Anda di halaman 1dari 32

PRAKTIKUM GEOTHERMAL

INTERPRETASI CITRA UNTUK EKSPLORASI


GEOTHERMAL
Ulfa Dian Ratnasari 21100115120023
Sinatrya Diko Prayudi 21100115130055
Faris Ridwan Maulana 21100116130058

DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
PRAKTIKUM GEOTHERMAL 2019
INTERPRETASI CITRA UNTUK EKSPLORASI GEOTHERMAL

AGENDA PRESENTASI

Pengenalan Citra

Spectral Angle Mapper Fault Fracture Density

NDWI, NDVI, dan LST Band Composite dan Ratio


PRAKTIKUM GEOTHERMAL
INTERPRETASI CITRA UNTUK EKSPLORASI
GEOTHERMAL

PENGENALAN CITRA
PRAKTIKUM GEOTHERMAL 2019
INTERPRETASI CITRA UNTUK EKSPLORASI GEOTHERMAL

A. CITRA
Merupakan gambaran kenampakan
permukaan bumi hasil penginderaan pada
spectrum elektromagnetik tertentu yang
ditayangkan pada layar atau disimpan pada
media rekam atau cetak.

B. CITRA SATELIT
Citra satelit adalah penginderaan jauh,
yaitu ilmu atau seni cara merekam suatu objek
tanpa kontak fisik dengan menggunakan alat
pada pesawat terbang, balon udara, satelit, dan
lain-lain.
PRAKTIKUM GEOTHERMAL 2019
INTERPRETASI CITRA UNTUK EKSPLORASI GEOTHERMAL
PRAKTIKUM GEOTHERMAL 2019
INTERPRETASI CITRA UNTUK EKSPLORASI GEOTHERMAL

Kelebihan :
• Dapat merekam wilayah di permukaan bumi dengan lebih luas/ cakupannya lebih besar.
• Pada setiap topografi yang ada di permukaan bumi dibedakan dengan warna.
• Setiap kejadian yang ada di permukaan bumi dapat dibedakan dengan panjang
gelombangyang ada di citra landsat.
• Relatif Murah
• Kontinyu
• Muda didapat

Kekurangan :
• Apabila citra landsat / daerah yang akan dianalisis tertutup awan maka citra tersebut
sulituntuk dianalisis.
• Peliputan landsat pada musim kering sulit untuk membedakan
PRAKTIKUM GEOTHERMAL
INTERPRETASI CITRA UNTUK EKSPLORASI
GEOTHERMAL

FAULT FRACTURE DENSITY


PRAKTIKUM GEOTHERMAL 2019
INTERPRETASI CITRA UNTUK EKSPLORASI GEOTHERMAL

Manifestasi panas bumi erat kaitannya


dengan struktur berupa rekahan-rekahan
batuan, sesar atau bidang kontak antar jenis
batuan. Struktur adalah bidang lemah yang
mengontrol kelurusan yang terlihat dari atas
permukaan. Mempelajari pola sesar dan zona
rekahan dapat memandu indikasi daerah
produktif suatu reservoir panas bumi. Bidang
sesar yang permeabel menjadi target dalam
ekplorasi panas bumi. Fluida panas yang
mengalir terutama melalui zona rekahan dan
sesar berinteraksi dengan batuan sekitar dan
memperlihatkan pola kelurusan.
PRAKTIKUM GEOTHERMAL 2019
INTERPRETASI CITRA UNTUK EKSPLORASI GEOTHERMAL

Metode FFD dibuat berdasarkan


penarikan pola kelurusan morfologi pada
citra landsat sehingga berguna untuk
mengetahui trend struktur geologi dan
sebaran densitasnya. Kemudian, peta
anomali residual dan FFD ini dicocokkan
untuk melihat hubungan struktur bawah
permukaan bumi dan permukaan bumi.
PRAKTIKUM GEOTHERMAL 2019
INTERPRETASI CITRA UNTUK EKSPLORASI GEOTHERMAL

Metode fault fracture density merupakan


pengembangan dari analisa geospasial yang
digunakan untuk mengetahui kondisi struktur makro
disuatu daerah. Metode ini menerapkan
perhitungan pola kerapatan garis lineasi pada citra
satelit, sehingga dapat diketahui zona-zona lemah
(Thannoun; 2003). Dalam analisis ini, fracture yang
teridentifikasi merupakan pola kelurusan baik itu,
pola kelurusan sungai ataupun gawir yang
diakibatkan oleh aktivitas sesar (Chemong and
Chenrai, 2013).
PRAKTIKUM GEOTHERMAL 2019
INTERPRETASI CITRA UNTUK EKSPLORASI GEOTHERMAL
PRAKTIKUM GEOTHERMAL
INTERPRETASI CITRA UNTUK EKSPLORASI
GEOTHERMAL

BAND COMPOSITE DAN RATIO


PRAKTIKUM GEOTHERMAL 2019
INTERPRETASI CITRA UNTUK EKSPLORASI GEOTHERMAL

PENGENALAN DATA LANDSAT-8


Panjang
Kanal/Band Gelombang/Wavelength
Panjang Keterangan
Kanal/Band (µm)Gelombang/Wavelength Keterangan
1 – aerosol pesisir – 0,45
0,43(µm) Studi aerosol dan wilayah pesisir.
1 – aerosol pesisir 0,43 – 0,45 Pemetaan
Studi aerosolkondisi batimetrik,
dan wilayah pesisir.membedakan
2 – biru 0, 45 – 0,51 tanah darikondisi
Pemetaan vegetasi dan daun dari vegetasi
batimetrik,
2 – biru 0, 45 – 0,51 conifer.
membedakan tanah dari vegetasi dan
Mempertegas puncak
daun dari vegetasi vegetasi untuk menilai
conifer.
3 – hijau 0,53 – 0,59
kekuatan vegetasi.
Mempertegas puncak vegetasi untuk
4 – merah 3 – hijau 0,53 – 0,59 Membedakan
menilai kekuatansudut vegetasi.
vegetasi.
0,64 – 0,67
4 – merah Membedakan sudut vegetasi.
5 – infra merah dekat – Near 0,64 – 0,67 Menekankan konten biomassa dan garis pantai.
0,85 – 0,88
Infrared (NIR)
5 – infra merah dekat Menekankan konten biomassa dan
6 – short – wave 0,85 – 0,88
– Nearinfrared
Infrared (NIR) 1,57 – 1,65 Mendiskriminasikan
garis pantai. kadar air tanah dan
(SWIR 1) 6 – short – wave vegetasi, menembus
Mendiskriminasikan kadar awan air tipis.
tanah
7 – short – wave infrared 1,57 – 1,65 Peningkatan
infrared (SWIR 1) 2,11 – 2,29 dan vegetasi, menembus awan dan
kadar air tanah tipis.vegetasi dan
(SWIR 2) 7 – short – wave penetrasi
Peningkatanawan tipis.
kadar air tanah dan
8 – pankromatik
infrared (SWIR 2) 0,502,11 – 2,29
– 0,68 Resolusi 15, penajaman
vegetasi dan penetrasi awan citra.
tipis.
8 – pankromatik Peningkatan deteksi awancitra.sirus
9 – sirus 1,360,50 – 0,68
– 1,68 Resolusi 15, penajaman
yang terkontaminasi.
Peningkatan deteksi awan sirus
9 – sirus 1,36 – 1,68 Resolusi 100 m, pemetaan suhu
yang terkontaminasi.
10 – TIRS 1 10,6 – 11,19 dan penghitungan kelembapan
Resolusi 100 m, pemetaan suhu
10 – TIRS 1 10,6 – 11,19 tanah.
dan penghitungan kelembapan
Resolusi
tanah. 100 m, peningkatan
11 – TIRS 2 11,5-12,51 pemetaan
Resolusi 100suhu dan
m, peningkatan
11 – TIRS 2 11,5-12,51 penghitungan
pemetaan suhukelembapan
dan penghitungan tanah
kelembapan tanah
PRAKTIKUM GEOTHERMAL 2019
INTERPRETASI CITRA UNTUK EKSPLORASI GEOTHERMAL

COMPOSITE BAND

• Composite band merupakan pengolahan data band landsat


dengan menyusun 3 buah band menjadi 1 tampilan.
• Penggabungan 3 band menggambarkan komponen RGB dalam
tampilan olah data citra pada software.
• Composite band menggunakan band 1 sampai 7 dari semua band
yang ada pada landsat.
PRAKTIKUM GEOTHERMAL 2019
INTERPRETASI CITRA UNTUK EKSPLORASI GEOTHERMAL

Band Komposit
Landsat 8
COMPOSITE BAND
Kenampakan Warna Fungsi

4-3-2 Warna asli Identifikasi sebaran TGL atau tutupan lahan

5-4-3 Gradasi warna merah (vegetasi) dan hijau-biru (non- Studi sebaran vegetasi, monitoring drainase,
vegetasi) pola tanah, dan identifikasi tahap
pertumbuhan tanaman

7-5-3 Warna hijau gelap (vegetasi), merah muda (tegalan), Identifikasi bidang geologi, pertanian, dan
biru (tubuh air) pertanahan

5-6-2 Merah-coklat-oranye-kuning (vegetasi), hijau-coklat Studi vegetasi dan sebaran daerah


(tanah), dan biru muda-tua (air) terdampak banjir bandang

5-6-4 Pembatas wilayah darat-perairan dan gradasi warna Studi kelembapan tanah dan vegetasi
gelap (kelembapan tanah)
PRAKTIKUM GEOTHERMAL 2019
INTERPRETASI CITRA UNTUK EKSPLORASI GEOTHERMAL

Band Komposit Kenampakan Warna Fungsi


Landsat 8

7-6-4 Warna hijau untuk vegetasi, merah untuk perairan dan Studi monitoring kebakaran hutan
daerah/lahan terbakar

6-5-4 Tampilan banyak kontras warna, mulai hijau (vegetasi), Studi vegetasi dan pengelolaan
lembayung (tanah), dan ungu (air) pertanian serta kehutanan

7-4-2 Fokus pada kenampakan gradasi vegetasi yang sehat semakin Studi vegetasi dan pertanian
hijau cerah

7-6-5 Warna biru tua (vegetasi), kuning kehijauan (tanah/tegalan), Studi kelembapan tanah dan kajian
dan jingga-coklat (air) geologi

6-4-2 Gradasi warna dengan kontras jingga-merah untuk wilayah Studi geologi dalam kajian analisis
mengandung bebatuan, hijau vegetasi, dan biru perairan topografi dan variasi jenis batuan
PRAKTIKUM GEOTHERMAL 2019
INTERPRETASI CITRA UNTUK EKSPLORASI GEOTHERMAL

COMPOSITE BAND

• Secara umum, identifikasi mineral alterasi/hidrotermal terkait


dengan panasbumi menggunakan panjang gelombang/band
infrared (NIR/SWIR)
PRAKTIKUM GEOTHERMAL 2019
INTERPRETASI CITRA UNTUK EKSPLORASI GEOTHERMAL

BAND RATIO

Band ratio merupakan metode transformasi citra penginderaan jauh secara


digital.

Band ratio dapat digunakan untuk menonjolkan objek vegetasi, air, maupun
batas antara daratan dan lautan, atau untuk pemetaan potensi mineralisasi dan
alterasi.
PRAKTIKUM GEOTHERMAL 2019
INTERPRETASI CITRA UNTUK EKSPLORASI GEOTHERMAL

BAND RATIO

Sabin Ratio : 4/2, 6/7, 6/5


Untuk analisis oksida besi, bearing
mineral hidroksil, bijih besi

Keterangan :
Hijau : Mineral lempung
Ungu/biru : Mineral kaya ion besi
Merah/pink : Oksida besi
PRAKTIKUM GEOTHERMAL 2019
INTERPRETASI CITRA UNTUK EKSPLORASI GEOTHERMAL

BAND RATIO

Abrams Ratio : 6/7, 4/3, 5/4


Untuk pemetaan alterasi
hidrotermal oksida besi, tanah liat,
tambang golongan C.

Keterangan :
Ungu muda/pink : Mineral lempung
Hijau : oksida besi
PRAKTIKUM GEOTHERMAL 2019
INTERPRETASI CITRA UNTUK EKSPLORASI GEOTHERMAL

BAND RATIO
Chica-Olma Ratio : 6/7, 6/5, 4/2
Untuk pemetaan alterasi tanah liat, ion
besi, oksida besi, bijih besi, fumarol, dan
tambang golongan C.

Keterangan :
Merah : Mineral lempung
Hijau : mineral dengan ion besi
Blue : oksida besi
PRAKTIKUM GEOTHERMAL 2019
INTERPRETASI CITRA UNTUK EKSPLORASI GEOTHERMAL

BAND RATIO

Kaufmann Ratio : 7/5, 5/4, 6/7


Untuk mengidentifikasi mineral
hidroksil dan besi.

Keterangan :
Biru: mineral hidroksil
Merah: mineral kaya ion besi
PRAKTIKUM GEOTHERMAL
INTERPRETASI CITRA UNTUK EKSPLORASI
GEOTHERMAL

NDWI, NDVI, DAN LST


PRAKTIKUM GEOTHERMAL 2019
INTERPRETASI CITRA UNTUK EKSPLORASI GEOTHERMAL

NORMALIZED DIFFERENCE VEGETATION INDEX


(NDVI)
• Merupakan fitur hasil olahan lanjutan data citra Landsat-8 untuk memunculkan
gambaran sebaran biomassa atau indeks vegetasi pada suatu wilayah dalam
satu band baru.
• Kanal yang digunakan merupakan kanal yang menangkap gelombang
inframerah dekat (Near Infrared/NIR) dan merah (red).
• Dalam kajian panasbumi di lapangan, daerah dengan nilai NDVI rendah
umumnya berasosiasi kuat.
PRAKTIKUM GEOTHERMAL 2019
INTERPRETASI CITRA UNTUK EKSPLORASI GEOTHERMAL

NORMALIZED DIFFERENCE WATER INDEX (NDVI)


• NDWI memiliki konsep seperti NDVI, tetapi dalam kasus ini untuk
memetakan persebaran keterdapatan air permukaan pada suatu wilayah di
permukaan bumi (McFeeters, 1996).
• Band yang digunakan adalah Band 3 (Green) dan Band 5 (NIR)
• Dalam kajian panasbumi, dapat diasosiasikan dengan keberadaan
manifestasi berupa hotsprings/warmsprings.
PRAKTIKUM GEOTHERMAL 2019
INTERPRETASI CITRA UNTUK EKSPLORASI GEOTHERMAL

TERKAIT NDVI DAN NDWI


PRAKTIKUM GEOTHERMAL 2019
INTERPRETASI CITRA UNTUK EKSPLORASI GEOTHERMAL

LAND SURFACE TEMPERATURE (LST)


• Disebut juga sebagai temperatur permukaan tanah, adalah suatu keadaan
yang dikendalikan oleh keseimbangan energi permukaan, atmosfer, sifat termal
dari permukaan, dan media bawah permukaan (Nilasari dkk, 2017).
• Hasil pengolahan yang digunakan adalah komposit band dari Landsat 8 yang
memfokuskan perekaman pada data suhu permukaan atau termal, yaitu band
10 dan 11.
PRAKTIKUM GEOTHERMAL
INTERPRETASI CITRA UNTUK EKSPLORASI
GEOTHERMAL

SPECTRAL ANGLE MAPPER


PRAKTIKUM GEOTHERMAL 2019
INTERPRETASI CITRA UNTUK EKSPLORASI GEOTHERMAL

SPECTRAL ANGLE MAPPER


• Spectral Angle Mapper (SAM)
merupakan algoritma perbandingan
sudut antara vektor endmembers dan
tiap vektor piksel dalam ruang n-
dimensi
• Klasifikasi SAM mengenali objek
berdasarkan dua hal, yakni spektrum
rerata dan spektrum kelas objek
(spesifik)
• Spektrum rerata adalah rata-rata nilai
seluruh spektral yang muncul dari
sampel alterasi mineral alterasi dan
mineralisasi yang menjadi acuan
PRAKTIKUM GEOTHERMAL 2019
INTERPRETASI CITRA UNTUK EKSPLORASI GEOTHERMAL

SPECTRAL ANGLE MAPPER


• Umumnya, dalam kajian panasbumi, mineral terkait yang berhubungan dengan
proses hidrotermal dikelompokkan dalam2 tipe: hidrotermal sulfidasi tinggi, dan
hidrotermal sulfidasi rendah (yang terdata pada Spec_Lib SAM)
• Tipe sulfidasi tinggi terdiri atas mineral berikut: alunite, jarosite, halloysite,
kaolinite, dickite, pyrophyllite, diaspore, topaz, and rutile
• Tipe sulfidasi rendah terdiri atas mineral berikut: quartz, pyrite, smectite, illite,
chlorite, epidote, biotite, adularia, calcite, mordenite, and laumontite
PRAKTIKUM GEOTHERMAL 2019
INTERPRETASI CITRA UNTUK EKSPLORASI GEOTHERMAL

PROSES PENGERJAAN PRAKTIKUM


• PERSIAPKAN SEMUA PERALATAN DI MEJA; YANG TIDAK MEMBAWA,
SILAHKAN MENUTUP PINTU DARI LUAR.
PRAKTIKUM GEOTHERMAL 2019
INTERPRETASI CITRA UNTUK EKSPLORASI GEOTHERMAL

PROSES PENGERJAAN PRAKTIKUM


• Siapkan kertas kalkir, ATK, dan data PETA yang telah di-POTONG
• Lakukan deliniasi dengan basis data peta dan kalkir (deliniasi berbentuk
POLYGON/AREA)
• Satu data peta untuk satu kalkir (peta yang benar ukuran 18 x 18 cm)
• Dalam deliniasi, terdapat 5 set: deliniasi FFD, deliniasi SAM Sulfidasi Rendah,
deliniasi SAM Sulfidasi Tinggi, deliniasi BAND RATIO, deliniasi BAND
COMPOSITE, dan deliniasi NDVI/NDWI/LST
• Lakukan overlay tiap set sehingga menghasilkan 5 set peta
• Dari 5 set peta tersebut, overlay semua peta tersebut sehingga menghasilkan
daerah spesifik yang berpotensi terdapat daerah geothermal (opsional/apabila
memungkinkan)

Anda mungkin juga menyukai