Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SEJARAH JAGUNG
1. Jagung adalah tanaman pangan penghasil karbohidrat terpenting di
dunia, selain gandum dan padi.
2. Berdasarkan bukti genetik, antropologi dan arkeologi
diketahui bahwa daerah asal tanaman jagung adalah Amerika
Tengah (Meksiko Bagian Selatan), kemudian dibawa ke
Amerika Selatan (Ekuador) sekitar 7.000 tahun yang lalu.
3. Didomestikasi pertama kali oleh penghuni lembah Tehuacan di
Meksiko.
4. Sejak 1.000 tahun yang lalu, petani di Meksiko telah
menyeleksi tanaman jagung, termasuk memilih tongkol yang
besar untuk ditanam pada musim berikutnya. Seleksi tongkol
yang besar ini digunakan untuk memelihara kemurnian
jagung yang diinginkan.
5. Jagung secara historis terkait erat dengan suku Indian,yang
telah menjadikan jagung sebagai bahan makanan pokok.
6. Colombus menemukan jagung di Kuba pada tahun 1492.
7. Kemudian penjelajah dari Eropa Selatan membawa jagung ke Eropa
Barat dan pada akhir tahun 1500an, jagung sudah ditanam di hampir
seluruh Eropa seperti Italia dan Perancis bagian selatan.
8. Sekitar awal tahun 1500an, pedagang Portugis membawa jagung ke
Afrika.
9. Jagung mulai berkembang di Asia Tenggara pada pertengahan
tahun1500an dan pada awal tahun 1600an, yang berkembang
menjadi tanamanyang banyak dibudidayakan di Indonesia, Filipina,
dan Thailand. Orang Portugis membawa jagung ke Indonesia .
10. Luas pertanaman jagung diseluruh dunia lebih dari 100 juta ha,
menyebar di 70 negara, termasuk 53 negara berkembang.
DAERAH PENGHASIL UTAMA
JAGUNG DI INDONESIA
SYARAT TUMBUH
1. Iklim yang dikehendaki tanaman jagung daerah beriklim sedang hingga
daerah beriklim sub- tropis dan tropis basah.
2. Jagung dapat tumbuh di daerah yang terletak antara 0 - 50 derajat LU hingga
0 - 40 derajat LS.
3. Tanaman jagung memerlukan curah hujan sekitar 85 - 200 mm/bulan dan
merata.
4. Suhu yang dikehendaki 21 – 34o C, suhu optimum 23 - 27o C.
5. Jagung tidak memerlukan persyaratan jenis tanah yang khusus. Namun agar
bisa tumbuh optimum tanah harus gembur, subur, kaya bahan organic, aerasi,
drainase dan ketersediaan air dalam kondisi baik.
6. Jenis tanah yang dapat ditanami jagung : andosol, latosol, grumosol.
7. pH tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman jagung 5,6 - 7,5.
8. Jagung dapat ditanam di dataran rendah sampai daerah pegunungan 1000 –
1800 m dpl, ketinggian optimum terletak antara 0 – 600 m dpl.
TAKSONOMI JAGUNG
MORFOLOGI JAGUNG
1. Tinggi tanaman jagung berkisar 90 – 150 cm. Batang berwarna hijau
samapai kekuning – kuningan, berbuku – buku dibatasi oleh 10 – 40
ruas
2. Daun terdiri pelepah daun, lidah daun dan helai daun dan terdapat
pada buku – buku batang. Jumlah daun 8 – 18 helai berwarna hijau
atau hijau kekuning – kuningan.
3. Tanaman jagung memiliki bunga jantan dan betina yang letaknya
terpisah.Bunga jantan terdapat pada malai bunga di ujung tanaman,
sedangkan bunga betina terdapat pada tongkol jagung. Tanaman
berumah satu (monocious).
4. Sekitar 95% bakal biji terjadi karena penyerbukan silang dan hanya
5% ksrena penyerbukan sendiri,
5. Biji jagung tersusun rapi pada tongkol, jumlahnya satu atau lebih
per tanaman. Setiap tongkol terdiri dari beberapa barisan biji,
jumlah biji berkisar 200 – 400 butir.
6. Jagung termasuk tanaman yang sangat efisien dalam penggunaan
energi dan tergolong tanaman C4 yang menyimpan energi
fotosintat dalam biji.
7. Sisitem perakaran jagung terdiri dari akar Seminal yang tumbuh
ke bawah pada saat berkecambah, yang tumbuh ke atas akar
koronal dan setelah plumula tumbuh akar udara/brace dari buku –
buku di atas permukaan tanah. Sistem perakaran keseluruhan
disebut akar serabut.
1. Fase Perkecambahan
1. Benih jagung berkecambah jika kadar air benih saat di dalam tanah
meningkat >30%.
2. Proses perkecambahan, mula-mula benih menyerap air melalui proses
imbibisi dan diikuti oleh kenaikan aktivitas enzim dan respirasi.
3. Perubahan awal, pati, lemak, dan protein dihidrolisis menjadi gula,
asam-asam lemak, dan asam amino yang diangkut ke bagian embrio
4. Pada awal perkecambahan, koleoriza memanjang menembus pericarp,
kemudian radikula menembus koleoriza.
5. Setelah radikula muncul, empat akar seminal lateral juga muncul.
6. Sesaat kemudian plumule tertutupi oleh koleoptil. Koleoptil terdorong
ke atas oleh pemanjangan mesokotil, yang mendorong koleoptil ke
permukaan tanah.
7. Ketika koleoptil muncul ke luar permukaan tanah, pemanjangan
mesokotil terhenti dan plumula muncul dari koleoptil dan menembus
permukaan tanah.
8. Pemunculan kecambah 4-5 hari setelah tanam (kedalaman tanam
sekitar 5 cm)
2. Fase V3-V5
1. Fase ini berlangsung saat tanaman berumur 10-18 hari
setelah berkecambah.
2. Pada fase ini akar seminal mulai berhenti tumbuh, akar
nodul mulai aktif dan titik tumbuh di bawah permukaan
tanah.
3. Suhu tanah sangat mempengaruhi titik tumbuh. Suhu
rendah akan memperlambat keluar daun, meningkatkan
jumlah daun, dan menunda terbentuknya bunga jantan.
3. FaseV6-V10
1. Berlangsung saat tanaman 18 - 35 hari setelah berkecambah.
Titik tumbuh sudah di atas permukaan tanah, perkembangan
akar dan pemanjangan batang meningkat cepat.
2. Bakal bunga jantan (tassel) dan perkembangan tongkol dimulai.
3. Tanaman mulai menyerap hara dalam jumlah banyak, karena
itu pemupukan pada fase ini diperlukan untuk mencukupi
kebutuhan hara tanaman.
4. Fase V11- Vn (jumlah daun terbuka sempurna 11
sampai daun terakhir 15-18)
6. Fase R1 (silking)
1. Tahap silking diawali munculnya rambut dari dalam tongkol yang terbungkus kelobot.
2. Penyerbukan terjadi ketika serbuk sari dilepas bunga jantan jatuh menyentuh rambut tongkol masih segar.
Serbuk sari membutuhkan 24 jam mencapai sel telur (ovule), dimana pembuahan (fertilization) berlangsung
membentuk bakal biji.
3. Rambut tongkol siap diserbuki 2-3 hari. Rambut tongkol tumbuh memanjang 2,5-3,8 cm/hari dan terus
memanjang hingga diserbuki.
4. Bakal biji tumbuh dalam tongkol, dilindungi tiga bagian penting biji, yaitu glume, lemma, dan palea.
5. Serapan N dan P sangat cepat, dan K hampir selesai.
7. Fase R2 (blister)
1. Fase R2 muncul sekitar 10-14 hari seletelah silking,
rambut tongkol sudah kering dan berwarna gelap.
2. Ukuran tongkol, kelobot, hampir sempurna.
3. Biji sudah mulai nampak dan berwarna putih, pati mulai
diakumulasi ke endosperm, kadar air biji sekitar 85%,
dan akan menurun terus sampai panen.
Herbisida