COKLAT BATANG
Disusun Oleh:
• HARI SYAHBANDI MANULLANG
(170401092)
1. PENDAHULUAN
Biji kakao yang telah dipisahkan kemudian dibersihkan dari lendir yang
berlebihan. Pembersihan lendir yang berlebihan ini penting untuk dilakukan
sebab akan menyebabkan biji terasa asam setelah difermentasikan. Pembersihan
dapat dilakukan menggunakan mesin pembersih, yang memisahkan lendir
berlebihan dan membuangnya, baik menggunakan air ataupun tidak.
Biji kakao basah yang telah dikurangi lendirnya kemudian difermentasikan.
Secara tradisional, biji kakao basah ditempatkan di atas hamparan daun pisang,
kemudian kembali ditutupi oleh lembaran-lembaran daun pisang sehingga
tertutup rapat. Maksud dari penutupan dengan daun pisang adalah untuk
mencegah panas yang keluar dari biji kakao basah tidak keluar. Panas yang
tertahan dalam tumpukan biji kakao akan mempercepat proses fermentasi,
dsiamping juga melindungi tumpukan biji kakao dari kontaminsasi kotoran dan
serangga. Setelah fermentasi selesai, selaput lendir yang menempel pada biji
akan mudah lepas karena ikatannya sudah lemah akibat penguraian oleh enzim
selama proses fermentasi. Selain itu, dan ini lebih penting, biji kakao mengalami
perubahan kimia sehingga mutunya meningkat. Warna bagian dalam biji yang
semula berwarna ungu berubah menjadi coklat, sedangkan aroma berubah dari
asam menjadi aroma khas coklat. Biji kakao kemudian dicuci untuk mendapatkan
biji kakao basah yang sudah bebas dari lendir dan bermutu lebih tinggi.
Fermentasi biji kakao basah secara tradisional
4. PENGERINGAN