Sistem Pengelolaan Keuangan Pemerintah Daerah

PEMEROLEHAN BARANG MILIK DAERAH

BERDASARKAN PERMENDAGRI NOMOR 19 TAHUN
2016
Sebagai pelaksana dari PP No. 27 Tahun 2014

BDM 3 – 5 Oktober 2018

Kriteria Pengelolaan BMD
1. PP No. 58 Tahun 2005 ttg Pengelolaan Keuangan
Daerah
2. PP No. 27 Tahun 2014 ttg Pengelolaan BMN/D
3. PP No. 84 Tahun 2014 ttg Penjualan BMN/BMD
Berupa Kendaraan Dinas Perorangan
4. Permendagri No. 19 Tahun 2016 ttg Pedoman
Pengelolaan BMD
 PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
Dalam Permendagri No. 19 Tahun 2016 disebutkan
bahwa yang dimaksud dengan Pengelolaan barang
daerah adalah suatu rangkaian kegiatan dan tindakan
terhadap daerah yang meliputi:
1. Perencanaan kebutuhan dan penganggaran;
2. Pengadaan;
3. Penggunaan;
4. Pemanfaatan;
5. Pengamanan dan pemeliharaan;
6. Penilaian;
7. Pemindahtangan;
8. Penghapusan;
9. Penatausahaan
10. Pembinaan, Pengawasan, dan Pengendalian;
Siklus Pengelolaan BMD
 Barang Milik Negara - Pengelolaan

•Barang milik daerah adalah semua barang yang dibeli atau

diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.

•Pengelola barang milik daerah selanjutnya disebut pengelola

adalah pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab
melakukan koordinasi pengelolaan barang milik daerah.
 Barang Milik
Daerah
(BMD)

barang yang dibeli barang yang berasal

atau diperoleh atas dari perolehan
beban APBD lainnya yang sah
 Perencanaan Kebutuhan dan Penganggaran
(Pertimbangan dalam Perencanaan Kebutuhan)

Untuk mengisi kebutuhan barang pada masing-masing satker sesuai

besaran organisasi

Adanya barang-barang yang rusak, dihapus, dijual, hilang, mati

atau sebab lain yang memerlukan penggantian

Adanya peruntukan barang yang didasarkan pada peruntukan

standar perorangan, jika terjadi mutasi bertambah personil
sehingga mempengaruhi kebutuhan barang

Untuk menjaga tingkat persediaan barang milik daerah bagi

setiap tahun anggaran bersangkutan agar efisien dan efektif

Pertimbangan teknologi
 Kegiatan Perencanaan Kebutuhan dan
Penganggaran
Pembantu Pengelola melaksanakan koordinasi, menyiapkan/ menyusun
dan menghimpun:

Rencana kebutuhan barang

Standarisasi sarana dan
milik daerah untuk satu
prasarana kerja
tahun anggaran yang
pemerintahan daerah dan
diperlukan oleh setiap
standarisasi harga
SKPD

Standarisasi sebagaimana
dimaksud pada angka 2) huruf b)
di atas, disusun oleh Panitia
dan/atau Konsultan yang
ditetapkan dengan Keputusan
Kepala Daerah
 Kegiatan Perencanaan Kebutuhan dan Penganggaran
Kegiatan Perencanaan dan penentuan kebutuhan didasarkan atas
beban dan tanggung jawab masing-masing unit sesuai anggaran yang
tersedia dengan memperhatikan hal-hal berikut:
.

Barang apa yang Dimana Bilamana

dibutuhkan dibutuhkan dibutuhkan

Siapa yang
mengurus dan Alasan-alasan
Berapa budget
siapa yang kebutuhan
menggunakan

Cara pengadaan
 Tahapan Perencanaan Kebutuhan dan Penganggaran

SKPD sebagai PB merencanakan SKPD menyusun RKBMD dan RKPBMD

dan menyusun kebutuhan barang untuk disampaikan ke pengelola untuk
dalam RKA-SKPD sebagai bahan meneliti dan menyusun menjadi
penyusunan RAPBD RDKBMD

setelah APBD ditetapkan setiap RKBMD dan RKPBMD SKPD

SKPD menyusun Daftar Rencana disusun berdasarkan standarisasi
Tahunan Barang dan disampaikan sarpras kerja pemerintahan
kepada Kepala Daerah melalui daerah yang ditetapkan Kepala
pengelola Daerah

daftar kebutuhan barang

berdasarkan rencana tahunan, barang dari daerah tersebut dijadikan
semua SKPD diteliti dan dihimpun pedoman dalam
menjadi Rencana Daftar Kebutuhan Barang pelaksanaan pengadaan dan
Milik Daerah (RKBMD) untuk satu tahun pemeliharaan barang milik
Anggaran daerah
 PRINSIP PENGADAAN BRG DAN JASA

Efisien

Efektif

PRINSIP Transparan, Terbuka dan

Bersaing
PENGADAAN
BRG DAN JASA
Adil atau Tidak Diskriminatif

Akuntabel
• Efisien : Pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana
dan daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu
sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan istilah lain,
efisien artinya dengan menggunakan sumber daya yang optimal dapat diperoleh
barang/jasa dalam jumlah, kualitas, waktu sebagaimana yang direncanakan.
• Efektif : Dengan sumber daya yang tersedia diperoleh barang/jasa yang
mempunyai nilai manfaat setinggi-tingginya.
• Terbuka dan bersaing : Pengadaan barang/jasa harus terbuka bagi penyedia
barang/jasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang
sehat di antara penyedia barang/jasa yang setara dan memenuhi syarat/kriteria
tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan.
Pemberian informasi yang lengkap kepada seluruh calon peserta yang
disampaikan melalui media informasi yang dapat menjangkau seluas-luasnya
dunia usaha yang diperkirakan akan ikut dalam proses pengadaan
barang/jasa. Setelah informasi didapatkan oleh seluruh calon peserta, harus
diberikan waktu yang cukup untuk mempersiapkan respon pengumuman
tersebut.
• Adil/tidak diskriminatif : Pemberian perlakuan yang sama terhadap semua calon
yang berminat sehingga terwujud adanya persaingan yang sehat dan tidak
mengarah untuk memberikan keuntungan kepada pihak tertentu dengan dan
atau alasan apapun.
• Akuntabel : Mencapai sasaran baik fisik, keuangan maupun manfaat bagi
kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayanan masyarakat
sesuai dengan prinsip-prinsip serta ketentuan yang berlaku dalam pengadaan
barang dan jasa. Akuntabel merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa kepada para pihak yang terkait dan masyarakat
berdasarkan etika, norma dan ketentuan peraturan yang berlaku.
 Dokumen Penerimaan, Pengeluaran,
Penyaluran

1. SK Panitia PemeriksaanTHANK
BMD YOU
2. BA Pemeriksaan Barang
3. BA Penerimaan Barang
4. Buku Barang Inventaris
5. Buku Barang Habis Pakai
6. Kartu Barang
7. Kartu Persediaan Barang
8. Lap. Sem. Masuk Keluar B Inv
9. Lap. Sem. Masuk Keluar B Pakai Hbs
10.Bukti Pengambilan dr gudang
11.BA Serah terima gudang
12.BA Serah terima terdapat selisih
13.BA Rik brg yg berubah keadaan
14.BA Rik brg krn bencana, dicuri, dll
15.Surat Perintah Pengeluaran/Penyaluran Brg