Anda di halaman 1dari 4

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

Perjanjian kerja adalah perjanjian yang diadakan


antara kedua belah pihak (pimpinan dan
karyawan), dimana pihak pertama menyatakan
kesanggupannya untuk bekerja dan menerima
upah/gaji, dan dimana pihak kedua menyatakan
kesanggupannya untuk memperkerjakan pihak
pertama dengan membayar upah/gaji.
• Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), tidak boleh
dilakukan sewenang-wenang karena ada
persyaratan tertentu, meliputi :
 Tenggang Waktu, Ijin, dan Saat Pemberhentian
pemberhentian atau pemutusan kerja, tidak
boleh dilakukan secara mendadak, kecuali dalam
keadaan mendesak dan dalam masa percobaan .
Di dalam pasal 1603 I KUHP dinyatakan “dalam hal
menghentikan hubungan kerja harus paling sedikit
diindahkan suatu tenggang waktu yang lamanya
satu bulan”.
 Alasan Pemberhentian
Alasan pemberhentian atau pemutusan
hubungan kerja ada beberapa sebab, yaitu :

1. Undang-Undang
Undang-Undang dapat menyebabkan seorang
karyawan harus diberhentikan dari suatu perusahaan,
misalnya : anak-anak, karyawan WNA, atau yang
terlibata dalam organisasi terlarang.
2. Keinginan Perusahaan
Didalam UU No. 12 Tahun 1964, bahwa
keinginan perusahaan dapat menyebabkan
seorang karyawan harus diberhentikan dari
suatu perusahaan baik secara terhormat atau
tidak terhormat (dipecat), tergantung status
kepegawaian karyawan tersebut.
3. Keinginan Karyawan

Anda mungkin juga menyukai