Anda di halaman 1dari 55

Presentasi Kasus

Bell’s Palsy
Claudia Tari 01073170062
Penguji : dr. Vivien Puspitasari, Sp.S
Identitas Pasien
﹡ Inisial : Tn. JMS
﹡ Kelamin : Laki-laki
﹡ Tanggal Lahir : 7 Desember 1956
﹡ Usia : 62 tahun
﹡ Status Perkawinan : Menikah
﹡ Agama : Kristen
﹡ Pendidikan : S1
﹡ Alamat : Tangerang
﹡ Pekerjaan : Pensiun
﹡ Medical Record : RSUS.0000636780
﹡ Tanggal masuk RS : 29 Agustus 2019
﹡ Tanggal pemeriksaan : 29 Agustus 2019

2
ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan
alloanamnesis dengan istri pasien
Keluhan utama : Mata kanan sulit menutup
sejak 2 hari SMRS

3
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
﹡ Pasien datang dengan keluhan mata kanan sulit menutup dengan rapat
sejak 2 hari SMRS.
﹡ Istri pasien mengatakan mulut pasien agak mencong ke arah kanan.
﹡ Tidak ada keluhan kelemahan sebelah sisi tubuh, bicara pelo, sakit
kepala, nyeri telinga, pendengaran berkurang, pandangan ganda,
muntah dan mual.
﹡ Pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi, DM tipe 2, asam urat,
dislipidemia dan mengaku kontrol ke dokter dan minum obat teratur
setiap hari.

4
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG

2 hari SMRS Hari ini

• Mata sulit menutup dengan • Mata sulit menutup


rapat dengan rapat
• Istri melihat mulut pasien
• Istri melihat mulut pasien mencong ke kanan
mencong ke kanan

5
RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU
• Riwayat keluhan serupa (-)

• Stroke ringan tahun 2018

6
RIWAYAT PENYAKIT
KELUARGA
• Anggota keluarga yang
lain:
 Alergi (-)
 Keluhan serupa (-)
 HT (+) DM (+)

7
RIWAYAT PENYAKIT
KEBIASAAN
 Rokok (-)
 Alkohol (-)
 Olahraga jarang

8
RIWAYAT PENYAKIT OBAT
 amlodipine 1x5mg
 aspilet 1x80mg
 bisoprolol 1x5mg
 nitrokaf 1x2,5mg
 simvastatin 1x20mg
 carbose 1x10mg
 allopurinol 1x30mg
9
PEMERIKSAAN FISIK
APPEARANCE & TTV
• Keadaan umum : tampak sakit ringan

• Kesadaran : compos mentis

• Tekanan darah : 140/80 mmHg

• Pernapasan : 20 kali per menit, regular


• Nadi : 76 kali per menit, regular, kuat
angkat

• Suhu : 36,6C

• Saturasi 11
: 99% room air
STATUS GENERALIS
Sistem Deskripsi

Kulit Warna sawo matang, lesi (-), perdarahan (-), CRT <2s,
turgor kulit spontan

Kepala Normosefali, rambut hitam tersebar merata.

Wajah Normofascies
12
STATUS GENERALIS
Mata Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil
bulat isokor 3 mm/3 mm, reflek cahaya langsung
(+/+) dan refleks cahaya tidak langsung (+/+). Gerak
bola mata ke seluruh arah (+) nyeri(-).

Hidung Sekret (-), nafas cuping hidung (-), darah (-)

Telinga Sekret (-), eritema (-), nyeri tekan tragus (-)


13
STATUS GENERALIS
Mulut Bibir merah, mukosa lembab, darah (-), luka (-), sianosis
(-), lidah dalam batas normal, coated tounge (-), karies
gigi (-), gusi merah muda dan tidak ada perdarahan.
Tenggorokan Tonsil T1/T1, hiperemis (-), faring hiperemis (-)

Leher Kaku kuduk (-), pembesaran KGB (-), JVP tidak dinilai

Dada Bentuk simetris, retraksi (-), deformitas (-), precordial


bulging (-)

14
STATUS GENERALIS
Paru-paru Inspeksi: pergerakan dinding dada simetris saat statis dan
dinamis, luka (-), tumor (-), retraksi (-)
Palpasi: Chest expansion simetris
Perkusi: sonor seluruh lapang paru
Auskultasi: vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

Jantung Inspeksi: iktus kordis tidak terlihat


Palpasi: iktus kordis tidak teraba, heave (-), thrill (-)
Perkusi: batas jantung tidak dilakukan
Auskultasi: bunyi jantung
15 S1 S2 regular, gallop (-), murmur (-)
STATUS GENERALIS
Abdomen Inspeksi: datar, massa (-), luka operasi (-)
Auskultasi: bising usus (+) normal 16x/menit
Perkusi: timpani (+)
Palpasi: supel, nyeri tekan (-), hepatomegali (-),
splenomegaly (-)
Punggung Dalam batas normal, nyeri ketok CVA (-/-)

Ekstremitas Akral hangat (+) CRT < 2s, edema (-)


16
Pemeriksaan Neurologis

Tanda Rangsal Meningeal


﹡ Kaku kuduk : (-)
﹡ Laseque Sign : >70o / >70o
﹡ Kernig Sign : >135o / >135o
﹡ Brudzinski I : (-)
﹡ Brudzinski II : (-)

17
Saraf Kranial
Fungsi Kanan Kiri

Nervus I
Fungsi Penghidu Tidak dilakukan
Nervus II
Visus Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Lapang Pandang Sama dengan pemeriksa Sama dengan pemeriksa


Warna Tidak dilakukan
Fundus Tidak dilakukan
18
Saraf Kranial
Nervus III, IV, VI
Sikap Bola Mata Orthophoria Orthophoria
Ptosis - -
Refleks Cahaya Langsung + +
Refleks Cahaya Tidak
+ +
Langsung

Pergerakan Bola Mata

19
Saraf Kranial
Nervus V
Motorik
Inspeksi Eutrofi Eutrofi
Palpasi Normotonus Normotonus
Membuka Mulut Normal Normal
Gerakan Rahang Normal Normal
Sensorik
Sensibilitas V1 Normal Normal
Sensibilitas V2 Normal Normal
Sensibilitas V3 Normal
20 Normal
Saraf Kranial
Nervus VII
Sikap Mulut Istirahat Simetris
Angkat Alis Tertinggal Normal
Kerut Dahi Tidak mengkerut Normal
Kembung Pipi Tidak kuat Normal
Menyeringai Tertinggal Normal
Menutup mata Sulit Normal
Rasa Kecap 2/3 Anterior
Normal
Lidah
21
Saraf Kranial
Nervus VIII
Suara Bisikan/Gesekan Kiri dan kanan terdengar sama
Rinne + +
Weber Lateralisasi (-)
Schwabach Normal Normal
Nistagmus - -
Romberg Test -
Tandem Test -
Fukuda Test -
22
Saraf Kranial
Nervus IX, X
Arkus Faring Simetris
Uvula Deviasi (-)
Disfonia -
Disfagia -
Gag Reflex Tidak dilakukan
Nervus XI
Strenocleidomastoid Normal Normal
Trapezius Normal Normal

23
Saraf Kranial
Nervus XII

Deviasi -

Atrofi -

Fasikulasi -

Tremor -

Menjulurkan Lidah Deviasi (-)

Kekuatan Lidah Normal Normal

24
PEMERIKSAAN MOTORIK
Ekstremitas Kanan Kiri Ekstremitas Kanan Kiri
Atas Bawah
Atrofi - - Atrofi - -
Fasikulasi - - Fasikulasi - -
Tonus Normotonus Normotonus Tonus Normotonus Normotonus
Gerakan - -
Gerakan - -
involunter
involunter
Kekuatan Otot
5555 5555
25
REFLEKS FISIOLOGIS
Refleks Kanan Kiri
Biceps 2+ 2+
Triceps 2+ 2+
Brachioradialis 2+ 2+
Patella 2+ 2+
Achilles 2+ 2+

26
REFLEKS PATOLOGIS
Refleks Kanan Kiri
Babinski - -
Chaddock - -
Oppenheim - -
Gordon - -
Schaffer - -
Hoffman Trommer - -

27
SENSORIK
Ekstroseptif Kanan Kiri
Raba Normal Normal
Nyeri Normal Normal
Suhu Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Proprioseptif Kanan Kiri


Posisi Sendi Normal Normal
Getar Normal Normal

28
KOORDINASI, OTONOM, LUHUR
Koordinasi dan Keseimbangan
﹡ Tes Tunjuk Hidung : normal
﹡ Tes Tumit Lutut : normal
﹡ Disdiadokokinesis : normal
Fungsi Otonom
﹡ Miksi : normal
﹡ Defekasi : normal
﹡ Sekresi Keringat : normal
Fungsi Luhur
﹡ MMSE : tidak dilakukan
29
LABORATORIUM (29/19)
Hasil Pemeriksaan Referensi

Haemoglobin 13.8 g/dL 13.2 - 17.3

Hematocrit 41.3 % 40 - 52

Erythrocyte 4,72 106/mL 4.4 - 5.9

White Blood Cell 10.63 103/mL 3.8 - 10.6

Basophil 1 % 0-1

Eosinophil 4 % 1-3

Band Neutrophil 3 % 2-6

Segment Neutrophil 64 % 50 - 70

Lymphocyte 20 % 25 - 40

Monocyte 8 % 2-8

Platelet Count 154 103/mL 150 - 440

ESR 15 mm/hours 0 - 15

MCV 84. 1 fL 80 - 100

MCH 31.7 pg 30 26 - 34
LABORATORIUM (29/19)
Hasil Pemeriksaan Referensi

SGOT 21 U/L 0 - 40

SGPT 17 U/L 0 - 41

Ureum 33 mg/dL <50

Creatinine 0,92 mg/dL 0.5 - 1.3

eGFR 88.8 mL/mnt/1,73 m2 >=60

LDL cholesterol 49 mg/dL <100 optimal

Blood Random Glucose 242 mg/dL <200

Sodium 136 mmol/L 137 - 145

Potassium 2,4 mmol/L 3.6 - 5


31
Chloride 98 mmol/L 98 - 107
RESUME
﹡ Mata kanan sulit menutup dengan rapat sejak 2 hari SMRS.
﹡ Mulut pasien agak mencong ke arah kanan.
﹡ Tidak ada keluhan kelemahan sebelah sisi tubuh, bicara pelo, sakit kepala,
nyeri telinga, pendengaran berkurang, pandangan ganda, muntah dan
mual.
﹡ Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak sakit sedang dengan
tensi darah 140/80
﹡ Pada pemeriksaan neurologis didapatkan kesan parese wajah sebelah
kanan dan lagoptalmus mata kanan.
﹡ Pada pemerisaan penunjang didapatkan hiperglikemia dan hipokalsemia
32
Klinis : Parese N. VII perifer dextra
Topis : N. VII perifer dextra dibawah ganglion genikulatum
Etilogis : Idiopatik
Patologis : Inflamasi

33
Diagnosis Kerja
﹡ Bell’s Plasy
﹡ DM tipe 2
﹡ Hipertensi
﹡ Hipokalsemia

Diagnosis Banding
﹡ Ramsay Hunt Syndrome
﹡ Miller Fisher Syndrome
﹡ Tumor nervus parotis
34
TATALAKSANA
﹡ Prednisone tab 5 mg
○ 3 x 5 tab (hari ke 1-5) • KSR tab 3 x 600mg
○ 3 x 4 tab (hari ke 6-7) • Aspilet tab 1 x 80mg
○ 3 x 3 tab (hari ke 8-9) • Acarbose 3 x 100mg
○ 3 x 2 tab (hari ke 10-11) • Amlodipin 1 x 5mg
○ 3 x 1 tab (hari ke-12) • Bisoprolol 1 x 5 mg
○ 2 x 1 tab (hari ke-13) • Simvastatin 1 x 20mg
○ 1 x 1 tab (hari ke-14) • Nitrokaf retard 2 x 2,5mg
• Allopurinol 1 x 300mg
﹡ Mecobalamine tab 3x 500mg
35
PROGNOSIS
﹡ Ad vitam : bonam
﹡ Ad functionam : bonam
﹡ Ad sanationam : dubia ad bonam

36
ANALISA KASUS
Parese wajah unilateral

Bell’s Palsy
Tumor nervus parotis
Ramsey Hunt Syndrome

Miller Fisher Syndrome

38
Ramsey Hunt Syndrome

﹡ Gejala :
○ Otalgia akut, pendengaran menurun. ❌
○ Vesikel herpetic ❌
○ Paresis fasialis
﹡ Penyebab : human herpes virus 3 
varisela-zoster di ganglion genikulatum
﹡ Penyebab paling sering ke-2 paresis
fasialis setelah bell’s palsy

39
Miller Fisher Syndrome

﹡ Subtipe Guillaen Barre Syndrome


﹡ Penyebab = system kekebalan tubuh
menyerang bagian dari susunan saraf
tepi dirinya sendiri  kerusakan saraf
﹡ Trias :
○ Ataxia ❌
○ Areflexia ❌
○ Oftalmoplegia. ❌

40
Tumor Nervus Parotis
﹡ Pembengkakan di depan telinga ❌
﹡ Paralisis nervus fasialis terjadi pada 7%
kasus

41
Bell’s Palsy
﹡ Kasus terbanyak parese wajah unilateral
20-30 kasus dari 100.000 orang atau 60-
70%
﹡ DM memiliki risiko 29% lebih tinggi
﹡ Etiologi :
○ Iskemik vascular : DM, ateriosklerosis
○ Virus  tersering HSV type-1
○ Herediter
○ Imunologi
42
Nervus Facialis

﹡ Nervus fasialis terdiri dari :


○ Saraf motoric  otot wajah
○ Sensoris : N. intermedius
pengecapan 2/3 anterior lidah dan
sensasi somatic dinding anterior
kanalis auditorius eksterna, pinna,
membrane timpani
﹡ Inti terletak dalam formation reticularis di
pons
43
Nervus Fasialis
﹡ Serabutnya mengitari nervus VI dan keluar di pons
bagian lateral
﹡ N. intermedius keluar di lateral pons antara N.V dan
N.VIII
﹡ N.VII Bersama N. intermedius dan N.VIII memasuki
meatus akustikus internus, disini N.VII bersatu dengan
N. intermedius menjadi satu berkas saraf yg berjalan
dalam kanalis fasialis lalu masuk ke dalam tulang
mastoid
﹡ N. fasialis keluar melalui foramen stylomastoid dan
bercabang mempersyarafi otot wajah.

44
Serabut Nervus Fasialis
﹡ Serabut somato-motorik, yang mensarafi otot-otot wajah kecuali m. levator
palpebrae (N.III), otot platisma, stilohioid, digastrikus bagian posterior dan
stapedius di telinga tengah
﹡ Serabut visero-motorik, (parasimpatis) yang datang dari nukleus salivatorius
superior. Serabut saraf ini mengurus glandula dan mukosa faring, palatum,
rongga hidung, sinus paranasal, dan glandula submandibularis serta
sublingual dan lakrimalis.
﹡ Serabut visero-sensorik, yang menghantar impuls dari alat pengecap di dua
pertiga bagian depan lidah.
﹡ Serabut somato-sensorik, rasa nyeri dan mungkin juga rasa suhu dan rasa
raba dari sebagian daerah kulit dan mukosa yang dipersarafi oleh nervus
trigeminus. 45
Segmen N. Fasialis :
• Segmen supranuclear
• Segmen batang otak
• Segmen meatal
• Segmen labirin
• Segmen timpani
• Segmen mastoid
• Segmen ekstra temporal
46
47
Gejala & Lokasi Lesi

48
﹡ Foramen stylomastoid  paralisis semua
otot ekspresi wajah, bell’s phenomenon,
mata berair
﹡ Kanalis fasialis  +pengecapan hilang
pada 2/3 anterior lidah ipsilateral
﹡ Di saraf yg menuju muskulus stapedius
 hiperakusis
﹡ Ganglion genikulatum  lakrimasi,
salivasi berkurang
49
Gejala Klinis

﹡ Kelumpuhan saraf fasialis perifer yang


mendadak  puncaknya dalam beberapa
hari
﹡ Refleks akustikus terganggu
﹡ Viral prodromal
﹡ Baal/nyeri telinga, lidah, wajah
﹡ Brekurangnya produksi air mata

50
51
Tatalaksana

 Antiviral = acyclovir
5x400mg selama 10 hari
 Kortikosteroid = prednisone
60mg/hari tap off 10mg/hari
5 hari
 Artificial tear
 Fisioterapi = senam wajah
 Pembedahan
52
Komplikasi

﹡ Crocodile tear phenomenon


﹡ Synkinesis
﹡ Clonic facial spasm
﹡ Kontraktur

53
Prognosis

﹡ 80-90% sembuh dalam 6 minggu-3 bulan


﹡ Pasien dengan DM 30% lebih sering
sembuh parsial dibanding non DM

54
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai