dan yang baru dalam suatu kebudayaan.
KESIMPULAN
Dari semua uraian tersebut dapat
disimpulkan bahwa filsafat adalah suatu ilmu
yang menyelidiki segala sesuatu secara
mendalam mengenai tuhan, alam semesta, dan
manusia sehingga dapat dipahami pengetahuan
bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai
akal manusia dan bagaimana sikap manusia itu
seharusnya setelah mencapai pengetahuan
tersebut.
Arti pancasila sebagai filsafat
Filasat dalam kehidupan manusia tidak terpisahkan bukan saja
karena sejarahnya yang panjang kebelakang zaman dalam catatan-catatn
yang ada melainkan juga karena ajarah filsafat bahkan telah menguasai
kehiduman manusia masa kini bahkan telah menjangkau masa depan umat
manusia dalm bentuk-bentuk ideologi.
Pancasila sebahai filsafat menunjukkan bahwa pancasila memiliki
syarat -syarat filsafat, yaitu pancasila mencari kebenaran, pancasila
mempunyai metode dan pancasila mempunyai sistem.

1. Pancasila mencari kebenaran : pancasila merumuskan realitas


manusia dalam semesta yang meliputi ketuhanan YME,
kemanusiaan, persatuan indonesia, kerakyatan serta keadilan
sosial.
2. Pancasila memiliki metode atau metode dialetik : terlihat dalam
pembukaan uud 1945.
3. Pancasila mempunyai sistem : dalam ari sila-sila dalam pancasila
merupakan satu keseluruhan yang tidak terpisah-pisah antara sila 1
dengan sila yang lainnya.
Fungsi Filsafat Pancasila
1. Memberi jawaban atas pertanyaan yang
bersifat fundamental atau mendasar dalam
kehidupan bernegara.
2. Mencari kebenaran yang bersifat substansi
tentang hakikat negara ide negara atau
tujuan negara.
3. Berusaha menempatkan dan menjadi
perangakt dari berbagai ilmu pengetahuan
yang berkaitan dengan kehidupan negara.
Sistematika Filsafat Pancasila
Sebagai filsafat pancasila memiliki pola dasar sistematika
filsafat pada umumnya.

1. Bidang ontologi pancasila : ontologi adalah bisang filsafat


yang menyelidiki jenis dan hakikat “ada” yang mencakup
ada individual, ada khusus, ada umum, ada terbatas, ada
tidak terbatas, ada universal, ada mutlak, termasuk
kosmologi metafisika dan sumber ada (tuhan YME).
2. Bidang epistemologi pancasila: epistemologi merupakan
bidang filsafat yang menyelidiki sumber, syarat, proses
terjadinya ilmu pengetahuan, batas, validitas, dan hakikat
ilmu pengetahuan.
3. Bidang aksiologi pancasila : aksiologi adalah bidang filsafat
yang memyelidiki pengertian , jenis, tingkat, sumber, dan
hakikat nilai secara kemestaan.
Pandangan Integralistik (Persatuan)
Dalam Filsafat Pancasila
1. Tiga teori tentang pengertian negara
Dalam uraian pandangan integralistik ketatanegaraan
indonesia, kita brtolak dari pidato Prof,
Mr.dr.r.soepomo dalam rapat BBPKI pada tanggal 31
mei 1945. dalam pidato tersebut dikemuakan 3 aliran
pikiran atau teori tentang pancasila negara yang
penting dalam mempertimbangkan dan menetapkan
dasar negara ktiga aliran atau teori itu adalah :
a. Teori perseorangan atau teori individualistik
b. Teori golongan atau teori kelas
c. Teori prsatuan atau teori integralistik
a. Teori perseorangan atau teori individualistik
Mengajarkan bahwa negara adalah masyarakathukam
yangdisusun atas kontrak seluruh perorangan dalam
masyarakat itu. Teori ini diterangkan di negara-negara
eropa dab amerika.

b. Teori golongan atau teori kelas


Teori ini menganggap bahwa negara adalah alat dari
satu golongan untuk meningkatkan golongan lain. Teori
golongan ini diterapkan di negara negara komunis dalam
bentuk proletariat. Baik teori negara individualistik
maupun teori negara golongan tidak sesuai di indonesia
yang berfalsafah pancasila.

c. Tori persatuan atau teori integralistik


Teori ini mengajarkan bahwa negaraialah suatu
susunan masyarakat yang integral segala golongan, segala
bagian, segala anggotanya berhubungan erat satu sama
lain dan merupakan persatuan masyarakat yang organis.
Hubungan Teori Integralistik Dengan
Pancasila
pancasila merupakan satu kesatuan yang bulat utuh
dari kelima silanya masing-masing sila tidal dapat dipahami
dan diberi arti secara tersendiri terpisah dari keseluruhan sila-
sila lainnya. Ini menggambarkan adanya paham persatuan
atau pandangan integralistik.
sila persatuan indonesia (sila 3 pancasila) menegaskan
perwujudan paham integraistik dalam tata kenegaraan kita
sila 3 ini tercermi dalam pokok pikiran pertama yang
terkandung dalam pembukaan UUD 1945, yang berbunyi :

“negara” begitu bunyinya “melindungi segenap bangsa


indonesia dan seuruh tumpah darah indonesia dengan
berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial
bagi seuruh rakyat indonesia”. (penjelasan UUD).

Anda mungkin juga menyukai