Anda di halaman 1dari 19

TATA NASKAH

DINAS (TND) 1
Oleh
Dra. Nur Handayani.
KONTRAK PELATIHAN
1. Praja wajib hadir 10 menit selelum jam pelatihan dilaksanakan
2. Tenggang waktu untuk pelatih dan peserta pelatihan 10 menit dari jam
pelatihan yang ditetapkan lembaga.
3. ∑ Pertemuan 14 pertemuan terdiri dari 13 kali tatap muka 1 kali UAP
3o % teori dan 70 % praktek
2. Akumulasi Nilai terdiri dari kehadiran 20 %, tugas 40 % dan UAP 40 %
3. Syarat minimal bisa mengikuti UAP adalah 80 % kehadiran
4. Mulai pelatihan keempat praja wajib membawa laptop.
5. Nilai kelulusan Pelatihan TND 1 menjadi prasarat pelatihan TND 2
HAL IKHWAL TATA NASKAH
DINAS
Dasar Hukum :
• Permendagri Nomor 78 Tahun 2012 Tentang Tata Kearsipan di
Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah

• Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No 80 tahun 2012
Tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah

• Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 42


Tahun 2016 Tentang Tata Naskah Dinas Di Lingkungan
Kementerian Dalam Negeri.
KEPUSTAKAAN YANG LAIN
• Sardjito dan Solichin, 2014 Surat MenyuratResmiBahasa
Indonesia. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

• Sedarmayanti, 2009.Dasar-dasar Pengetahuan Manajemen


Perkantoran Suatu Pengantar,Bandung : CV Mandar Maju.

• Sedarmayanti, 2014.Tugas dan Pengembangan Sekretaris Profesional


untuk Meraih Keberhasilan Edisi Revisi. Bandung : CV MandarMaju.

• Nurjamal, Daeng Warta Sumirat dan Riadi Darwis, 2014.


Terampil Berbahasa Menyusun Kqrya Tulis Akademik,
Memandu Acar ( (MC Moderator) dan Menulis Surat, Bandung :
Alfabeta
Pengertian & Kegunaan Tata Naskah Dinas
• Tata Naskah Dinas adalah pengelolaan informasi tertulis yang meliputi
pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan,
distribusi dan penyimpanan naskah dinas serta media yang digunakan
dalam komunikasi kedinasan.
• Naskah dinas adalah komunikasi tulis sebagai alat komunikasi
kedinasan yang dibuat dan/atau d ikeluarkan oleh pejabat yang
berwenang di lingkungan instansi pemerintah dalam rangka
penyelenggaraan tugas pemerintahan.
• Gunanya untuk melaksanakan tugas-tugas kedinasan disebut naskah
dinas
Jenis-jenis Naskah Dinas
(Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2016 )
ND Pengaturan
ND
Penetapan/Keputusan
1. Naskah Dinas Arahan ND Penugasa
1. ND K 1. Nota Dinas
2.Naskah Dinas Korespondensi intern 2. Nota
2. ND K Pengajuan
2. Naskah Dinas Khusus ekstern/ Konsep
Surat 3. Memorandum
3. Naskah Dinas Lainnya Biasa Surat Perjanjian
3. Surat
Notula Surat kuasa
4. Laporan Undangan Berita Acara
Daftar Hadir
Rekomendasi Surat Keterangan
5. Telaahan Staf Surat Pengantar
Radiogram
Pengumuman
6. Naskah Dinas Elektronik SKMT
Kriptogram/Sandi
Surat Panggilan
• .
Naskah Dinas Arahan
a. Naskah Dinas Pengaturan terdiri dari :
1)Peraturan Menteri
2)Peraturan Bersama Menteri
3)Instruksi Menteri
4)Surat Edaran Menteri

b. Naskah Dinas Penetapan (Keputusan) :memuat kebijakan yang bersifat


menetapkan, tidak bersifat mengatur, dan merupakan pelaksanaan kegiatan
dalam bentuk Keputusan Menteri Dalam Negeri, digunakan untuk:

5)menetapkan/mengubah status;
6)kepegawaian/personal/keanggotaan/material/peristiwa;
7)menetapkan/mengubah/membubarkan suatu kepanitiaan / tim; atau
8)menetapkan pelimpahan wewenang
Asas Naskah Dinas Penggunaan Huruf
1. ND Korespondensi huruf arial font 12
1. Efektif dan Efisien
2. ND pengaturan huruf booman old
2. Pembakuan style
3. Pertanggungjawaban
4. Keterkaitan Paragraf & Spasi
5. Kecepatan dan Ketepatan 1. Lebih dari i paragraf spasi 1,0 s.d. 1.5
2. Jika hanya I paragraf spasi 2
6. Keamanan
3. Tanda paragraf takuk 6 ketukan

PrinsipPenyelenggaraan Naskah Dinas


Permendagri RI Nomor 54 Thun 2009 tentang Tata Naskah
Dinas di Lingkungan Pemerintah Daerah
1. Ketelitian Penggunaan Tinta
2. Kejelasan 1. Untuk surat menyurat tinta hitam
3. Logis 2. Untuk penandatanganan & paraf tinta
biru tua
3. Untuk stempel tinta ungu
4. Untuk keperluan keamanan berwara
merah
Dinas
1. Stempel Jabatan adalh Mendagri
2. Stempel Kementerian
-. pejabat yang mendapat
pelimpahan/penyerahan wewenang dari
pejabat Negara untuk menetapkan/
menandatangai naskah dinas
3. Stempel UPT
4. Stempel Pengaman
Penandatanganan Naskah
Dinas
• Naskah dinas ditandatangani oleh pejabat sesuai
dengan hak, kewajiban dan tanggung jawab yang
sesuai dengan kewenangannya. .
• Kewenangan adalah kekuasaan yang melekat pada suatu jabatan
• Tanggung jawab tersebut tidak dapat dilimpahkan atau diserahkan
kepada seseorang yang bukan pejabat berwenang
• Garis kewenangan digunakan jika surat dinas ditandatangani oleh
pejabat yang mendapat pelimpahan dari pejabat yang berwenang.
a) ND yang bersifat kebijakan/keputusan/ arahan berada pada
Menteri Dalam Negeri.
b) surat yang tidak bersifat kebijakan/keputusan/arahan dapat
diserahkan/ dilimpahkan kepada Sekretaris Jenderal dan
Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di setiap satuan kerja atau
pejabat lain yang diberi kewenangan untuk menandatanganinya.
c) surat yang tidak bersifat kebijakan/keputusan/arahan dapat
diserahkan/ dilimpahkan kepada Sekretaris Jenderal dan
Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di setiap satuan kerja atau
pejabat lain yang diberi kewenangan untuk
menandatanganinya.
(1) Sekretaris Jenderal dapat memperoleh pelimpahan
kewenangan dan penandatanganan surat dinas tentang
arahan mengenai rencana strategis dan operasional,
(2) Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama pada Satuan Kerja dapat
memperoleh penyerahan/pelimpahan wewenang dan
penandatanganan surat dinas yang berkaitan dengan
pelaksanaan tugas dan fungsi sesuai dengan bidang masing-
masing
Penandatanganan naskah dinas tidak selamanya ditandatangani
oleh pejabat yang berwenang. Adakalanya ditandatangani oleh
Penggunaan a.n.
• dipergunakan jika yang berwenang menandatangani surat/dokumen
melimpahkan kepada pejabat dibawahnya, dengan syarat :
(1)Pelimpahan wewenang tersebut dalam bentuk tertulis, khusus untuk naskah
dinas yang berupa kebijakan kecuali naskah yang sifatnya administrasi;
(2)Materi wewenang yang dilimpahkan benar-benar menjadi tugas dan
tanggungjawab pejabat yang melimpahkan;

(3)Tanggung jawab sebagai akibat penandatanganan naskah dinas berada pada


pejabat yang diatasnamakan
Penggunaan u.b.
• Digunakan jika yang diberi kuasa member kuasa lagi kepada pejabat satu tingkat
dibawahnya
• untuk beliau (u.b.) hanya sampai pada pejabat dua tingkat eselon dibawahnya.
• Syaratnya adalah :
(1) Pelimpahan harus mengikuti urutan hanya sampai dua tingkat struktural
dibawahnya;

(2) Materi yang ditandatangani merupakan tugas dan tanggung jawabnya;

(3) Dapat dipergunakan oleh pejabat yang ditunjuk sebagai pejabat pengganti; dan

(4) Tanggung jawab berada pada pejabat yang telah diberi kuasa.
Penggunaan u.p.
untuk mempermudah penyampaian oleh sekretariat penerima surat dan
mempercepat penyelesaian maksud surat karena tidak menunggu kebijakan
langsung pimpinan.

Penggunaaan a.i.
• a.i. merupakan jabatan sementara Menteri Dalam Negeri
Penggunaan Plt.
Plt. merupakan pejabat sementara pada jabatan tertentu yang mendapat pelimpahan
wewenang penandatanganan naskah dinas, karena tidak ada pejabat definitif. Plt.
ditetapkan dengan:
(1) keputusan menteri untuk jabatan Pimpinan Tinggi Madya;
(2) keputusan menteri yang ditandatangani oleh sekretaris jenderal atas nama menteri
untuk Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama; dan
(3) surat perintah tugas kepala biro, kepala pusat dan sekretaris satuan kerja Jabatan
Pimpinan Tinggi Madya atas nama Jabatan Pimpinan Tinggi Madya untuk jabatan
Administrator dan jabatan Pengawas.
(4) Keputusan dan surat perintah tugas berlaku paling lama 1 tahun sejak ditetapkan.
(5) Plt. bertanggung jawab atas naskah dinas yang dilakukannya.
Plh.
(1) Plh. merupakan pejabat sementara pada jabatan tertentu yang mendapat
pelimpahan kewenangan penandatanganan naskah dinas, karena pejabat
definitif berhalangan sementara. Plh ditetapkan dengan :

(a)keputusan menteri untuk Jabatan Pimpinan Tinggi Madya;

(b)keputusan menteri yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal atas nama


menteri untuk Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama; dan

(c)surat perintah tugas Kepala Biro/Kepala Pusat atau sekretaris satuan kerja
Jabatan Pimpinan Tinggi Madya atas nama Jabatan Pimpinan Tinggi Madya
untuk jabatan administrator dan jabatan pengawas.

(3) Keputusan dan surat perintah tugas plh berlaku paling lama 3 bulan.

(4) Plh. mempertanggungjawabkan naskah dinas yang dilakukan kepada atasannya


Pembatasan Ruang Tepi Naskah
Dinas
Ruang 1) kop naskah Map Naskah Dinas
tepi dinas, 2 (dua) Jenis Map
(1) Map naskah dinas jabatan.
spasi dibawah (2) Map naskah dinas Jabatan Eselon I/Jabatan
kop; Pimpinan Tinggi Madya
2) tanpa kop (3) Map naskah dinas Jabatan Eselon II/
naskah dinas, Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama
Warna dan Ukuran
sekurang 2 cm a) kertas BC dan koonstrok
dari tepi atas b) berwarna putih dan salem (untuk map
kertas naskah dinas jabatan), berwarna merah
Ruang sekurang- muda (untuk map naskah dinas Eselon
I/Jabatan Pimpinan Tinggi Madya), dan
tepi kurangnya 2,5 berwarna kuning gading (untuk map naskah
bawah cm dari tepi dinas Eselon II/Jabatan Pimpinan Tinggi
bawah kertas; Pratama).
Ruang sekurang- c) Ukuran panjang 37 cm dan lebar 12 cm,
menggunakan huruf Arial Narrow
tepi kiri kurangnya 3 cm
dari tepi kiri
kertas.
Ruang sekurang-
Contoh

Arial 16

Map ND jabatan
Menteri
Pembatasan Ruang Tepi Naskah Dinas

Ruang tepi

1) kop naskah dinas, 2 (dua) spasi dibawah kop;


2) tanpa kop naskah dinas, sekurang 2 cm dari tepi atas kertas
Ruang tepi bawah

sekurang-kurangnya 2,5 cm dari tepi bawah kertas;


Ruang tepi kiri
sekurang-kurangnya 3 cm dari tepi kiri kertas.
Ruang tepi kanan
sekurang-kurangnya 2 cm dari tepi kanan kertas.

Anda mungkin juga menyukai