KELOMPOK 2
DEVI SRIWAHYUNI
TRIFONIA MONETA AK.
VICTORIA DEA
A. TUBERKULOSIS
1. PENGERTIAN
Tuberkulosis paru merupakan
infeksi yang disebabkan oleh
bakteri mikobakterium tuberkulosis
dengan gejala yang sangat
bervariasi (Arif Mansjoer, 1999).
Tuberkolosis paru merupakan
penyakit infeksi yang menyerang
parenkim paru, disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis.
Penyakit ini juga dapat menyebar
kebagian tubuh lain seperti
menigen, ginjal, tulang dan nodus
limfe (Somantri, 2009).
2. PENYEBAB
Tuberkulosis paru disebabkan oleh miycobakterium
tuberkulosis paru sejenis kuman/basil berbentuk batang
dengan ukuran panjang 1-4/µm, dan tebal 0,3-0,6/µm.
Kuman terdiri dari asam lemak, sehingga kuman lebih tahan
asam dan tahan terhadap gangguan kimia dan fisika
(Somantri, 2009).
Individu rentan yang menghirup basil Tuberculosis dan
menjadi terinfeksi, bakteri dipindahkan melalui jalan napas
ke alveoli, tempat dimana mereka terkumpul dan mulai
untuk memperbanyak diri. Basil juga dipindahkan melalui
system limfe dan aliran darah ke bagian tubuh lainnya
(ginjal, tulang, korteks serebri), dan area paru-paru lainya
(lobus atas) (Brunner & Suddarth, 2002).
3. GEJALA
Sistemik, misalnya: - Batuk >3 minggu -
Berdahak - Keringat pada malam hari -
Nafsu makan berkurang - Batuk darah - Nyeri
dada - Sesak napas
Demam - Keringat malam - Malaise - Nafsu
makan menurun - Berat badan menurun
(Hudoyo, 2008)
4.PENANGANAN
Agar dapat terhindar dari penyakit tuberkulosis paru
yang utama bertujuan: memutuskan rantai penularan
yaitu dengan menemukan pasien TB Paru dan
kemudian mengobatinya sampai benar-benar
sembuh. Penularan TB dari pasien ke orang lain dapat
terjadi bila kuman pasien TB terhirup orang lain.
Kuman yang terhirup tadi terkandung dalam
“droplet”, yaitu bercak-bercak ludah yang
bertebangan di udara. Droplet yang beterbangan
terjadi terutama saat batuk atau bersin, sehingga
pasien TB diharuskan menutup mulut saat batuk-
batuk atau bersin. Bagaimana kalau pasien TB yang
mengandung kuman juga potensial sebagai sumber
kuman yang dapat menular ke orang lain.
PENGOBATAN
• Obat-obat anti tuberkulosis:
• a. Isoniazid (INH/H) Dosis : 5 mg/KgBB, per oral Efek
samping : peripheral neuritis, hepatitis, dan
hipersensitipitas.
• b. Etambhutol Hygrocloride (EMB/E) Dosis: 10
mg/KgBB/Hari/oral - Dewasa: 15 mg/KgBB/oral
untuk pengobatan ulang mulai dengan 25
mg/KgBB/hari selama 60 hari. - Anak (6-12 tahun):
10-5 mg/KgBB/hari. Efek samping: optik neuritis atau
efek terburuk adalah kebutaan.
• c. Rimfampin/Rimfanpisin (RFP/R) Dosis:10
mg/KgBB/Hari per oral. Efek samping : hepatitis,
reaksi demam, purpura, nosea, dan vomiting.
• d. Pyrazinamide (PZA/Z) Dosis: 15-30 mg/KgBB/oral.
Efek samping : Hiperurisemia, hepatotoxicity, skin
rash, artralgia, distres gastrointestinal (Soemantri,
2009.)
B.BRONKHITIS
• Pengertian
• Bronkitis merupakan peradangan yang terjadi pada selaput lendir dalam
saluran bronkial (cabang dari tenggorok). Saluran bronkial ini sendiri
berfungsi untuk membawa udara dari dan ke paru-paru. Biasa disebabkan
oleh virus, bakteri, dan jamur, penyakit ini sekarang diderita oleh sekitar 64
juta orang di dunia.
• Di Amerika Serikat, jumlah kasus bronkitis kronik diperkirakan sekitar 4,45%
atau sebanyak 12,1 juta jiwa dari populasi berjumlah 293 juta jiwa.
Sementara di Indonesia, angka kejadianpenyakit ini hingga saat ini belum
diketahui secara pasti.
•
1. BRONKITIS AKUT
• Pengertian
• Faringitis adalah sebuah kondisi medis yang ditandai dengan
peradangan atau inflamasi dibagian faring (bagian ini terletak
dibagia belakang dari tenggorokan), yang biasanya ketika bagian ini
mengalami inflamasi efek yang akan dirasakan pada si penderita
adalah perasaan nyeri sewaktu menelan. Kondisi inilah yang seringkali
terjadi dan seringkali menunjukan gejala sakit tenggorokan.
Penyebab
oijihggguguguhPPenyppppppppppppuyyebab
Penyebab
• Faringitis bisa disebabkan oleh virus maupun bakteri. Kebanyakan
disebabkan oleh virus, termasuk virus penyebab common cold, flu,
adenovirus, mononucleosis atau HIV.Bakteri yang menyebabkan faritingitis
adalah streptokokus grup A, korinebakterium, arkanobakterium, neisseria
gonorrhoeae atau Chlamydia pneumonia.
Penyebab dari faringitis dapat bervariasi dari organisme yang
menghasilkan eksudat saja atau perubahan kataral sampai yang
menyebabkan edema dan bahkan ulserasi. Organismeyang ditemukan
termasuk streptokokus, pneumukokus, dan basilus influenza, diantara
organisme yang lainnya. yang menyebabkan edema dan bahkan ulserasi.
Organismeyang ditemukan termasuk streptokokus, pneumukokus, dan
basilus influenza, diantara organisme yang lainnya.
•
GEJALA
• . Pengertian
• Penyakit tonsilitis adalah infeksi yang terjadi pada tonsil atau amandel yang
biasanya disebabkan oleh virus atau bakteri. Kebanyakan atau umumnya
infeksi tonsilitis ini terjadi pada anak yang masih berusia muda sekitar 5
hingga 15 tahun. Kondisi ini dapat terjadi kadang-kadang atau sering
kambuh. Dalam ilmu medis atau kedokteran, radang tonsillitis ini terbagi
menjadi dua berdasarkan lama berlangsungnya penyakit. Kedua bagian
tersebut adalah tonsilitis akut dan tonsilitis kronis.
2.PENYEBAB
• Yang umum menyebabkan sebagian besar tonsilitis adalah virus pilek
(Adenovirus, Rhinovirus, Influenza virus, Parainfluenza virus, Coronavirus, RSV).
Sekitar 70% penyakit tonsilitis yang terjadi pada anak disebabkan oleh infeksi
virus, dan begitu juga penyebab infeksi virus pada orang dewasa hampir
90%. Pada golongan anak-anak hampir 30% bakteri penyebab dari penyakit
ini adalah Streptococcus hemolitikus, dan pada pasien dewasa bakteri ini
cuma 10%. Jenis bakteri penyebab paling umum adalah Group A-hemolitik
streptokokus β ( GABHS ), yang menyebabkan radang tenggorokan. Bakteri
yang lain termasuk: Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae,
Mycoplasma pneumoniae, Chlamydia pneumoniae, pertusis, Fusobacterium
, difteri, sifilis, dan gonore. Untuk Tonsilitis akut bakteri penyebab terdiri dari
Hemofilus influenzae, Stafilococcus Sp. dan Pneumococcus. Bagi bakteri
Hemofilus influenzae ini merupakan penyebab Tonsilitis akut supuratif.
•
GEJALA
• Gejala-gejala atau tanda yang dialami penderita penyakit tonsilllitis
diantaranya adalah:
• Penderita mengalami pilek, batuk, mulut berbau, mual, suara serak, nyeri
perut, dan terjadinya pembesaran kelenjar getah bening yang terdapat di
sekitar bagian leher.
• Nyeri ketika menelan makanan dan minuman bahkan ludah, dan berakibat
penderita menjadi malas untuk melakukan aktifitas makan.
• Ketika diperiksakan ke dokter, terdapat pembesaran tonsil atau amandel
dan berwarna merah, terkadang ditemukan bercak putih ata eksudat
dibagian permukaan tonsil, dan adanya warna merah yang bertanda
adanya peradangan di sekitar bagian tenggorokan dan tonsil/amandel.
• Penderita mengalami sakit kepala, demam, lemas, menggigil, nyeri otot.
• Pada penderita tonsilitis kronis, penderita mendengkur ketika tidur dan
disertai adanya pembesaran pada bagian kelenjar adenoid. Kelenjar
adenoid adalah kelenjar yang letaknya di dinding bagian belakang antara
rongga hidung dan tenggorokan.
• Penderita mengalami rasa kering pada tenggorokannya atau seperti ada
yang mengganjal pada bagian leher.
• Rasa nyeri yang diakibatkan penyakit tonsilitis ini bisa menjalar ke sekitar
bagian telinga dan juga leher.
•
PENANGANAN
Pengobatan untuk radang amandel akan tergantung sebagian pada
penyebabnya. Untuk menentukan penyebabnya, dokter akan melakukan tes
strepcoccus (strep) atau membuat kultur usapan tenggorokan. Kedua tes
melibatkan usapan lembut pada bagian belakang tenggorokan dekat
amandel dengan kapas. Tes laboratorium dapat mendeteksi infeksi bakteri.
Infeksi virus tidak akan tampil pada tes, tetapi dapat diasumsikan jika tes untuk
bakteri negatif.
THANK YOU FOR ATTENTION
GUYS