Anda di halaman 1dari 15

Luh Putu Nia Budi Martsiani

17.321.2680
Luh Putu Sukmayanti
17.321.2681
Ni Made Septyari 17.321.2696
Ni Wayan Novi Uliandari
17.321.2704

KELOMPOK 1 {A11-A}
PROPOSAL TERAPI
AKTIVITAS KELOMPOK
(TAK) DAN STRATEGI
PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN (SPTK)
ISOLASI SOSIAL
KEPERAWATAN JIWA

3
Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial
sekaligus makhluk individual,
sebagai makhluk sosial, manusia
memiliki motif untuk mengadakan
hubungan dan hidup bersama
dengan orang lain, yang disebut
dorongan sosial.
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
adalah upaya memfasilitasi
kemampuan sosialisasi sejumlah
klien dengan masalah hubungan
sosial. Salah satu gangguan
hubungan sosial pada pasien
gangguan jiwa adalah isolasi sosial 04
merupakan salah satu masalah
keperawatan yang dapat ditemukan
TOPIK
Terapi aktivitas kelompok sosialisasi mengontrol
isolasi sosial dengan cara memperkenalkan diri

PROBLEM
Tujuan Khusus
 Klien mampu mengetahui penyebab
isolasi sosial yang diperlihatkan saat
• Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer
roleplay.
adipiscing elit. Maecenas
 Klien porttitor congue
dapat memperkenalkan diri sendiri
Tujuan Umum massa. Fusce posuere, magna
(nama lengkap, nama sed pulvinar
panggilan, asal dan
Klien dapat meningkatkan
ultricies, purus
hobi)lectus malesuada libero, sit
hubungan sosial dalam TUJUAN amet commodo
 Klien dapat
magnamenanyakan
eros quis diri
urna.anggota
kelompok secara bertahap kelompok lain (nama lengkap, nama
• Nunc viverra imperdiet
panggilan, asalenim. Fusce est.
dan hobi)
Vivamusa Klien
tellus.mampu memperkenalkan diri
dengan anggota kelompok
 Klien mampu bercakap-cakap dengan
anggota kelompok
 Klien mampu bekerjasama dalam
permainan sosial kelompok 05
Add a Footer
PENGORGANISASIAN
KLIEN

 Leader :
Luh Putu Sukmayanti
1. Kriteria klien :
 Co. Leader :
 Klien menarik diri yang telah mulai melakukan
interaksi interpersonal. Presentatio
 Klien mengalami kerusakan komunikasi verbal
Ni Made Septyari
 Fasilitator :
Luh Putu Nia Budi
2. Proses seleksi :
n Title
yang telah berespon sesuai dengan stimulus.
Martsiani
B T I T L E G O E S H E Observer :

 Mengobservasi klien yang masuk SUkriteria RE
 Mengidentivikasi klien yang masuk kriteria Ni Wayan Novi
 Mengumpulkan klien yang masuk kriteria Uliandari
 Pasien :
 Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut
Seluruh pasien di ruang
TAKS, meliputi : menjelaskan tujuan TAKS
Bisma RSJ Bangli
pada klien, rencana kegiatan kelompok dan
aturan main kegiatan kelompok.
6
LANJUTAN……………

Langkah Kegiatan Metode


1. Persiapan 3. Tahap Kerja • Dinamika kelompok
2. Kontrak 4. Tahap Terminasi • Diskusi dan Tanya jawab
5. Kontrak Waktu Yang Akan • Bermain peran atau stimulasi
Datang
Waktu Media dan Alat
 LCD
Hari/tanggal : Kamis, 25 April  Music
2019
 Laptop
Jam : 09.00-09.30 WITA
 Botol
Tempat : Ruang Bisma, RSJ
 Pulpen 07
Bangli
 Karton papan nama
 
LANJUTAN……

SETTING TEMPAT

PERAN PERAWAT

LEADER FASILITATOR

CO-LEADER OBSERVER
LANDASAN TEORI
ISOLASI SOSIAL

ETIOLOGI
Gangguan ini terjadi karena adanya
PENGERTIA faktor predisposisi dan faktor
presipitasi. Kegagalan pada
N sosial
Isolasi adalah gangguan ini akan menimbulkan
ketidak-percayaan individu,
keadaan dimana seorang menimbulkan rasa pesimis, ragu,
takut salah, tidak percaya pada
individu mengalami orang lain, merasa tertekan,
keadaan yang seperti ini akan
penurunan atau bahkan menimbulkan dampak seseorang
tidak ingin untuk berkomunikasi
sama sekali tidak mampu dengan orang lain, suka
menyendiri, lebih suka berdiam diri
berinteraksi dengan orang dan tidak mementingkan kegiatan
sehari-hari (Direja, 2011)
lain disekitarnya.
Tanda dan gejala isolasi sosial yang
 Klien menceritakan perasaan kesepian
didapat melalui observasi, antara
atau ditolak oleh orang lain
lain:
 Klien merasa tidak aman berada dengan
orang lain  Tidak memiliki teman dekat
TANDA
DAN
 Klien mengatakan hubungan yang tidak GEJALA  Menarik diri
berarti dengan orang lain
 Tidak komunikatif
 Klien merasa bosan dan lambat
menghabiskan waktu  Tindakan berulang dan tidak
bermakna
 Klien tidak mampu berkonsentrasi dan
membuat keputusan  Asik dengan pikirannya sendiri
 Klien merasa tidak berguna  Tidak ada kontak mata
 Klien tidak yakin dapat melangsungkan  Tampak sedih, apatis, afek
LANJUTAN…………….

DAMPAK ISOLASI SOSIAL

Klien dengan perilaku menarik diri dapat berakibat terjadinya risiko

perubahan sensori persepsi (halusinasi). Halusinansi ini merupakan salah

satu orientasi realitas yang maladaktif, dimana halusinasi adalah persepsi

klien terhadap lingkungan tanpa stimulus yang nyata, artinya klien

mengiterpretasikan sesuatu yang nyata tanpa stimulus/rangsangan

eksternal.
PENATALAKSANAAN

TERAPI TERAPI
PSIKOFARMAKA
INDIVIDU

TERAPI
KELOMPOK
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
ISOLASI SOSIAL

STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP STRATEGI PELAKSANAAN 2 (SP


1) ISOLASI SOSIAL 2) ISOLASI SOSIAL

STRATEGI PELAKSANAAN 3 (SP STRATEGI PELAKSANAAN 4 (SP


3) ISOLASI SOSIAL 4) ISOLASI SOSIAL

0
13

Anda mungkin juga menyukai