DVT • merupakan pembentukan bekuan darah (trombus) pada lumen vena dalam (deep vein ) yang diikuti oleh reaksi inflamasi dinding pembuluh darah dan jaringan pervena Patofisiologi
Berdasarakan “Triad of Virchow”
ada 3 faktor yang berperan dalam patogenesis terjadinya trombosis : 1. Statis Vena Aliran darah pada vena cenderung lambat, bahkan dapat terjadi statis terutama pada daerah – daerah yangmengalami immobilisasi waktu yang cukup lama 2. Kerusakan Pembuluh Darahkerusakan pembuluh darah dapatberperan pada pembentukantrombosis vena, melalui: Trauma langsung yangmengakibatkan faktor pembekuan. - Aktivitas sel endotel oleh cytokinesyang dilepaskan sebagai akibatkerusakan jaringan dan prosesperadangan 3. Perubahan Daya Beku Darah kecenderungan terjadinya trombosis, apabila aktivitas pembekuan darah meningkat atau aktivitas fibrinolisis menurun Gejala Deep Vein Trombosis Jika trombosis menyebabkan : Peradangan hebat dan penyumbatan aliran darah, Otot betis akan membengkak dan dapat timbul rasa nyeri, terutama ketika berdiri maupun berjalan, Nyeri tumpul jika disentuh, eritema dan teras hangat. Pergelangan kaki, kaki atau paha juga bisa membengkak, tergantung kepada vena yang terkena Terapi • 1. terapi farmakologi a. Terapi inisial Tujuan jangka pendek DVT adalah mencegah pembentukan trombus yang makin luas dan emboli paru. Tujuan jangka panjang adalah mencegah kekambuhan dan terjadinya sindrom post trombotik. Kombinasi heparin dan antikoagulan oral merupakan terapi inisial dan drug of choice DVT b. Ultracionateed heparin (UFH) Ultracionateed heparin (UFH) memiliki waktu yang mulakerja yang cepat tappi harus diberikan secara intra vena. UFH berikatan dengan antithrombin dan meningkatkan kemampuan untuk menginaktivasi faktor Xa dan trombin. Dosis untractionated heparin berdasarkan berat badan dan dititrasi berdasarkan kadar activated partial-tromboblastin time()APTT) b. Low Molecular Weight Heparin (LMWH) bekerja dengan cara menghambat faktor Xa melalui ikatan dengan antitrombin. Terapi Jangka Panjang • Terapi antikoagulan dilanjutkan dengan pemberian derivatkumarin sebagai profilaksis sekunder untuk mencegahkekambuhan (Bates, 2004). Warfarin adalah obat yang palingsering diberikan. Dosis awal yang diberikan adalah 5 mg padahari pertama sampai hari keempat, dosis dititrasi tiap 3 sampai 7 hari dengan target kadar INR berkisar 2,0 sampai 3,0. Dosis yang lebih kecil (2-4 mg) diberikan pada usia tua, BB rendahdan kondisi malnutrisi. • TrombolitikTrombolitik memecah bekuan darah yang baru terbentuk danmengembalikan patensi vena lebih cepat