Anda di halaman 1dari 72

Kebijakan Akreditasi Puskesmas

Tim Pendamping akreditasi Pusk kab TTU

Bidang Upaya Pelayanan Kesehatan

AIPHSS
Latar belakang
RPJPN BIDANG
KESEHATAN
2005 – 2025

RPJM BIDANG KESEHATAN


2015 - 2019

1. Arah Pembangunan
Akses Masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang berkualitas telah mulai mantap
1. JKN
2. Fokus :
a. KIA
2. MDG’s
b. Yankes Maskin 3. Pelayanan
c. Usila Kesehatan Primer
d. Penanggulangan penyakit dan Gizi buruk
e. Penanggulangan Masalah kesehatan
akibat bencana
f. Yan Terpencil, tertinggal, dan perbatasan
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
RPJMN I RPJMN II RPJMN III RPJMN IV
2005 -2009 2010-2014 2015 -2019 2020 -2025

Bangkes Akses Akses Kes


diarahkan untuk masyarakat thp masyarakat masyarakat thp
meningkatkan yankes yang terhadap yankes yankes yang
akses dan mutu berkualitas telah yang berkualitas
yankes lebih berkualitas telah telah
berkembang mulai mantap menjangkau
dan meningkat dan merata di
seluruh wilayah
KURATIF- Indonesia

REHABILITATI VISI:
MASYARAKAT
F SEHAT
YANG MANDIRI
PROMOTIF - PREVENTIF DAN
BERKEADILAN

Arah pengembangan upaya kesehatan, dari kuratif bergerak ke


arah promotif, preventif sesuai kondisi dan kebutuhan 3
ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN KESEHATAN
Akses masyarakat
terhadap yankes yang
berkualitas telah mulai
KURATIF- mantap
REHABILITATIF

7.
1. Ibu
Lansia
hamil
Screening bayi
baru lahir
2. Bayi 6. Usia VISI
produktif
Iimunisasi,
vit A, PMT
Kesja
3. Balita 5. Remaja
PROMOTIF - PREVENTIF
UKS Kespro

4. Usia
sekolah

Arah pengembangan upaya kesehatan, dari kuratif bergerak ke arah


promotif, preventif sesuai kondisi dan kebutuhan 4
?
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

KEBIJAKAN
PUSKESMAS
PRINSIP DASAR PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

 Pemerataan upaya kesehatan


 Penekanan pada upaya Promotif & preventif
 Menggunakan teknologi tepat guna
 Melibatkan peran serta masyarakat
 Melibatkan kerjasama lintas sektoral

CIRI-CIRI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER


 Pelayanan yang utama dan akrab dengan masyarakat
 Menyeluruh
 Terorganisasi
 Berkesinambungan
 Progresif
 Berorientasi kepada keluarga
6
KEMENTERIAN KESEHATAN RI

PERAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER


TANTANGAN
1. Perubahan pemahaman dan
penerapan konsep Puskesmas di
era otonomi
2. Terjadinya perubahan kebijakan
(perundangan dan peraturan)
3. Perubahan pola penyakit
4. Belum adanya dasar peraturan 2025
tentang Puskesmas
5. Globalisasi
6. Kondisi Sosial Ekonomi
masyarakat HARAPAN
1. Pelayanan Puskesmas bersifat
People Centered, berbasis data
dan bermutu
2. Puskesmas siap melaksanakan
JKN
3. Pelayanan Puskesmas Sesuai
masalah yang ada : Perkotaan,
Perdesaan dan
Terpencil/Sangat Terpencil

2010
KONSEP
PUSKESMAS DI
MASA DEPAN

9
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 75 TAHUN 2014
TENTANG
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

• bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai salah satu jenis


fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki
peranan penting dalam sistem kesehatan nasional,
khususnya subsistem upaya kesehatan;
• bahwa penyelenggaraan Pusat Kesehatan Masyarakat perlu
ditata ulang untuk meningkatkan aksesibilitas,
keterjangkauan, dan kualitas pelayanan dalam rangka
meningkatkan derajat masyarakat serta menyukseskan
program jaminan sosial nasional;

10
Konsep pusk
• 1. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah
daerah dan/atau masyarakat.

• 2. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut


Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya
11
• 4. Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat
UKM adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga,
kelompok, dan masyarakat.

• 5. Upaya Kesehatan Perseorangan yang selanjutnya disingkat


UKP adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan,
pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan
penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan
perseorangan

12
Dinkes Kab/Kota

E K ATAN
PEND ayah Rumah Sakit
Wil

Puskesmas

FASKES Klinik dr/drg


mandiri
PRIMER Lab
Pustu
Apotik Pustu BPS

UKBM
POSYANDU POSBINDU POSKESDES POS MAL DES POS UKK

Pembinaan/koord Pencatatan-Pelaporan Rujukan UKM


Jejaring Rujukan UKP 13
PRINSIP PELAYANAN DI PUSKESMAS
1. Prinsip Pertanggungjawaban wilayah
2. Prinsip Kemandirian masyarakat
3. Prinsip Keterpaduan dan kesinambungan
4. Prinsip Rujukan & Jejaring
5. Prinsip Paradigma sehat
TUGAS PUSKESMAS
1. Melaksanakan Upaya Kesehatan Masyarakat
Tingkat Pertama di wilayah kerjanya
2. Melaksanakan Upaya Kesehatan
Perseorangan Tingkat Pertama di wilayah
kerjanya
FUNGSI PUSKESMAS
 UKM
1. Menyelenggarakan Pemantauan pelaksanaan pembangunan di wilker
agar berwawasan kesehatan
2. Menyelenggarakan tPenggerakan peran serta masyaraka untuk
mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah pada setiap perkembangan
masyarakat di wilker
3. Menyelenggarakan advokasi & sosialisasi regulasi terkait upaya
kesehatan masyarakat
4. Perencanaan berdasarkan analisis kebutuhan di wilker
5. KIE dan pemberdayaan masyarakat di wilker
6. Pembinaan teknis jejaring & UKBM di wilker
7. Pelaksanaan MONEV
8. Peningkatan pengetahuan nakes
FUNGSI PUSKESMAS UKP

1. Pelayanan kesehatan dasar secara paripurna, menyeluruh,


terpadu , berkesinambungan dan bermutu
2. Penapis rujukan sesuai dengan standar pelayanan medik dan
rujukan
3. Penasihat, konselor dan pendidik untuk mewujudkan
keluarga sehat
4. Pelayanan kesehatan yang menguatamakan promprev
5. Pelayanan kesehatan yang dilaksankan dengan prinsip
koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi
6. Pelayanan kesehatan yang berorientasi pada keluarga dan
komunitas
7. Pelayanan kesehatan yang mengutamakan keamanan dan
keselamatan pasien
DETERMINAN KEBERHASILAN MANAJAMEN PUSKESMAS

PIMPINAN
PUSKESMAS HARUS DUKUNGAN
TERLATIH MANAJ. PEMBINAAN DARI
PKM DINKES

DUKUNGAN
SUMBER DAYA DIJADIKAN
INDIKATOR
MANJ. PKM KINERJA TERPILIH
BERBASIS
DATA / FAKTA
TENAGA
TERLATIH
LEADERSHIP MANJ. PKM

MORAL
?
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

BAGAIMANA
ISU
KUALITAS
YANKES KITA
SAAT INI
ISU KUALITAS YANKES
• Adanya isu kualitas pelayanan kesehatan primer yang
masih rendah
• Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan
kesehatan digunakan sebagai tolok ukur kualitas
pelayanan kesehatan primer
• Disparitas kualitas penyelenggaraan pelayanan
kesehatan di Indonesia
• Belum adanya sistem termasuk tools di level nasional
untuk menilai/mengontrol kualitas pelayanan
kesehatan dasar
• Harapan pengguna jasa
Isu Kualitas Pelayanan
Kesehatan Dasar
Pemberian pelayanan publik yang berkualitas dan mampu
memberikan kepuasan bagi masyarakat merupakan kewajiban
yang harus dilakukan oleh pemerintah
Puskesmas sebagai ujung tombak dan sekaligus sebagai tolok
ukur pelayanan publik di bidang kesehatan, merupakan salah
satu pilar dalam memenuhi tuntutan reformasi birokrasi

Penilaian kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas


menunjukan hasil yang belum memenuhi standar
KUALITAS
Target Penurunan AKI dan AKB sulit dicapai
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

Fakta
Beberapa Hasil Survai Yang Menunjukan Pelayanan
Kesehatan Di Tingkat Pelayanan Dasar Belum

Memenuhi Standar KUALITAS

JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
?
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

LALU
BAGAIMANA
KE DEPAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

PERLU KEBIJAKAN
PERBAIKAN MUTU
PELAYANAN KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

AKREDITASI
MENGAPA Akreditas
FKTP PRIORITAS ?
?
1. Termasuk kegiatan yang dipantau oleh Pokja
Reformasi Birokrasi sebagai salah satu bagian
pelayanan publik
2. Merupakan salah satu indikator kinerja terpilih
Ditjen BUK, ada target yang ditetapkan
3. Permenkes 71/2013 (JKN) tahun 2019 akreditasi
sebagai salah satu syarat credentialing
Dasar Hukum
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, pasal 54 ayat (1) menyatakan bahwa penyelenggaraan pelayanan
kesehatan dilaksanakan secara bertanggungjawab, aman, bermutu serta
merata dan non diskriminatif

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik


Kedokteran, Pasal 49 bahwa setiap dokter/dokter gigi dalam melaksanakan
praktik kedokteran atau kedokteran gigi wajib menyelenggararakan kendali
mutu

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem


Kesehatan Nasional, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor
193; Pelayanan kesehatan kepada Peserta Jaminan Kesehatan harus
memperhatikan mutu pelayanan, berorientasi pada aspek keamanan
pasien, efektifitas tindakan, kesesuaian dengan kebutuhan pasien, serta
efisiensi biaya.
DASAR KEBIJAKAN AKREDITASI
• Perpres 72/2012 tentang SKN 
Pelayanan kesehatan kepada Peserta Jaminan Kesehatan harus memperhatikan mutu
pelayanan, berorientasi pada aspek keamanan pasien, efektifitas tindakan,
kesesuaian dengan kebutuhan pasien, serta efisiensi biaya.

• Peraturan Presiden No 12 Tahun 2013, pasal 42 tentang JKN


1. Pelayanan kesehatan kepada Peserta Jaminan Kesehatan harus
memperhatikan mutu pelayanan, berorientasi pada aspek keamanan
pasien, efektifitas tindakan, kesesuaian dengan kebutuhan pasien,
serta efisiensi biaya.
2. Penerapan sistem kendali mutu pelayanan Jaminan Kesehatan
dilakukan secara menyeluruh meliputi pemenuhan standar mutu
Fasilitas Kesehatan, memastikan proses pelayanan kesehatan berjalan
sesuai standar yang ditetapkan, serta pemantauan terhadap luaran
kesehatan Peserta
Dasar Kebijakan Akreditasi

Permenkes 71/2013

Pasal 6 (2)
Selain persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Fasilitas
Kesehatan tingkat pertama juga harus telah terakreditasi.
Bagian Ketiga
Akreditasi
Pasal 39

(1) Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan, Puskesmas wajib


diakreditasi secara berkala paling sedikit 3 (tiga) tahun sekali.
(2) Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh lembaga
independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri.

(3) Lembaga independen penyelenggara akreditasi sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) bersifat mandiri dalam proses pelaksanaan, pengambilan
keputusan dan penerbitan sertifikat status akreditasi.

(4) Dalam hal lembaga Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
belum terbentuk, pelaksanaan akreditasi Puskesmas dilaksanakan oleh
komisi akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat pertama yang
ditetapkan oleh Menteri.
Roadmap Akreditasi 2019
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer 2018 3000 Puskesmas
terakreditasi
Pada Tahun 2019
Akreditasi Puskesmas
2017 2000 Puskesmas terakreditasi
dan Klinik akan menjadi
syarat recredentialing
PPK1 BPJS
2016 1250 Puskesmas terakreditasi

750 Puskesmas terakreditasi


2015

• Terlatihnya Pendamping di 64 Kab/Kota


• Terlaksananya Workshop Akreditasi di 6 Prov Prioritas II
2014 • 250 Puskesmas terakreditasi
- Terbitnya SK Menkes tentang penetapan LAFPI
- Terbitnya SK Menkes tentang penetapan personalia LAFPI
- Terbitnya SK Dirjen BUK tentang penetapan pedoman Akreditasi Puskesmas
dan Klinik
- Uji coba implementasi akreditasi Puskesmas dan Klinik
- Terbentuknya tim surveior di 10 Provinsi terpilih
Pengertian PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR 75 TAHUN 2014
TENTANG
Registrasi adalah proses pendaftaran
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
Puskesmas yang meliputi pengajuan dan
pemberian kode Puskesmas

Akreditasi Puskesmas adalah pengakuan


terhadap Puskesmas yang diberikan oleh lembaga
independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan
oleh Menteri setelah dinilai bahwa Puskesmas telah
memenuhi standar pelayanan Puskesmas
yang telah ditetapkan oleh Menteri untuk
meningkatkan mutu pelayanan
Puskesmas secara
berkesinambungan
Pengertian Akreditasi

Akreditasi adalah suatu pengakuan yang diberikan oleh


lembaga eksternal terhadap hasil penilaian kesesuaian proses
dengan standar yang berlaku (digunakan).

Akreditasi Puskesmas dan Klinik adalah suatu pengakuan


terhadap hasil dari proses penilaian eksternal, oleh Komisioner
Akreditasi terhadap Puskesmas dan Klinik, apakah sesuai
dengan standar akreditasi yang ditetapkan.
Sistem
Akreditasi
SDM
Biaya
Pelayanan
Sarana
Kesehatan
Prasarana
Yang
Alat Kesehatan
Berkualitas Kepuasan
Pasien

Penyelenggaraan Pelayanan :
-Mengukur
-Memonitor
-Mengendalikan
-Memelihara
-Menyempurnakan
-Mendokumentasikan

Continous Improvement
MENGAPA AKREDITASI
PERLU ?
Adanya variasi kualitas penyelenggaraan Puskesmas dan
Klinik, yang disebabkan karena perbedaan :
1.Proses Pengukuran
2.Proses Monitoring
3.Proses Pengendalian
Upaya STANDARisasi
4.Proses Pemeliharaan
5.Proses Penyempurnaan
6.Proses Pendokumentasian
Akreditasi
Fasilitas
pelayanan primer
Tujuan Akreditasi

Sebagai wahana PEMBINAAN peningkatan mutu kinerja


melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem
manajemen, sistem manajemen mutu dan sistem
penyelenggaraan pelayanan klinis, serta penerapan
manajemen risiko

Sebagai syarat recredensialing PPK 1 BPJS pada Sistem


Jaminan Kesehatan Nasional
Manfaat Akreditasi
1. Memberikan keunggulan kompetitif
2. Memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap fasyankes
3. Menjamin diselenggarakannya pelayanan kesehatan primer kepada pasien
dan masyarakat.
4. Meningkatkan pendidikan pada staf Fasyankes primer untuk memberikan
pelayanan terbaik bagi masyarakat
5. Meningkatkan pengelolaan risiko baik pada pelayanan pasien baik di
Puskesmas maupun fasyankes primer lainnya, dan penyelenggaraan upaya
Puskesmas kepada masyarakat
6. Membangun dan meningkatkan kerja tim antar staf fasyankes primer
7. Meningkatkan reliabilitas dalam pelayanan, ketertiban pendokumentasian,
dan konsistensi dalam bekerja
8. Meningkatkan keamanan dalam bekerja.
Document Akreditasi

INSTRUMENT

DOK SUNAN
PEN OMAN

PEDO IHAN
PELA EIOR
N

SURV
UME

T
MAN
YU
PED

STANDAR

P AN
PE EDO M
ND M
A A EDO RVEI
GA MP N P U
S
N IN

DOKUMEN PENDUKUNG PELAKSANAAN AKREDITASI


PUSKESMAS
Sasaran Akreditasi Fasyankes
Primer

Klinik Puskesmas

ik m as
lin es
siK u s k
di ta is P
re ita
Ak re
d
Ak
How
Proses Akreditasi
Terdapat 6 tahap proses Akreditasi Puskesmas dan Klinik

1. Proses Pelatihan

2. Proses Persiapan

3. Proses Pendampingan

4. Proses Pengajuan

5. Proses Survei/Penilaian

6. Proses Penetapan

JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
Proses Akreditasi
Proses Pelatihan

Pelatihan Surveyor Akreditasi


Pelatihan bagi calon surveior Komisi Akreditasi Fasyankes Primer sesuai
dengan kriteria
Dilaksanakan oleh Komisi Akreditasi Fasyankes Primer

TOT untuk Tenaga Pelatihan Pendampingan Akreditasi


Puskesmas & Klinik
Pelatihan yang diberikan kepada Tim Akreditasi dari Dinas Kesehatan Provinsi yang
dipersiapkan sebagai tenaga Pelatih Pendamping Akreditasi Puskesmas.

Pelatihan diselenggarakan oleh Pusat

JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
Proses Akreditasi
Proses Persiapan

Proses persiapan oleh Dinkes Kab/Kota


1. Mempersiapkan tim pendamping sesuai dengan kriteria
2. Menetapkan Puskesmas yang akan dipersiapkan untuk akreditasi
3. Lokakarya penggalangan komitmen
4. Pertemuan konsolidasi di Puskesmas
5. Persiapan dokumen kelengkapan internal dan eksternal
6. Pendampingan Self assesment
7. Pembahasan self asssment dan RTL
8. Pendampingan penyiapan akreditasi
9. Penilaian prasertifikasi
10. Pengajuan pengusulan penilaian akreditasi

JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
Proses Akreditasi
Proses Pendampingan

Pendampingan Akreditasi Puskesmas & Klinik


Dilaksanakan oleh Tim Pendamping Akreditasi
Tim pendamping membimbing tim Puskesmas dalam menyiapkan
proses penyelanggaraan Puskesmas sesuai dengan standar Akreditasi

Pendampingan Pasca Akreditasi


Dilakukan setelah Puskesmas mendapatkan sertifikasi akreditasi

Dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan


Dilaksanakan oleh Tim Pendamping Dinas Kesehatan Kab/Kota

JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
Proses Akreditasi

Proses Pendampingan

Proses Pendampingan Pasca Akreditasi Oleh Dinkes


Kab/Kota
1. Penugasan Tim Pendamping Akreditasi (penyusunan jadwal dan
pelaksanaan pendampingan)
2. Tim Pendamping Akreditasi Puskesmas melakukan pendampingan
sesuai dengan rekomendasi dari surveior akreditasi untuk
puskesmas yang telah lulus akreditasi
3. Pelaporan hasil pendampingan kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten / Kota setiap kali selesai keseluruhan proses
pendampingan.

JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

?
PELATIHAN PENDAMPING AKREDITASI PUSKESMAS

Semarang, 17 Mei 2014

BAGAIMANA HUBUNGAN
ANTARA AKREDITASI PUSKESMAS & KLINIK
DENGAN
PELAKSANAAN JKN

JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PELATIHAN PENDAMPING AKREDITASI PUSKESMAS DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

Semarang, 17 Mei 2014

AKREDITASI PUSKESMAS & KLINIK


MERUPAKAN SALAH SATU PERSYARATAN REKREDENSIALING BAGI FASKES PRIMER
DALAM MELAKUKAN KERJA SAMA DENGAN BPJS

BERLAKU

1 JANUARI 2019
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
Mekanisme Pengajuan Akreditasi
4 Komisi 5
Akreditasi
Dinkes
9
Provinsi Koordinator
8 Surveyor
10 Di Provinsi
3
11 6
7
Dinkes
Kab/Kota 2

Puskesmas Klinik
Mekanisme Akreditasi
Alur Proses Akreditasi
1. Pengajuan permohonan akreditasi
2. Check kesiapan Puskesmas
3. Mengirimkan surat permohonan akreditasi kepada Dinkes Provinsi
4. Meneruskan permohonan kepada Komisi Akreditasi
5. Menugaskan koordinator untuk membentuk tim surveyor
6. Survey Akreditasi
7. Pengiriman hasil survey kepada koordinator surveyor
8. Meneruskan rekomendasi hasil survey kepada Komisi Akreditasi
9. Penerbitan sertifikasi oleh Komisi Akreditasi yang kemudian dikirimkan
kepada Dinas Kesehatan Provinsi
10. Meneruskan sertifikasi kepada Dinas Kesehatan Kab/Kota
11. Menyerahkan sertifikasi akreditasi kepada Puskesmas atau Klinik
PUSKESMAS APA YANG DINILAI ?

ADMINISTRASI & MANAJEMEN


PROGRAM KESEHATAN
PELAYANAN KLINIS
Standar Akreditasi Puskesmas
Terdiri dari 3 bagian dan 9 bab : 802 Elemen penilaian

Bab dari standar akreditasi Puskesmas :

Bab I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP) EP : 59 Ep


Bab II. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP) : Ep 121
Bab III. Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP) : Ep 121

Standar Administrasi dan Manajemen


Standar Akreditasi Puskesmas
Terdiri dari 3 bagian dan 9 bab :

Bab dari standar akreditasi Puskesmas :

Bab IV. Upaya Kesehatan masyarakat yg Berorientasi sasaran


(UKBMS) 53 Ep
Bab V. Kepemimpinan dan Manajemen Upaya Kesehatan
Masyarakat (KMUKM) 101 Ep
Bab VI. Sasaran Kinerja dan MDG’s (SKM) 55 Ep

Standar Program Puskesmas


Standar Akreditasi Puskesmas

Terdiri dari 3 bagian dan 9 bab

Bab dari standar akreditasi Puskesmas :

Bab VII. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP) 151 Ep


Bab VIII. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK) 172 Ep
Bab IX. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP) 58 Ep

Standar Pelayanan Medis


Keputusan Akreditasi Puskesmas

Tidak Terakreditasi
Jika pencapaian Bab I, II, dan III kurang dari 75 %
Bab IV, V, VI < 60 %, dan
Bab VII, VIII, IX kurang dari 20 %

Terakreditasi Dasar
Jika pencapaian nilai Bab I, II, dan III ≥ 75 %
Bab IV, V, VI ≥ 60 %, dan
Bab VII, VIII, IX ≥ 20 %
Keputusan Akreditasi Puskesmas
Terakreditasi Madya
Jika pencapaian nilai Bab I, II, III, IV, V ≥ 75 %
Bab VI, VII ≥ 60 % dan
Bab VIII, IX ≥ 20 %

Terakreditasi Utama
Jika pencapaian nilai Bab I, II, III, IV, V, VI, VII ≥ 75 dan bab VIII,
IX ≥ 60 %

Terakreditasi Paripurna
Jika pencapaian nilai semua Bab ≥ 75 %
Cara penilaian
• Tiap pembuktian pada elemen diberikan nilai:
– 0 = jika belum ada sama sekali atau baru
sebagian kecil ada ( 0% – 24 %)
–5 = jika sebagian besar sudah dilaksanakan
(25 – 79 %)
– 10 = jika sudah dilaksanakan (80 – 100 %)

• Angka pencapaian tiap elemen = penjumlahan skor


dari tiap-tiap pembuktian
• Nilai pendapaian tiap elemen = angka pencapaian tiap
elemen dibagi dengan jumlah pembuktian untuk tiap
elemen
• Skor total untuk tiap fungsi =
jumlah skor semua elemen pada tiap fungsi x 100 %
jumlah elemen pd tiap fungsi x 10
• Skor total untuk tiap pelayanan/program =
jumlah skor semua elemen x 100 %
jumlah elemen x 10
Hasil Penilaian Akreditasi
Puskesmas
PARIPURNA

UTAMA
MADYA
DASAR
TIDAK TERAKREDITASI
Keputusan Akreditasi
• Tidak Terakreditasi: jika pencapaian nilai Bab I, II, dan
III kurang dari 75 % dan Bab IV, V, VI, VII, VIII, IX kurang
dari 20 %
• Terakreditasi Dasar: jika pencapaian nilai Bab I, II, dan
III ≥ 75 %, dan Bab IV, V, VI, VII, VIII, IX ≥ 20 %
• Terakreditasi Madya: jika pencapaian nilai Bab I, II, III,
IV, V ≥ 75 %, Bab VI, VII, VIII, IX ≥ 20 %
• Terakreditasi Utama: jika pencapaian nilai Bab I, II, III,
IV, V, VI, VII ≥ 75 %, Bab VIII, IX ≥ 20 %
• Terakreditasi Paripurna: jika pencapaian nilai semua
Bab ≥ 75 %
Tulis yang anda kerjakan
&
Kerjakan yang Anda Tulis

JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
Instrumen
Akreditasi puskesmas
Bab I : Penyelenggraan pelayanan Puskesmas (PPP)

Standar 1.1 Analisis kebutuhan masyarakat dan


perencanaan Puskesmas

Standar 1.2 Akses pelaksanaan kegiatan

Standar 1.3 Evaluasi


Bab II. Kepemimpinan & Manejemen Pusk (KMP)
Standar 2.1 Persyaratan puskesmas sebagai fasilitas Pelayanan kesehatan
Tingkat Pertama

Standar 2.1 Persyaratan Puskesmas sebagai Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Standar 2.2 Persyaratan Ketenagaan

Standar 2.3 kegiatan pengelolaan Puskesmas

Standar 2.4 hak dan kewajiban

Standar 2.5 kontrak pihak ketiga

Standar 2.6 Pemeliharaan sarana Prasarana


Bab III. Peningkatan Mutu Pelayanan(PMK)

Standar 3.1 Perbaikan Mutu Puskesmas dan kinerja Puskesmas kosisten


dengan tata nilai, visi, misi dan tujuan puskesmas, dipahami dan
dilaksanakan oleh pimpinan Puskesmas, penaggungjawab upaya
Puskesmas dan pelaksana
Bab IV. Upaya Kesehatan yg berorientasi sasaran (UKMBS)

Standar 4.1 .kebutuhan akan upaya Keehatan Dianalisis

Standar 4.2 Akses masyarakat dan sasaran kegiatan terhadap kegiatan upaya
kesehatan masyarakat

Standar 4.3 Kepala puskesmas dan penagggung jawab UKM Pusk.


Melkukan evaluasi terhadap kinerja pelaksanaan kegiatan UKM
Pusk. Dalam mencapai tujuan dan memenuhi kebutuhan dan
harapan masy.
Bab V. Kepemimpinan dan manejemen Upaya Kes masy. (KMUKM)

Standar 5.1 Tanggung jawab Pengelolaan UKM Pusk

Standar 5.2 Perencanaan Kegiatan UKM Puskesmas

Standar 5.3 . Pengorganisasian UKM

Standar 5.4 Komunikasi dan koordinasi

Standar 5.5 Kebijakan dan prosedur pengelolaan

Standar 5.6 Akuntabilitas Pengelolaan dan Pelaksanaan UKM Pusk

Standar 5.7 Hak dan Kewajiban sasaran


Bab VI Sasaran Kinerja dan MDG’s (SKM)

Standar 6.1. Perbaikan kinerja masing-masing UKM Pusk


konsisten dengan tata nilai,visi, misi dan tujuan Puskesmas ,
dipahami dan dilaksanakan oleh Kepala Puskesmas,
penanggungjawab UKM pusk dan Pelaksana yg ditunjukan dalam
sikap kepemimpinan
Bab VII. Layanan Klinis yang berorientasi pasien (LKBP)
Standar 7.1 Proses Pendaftaran Pasien
Standar 7.2 Pengkajian

Standar 7.3 Keputusan layanan Klinis

Standar 7.4 Rencana layanan Klinis

Standar 7.5 Rencana Rujukan

Standar 7.6 Pelaksanaan layanan

Standar 7.7 Pelayanan anastesi lokal,sedasi dan pembedahan

Standar 7.8 penyuluhan/pendidikan kesehatan dan konseling kepada pasien/keluarga

Standar 7.10. pemulangan dan


Standart 7.9 Makanan dan therapi nutrisi tindak lanjut
Bab VIII. Manejemen Penunjang Layanan Klinis (PMLK)
Standar 8.1 Pelayan laboratorium tersedia tepat waktu untuk memenuhi
kebutuhan pengkajian pasien, serta mematuhi standar, hukum dan
peraturan yg berlaku

Standar 8.2 obat yang tersedia dikelola secara efisiensi untuk memenuhi
kebutuhan pasien

Standar 8.3 Pelayan radiodiagnostik disediakan sesuai kebutuhan pasien,dilaksanakan oleh


tenaga yang kompetendanmematuhi persyaratan perundangan yg berlaku

Standar 8.4 Kebutuhan data dan informasi asuhan bagi petugas kesehatan pengelola sarana
dan pihak terkait diluar organisasi dapat dipenuhi melalui proses yg baku

Standar 8.5 Lingkungan pelayann mematuhi pesyaratan hukum,


regulasi dan perijinan yang berlaku

Standar 8.6 peralatan dielolah dengan tepat

Standar 8.7 terdapat prosesrekrutmen,retensi, pengembangan dan


pendidikan berkelanjutan tenaga klinis yg baku
Bab IX. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP)

Standar 9.1 Perencanaan monotoring dan evaluasi mutu layanan layanan

Standar 9.2 Mutu layanan klinis dan keselamatan dipahami dan didefinisikan
dengan baik oleh semua pihak yg berkepentingan

Standar 9.3 Mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien


diukur dikumpulkan dan dievaluasi dengan tepat

Standar 9.4 Perbaikan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien


dipupayanakan, dievaluasi dan dikomunikasikan dengan baik

Anda mungkin juga menyukai