Sistem Kewaspadaan Dini
Sistem Kewaspadaan Dini
kuman
bahan kimia
Upaya kesehatan :
Pengamatan thd mata rantai& variabel yg
Pengendalian memungkinkan timbulnya peny
Cara intervensinya,
sehingga dapat menghindari/mengurangi
kerugian yang timbul
Dukungan legalitas
Undang-undang RI N0.4 tahun 1984
tanggal 22 Juni 1984 tentang Wabah
Penyakit Menular.
Permenkes RI
No.560/Menkes/Per/VIII/1989 tanggal 23
Agustus 1989 tentang Jenis penyakit
tertentu yang dapat menimbulkan wabah
dan tata cara penanggulangan seperlunya.
PP No.40 tahun 1991 tanggal 3 Juli 1991
tentang Penanggulangan Wabah
penyakit Menular.
TUJUAN
UMUM :
Terantisipasinya keadaan yang
mempengaruhi terjadinya :
- kesakitan/kematian
- pencemaran makanan
- pencemaran lingkungan
sehingga dapat dilakukan tindakan
yang cepat & tepat untuk pencegahan
KLB.
KHUSUS :
1. Untuk mengetahui tanda sebagai
indikator kewaspadaan dini tentang
kemungkinan akan timbulnya KLB.
2. Untuk mengetahui kualitas/kondisi
lingkungan,tempat pengelolaan
makanan yang diduga erat
kaitannya dengan penyakit yang
ditularkan melalui makanan
(keracunan makanan)
3. Mengetahui jenis/kadar
mikroba atau kontaminan lain
yang merupakan penyebab
menurunnya kualitas H & S
makanan/bahan makanan
4. Mengetahui jenis/kadar bahan
berbahaya/pesticida yang
merupakan penyebab
menurunnya kualitas
lingkungan yang
membahayakan kesehatan
INDIKATOR
Adalah faktor-faktor / tanda
yang mempengaruhi
terjadinya kesakitan /
kematian yang dipantau
terus untuk mengetahui
adanya perubahan /
penyimpangan
SKD diarahkan untuk kelompok :
SKD Penyakit menular
Penyakit
Endemis KASUS KLB
Variabel yang dipakai sebagai tanda dini :
makanan
lingkungan
manusia yang terpapar
SKD KERACUNAN BAHAN BERBAHAYA
a. Komoditas yang menyebabkan
keracunan
- limbah
- media obat
- obat tradisional / kosmetika
- alat kesehatan
b. Pengolahan bahan berbahaya
- import bahan baku
- produksi
- pengemasan
- penandaan
- penyimpanan
- transportasi
- distribusi
- penggunaan
SKD SKD SKD
PWS imunisasi
manfaatkan KLP,KLS
Perbaikan L.E, peningkatan
Kartu suhu L.E
pemeliharaan L.E, termos
Sensus harian penyakit
Lap.kematian neonatus
Lap W1,W2 lacak ke lapangan
Data kesakitan tindak lanjut thd FR
Lap masyarakat Peningkatan
kasus/kematian PD3I
pencarian kasus aktif ke
lapangan
Supervis & Bimtek
B. PENYAKIT DBD
PRA KASUS POST KASUS
Hasil - PE
pemantauan/Inspeksi - PSN
sanitasi - PJB
Pemantauan kasus - AS
tahunan - Fogging
BMG - Pemantauan kepadatan
jentik
C. P2 RABIES
PRA KASUS POST KASUS
1. Adanya penderita gigitan
vektor Rabies
2. Adanya seekor anjing
yang menggigit > 1
orang
3. Cakupan vaksinasi
anjing < 80 %
4. Cakupan eliminasi anjing
< 20 %
5. Specimen positip pada
hewan
C. P2 RABIES
SUMBER INFORMASI RENCANA TINDAK LANJUT
Pencatatan H & S PE
Pencatatan kader Penatalaksanaan SOP
diare
Pemeriksaan
Penanggulangan lapangan:
Laboratorium
- Pengobatan kontak
BMG
- Lisolisasi
- Kaporisasi
- Px.laboratorium
PKM
Koordinasi LP/LS
Logistik : oralit,RL,kaporit
dll