Anda di halaman 1dari 11

a.

Model Perizinan dan Non perizinan


lama
b. Model Perizinan dan Non Perizinan
baru
c. Model Perizinan dan Non Perizinan
terintregrasi secara elektronik
 Semua berkas dilampirkan dan memerlukan tempat
luas untuk pengarsipan
 Proses memakan waktu lama dan out put bentuk
Perizinan dan Non Perizinan tidak seragam
 Memerlukan rekomendasi
 Pelayanan tidak terpusat dalam satu gedung
 Data tersimpan di Instansi Penerbit Izin
 Pemohon masih harus bertatap muka dengan pihak
pemroses
 Izin Komersial dh Izin usaha/industri dll diterbitkan
setelah adanya cek lapangan/BAP
 Legalitas perizinan ditanda tangani oleh Kepala
PTSP/Kepala Dinas dengan tanda tangan basah
 Pemohon mengambil Izin yang diajukan ke Instansi
Penerbit
 Ada pembagian kewenangan antara pemerintah
,Provinsi dan Kabupaten/Kota
 Semua berkas dilampirkan dan dokumentasi memakai
scan
 Proses memakan waktu lebih cepat dan output bentuk
Perizinan dan Non Perizinan seragam
 Memerlukan rekomendasi/terformat
 Pelayanan terpusat dalam satu gedung
 Data tersimpan di Instansi Penerbit Izin dan Instansi
Pusat (online) kementerian yang menangani
 Pemohon bisa mengajukan permohonan dari kantornya
sendiri atau di rumahnya sendiri
 Izin usaha/industri dll. baru diterbitkan setelah adanya
BAP
 Legalitas ditanda tangani oleh Kepala PTSP dengan
tanda tangan digital sesuai dengan kewenangannya
 Pemohon mengambil Izin yang diajukan ke Instansi
Penerbit izin atau mencetak sendiri
Ciri-ciri/model perizinan setelah adanya Revolusi :
 Tanpa adanya dokumen yang perlu dilampirkan pada tahap awal tetapi
dilampirkan pada saat pemohon memenuhi komitmen
 Self asesment
 Input data dan penyimpanan dilakukan secara elektronik melalui satelit
dalam server khusus (OSS) serta diintegrasikan antar
kementerian/lembaga terkait
 Verifikasi dilakukan secara elektronik melalui satelit antar data base
yang sudah terdata di kementerian/lembaga
 Tidak ada tatap muka dengan petugas pemroses perizinan dan Izin
dapat dicetak sendiri
 Rekomendasi banyak yang ditiadakan
 Tidak ada penanda tanganan dan stempel legalitas perizinan dan Non
Perizinan
 Tidak ada ada pembagian kewenangan Pemerintah,Pemerintah Provinsi
dan Pemerintah Kabupaten/kota semua di pusatkan di Lembaga OSS
dan cukup dicatat secara elektronik
 Adanya penyederhanaan perizinan/simplikasi NIB (nomor Induk
Berusaha) berfungsi sebagai Izin prinsip/pendaftaran sekaligus sebagai
Tanda Daftar Perusahaan, Akses Kepabeanan/Nomor Induk Kepabeanan
dan Angka Pengenal Importir(API)
 Izin komersial diterbitkan terlebih dahulu dan baru berlaku effektif
setelah pemohon memenuhi komitmen
Persyaratan di kabupaten/kota untuk pelaksanaan OSS :
 Sudah ada Perda RDTR

(khusus untuk Izin Pemanfaatan ruang/IPR


dan Izin Lokasi)
 Satgas Daerah harus sudah terbentuk dan
harus sudah berjalan ( untuk percepatan
investasi dan membantu memecahkan
masalah)
 Tahun 2017 urutan 91
 Tahun 2018 urutan 72
 Tahun 2019 urutan 73
140000

124927

120000
109192

100000
90531

80000 76743
72632 70590 69669 68245
61360 60359
60000
Series1

40000

20000

0
GDP (at Purchasing Power Parity) per kapita negara Asean
menurut hasil Survey World Bank tahun 2017 (Dalam US$)
(Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_countries_by_GDP_%28PPP%29_per_capita diunduh tgl 31 okt
2018 pk 20.15 wib)
100
90.531
90

80 76.743

70

60

50
Series1

40

28.871
30

17.786
20
12.378
8.229 7.367 6.876
10 6.285
4.01

0
GDP (at Purchasing Power Parity) per kapita negara Asean
menurut hasil Survey IMF tahun 2017 (Dalam US$)
(Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_countries_by_GDP_%28PPP%29_per_capita diunduh tgl 31 okt 2018 pk
20.15 wib)

100 93.905

90
78.836
80

70

60

50
Series1
40
29.432
30

17.871
20
12.284
8.342 7.023 6.775 6.775
10 4.002

0
DPMPTSP melakukan pendampingan terkait perusahaan
yang akan mengajukan perizinan, oleh sebab itu DPMPTSP
perlu mempersiapkan 3 layanan, yakni :
1. Pelayanan Mandiri
Menyiapkan komputer pelayanan sebagai sarana
perusahaan memproses perizinan di pelayanan perizinan
2. Pelayanan Bantuan
Menyiapkan komputer pelayanan dan petugas pelayanan
perizinan yang memandu memproses perizinan di
pelayanan perizinan
3.Pelayanan VIP
Pendampingan terhadap pemohon izin yang akan
memiliki investasi besar di daerah, mulai dari
penentuan bidang usaha, lokasi berusaha yang tepat
dan melayani konsultasi khusus terkait investasi
 Data investasi yang tercantum belum tentu valid
karena pelaku usaha masih bisa melakukan
perubahan nilai investasi dan data produk di OSS.
Dan data perubahan tersebut tidak dapat tercover
langsung, sehingga akan kesulitan dalam mencari
perusahaan mana saja yang melakukan perubahan
data
 Data investasi tidak dapat muncul langsung berupa
rekapitulasi per lokasi, jenis usaha, tahun izin terbit,
dan yang sedang tahap pembangunan atau yang
sudah operasional.
 Akan terjadi double data investasi bagi pelaku usaha
existing, karena pelaku usaha mendaftarkan lagi
investasi atas Izin-izin yang telah dimiliki dan masih
berlaku

Anda mungkin juga menyukai