Anda di halaman 1dari 11

Perkembangan Arsitektur II

Jihan Amaliasari
F22117036
Biodata Frank Lloyd Wright
Frank Lloyd Wright adalah arsitek yang
sangat menguasai pendekatan kontekstual terhadap
alam. Beliau lahir pada tanggal 8 Juni 1867 di
Richland Center dan wafat pada tahun 1969. Dalam
perencanaan bangunannya, Wright selalu mencoba
memanipulasi skala bangunan dan perletakan
bangunan agar memperkuat hubungannya dengan
lingkungannya. Bagi Wright, arsitektur organik harus
selalu berhubungan dengan tapaknya (site), program
ruang sesuai kebutuhan klien, iklim di mana
bangunan berada, penggunaan material alam yang
logis dan struktural atau estetik.
Cita rasa arsitektur Frank Lloyd Wright
dimulai dengan menyusun balok yaitu “Frorbel Bloks”
merupakan permainan dan metode pendidikan untuk
anak-anak. Permainan ini kelak akhirnya memberikan
inspirasi pada intuisi spasial Frank Lloyd Wright untuk
karya-karyanya. Permainan ini mengajak anak-anak
untuk memahami ruang dalam skala kecil dengan
menyusun balok-balok dalam berbagai bentuk, dan
dalam hal ini mengasah kepekaan mereka atas
konsekuensi ruang akibat penyusunan dan penataan
balok.
Konsep Desain Bangunan Frank Lloyd
Wright
 Baik pada eksterior maupun interior design-nya, Frank L.Wright banyak bermain
dengan unsur bidang dan garis dengan jenis arsitektur “Hangat” terlihat dari desain
yang menyeluruh dari bentuk rumah, interior hingga perabot yang paling kecil
seperti meja kursi, bentuk lampu dan sebagainya
 Kekuatan utama arsitektur Frank L.Wright adalah “Craftmanship” atau
“Pertukangan” yang jenius, serta detail hingga ke bagian terkecil (perabot).
 Pada desain denah bangunan, Frank L.Wright menggunakan prinsip “Arsitektur
Organis” dengan bagian-bagian yang tumbuh dan menjalar dari sebuah rumah,
dimana setiap bagian diibaratkan seperti organ tubuh yang saling membutuhkan satu
sama lain.
 Fungsi harus dibarengi dengan Estetika, dimana estetika ini menjadi jiwa dari
sebuah ruang arsitektur.
 Mengutamakan prinsip “Keselarasan” sehingga membuat bangunan “Frank
L.Wright” terlihat konsisten dari bentuk terbesar hingga ke bentuk terkecilnya.
Seperti Penggunaan bentuk geometri yang selaras membuahkan bangunan dengan
detail ornamentasi yang selaras dengan konsep keseluruhannya.
Karya Arsitek Frank Lloyd Wright
1.The Falling Water

Salah satu karya Frank Lloyd


Wright adalah The Falling Water yang
menunjukkan harmoni antara bangunan
dengan alam. Bentuk rumah ini tidak
seperti rumah pada umumnya yang
cenderung terikat oleh ruang dan
menghasilkan bentuk yang biasa-biasa
saja. Falling Water membuktikan bahwa
keterikatan fungsi bangunan tidak
menjadikan bentuk bangunan menjadi
kaku, namun dapat menghasilkan bentuk
yang luwes dan ekspresif. Merujuk pada
konsep arsitektur organik yang
terinspirasi atau dekat dengan alam,
bangunan ini didirikan langsung di atas
air terjun yang curam pada sebuah
pedesaan.
Karya Arsitek Frank Lloyd Wright
1.The Falling Water
Interior The Falling Water

Batuan alam digunakan pada


interior bangunan seperti lantai dan
dinding, sedangkan kayu digunakan
untuk perabot seperti kursi dan meja.
Falling Water mengikuti bagaimana
kondisi alam, dimana struktur
bangunan dirancang disesuaikan
dengan keadaan tapak. Bukaan-
bukaan besar seperti jendela pada
ruangannya dirancang untuk
merasakan keindahan alam dan juga
dapat dijadikan sebagai masuknya
penghawaan dan pencahayaan alami.
Material batu alam yang di
aplikasikan pada dinding
bangunan
Karya Arsitek Frank Lloyd Wright
2. Johnson Wax Hadquarters

Johnson Wax Headquarters adalah markas


dunia dan administrasi pembangunan SC Johnson
& Son di Racine, Wisconsin . Arsitek Frank Lloyd
Wright merancang bangunan ini untuk presiden
perusahaan, Herbert F. "Hib" Johnson, gedung itu
dibangun dari tahun 1936 sampai 1939. Juga
dikenal sebagai Gedung Administrasi Johnson Wax,
Material konstruksi pada bangunan ini yaitu
batu bata untuk interior dan eksterior. antara batu
bata yang meraup terdapat pula gaya tradisional
untuk menonjolkan horizontalitas bangunan yang
hangat. Rona kemerahan dari batu bata yang
digunakan dalam slab lantai beton juga dipoles,
batu putih dan putih berjenis pohon kolom
menciptakan kontras belum mencolok halus.
Karya Arsitek Frank Lloyd Wright
2. Johnson Wax Hadquarters
Interior Johnson Wax Headquarters Pada bagian interior bangunan ini
memiliki ruang yaitu Ruang kerja, untuk
konstruksi kolom yang digunakan adalah
kolom berjenis pohon yang berukuran 9 inci
(23 cm) di dasarnya, namun melebar
menjadi berdiameter 18,5 inci (47 cm) di
puncaknya. pada platform bulat lebar yang
berada di bagian atas kolom disebut, "pad
lily“ atau "kelopak“.
Karya Arsitek Frank Lloyd Wright
2. Robbie House

The Robie House, merupakan ekspresi


Wright terbaik dari struktur batu Prairie,
menjadi landmark nasional. Rumah ini selesai
dirancang pada tahun 1910, sekarang dimiliki
oleh University of Chicago. Rumah Roby di
Chicago dianggap sebagai salah satu
mahakarya dalam seri "House of Prairie" dan
salah satu karya paling populer di Wright.
Rumah itu diproyeksikan pada tahun 1908.
Rumah adalah fasad memanjang ke
jalan. Overhang atap yang besar memberikan
rasa aman, berkontribusi pada naungan
jendela dan perlindungan teras dan balkon
dari sinar matahari langsung dan curah hujan.
Karya Arsitek Frank Lloyd Wright
2. Robbie House

Balok baja yang mendukung atap


kantilever depan atas teras yang terlihat di
langit-langit dilipat dan turun sepanjang tepi
kamar utama di dalamnya. Tidak ada dinding
yang nyata di ruang tamu, posting hanya plester-
dihadapi antara jendela dan pintu yang terus
menerus di sekitar seluruh ruangan. Papan kayu
langsing yang membungkuk untuk mengikuti
garis langit-langit saat mereka menyeberangi
ruangan spasi untuk menyelaraskan dengan tiang
pintu.
Karya Arsitek Frank Lloyd Wright
2. Museum Gunggenheim

The Solomon R. Guggenheim Museum


yang berlokasi di Upper East Side Manhattan,
New York, adalah rumah bagi sejumlah besar
koleksi karya seni impresionis, post-impresionis,
dan kontemporer. Museum tersebut didirikan oleh
Yayasan Solomon R. Guggenheim pada 1939.
Nama 'Guggenheim' sendiri diadopsi pasca
meninggalnya sang pendiri pada 1952.
Desain bangunan Museum Guggenheim
yang tidak konvensional, berbentuk silindris
dengan bagian puncak lebih lebar daripada
dasarnya, memberinya tabal sebagai "temple of
spirit". Interior gedung sendiri memberi ruang
pamer unik bagi benda-benda koleksi museum
berupa galeri yang berbentuk jalur spiral, berputar
menurun, memanjang dari atap gedung hingga
mencapai lantai dasar.
Karya Arsitek Frank Lloyd Wright
2. Hanna House

Hanna House merupakan karya pertama


Frank L.wright yang terbaik dari desain
heksagonal yang inovatif. Berpola setelah
sarang lebah dari lebah, rumah
menggabungkan angka enam sisi dengan sudut
120 derajat seperti pada gambar denah diatas,
dalam banyak teras nya ubin, dan bahkan
dalam perabotan. Menurut Wright sistem
modul Polygonal dapat memberikan
keterbukaan dengan kebebasan bergerak.

Anda mungkin juga menyukai