Anda di halaman 1dari 38

Morfogenesis dan

Neuroembriologi

Oleh :
Purnomo Soeharso
Departemen Biologi Medik FKUI
Zigote mengalami cleavage (pembelahan berkali-kali)
 membentuk massa sel  morula.

Morula > 64 sel membentuk struktur disebut blastosis


(blastocyst)  terdiri dari sel-sel trofoblas dan inner cell
mass  hari ke 4 sesudah fertilisasi.

Inner cell mass mengalami perubahan-perubahan pada


hari ke 8 :
Lap. sel menghadap blastosul  lapisan entoderm
Lap. sel disebelah/diatasnya  lapisan ektoderm

Kedua lapis germinal bersama-sama membentuk


embryonic disc (blastodisc)  bag. yang akan tumbuh
menjadi embrio.
Ektoderm memisah dari trofoblas membentuk ruang
amnion  ektoderm selanjutnya melapisi / mengelilingi
ruang amnion.

Entoderm tumbuh mengelilingi blastosul  blastosul


terpisah dari trofoblas  yolk sac primitif.

Blastodisc mengalami perkembangan  dapat dilihat


perkembangan embrio ayam sebagai model.
Ektoderm arah sefalik berproliferasi cepat & bermigrasi
ke kaudal  involusi menjadi garis primitif (primitive
streak).

Garis primitif melekuk menjadi alur primitif (prim. groove)


bag. depan melekuk lebih dalam disebut lesung primitif
(prim. pit) yang dibatasi nodus (benjol) Hensen di
anterior.

Dari nodus Hensen sel berproliferasi ke anterior diantara


ektoderm & entoderm  prosesus kepala (head
process)  sumbu badan (notokhord); nodus Hensen
juga berproliferasi menyebar ke anterior membentuk
lapisan mesoderm.
Notokhord menginduksi ektoderm didorsal  lempeng
neural (neural plate)  lekuk neural (neural groove) 
lipatan neural bertemu (dimulai dari tengah)  tabung
neural (neural tube).

Neural tube di anterior lebih besar & luas  otak


di posterior lebih kecil, sempit & kurang berkembang 
khorda spinalis (spinal cord).

Neural tube bag. depan terangkat dari blastoderm mbtk


lekuk kepala (head fold) dan kantong di ventral  disebut
kantung subsefalik (subcephalic pocket).

Blastoderm dianterior lekuk kepala tidak terisi mesoderm


(hanya ektoderm & entoderm) disebut proamnion 
degenerasi.
Tabung neural bersegmentasi menjadi 3 bagian :
proensefalon  otak depan (forebrain)
mesensefalon  otak tengah (mid brain)
rhombensefalon  otak belakang (hind brain)

Segemen otak berdiferensiasi lebih lanjut


proensefalon  telensefalon (2 lobi) & diensefalon
mesensefalon  tetap
rhombensefalon  metensefalon & mielensefalon
Perlekukan

Terjadi perlekukan (fleksura) pada dinding dorsal &


ventral tabung otak :

1. lekuk sefalik  di daerah midbrain  kepala primitif


melekuk ke ventral.

2. lekuk servikal  diperbatasan miel & khorda spinalis

3. lekuk pontine (pontis)  terjadi pada perkembangan


lebih lanjut, di ventral metensefalon berlawanan arah
dengan 2 lekuk sebelumnya (lekuk sefalik & servikal).
Perkembangan dan diferensiasi dinding otak

telensefalon : 2 lobus kanan & kiri  hemispherium


serebri
diensefalon : epitalamus
talamus/metatalamus
hipotalamus
mesensefalon : korpora quadrigemina
tegmentum
krura serebri
metensefalon : serebelum
pons
mielensefalon : medulla oblongata

khorda spinalis  ssp di dalam vertebra


Ruangan-ruangan

Dibentuk ruangan-ruangan pada gelembung otak & terisi


oleh cairan otak (liquor serebralis).

tel  ventrikel lateralis I & II


di & bagian median tel  ventrikel III
mes  membentuk saluran aqueductus serebralis
met & miel  ventrikel IV

ventrikel IV rostral dibatasi oleh isthmus dan dikaudal


menyempit ke khorda spinalis  kanalis sentralis
Derifat-derifat otak

Evaginasi dinding ventral diensefalon  infundibulum 


bersama-sama dengan kantong Rathke dihadapannya
membentuk kelenjar hipofisis.

Infundibulum  lobus neuralis (posterior)


Kantong Rathke  lobus anterior

Evaginasi dinding dorsal diensefalon  epifisis (pineal


body)  Kel endokrin – melatonin

Dinding lateral otak depan (diensefalon) membentuk


vesikula optika (optic vesicle)  invaginasi membentuk
cangkir optik (optic cup) & tangkai optik (optic stalk) 
retina & nervous optikus.
Syaraf perifer

Syaraf perifer terdiri dari berkas/serabut syaraf dan


kumpulan/agregat sel syaraf disebut ganglion.

Serabut syaraf :
- afferen  meneruskan rangsang sensoris ke syaraf
pusat.
- efferen  mengirim impuls motoris dari syaraf pusat.

Syaraf afferen tumbuh dari neuroblast pada krista


neuralis (neural crest)  membentuk serabut dorsal.

Syaraf efferen tumbuh dari neuroblast di lantai basal


(ventrolateral) tuba neuralis  membentuk serabut
ventral.
Serabut dorsal & ventral terbentuk berpasangan
mensyarafi daerah-daerah yang terletak simetri di dalam
tubuh.

Syaraf perifer dibagi menjadi 2 golongan :

A. Syaraf kranial  dibentuk di kepala/otak, ada


12 pasang

Hanya syaraf sensoris :


I. N. olfaktorius
II. N. optikus
VIII N. akustikus
Hanya syaraf motoris :
III . N. okulomotorius
IV . N. trochlearis
VI . N. abdusen
XII. N. hipoglosus.

Syaraf motoris & sensoris :


V. N. trigeminus  ganglion semilunaris
 optalmik
 ramus maxillaris
 ramus mandibularis
VII. N. fasialis
IX. N. glosofaringeus
X. N. vagus
XI. N. asesorius
B. Syaraf spinal  dibentuk disepanjang khorda spinalis
32 pasang.

Serabut dorsal mempunyai ganglion  ganglion spinal.


Syaraf spinal berhubungan dengan syaraf pusat melalui
2 cabang :
- ramus dorsalis  mempersyarafi otot-otot punggung
& integumentum.
- ramus ventralis  mempersyarafi dinding lateral &
ventral badan.

Syaraf spinal IV – VIII  pleksus brakhialis  mensyarafi


anggota depan / tangan.

Syaraf spinal XX – XXVII  pleksus lumbosakralis 


mensyarafi anggota belakang / tungkai bawah.
Sistem Syaraf Otonom

Terdiri dari neuron yang ada di sistem syaraf pusat dan


berhubungan dengan ganglion otonom.

Ganglion otonom  berasal dari sel-sel neural crest yang


bermigrasi ke ventral serabut dorsal (afferen) 
membentuk sepasang serabut longitudinal di kanan &
kiri aorta  membentuk segmen-segmen berisi / terdiri
dari neuroblast otonom.

Serabut longitudinal ganglion otonom dibagi menjadi 2


bagian :
- torakolumbal (kolateral)  sistem syaraf simpatik
- kraniosakral (terminal)  sistem syaraf parasimpatik
Sel-sel ganglion otonom berhubungan & menerima
isyarat dari syaraf pusat melalui serabut preganglion &
mengirim isyarat ke otot-otot polos dan kelenjar melalui
serabut postganglion.

Sebagian sel-sel ganglion otonom primitif berkembang


menjadi sel-sel khromafin (bereaksi dg zat warna khrom)
 medulla kelenjar suprarenal.
Alat Indra — sebagian dibentuk dari ektoderm kepala
diluar ektoderm neural.

1. Arah rostroventral kepala berhadapan dengan


telensefalon dibentuk plakoda olfaktorius  celah
olfaktorius  rongga hidung (kavum nasalis).
Celah olfaktorius kanan & kiri dipisahkan oleh septum
nasalis.

2. Lateral diensefalon berhadapan dengan optic cup


dibentuk plakoda lensa  gelembung lensa (lens
vesicle)  primordia lensa — menempati cekungan
optic cup menjadi lensa mata.
Optic cup + lens vesicle + jaringan mesenkhim
disekitarnya  bola mata (bulbus okuli).
Epidermis di depan bola mata  kornea.
3. Ektoderm disisi lateral hind brain (mielensefalon)
membentuk plakoda auditorius  celah auditorius
(auditory pit)  otosist (menutup).
Dari otosist dibentuk saluran tubular kearah dorsal
mendekati ektoderm kepala  duktus endolimph.
Otosist memanjang searah sumbu dorso ventral 
berkembang menjadi telinga bagian dalam : utrikulus,
sakulus & kohlea.

Telinga bagian tengah — berkembang dari kantong


faring I  tuba eustakhius & timpani.

Telinga bagian luar — berkembang dari celah


brankhial I  meatus akustikus eksternus.
Terima kasih
&
Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai