Anda di halaman 1dari 16

DIFTERI

Dinas Kesehatan Kota Semarang


• Difteri adalah suatu infeksi
akut pada saluran
pernafasan yang
disebabkan oleh bakteri
penghasil toksin (racun)
Corynebacterium
diphtheriae.
• Terutama menyerang
tonsil, laring, faring dan
hidung
TONSILITIS DIFTERI
• Masa Inkubasi : 2-5 hari
Klinis • Panas, (sekitar 38 derajat Celsius)
• Ada pseudomembrane putih keabu abuan,
tidak mudah lepas tapi mudah berdarah letak
pseudomembrane bisa di larynx, di pharynx
atau di tonsil
• Sakit waktu menelan
• Leher membengkak (bullneck)
• Sesak nafas disertai bunyi (stridor)

Konfirmasi Kasus klinis dengan hasil positif C diphteri atau


ada hubungan epidemiologis dengan kasus
konfirmasi
• Melalui :
a. Air ludah yang berterbangan saat penderita
berbicara, batuk atau bersin membawa serta
kuman-kuman Difteri
b. Selain itu bisa di tularkan juga melalui makanan
yang terkontaminasi.
• Cara Penularan : kontak dengan penderita pada
masa inkubasi atau kontak dengan Carier
• Masa Penularan :
a. Dari penderita : 2 – 4 minggu (sejak masa inkubasi)
b. Dari Carrier bisa sampai 6 bulan
1. Cakupan imunisasi kurang (DPT tidak
lengkap)
2. Lingkungan tidak sehat
3. Kurangnya pengetahuan ibu tentang
vaksin
4. Status Gizi kurang
• Jaga kebersihan diri.
• Mencuci tangan pakai sabun sebelum
makan
• Menjaga stamina tubuh dengan makan
makanan yang bergizi dan berolahraga
• Melakukan pemeriksaan kesehatan secara
teratur.
• IMUNISASI DPT dan DT/Td (BIAS)
• Bila mempunyai keluhan sakit saat menelan
segera memeriksakan ke Unit Pelayanan
Kesehatan terdekat.
• Satu kasus klinis atau konfirmasi difteri adalah
KLB
• Segera Melapor
• Melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE)
“Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa”.
TUJUAN :
• Penatalaksanaan Kasus dan Kontak
• Segera memutus rantai penularan.
– Cari kasus tambahan  Tatalaksana kasus
– Cari kontak terdekat  Prophilaksis
– Cari sumber penularan/carrier  Tatalaksana kasus
• Mendapatkan gambaran epidemiologis dan faktor
risiko  Tindak lanjut imunisasi
• Tatalaksana bedah : cito tracheostomy

• Tatalaksana medik :
 Kasus akut : ADS, antibiotika, antiseptik lokal (kumur)
 Komplikasi : jantung, ginjal dan saraf
• Tatalaksana epidemiologik :
 Isolasi
 Pelacakan kontak
 Tatalaksana karier
 imunisasi
• Carier bisa bertahan sampai 6 bulan 
VIRULENSINYA TINGGI & INKUBASI CEPAT

• PEMBERIAN PROPHILAKSIS LAMA 7-10 hari

• Efek Samping ERITROMISIN  DIARE, SAKIT


PERUT DAN MUAL

• BIAYA PENGOBATAN PENDERITA MAHAL (ADS)


DAN SULIT DICARI
KA SUS DIFTERI DI KOTA SEMARANG
TA HUN 2010-2016

35
30
25
20
J umlah

15
10
5
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Dif teri 6 5 5 2 0 2 2
Kasus Difteri Menurut Bulan

2,5 Kota Semarang Tahun 2014 -2016

2
1,5
Jumlah

1
0,5
0
Jan Peb Mart April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nop Des
2016 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0
2015 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0
2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Anda mungkin juga menyukai