Anda di halaman 1dari 17

VIRUS HIV

Kelompok 2
 Arawinda Witari (1010171048)
 Eva Arnika Apriana (1010171094)
 Aulia Maulida C (1010171107)
 Deva Anggita Septiana (1010171144)
 Dwi Regita N (1010171180)
 Rendra Sri P (1010171091)
Pengertian HIV/AIDS
• HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang dapat
menyebabkan AIDS.
• Virus HIV menyerang sel CD4 sehingga dapat merusak sistem
kekebalam tubuh manusia
• AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrom) adalah kumpulan
berbagai gejala penyakit akibat turunnya kekebalan tubuh manusia
akibat virus HIV
• Orang yang terpapar virus HIV belum tentu menderita AIDS,namun
semakin lama sistem kekebalan tubuh nya akan menurun,sehinga
semua penyakit dapat masuk kedalam tubuh.Pada tahapan itulah
penderita disebut sudah terkena AIDS
Sejarah HIV/AIDS

• Virus HIV pertama kali ditemukan oleh Dr.Luc Montaigner dan


teman-temannya dari Institute Pasteur Prancis (1983).Mereka
mengisolasi virus ini dari kelenjar getah bening dalam tubuh
ODHA (orang dengan HIV/AIDS) yang membengkak
• Pada Juli 1994 Dr.Robert Gallo dari Lembaga Kanker Nasional
di Amerika Serikat menemukan virus baru dari tubuh ODHA
yang diberi nama HTLV-III
• Kemudian J.Levy menemukan virus penyebab AIDS yang
dinamakan AIDS Relative Virus (ARV)
• Pada akhir Mei 1986 Komisis Taksonomi Internasional sepakat
menyebut nama virus AIDS ini dengan HIV
Virus HIV

• HIV adalah retrovirus yang termasuk golongan virus RNA


yang menggunakan RNA sebagai molekul pembawa
informasi genetik. Golongan retrovirus terutama HIV
memiliki sifat khusus karena memiliki enzim reverse
transcriptase, yaitu enzim yang mengubah informasi
genetiknya yang berada dalam RNA ke dalam bentuk
DNA yang kemudian diintegrasikan ke dalam informasi
genetik sel limfosit yang diserang. HIV dapat
memanfaatkan mekanisme sel limfosit untuk mengkopi
dirinya menjadi virus HIV yang baru
Klasifikasi Virus HIV
• Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan
kelompok virus RNA :
• Famili : Retroviridae
• Sub famili : Lentivirinae
• Genus : Lentivirus
• Spesies : Human Immunodeficiency Virus 1 (HIV-1)
Human Immunodeficiency Virus 2 (HIV-2)
Terdapat dua tipe yang berbeda dari virus AIDS manusia,
yaitu HIV-1 dan HIV-2. Kedua tipe dibedakan berdasarkan
susunan genom dan hubungan filogenetik (evolusioner)
dengan lentivirus primata lainnya
Struktur Virus HIV
• Struktur HIV berbentuk sferis yang terdiri atas capsid yang
terselimuti dengan envelope yang berupa komponen
membran dan membran yang berasal dari sel inang.
 Capsid berbentuk peluru yang terbentuk dari protein p24
dari gen gag, capsid berisi dua duplikat utas RNA yang
merupakan genom virus.
 Bagian bawah membran inang yang membungkus capsid
terdapat matriks yang membentuk struktur virus yang
tersusun oleh protein p17 gag outer core.
 Permukaan luar membran terdapat envelope glikoprotein
yang terdiri atas dua komponen yaitu gp41 dan gp120.
 Unit gp41-gp120 terdapat pada permukaan virus dalam
bentuk trimer dan berperan dalam binding dan fusi virion
pada sel target
Siklus Hidup Virus HIV

• Pengikatan (atau penempelan): HIV mengikat pada reseptor di


permukaan sel CD4.
• Penggabungan: Amplop HIV dan membran sel CD4 bergabung, dimana
HIV masuk ke dalam sel CD4.
• Reverse transcription: Di dalam sel CD4, HIV melepas dan menggunakan
transkriptase terbalik di mana enzim dari HIV mengubah materi genetik
yang disebut RNA HIV menjadi DNA HIV.
• Penyatuan (Integrasi) : Di dalam nukleus sel CD4, HIV menghasilkan
enzim yang disebut intergrase untuk meleburkan DNA viral menjadi DNA
dari sel CD4.
• Replikasi: Begitu terintegrasi pada DNA sel CD4, HIV mulai menggunakan
CD4 untuk menghasilkan rantai panjang protein HIV. Rantai protein HIV
merupakan blok pembangun untuk HIV lainnya.
• Perakitan: Protein HIV baru dan RNA HIV berpindah ke permukaan sel
dan merakit menjadi HIV yang belum matang (tidak menular).
• Bertunas: HIV yang baru dan belum matang menembus sel CD4. HIV
yang baru menghasilkan enzim HIV yang disebut protease
Perjalanan infeksi HIV

AIDS
Tahap 3 (HIV positif-
Tahap 1 (Periode Tahap 2 (HIV positif- • Pada tahap ini,
Dengan gejala)
Jendela) Tanpa gejala) penderita positif
• Pada tahap ini
• HIV masuk ke dalam • Pada tahap ini HIV menderita AIDS.
penderita HIV telah
tubuh hingga mulai berkembang di • Sistem kekebalan
melalui fase
terbentuk antibodi dalam tubuh. tubuh semakin
pertengahan tanpa
dalam darah. • Tes HIV sudah bisa turun.
gejala dimana
• Penderita HIV tampak mendeteksi • Berbagai penyakit
dulunya masih sehat
merasa sehat. keberadaan virus lain (infeksi
bugar tapi pada fase
• Pada tahap ini, tes HIV karena antibodi yang oportunistis)
ini, kekebalan
belum bisa mulai terbentuk. menyebabkan
semakin menurun
mendeteksi kondisi penderita
karena CD4 sudah
keberadaan virus. semakin parah
dibawah 200.
Diagnosis Laboratorium

Uji Imunologi Uji Virologi


• ELISA Enzym Linked • PCR Test
Immunosorbent Assay (ELISA) • HIV DNA Kualitatif (EID)
• Western Blot • HIV RNA Kuantitatif
• Imunokromatografi
Uji Imunologi
ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay) Western Blot
• ELISA merupakan tes HIV yang • Tes yang dilakukan dengan
umumnya digunakan sebagai langkah menggunakan metode pemisahan
awal untuk mendeteksi antibodi HIV.
Sampel darah yang telah diambil akan protein antibodi yang diekstrak
dibawa ke laboratorium dan dari sel darah. Sebelumnya, tes ini
dimasukkan ke dalam wadah yang telah juga digunakan untuk
diberi antigen HIV. Selanjutnya, enzim mengonfirmasi hasil tes ELISA,
akan dimasukkan ke dalam wadah namun saat ini Western Blot sudah
tersebut untuk mempercepat reaksi
kimia antara darah dan antigen. Jika jarang digunakan sebagai tes HIV
darah mengandung antibodi HIV, maka
darah akan mengikat antigen tersebut
di dalam wadah
Cara Kerja :
Imunokromatografi • Siapkan alat dan bahan yang akan
digunakan.
• Tujuan : Untuk mengetahui Adanya Human • Pindahkan tes device dari kantung
Imuno Defisiensi Virus pada Serum pasien pembungkus dan gunakan sesegera
• Prinsip : Ultra rapid test devise (serum atau mungkin.
plasma) adalah bersifat kualitatif • Hasil terbaik akan didapatkan jika
selaputnya memiliki kekebalan dengan pengujiannya dikerjakan dalam satu
system antigen ganda untuk mendeteksi jam.
antibody terhadap antibody HIV dalam
serum atau plasma • Tempatkan tes device pada
permukaan yan bersih dan bermutu
• Alat dan bahan : Pipet tetes, Strip HIV, atau permukaan yang tinggi.
tabung reaksi, Serum, reagen HIV / buffer
HIV • Pegang penetes secara partikel
teteskan 1 tetes serum / plasma
(sekitar 25 ul), kemudian tambahkan
Interpretasi Hasil : Intesitas dari warna merah pada satu tetes larutan buffer sekitar 1 ul.
garis daerah test akan berubah tergantung dari • Tunggu sampai garis merah terlihat.
konsentrasi antibody HIV yang ada pada sampel. Hasil akan terbaca dalam 10 menit.
Oleh karena itu adanya beberapa bayangan merah
didaerah test dapat diperiksa positif.
UJI VIROLOGI

Tes PCR (polymerase


HIV DNA kualitatif (EID) HIV RNA kuantitatif chain reaction)
• Tes HIV DNA kualitatif • Tes HIV RNA kuantitatif • Tes yang digunakan
dari darah lengkap dengan menggunakan untuk mendeteksi RNA
atau Dried Blood Spot plasma darah. Tes HIV atau DNA HIV dalam
(DBS). Tes HIV ini ini dilakukan untuk darah. Tes PCR
mendeteksi memeriksa jumlah dilakukan dengan cara
keberadaan virus dan virus di dalam darah memperbanyak DNA
tidak bergantung pada (viral load) dan dapat melalui reaksi enzim.
digunakan untuk Tes PCR dapat dilakukan
keberadaan antibodi pemantauan terapi untuk memastikan
HIV. Tes ini digunakan ART pada dewasa dan keberadaan virus HIV
untuk diagnosis pada diagnosis pada bayi jika ketika hasil tes antibodi
bayi. HIV DNA tidak tersedia masih diragukan
Penularan HIV

 Hubungan  Kontak darah/luka  Dari ibu yg terinfeksi  Penggunaan jarum


seksual dengan dan tranfusi darah HIV ke bayi yg suntik/jarum tindik
orang yg yg sudah tercemar dikandung nya. Bayi yg bersamaan
mengidap virus HIV bisa terinfeksi di dengan orang yg
HIV/AIDS dalam rahim, terinfeksi HIV
 Hubungan selama proses
seksual yg tidak persalinan atau
aman yang lebih sering
melalui air susu ibu
(Heteroseksual
(ASI)
/Homoseksual)
HIV Tidak Menular Melalui :
Pengobatan
• Sampai saat ini belum ada obat-obatan yang dapat
menghilangkan HIV dari dalam tubuh individu.Pemberian
anti retroviral (ARV) telah menyebabkan kondisi kesehatan
para penderita menjadi jauh lebih baik.Obat-obat ini hanya
berperan dalam menghambat replikasi virus tetapi tidak bisa
menghilangkan virus yang telah berkembang
• Vaksin terhadap HIV dapat diberikan pada individu yang
tidak terinfeksi untuk mencegah baik infeksi maupun
penyakit.
• Dipertimbangkan pula kemungkinan pemberian vaksin HIV
terapeutik, dimana seseorang yang terinfeksi HIV akan diberi
pengobatan untuk mendorong respon imun anti HIV,
menurunkan jumlah sel-sel yang terinfeksi virus, atau
menunda onset AIDS
Pencegahan
A (abstinance) adalah tidak berhubungan
seks di luar nikah
B (be faithful) adalah saling setia pada
pasangan
C (condom), yaitu penggunaan kondom saat
berhubungan seksual
D (don’t use drugs) atau tidak memakai
narkoba. Kasus penularan HIV juga banyak
terjadi pada pengguna jarum suntik secara
bergantian
E (Education) Pendidikan seksual
Thank YOU

Anda mungkin juga menyukai