Anda di halaman 1dari 27

ANTI INFEKSI DAN

PRINSIP PENGOBATAN
DENGAN KEMOTERAPI Oleh
kelompok 1
APA ITU ANTI INFEKSI ?
Obat anti infeksi adalah senyawa yang digunakan untuk
pengobatan penyakit infeksi yang disebabkan oleh
spesies tertentu dari golongan serangga, metazoa,
protozoa, jamur, bakteri, ricketsia atau virus.
(Siswandono dan Soekardjo, 1995). Berdasarkan
kegunaannya anti infeksi dibagi atas lokal antiinfeksi
(alkohol, fenol, oxidizing agent, halogen -containing
compounds, cationic surfactants, dyes, mercury
compounds, nitrofuran), anthelmintik , preservatives,
antifungal agent, antitubercular agents, antiviral agent,
serta antiprotozoal agent.
A. ANTIBIOTIK

Antibiotik adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan


bakteri yang mempunyai khasiat mematikan atau menghambat
pertumbuhan kuman, sedangkan toksisitasnya pada manusia
relatif kecil. Obat yang digunakan untuk membasmi mikroba
harus memiliki sifat toksisitas selektif setinggi mungkin di
mana obat tersebut harus bersifat sangat toksik untuk mikroba,
tetapi relatif tidak toksik untuk hospes. Dewasa ini istilah
antibiotika sering digunakan secara luas, dengan demikian
tidak terbatas pada obat yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri,
melainkan juga untuk obat-obat sintesis, seperti sulfonamida,
INH, PAS, nalidiksat, dan flurokinolon.
MEKANISME KERJA ANTIBIOTIK
PENGGOLONGAN
ANTIBIOTIK
Penggolongan Kimia
β-laktam (Penisilin & Sefalosporin)
Aminoglikosida (strepto, kanbra, neomisin)
Kloramfenikol
Tetrasiklin
Makrolida (eritro, linko, klindamisin)
Rifamisin
Polipeptida siklik (polimiksin B, E, basitrasin)
Polien (nistatin, amfoterisin B)
Serbaneka (vankominsin, ristosetin, griseofulvin)
MEKANISME AKSI

Menghambat metabolisme sel


Mis : sulfonamid, trimetoprim
Menghambat sintesis dinding sel
Mis : Gol.Beta laktam dan sefalosforin
Mengganggu permeabilitas membran sel
Mis : polimiksin
MEKANISME AKSI

Menghambat sintesis protein


Mis : Kloramfenikol dan tetrasiklin
Menghambat sintesis atau merusak asam nukleat
Mis : rifampisin dan gol. kuinolon
THE ACTION OF ANTIMICROBIAL DRUGS

Figure 20.2
THE ACTION OF ANTIMICROBIAL DRUGS

Figure 20.4
Berdasarkan manfaat dan sasaran kerja :
1. Terhdp kokus gram + (Penisilin, makrolida, linko, vanko, basitrasin)
2. Terhdp gram – (aminoglikosida, polimiksin)
3. Spektrum luas (gram + dan gram –) (ampi, karbenisilin, sefalosporin, tetra,
kloramf)

Berdasarkan daya kerja :


1. Bakteriostatik (yg kerja hambat sintesis protein bakteri)
2. Bakterisidik (yg kerja hambat sintesis dinding sel bakteri)
EFEK SAMPING

 Reaksi alergi
 Reaksi toksik
 Perubahan biologik dan metabolik
PILIHAN ANTIMIKROBA

Setelah diagnosis ditetapkan bahwa pasien perlu diberikan AM,


langkah berikutnya ialah memilih jenis AM yg tepat,
menentukan dosis dan cara pemberiannya.
Juga harus dipertimbangkan faktor sensitivitas mikroba thd AM,
keadaan tubuh hospes, dan faktor biaya.
 Penisilin
Penisilin berasal dari jamur Penisilium notatum yang pertama
kali ditemukan tahun 1929 oleh Alexander Fleming. Penisilin
digolongkan ke dalam antibiotik beta-laktam karena
mempunyai ciri terdapat cincin beta-laktam di dalam struktur
kimianya, yang berperan penting dalam aktivitas biologis
senyawa ini. Apabila cincin beta-laktam secara enzimatis
dipisah oleh enzim betalaktamase yang dihasilkan bakteri,
maka produk yang dihasilkannya akan berkurang aktivitas
antibakterinya.
 Sefalosporin
Sefalosporin termasuk antibiotika beta laktam yang struktur,
khasiat dan sifat yang mirip dengan penisilin. Sefalosporin
dihasilkan oleh Cephalosporium acremonium. Inti dasar
sefalosporin adalah asam 7-aminosefalosporanat (7 - ACA).
 Kloramfenikol
Kloramfenikol berasal dari jamur Streptomyces venezuela dan
pertamakali disintesis pada tahun 1949.

 Tetrasiklin
Tetrasiklin merupakan suatu kelompok besar obat dengan
struktur dasar dan aktivitas yang serupa. Tetrasiklin dihasilkan
oleh streptomyces aureofaciens (klortetrasiklin) dan
streptomyces rimosus (oksitetrasiklin).
 Aminoglikosida
Antibiotik golongan aminoglikosida dihasilkan oleh jenis fungi
streptomyces dan micromonospora. Semua turunannya
mengandung gula amino yang saling terikat dengan ikatan
glikosida.
 Makrolida dan Linkomisin
Makrolida merupakan suatu kelompok senyawa dengan ciri
mempunyai cincin lakton di mana terkait gula-gula deoksi. Obat
yang merupakan prototipe golongan ini adalah eritromisin yang
diambil dari Streptomyces er ytheus.Kelompok antibiotika ini
terdiri dari eritromisin dengan derivatnya (klaritomisin,
roxitromisin, azitromisin, dan diritromisin), spiramisin.
Linkomisin dan klindamisin secara kimiawi berbeda dengan
eritromisin, tetapi mirip aktivitas, mekanisme kerja, dan pola
resistensinya.
ANTIVIRUS

Penggolongan Obat Antivirus


Klasifikasi pembahasan obat antivirus adalah sebagai berikut:
a.Antinonretrovirus
- Antivirus untuk herpes
- Antivirus untuk influenza
- Antivirus untuk HBV dan HCV

b.Antiretrovirus (Antivirus untuk HIV)


-Nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NRTI)
-Nucleotide reverse transcriptase inhibitor (NtRTI)
-Non- Nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI)
-Protease inhibitor (PI)
-Viral entry inhibitor
PRINSIP PENGOBATAN DENGAN
KEMOTERAPI
Kemoterapi adalah proses
pengobatan dengan menggunakan
obat-obatan yang bertujuan untuk
membunuh atau memperlambat
pertumbuhan sel-sel kanker.
Kemoterapi adalah upaya untuk
membunuh sel-sel kanker dengan
mengganggu fungsi reproduksi
sel. Kemoterapi merupakan
bentuk pengobatan kanker
dengan menggunakan obat
sitostatika yaitu suatu zat-zat
yang dapat menghambat
poliferasi sel-sel kanker.
TUJUAN KEMOTERAPI

Tujuan kemoterapi yakni:


Mengobati (Cure)
Mengendalikan (Control) Paliatif
Mencegah penyebaran kanker
Menyembuhkan penyakit kanker dengan menyeluruh
Memperlambat pertumbuhan dari sel kanker
Mengurangi atau meredakan gejala karena kanker
Membunuh sel kanker di mana kemungkinan sel kanker
tersebut telah menyebar menuju bagian yang lain.
SYARAT PENATALAKSANAAN
KEMOTERAPI

CARA PEMBERIAN KEMOTERAPI
DILAKUKAN DENGAN BEBERAPA CARA
1 . Pemberian per oral
Beberapajeniskemoterapitelahdikemasuntukpemberi anperoral .Contohnya
yaitu ChlorambucildanEtoposide (Vp-16).

2. Pemberiansecara intra-muskulus.
Pemberian ini relative lebih mudah dan sebaiknya suntikan tidak diberikan
pada lokasi yang sama dengan pemberian dua-tiga kali ber turut-turut yang
dapat diberikan secara muskulus contohnya yaitu Bleomicindan Methotrexate

3. Pemberian secara intravena


Pemberian dengan bolus perlahan-lahansecara infuse (drip). Cara ini
merupakan cara pemberian kemoterapi yang paling umum dan banyak
digunakan.

4. Pemberian secara intra-ar teri


Jarang dilakukan karena membutuhkan sarana yang cukup banyak antara
lain alat radiologi diagnostic, mesin, atau alat filter, ser ta memerlukan
keterampilan ter sendiri .
CARA KERJA KEMOTERAPI

 Cara kerja kemoterapi yaitu suatu sel normal akan


berkembang mengikuti siklus pembelahan sel yang teratur.
Beberapa sel akan membelah diri dan membentuk sel baru
dan sel yang lain akan mati. Sel yang abnormal akan
membelah diri dan berkembang secara tidak terkontrol yang
pada akhirnya akan terjadi suatu masa yang dikenal sebagai
tumor. Siklus sel secara sederhana dibagim enjadi 5 tahap
OBAT ANTI TUMOR

antitumor dapat dibagi menjadi 7golongan:


 Alkilator
 Antimetabolit
 Golongan antibiotic
 Inhibitorprotein mikrotubuli
 Inhibitor topoisomeras
 Golonganhormon
 Golongan target molecular
EFEK TOKSIK KEMOTERAPI

 terdiri atas efek toksik jangka penclekclan jangka panjang :


1 .Efek toksik jangka pendek
 Depresisumsumtulang
 Reaksi gastrointestinal
 Rudapaksa fungsi hati
 Rudapaksa fungsi ginjal
 Kardiotoksisitas
 Pulmotoksisitas
 Reaksi alergi
2. Efek toksik lokal
Umumnya obat antikanker bersifat iritasi kuat, misal HNz' ADR,
MMC,NVB, dll. sering menimbulkan tromboflebitis bervariasi
pada pasien yang berulang menerima obat sebaiknya
melaluikateter yang dipasang ke vena sentral atau vena dalam.
Bila terjadi ekstravasasi obat-obat itu keluarvena dan
menimbulkan nekrosis jaringan lokal. Ektravasasi mostar
nitrogen dapat segera diatasi dengan infiltrasi lokal M/6
natrium tiosulfat untuk mengurangi efek toksiknya. Ektravasasi
obat lain harus segera diatasi dengan isolasi lokal memakai
prokain 0,25%.
2.Efek Toksik Jangka Panjang
 Karinogen
 Beberapa obat antitumor seperti HNz' prokarbazin, melfalan,
dll beberapa bulan atau tahun setelah digunakan
meningkatkan peluang terjadinya tumor primer kedua.
 Infertilitas
 Umumnya obat antikanker dapat menekan fungsi
spermatozoa dan ovarium hingga timbul penurunan fertilitas.
Anak dalam masa pertumbuhan harus menghindari
overterapi.
Sekian

Anda mungkin juga menyukai