Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS KENDALI

PROSES MELALUI GRAFIK


KENDALI
KELOMPOK 1

AL IZHAR IQRAMI 17101103002


FIQIH BELENEHU 17101103015
YURNALISA LAGARATA 17101103043
TIENSI YULES 17101103038
SINTA D. SOREH 171011030
DEFINISI KUALITAS
Menurut (Juran, 2003). Definisi kualitas adalah sebagai
fitness for use, yang mengandung pengertian bahwa suatu
produk atau jasa harus dapat memenuhi apa yang
diharapkan oleh pemakainya. Maka kualitas didefinisikan
sebagai kecocokan penggunaannya
Kualitas didefinisikan sebagai totalitas dari karakteristik
suatu produk atau jasa yang menunjang kemampuannya
untuk memuaskan kebutuhan yang dispesifikasikan atau
ditetapkan.
DEFINISI KUALITAS
Ada dua segi umum tentang kualitas:
1. Kualitas Rancangan yaitu semua barang dan
jasa dihasilkan dalam berbagai tingkat kualitas.

2. Kualitas Keocokan yaitu seberapa baik produk


itu sesuai dengan spesifikasi dan kelonggaran
yang disyaratkan oleh rancangan itu.
Ciri-ciri Kualitas
• Fisik (Panjang, berat, voltase, kekentalan)
• Indera (rasa, penampilan, warna)
• Orientasi waktu (dapat dipercaya, dapat dipelihra,
dapat dirawat
Definisi Pengendalian Kualitas

Pengendalian kualitas menurut (Gaspersz, 2011) adalah


suatu aktifitas yang berorientasi pada tindakan
pencegahan kerusakan, dan bukan berfokus pada
upayauntuk mendeteksi kerusakan saja, sedangkan
menurut (Assari, 2009) pengendalian kualitas adalah suatu
usaha untuk mempertahankan mutu atau kualitas dari
barang yang dihasilakan agar sesuai dengan spesifikasi
produk yang telah ditetapkan berdasarkan kebijakan
pimpinan perusaaan.
Definisi Pengendalian Kualitas

Maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian kualitas


adalah suatu kegiatan atau usaha yang dilakukan bahwa
pengendalian kualitas adalah suatu kegiatan atau usaha
yang dilakukan dalam rangka mencegah terjadinya
kerusakan atau ketidaksesuaian kualitas sebagaimana
mestinya yang telah ditetapkan
Pengendalian Kualitas

Pada perusahaan, mutu telah menjadi bagian yang penting


dalam setiap proses produksi. Strategi yang dapat
menjamin mutu adalah strategi yang dapat menjaga
kestabilan proses, sehingga proses dapat dikendalikan
dengan tujuan untuk dapat meminimalkan produk cacat.
Tujuan Pokok dan Tujuan Akhir
Pengendalian Kualitas

Menurut Heizer & Render (2013) ada beberapa


tujuan pengendalian kualitas, yaitu sebagai berikut:

a. Peningkatan kepuasan pelanggan.

b. Penggunaan biaya yang serendah-rendahnya.

c. Selesai tepat pada waktunya.


• Tujuan pokok pengendalian kualitas statistik adalah menyidiki

dengan cepat terjadinya sebab-sebab terduga atau pergeseran


proses sedemikian hingga penyelidikan terhadap proses dan
tindakan pembetulan dapat dilakukan sebelum terlalu banyak
unit yang tak sesuai produksi.

• Tujuan akhir pengendalian kualitas statistik adalah


menyingkirkan variabilitas dalam proses. Pada intinya
pengendalian kualitas bertujuan agar kerugian dapat
terhindarkan dan kosnumen puas dengan kualitas yang
diberikan.
Peranan Statistik dalam Pengendalian
Kualitas
1). Untuk mempertinggi kualitas atau mengurangi biaya.
2). Menjaga kualitas lebih uniform.
3). Penggunaan alat produksi lebih efisien.
4). Mengurangi rework dan pembuangan.
5). Inspeksi yang lebih baik.
6). Memperbaiki hubungan produsen-konsumen.
7). Spesifikasi lebih baik.

Adapun peran statistik dalam pengendalian kualitas adalah


a. Memberikan cara-cara pokok dalam pengambilan sampel produk
b. Pengujian serta evaluasinya
c. Mengendalikan dan meningkatkan proses
Definisi dan Bentuk Umum Grafik
Kendali

Definisi Grafik Kendali


Grafik kendali adalah teknik pengendali proses pada jalur yang
digunakan secara luas untuk menyidik dengan cepat terjadinya sebabsebab
tak terduga atau pergeseran proses. Grafik kendali terdiri atas:
1. Garis Tengah, garis yang menunjukkan nilai tengah (mean) atau nilai rata-
rata dari karakteristik kualitas yang di-plot pada grafik kendali.
2. Batas Pengendali Atas (BPA), garis di atas garis tengah, sebagai batas
toleransi atas.
3. Batas Pengendali Bawah (BPB), garis di bawah garis tengah, sebagai
batas toleransi atas.
α = P [kesalahan tipe I] = P [menolak H0│ H1 benar]
β = P [kesalahan tipe II] = P [tidak menolak H0│ H1 salah]

• Probabilitas kesalahan tipe I : Menyimpulkan proses itu


tak terkendali apabila sebenarnya terkendali.
• Probabilitas kesalahan tipe II : Menyimpulkan proses itu
terkendali apabila sebenarnya tak terkendali.
• Bentuk Umum Grafik Kendal

Jika w adalah statistik sampel yang mengukur suatu


karakteristik kualitas, mean w adalah 𝜇𝑤 , deviasi standar
w adalah 𝜎𝑤 dan k adalah ”jarak” batas-batas pengendali
dari garis tengah, yang dinyatakan dalam deviasi standar,
maka model umum grafik pengendali adalah:
BPA = 𝜇𝑤 + 𝐾𝜎𝑤
Garis tengah = 𝜇𝑤
BPB = 𝜇𝑤 − 𝐾𝜎𝑤

BPA = batas pengendali atas


BPB = batas pengendali bawah

Pada dasarnya grafik pengendali adalah uji


hipotesis bahwa proses itu ada dalam keadaan terkendali
statistik.
Ho : proses terkendali
H1 : proses tak terkendali
Pemilihan Batas-Batas Pengendali
Beberapa analis menyarankan penggunaan dua himpunan batas
pada grafik pengendali:

• Batas luar pada 3-sigma


(batas probabilitas = 0.001), batas tindakan.

• Batas dalam pada 2-sigma


batas probabilitas = 0.025), batas peringatan.

Penggunaan batas pengendali didasarkan pada kurva normal.


Ukuran Sampel dan Frekuensi
Pengambilan Sampel
Makin besar sampel maka makin mudah menyelidiki pergeseran kecil
dalam proses. Apabila pergeseran proses relatif besar, maka digunakan
ukuran sampel yang lebih kecil.

Untuk menentukan frekuensi pengambilan sampel harus memperhatikan

- Biaya pengambilan sampel

- Kerugian membiarkan proses berjalan dalam keadaan tak terkendali

- Tingkat produksi

- Probabilitas berbagai macam pergeseran proses akan terjadi


Analisis Pola Grafik Kendali
Proses tak terkendali apabila grafik pengendali menunjukan :
1. Satu atau beberapa titik diluar batas pengendali
2. Suatu giliran dengan paling sedikit tujuh atau delapan titik, (Giliran dapat
berbentuk naik atau turun, giliran dibawah atau diatas garis tengah, giliran
diatas atau dibawah median)
3. Dua atau tiga titik yang berurutan diluar batas peringatan 2-sigma, tetapi
masih dalam batas pengendali.
4. Empat atau lima titik yang berurutan diluar batas 1-sigma.
5. Titik-titik berbentuk pola tertentu atau tak rondown dalam data.
6. Satu atau beberapa titik dekat satu batas peringatan atau pengendali.
Jadi jika ada k kriteria, dan i mempunyai probabilitas
kesalahan tipe I=∝𝑖 maka kesalahan tipe I seluruhnya atau
probabilitas tanda bahaya yang salah untuk keputusan
tersebut berdasarkan k pengujian adalah

𝛼 = 1 − ෑ(1 − 𝛼𝑖 )
𝑖=1
Gambar pola dengan giliran naik dan turun menunjukkan
keadaan tak terkendali karena meskipun semua titiknya, 25
titik jatuh didalam batas pengendali tetapi polanya tampak
sangat tidak random, dari 25 titik hanya 6 yang jatuh diatas
garis tengah dan menunjukkan adanya giliran naik (nomor
sampel 4-9 merupakan giliran naik) dan giliran turun
(nomor sampel 18-22 merupakan giliran turun.
Gambar berikut menunjukan keadaan tak terkendali karena
meskipun rata-rata sampel semuanya jatuh dalam batas
pengandali tetapi rata-rata sampelnya menunjukan
tingkahlaku siklus
hasilnya dapat ditingkatkan dengan pengurangan sumber-
sumber variabilitas yang menyebabkan tingkah laku siklis
ini seperti gambar berkut

Gambar 1.6 Variabilitas dengan pola siklis dihilangkan

Anda mungkin juga menyukai