Konsep Akreditasi MRT 14
Konsep Akreditasi MRT 14
AIPHSS
Latar belakang
RPJPN BIDANG
KESEHATAN
2005 – 2025
1. Arah Pembangunan
Akses Masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang berkualitas telah mulai mantap
1. JKN
2. Fokus :
a. KIA
2. MDG’s
b. Yankes Maskin 3. Pelayanan
c. Usila Kesehatan Primer
d. Penanggulangan penyakit dan Gizi buruk
e. Penanggulangan Masalah kesehatan
akibat bencana
f. Yan Terpencil, tertinggal, dan perbatasan
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
RPJMN I RPJMN II RPJMN III RPJMN IV
2005 -2009 2010-2014 2015 -2019 2020 -2025
REHABILITATI VISI:
MASYARAKAT
F SEHAT
YANG MANDIRI
PROMOTIF - PREVENTIF DAN
BERKEADILAN
7.
1. Ibu
Lansia
hamil
Screening bayi
baru lahir
2. Bayi 6. Usia VISI
produktif
Iimunisasi,
vit A, PMT
Kesja
3. Balita 5. Remaja
PROMOTIF - PREVENTIF
UKS Kespro
4. Usia
sekolah
KEBIJAKAN
PUSKESMAS
PRINSIP DASAR PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
2010
KONSEP
PUSKESMAS DI
MASA DEPAN
9
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 75 TAHUN 2014
TENTANG
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
10
Konsep pusk
• 1. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah
daerah dan/atau masyarakat.
12
Dinkes Kab/Kota
E K ATAN
PEND ayah Rumah Sakit
Wil
Puskesmas
UKBM
POSYANDU POSBINDU POSKESDES POS MAL DES POS UKK
PIMPINAN
PUSKESMAS HARUS DUKUNGAN
TERLATIH MANAJ. PEMBINAAN DARI
PKM DINKES
DUKUNGAN
SUMBER DAYA DIJADIKAN
INDIKATOR
MANJ. PKM KINERJA TERPILIH
BERBASIS
DATA / FAKTA
TENAGA
TERLATIH
LEADERSHIP MANJ. PKM
MORAL
?
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
BAGAIMANA
ISU
KUALITAS
YANKES KITA
SAAT INI
ISU KUALITAS YANKES
• Adanya isu kualitas pelayanan kesehatan primer yang
masih rendah
• Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan
kesehatan digunakan sebagai tolok ukur kualitas
pelayanan kesehatan primer
• Disparitas kualitas penyelenggaraan pelayanan
kesehatan di Indonesia
• Belum adanya sistem termasuk tools di level nasional
untuk menilai/mengontrol kualitas pelayanan
kesehatan dasar
• Harapan pengguna jasa
Isu Kualitas Pelayanan
Kesehatan Dasar
Pemberian pelayanan publik yang berkualitas dan mampu
memberikan kepuasan bagi masyarakat merupakan kewajiban
yang harus dilakukan oleh pemerintah
Puskesmas sebagai ujung tombak dan sekaligus sebagai tolok
ukur pelayanan publik di bidang kesehatan, merupakan salah
satu pilar dalam memenuhi tuntutan reformasi birokrasi
Fakta
Beberapa Hasil Survai Yang Menunjukan Pelayanan
Kesehatan Di Tingkat Pelayanan Dasar Belum
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
?
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
LALU
BAGAIMANA
KE DEPAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
PERLU KEBIJAKAN
PERBAIKAN MUTU
PELAYANAN KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
AKREDITASI
MENGAPA Akreditas
FKTP PRIORITAS ?
?
1. Termasuk kegiatan yang dipantau oleh Pokja
Reformasi Birokrasi sebagai salah satu bagian
pelayanan publik
2. Merupakan salah satu indikator kinerja terpilih
Ditjen BUK, ada target yang ditetapkan
3. Permenkes 71/2013 (JKN) tahun 2019 akreditasi
sebagai salah satu syarat credentialing
Dasar Hukum
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, pasal 54 ayat (1) menyatakan bahwa penyelenggaraan pelayanan
kesehatan dilaksanakan secara bertanggungjawab, aman, bermutu serta
merata dan non diskriminatif
Permenkes 71/2013
Pasal 6 (2)
Selain persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Fasilitas
Kesehatan tingkat pertama juga harus telah terakreditasi.
Bagian Ketiga
Akreditasi
Pasal 39
(4) Dalam hal lembaga Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
belum terbentuk, pelaksanaan akreditasi Puskesmas dilaksanakan oleh
komisi akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat pertama yang
ditetapkan oleh Menteri.
Roadmap Akreditasi 2019
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer 2018 3000 Puskesmas
terakreditasi
Pada Tahun 2019
Akreditasi Puskesmas
2017 2000 Puskesmas terakreditasi
dan Klinik akan menjadi
syarat recredentialing
PPK1 BPJS
2016 1250 Puskesmas terakreditasi
Penyelenggaraan Pelayanan :
-Mengukur
-Memonitor
-Mengendalikan
-Memelihara
-Menyempurnakan
-Mendokumentasikan
Continous Improvement
MENGAPA AKREDITASI
PERLU ?
Adanya variasi kualitas penyelenggaraan Puskesmas dan
Klinik, yang disebabkan karena perbedaan :
1.Proses Pengukuran
2.Proses Monitoring
3.Proses Pengendalian
Upaya STANDARisasi
4.Proses Pemeliharaan
5.Proses Penyempurnaan
6.Proses Pendokumentasian
Akreditasi
Fasilitas
pelayanan primer
Tujuan Akreditasi
INSTRUMENT
DOK SUNAN
PEN OMAN
PEDO IHAN
PELA EIOR
N
SURV
UME
T
MAN
YU
PED
STANDAR
P AN
PE EDO M
ND M
A A EDO RVEI
GA MP N P U
S
N IN
Klinik Puskesmas
ik m as
lin es
siK u s k
di ta is P
re ita
Ak re
d
Ak
How
Proses Akreditasi
Terdapat 6 tahap proses Akreditasi Puskesmas dan Klinik
1. Proses Pelatihan
2. Proses Persiapan
3. Proses Pendampingan
4. Proses Pengajuan
5. Proses Survei/Penilaian
6. Proses Penetapan
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
Proses Akreditasi
Proses Pelatihan
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
Proses Akreditasi
Proses Persiapan
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
Proses Akreditasi
Proses Pendampingan
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
Proses Akreditasi
Proses Pendampingan
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
?
PELATIHAN PENDAMPING AKREDITASI PUSKESMAS
BAGAIMANA HUBUNGAN
ANTARA AKREDITASI PUSKESMAS & KLINIK
DENGAN
PELAKSANAAN JKN
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PELATIHAN PENDAMPING AKREDITASI PUSKESMAS DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
BERLAKU
1 JANUARI 2019
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
Mekanisme Pengajuan Akreditasi
4 Komisi 5
Akreditasi
Dinkes
9
Provinsi Koordinator
8 Surveyor
10 Di Provinsi
3
11 6
7
Dinkes
Kab/Kota 2
Puskesmas Klinik
Mekanisme Akreditasi
Alur Proses Akreditasi
1. Pengajuan permohonan akreditasi
2. Check kesiapan Puskesmas
3. Mengirimkan surat permohonan akreditasi kepada Dinkes Provinsi
4. Meneruskan permohonan kepada Komisi Akreditasi
5. Menugaskan koordinator untuk membentuk tim surveyor
6. Survey Akreditasi
7. Pengiriman hasil survey kepada koordinator surveyor
8. Meneruskan rekomendasi hasil survey kepada Komisi Akreditasi
9. Penerbitan sertifikasi oleh Komisi Akreditasi yang kemudian dikirimkan
kepada Dinas Kesehatan Provinsi
10. Meneruskan sertifikasi kepada Dinas Kesehatan Kab/Kota
11. Menyerahkan sertifikasi akreditasi kepada Puskesmas atau Klinik
PUSKESMAS APA YANG DINILAI ?
Tidak Terakreditasi
Jika pencapaian Bab I, II, dan III kurang dari 75 %
Bab IV, V, VI < 60 %, dan
Bab VII, VIII, IX kurang dari 20 %
Terakreditasi Dasar
Jika pencapaian nilai Bab I, II, dan III ≥ 75 %
Bab IV, V, VI ≥ 60 %, dan
Bab VII, VIII, IX ≥ 20 %
Keputusan Akreditasi Puskesmas
Terakreditasi Madya
Jika pencapaian nilai Bab I, II, III, IV, V ≥ 75 %
Bab VI, VII ≥ 60 % dan
Bab VIII, IX ≥ 20 %
Terakreditasi Utama
Jika pencapaian nilai Bab I, II, III, IV, V, VI, VII ≥ 75 dan bab VIII,
IX ≥ 60 %
Terakreditasi Paripurna
Jika pencapaian nilai semua Bab ≥ 75 %
Cara penilaian
• Tiap pembuktian pada elemen diberikan nilai:
– 0 = jika belum ada sama sekali atau baru
sebagian kecil ada ( 0% – 24 %)
–5 = jika sebagian besar sudah dilaksanakan
(25 – 79 %)
– 10 = jika sudah dilaksanakan (80 – 100 %)
UTAMA
MADYA
DASAR
TIDAK TERAKREDITASI
Keputusan Akreditasi
• Tidak Terakreditasi: jika pencapaian nilai Bab I, II, dan
III kurang dari 75 % dan Bab IV, V, VI, VII, VIII, IX kurang
dari 20 %
• Terakreditasi Dasar: jika pencapaian nilai Bab I, II, dan
III ≥ 75 %, dan Bab IV, V, VI, VII, VIII, IX ≥ 20 %
• Terakreditasi Madya: jika pencapaian nilai Bab I, II, III,
IV, V ≥ 75 %, Bab VI, VII, VIII, IX ≥ 20 %
• Terakreditasi Utama: jika pencapaian nilai Bab I, II, III,
IV, V, VI, VII ≥ 75 %, Bab VIII, IX ≥ 20 %
• Terakreditasi Paripurna: jika pencapaian nilai semua
Bab ≥ 75 %
Tulis yang anda kerjakan
&
Kerjakan yang Anda Tulis
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
Instrumen
Akreditasi puskesmas
Bab I : Penyelenggraan pelayanan Puskesmas (PPP)
Standar 4.2 Akses masyarakat dan sasaran kegiatan terhadap kegiatan upaya
kesehatan masyarakat
Standar 8.2 obat yang tersedia dikelola secara efisiensi untuk memenuhi
kebutuhan pasien
Standar 8.4 Kebutuhan data dan informasi asuhan bagi petugas kesehatan pengelola sarana
dan pihak terkait diluar organisasi dapat dipenuhi melalui proses yg baku
Standar 9.2 Mutu layanan klinis dan keselamatan dipahami dan didefinisikan
dengan baik oleh semua pihak yg berkepentingan