Anda di halaman 1dari 30

Presentasi Audit Forensik:

BAB 7 - Korupsi
Oleh: Alfine Prasetya (3116058)

1
DEFINISI KORUPSI

Korupsi secara umum memiliki arti :


“Penyalahgunaan wewenang pejabat untuk keuntungan pribadi”

○ Korupsi pasti terjadi di seluruh negara di dunia, perbedaannya hanya


seberapa mewabahnya korupsi di suatu negara dibanding negara lainnya.
○ Korupsi bukanlah hal yang baru, melainkan sudah terjadi sejak abad ke 4
sebelum masehi.
○ Korupsi terjadi bukan karena masalah budaya “malu”, melainkan karena
sistem perekonomian dan kelembagaan yang memiliki banyak “celah”.

2
DEFINISI KORUPSI

4 macam ciri sistem perekonomian dan kelembagaan yang


kemungkinan besar terjadi tindakan korupsi didalamnya, yaitu:

1. Individu pejabat memiliki kekuasaan mutlak


2. Pejabat yang bersangkutan mempunyai kelonggaran wewenang
yang besar
3. Mereka tidak perlu mempertanggungjawaban tindakan mereka
4. Mereka beroperasi dalam lingkungan yang rendah tingkat
keterbukaannya.

3
DEFINISI KORUPSI
Dari 4 maca ciri tersebut terdapat sebuah rumus tentang korupsi, yaitu:

𝐶 = 𝑀𝑃 + 𝐷 − 𝐴 − 𝑇𝑑𝑚
○ 𝐶 = Korupsi
○ 𝑀𝑃 = monopoly power / kekuasaan mutlak
○ 𝐷 = Discretion / kelonggaran wewenang
○ 𝐴 = Accountability / akuntabilitas
○ 𝑇𝑑𝑚 = Transparency of decision making / keterbukaan dalam
pengambilan keputusan.
4
JENIS – JENIS KORUPSI

1. Kerugian keuangan negara:


Kegiatan yang mencari keuntungan dengan melawan hukum /
menyalahgunakan jabatan (melibatkan keuangan negara dalam
bentuk tender, pemberian barang, dll).

2. Suap:
Kegiatan memberi / menerima uang yang dilakukan oleh pegawai
negeri / penyelenggara negara, baik perorangan / korporasi.

5
JENIS – JENIS KORUPSI

3. Gratifikasi:
Kegiatan memberi / menerima hadiah yang dilakukan oleh suatu
pihak terhadap pegawai negeri / penyelenggara negara.
(gratifikasi = gratitude = ucapan terimakasih).

4. Penggelapan dalam jabatan:


Dilakukan oleh seorang pejabat pemerintah, biasanya dengan
menggelapkan laporan keuangan, menghilangkan barang bukti, dll
(untuk keuntungan diri sendiri).

6
JENIS – JENIS KORUPSI

5. Pemerasan,
Tindakan yang dilakukan oleh pegawai negeri atau penyelenggara
negara, dengan kekuasaan yang dimiliki mereka memaksa
seseorang atau pihak tertentu untuk membayar sejumlah uang
untuk kepentingannya sendiri. (hal ini termasuk pungli).

6. Perbuatan curang,
Kegiatan yang biasa terjadi di proyek-proyek pemerintahan, seperti
pemborong, pengawas proyek, yang melakukan kecurangan dalam
pengadaan barang-barang untuk pembangunan. (pengadaan
barang jumlahnya dipermainkan / markup harga).
7
JENIS – JENIS KORUPSI

7. Benturan kepentingan dalam pengadaan:


Pengadaan ditunggangi dengan kepentingan pribadi pihak-pihak
yang terkait. (seperti proses pengadaan dilakukan dengan
perusahaan pribadi).

8
8 PERTANYAAN TENTANG KORUPSI

Menurut Jacob Svensson terdapat 8 pertanyaan tentang korupsi, yaitu:

1. Apa sesungguhnya korupsi itu?


2. Negara-negara mana yang paling korup?
3. Apa ciri ciri umum negara yang mempunyai tingkat korupsi yang tinggi?
4. Berapa besarnya korupsi?
5. Apakah gaji lebih tinggi untuk para birokrat akan menekan korupsi?
6. Apakah persaingan dapat menekan korupsi?
7. Mengapa akhir akhir ini begitu sedikit upaya yang berhasil memerangi korupsi?
8. Apakah korupsi berdampak negatif terhadap pertumbuhan?
11
8 PERTANYAAN TENTANG KORUPSI

1. Apa sesungguhnya korupsi itu?

○ Penyalahgunaan jabatan di sektor pemerintahan untuk


keuntungan pribadi.
○ Korupsi adalah cerminan dari lembaga-lembaga hukum, ekonomi,
budaya, dan politik suatu negara.
○ Korupsi terjadi apabila terpenuhi 4 ciri-ciri sesuai dengan yang
dibahas dislide sebelumnya.

12
8 PERTANYAAN TENTANG KORUPSI

2. Negara-negara mana yang paling korup?

Berikut daftar 10 negara dengan tingkat korupsi tertinggi di dunia,


versi Transparency International 2018.

13
14
8 PERTANYAAN TENTANG KORUPSI
3. Apa ciri ciri umum negara yang mempunyai tingkat korupsi yang tinggi?

○ Menurut Lipset & Glaeser,


Korupsi bisa terjadi karena rendahnya mutu pendidikan SDM di suatu
negara, dengan tingginya mutu SDM maka pemerintahan akan berjalan
efisien.

○ Menurut La Porta,
Korupsi biasanya terjadi di negara dengan sistem pemerintahan sosialis /
di negara yang pernah jadi jajahan negara sosialis. (sudah terbiasa
dengan praktik korupsi)

○ Pendapat lain mengemukakan bahwa


korupsi terjadi di negara berpenghasilan rendah, negara dengan
perekonomian tertutup, negara perang,
15 dan lain-lain.
8 PERTANYAAN TENTANG KORUPSI

4. Berapa besarnya tingkat korupsi?

Berikut grafik tindak pidana korupsi berdasarkan jenis perkara dan


instansi, berdasarkan statistik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
tahun 2004-2017.

16
17
18
8 PERTANYAAN TENTANG KORUPSI

5. Apakah gaji lebih tinggi untuk para birokrat akan menekan korupsi?

○ Menurut Lindbeck, Swedia adalah negara terkorup pada abad ke 17 dan 18.
○ Tapi di abad ke 19 Swedia memutuskan untuk menaikan gaji para pegawai
negerinya dan akhirnya sekarang Swedia menjadi salah satu negara yang
tingkat korupsinya rendah.

○ Swedia menaikan gaji para pegawai negeri, dibarengi dengan ketatnya


kebijakan regulasi, hukum, pengawasan, dll yang menyebabkan tumbuhnya
administrasi negara yang baik.

○ Tanpa adanya kebijakan regulasi, hukum, pengawasan yang jujur dan


konsisten, kenaikan gaji tidak akan menurunkan tingkat korupsi.
19
8 PERTANYAAN TENTANG KORUPSI

6. Apakah persaingan dapat menekan korupsi?

○ Untuk kegiatan pengadaan barang, persaingan dapat menekan korupsi, karena


peserta tender akan bersaing secara sehat menekan harga jual, sehingga tidak
tersedia dana untuk menyogok pejabat.

○ Hal ini dapat terjadi asalkan ada regulasi yang jelas dan tidak menghambat
peserta tender untuk bersaing secara terbuka.

○ Di sektor apapun, jika dilakukan persaingan ketat untuk posisi pegawai negeri /
wakil rakyat dengan jujur dan adil, maka seharusnya terpilih pegawai negeri /
wakil rakyat dengan kualitas terbaik.

20
8 PERTANYAAN TENTANG KORUPSI

7. Mengapa akhir akhir ini begitu sedikit upaya yang berhasil memerangi korupsi?

○ Dalam upaya memerangi korupsi, peningkatan kualitas SDM di pemerintahan


dan perbaikan sistem administrasi negara harus dibarengi dengan
pemberdayaan yang hebat dari lembaga-lembaga antikorupsi juga (lembaga
independen).

○ Seperti contoh di Hong Kong dan Singapura, negara-negara tersebut


memberdayakan “KPK” di negara mereka dengan sebaik mungkin, sehingga
dapat mencegah korupsi dengan lebih baik.

○ Hal ini yang sulit dijalankan negara-negara lainnya / negara-negara yang tingkat
korupsinya tinggi.
21
8 PERTANYAAN TENTANG KORUPSI

8. Apakah korupsi berdampak negatif terhadap pertumbuhan?

○ Dalam kebanyakan teori yang menghubungkan korupsi dan pertumbuhan,


disebutkan bahwa kerugian terbesar dari korupsi itu bukan biaya yang
ditimbulkan dari korupsi tersebut, tetapi korupsi akan membuat alokasi SDM,
teknologi, modal, dll menjadi tidak efektif.

○ Hal itu terjadi karena banyak masyarakat akan menjauhi pemerintah yang
dianggap korup, masyarakat menjadi enggan berhubungan dengan pemerintah
dan tingkat kepercayaan terhadap pemerintah akan menurun juga.

22
KASUS SOEHARTO

1. Video KKN yang dilakukan selama Soeharto menjabat.

2. Video kekayaan Soeharto dan keluarganya.

3. Kronologi perjalanan perkara Soeharto

23
KASUS SOEHARTO

○1 September 1998:
kejaksaan agung menemukan indikasi korupsi di yayasan yang dipimpin
Soeharto, yakni Dhamais, Dakab, Supersemar, Amal Bhakti Muslim Pancasila,
Dana Mandiri, Gotong Royong, dan Trikora.

○22 November 1998:


soeharto menyerahkan pengelolaan tujuh yayasan yang dipimpinnya kepada
pemerintah

○2 Desember 1998:
presiden Habibie menerbitkan Inpres No 30/1998 tentang pengusutan kekayaan
Soeharto
24
KASUS SOEHARTO

○9 Desember 1998:
Soeharto diperiksa tim 13 kejaksaan agung di kejaksaan tinggi jakarta

○19 Juli 1999:


Soeharto masuk rumah sakit karena terserang stroke

○11 Oktober 1999:


kejaksaan agung mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3)
terhadap kasus Soeharto

○6 Desember 1999:
SP3 kasus Soeharto dicabut

25
KASUS SOEHARTO
○31 Maret 2000:
Soeharto dinyatakan sebagai tersangka penyalahgunaan dana yayasan yang
merugikan negara senilai Rp 1,7 triliun dan US$ 419 juta.

○31 Agustus 2000:


Soeharto tidak hadir dalam sidang pertama kasusnya, karena tim dokternya
menyatakan Soeharto sakit

○23 September 2000:


Soeharto diperiksa di RS Pertamina selama sembilan jam dan dinyatakan sehat
secara fisik, namun mengalami gangguan syaraf dan mental.

○28 September 2000:


majelis hakim pengadilan negeri jakarta selatan menghentikan perkara pidana
Soeharto 26
KASUS SOEHARTO

○8 November 2000:
perkara pidana Soeharto dibuka kembali oleh pengadilan negeri jakarta selatan

○2 Febuari 2001:
MA memutuskan menerima kasasi pembela Soeharto dan menunggu terdakwa
hingga sembuh, sebelum dihadapkan kembali ke persidangan.

o11 Desember 2001:


ketua MA Bagir Manan menyatakan Soeharto tidak bisa sembuh, sehingga tidak
bisa kembali ke persidangan

27
KASUS SOEHARTO

○12 Desember 2002:


tim penilai kesehatan dari RS Cipto Mangunkusumo menyatakan bahwa Soeharto
secara medis tidak bisa sembuh secara permanen, sehingga tidak bisa
disidangkan.

○24 April 2006:


jaksa agung menyatakan akan mencari cara untuk memeriksa kembali Soeharto.

○11 Mei 2006:


kejaksaan negeri jakarta selatan mengeluarkan surat ketetapan penghentian
penuntutan (SKPP) terhadap kasus Soeharto.

28
Diskusi: Kasus Korupsi Haji, Suryadharma Ali (Mentri Agama)

Tanggal 23 Mei 2014, KPK menyatakan Suryadharma Ali (SDA) sebagai tersangka dalam
kasus korupsi dana haji. Suryadharma dianggap merugikan keuangan negara sebesar Rp
27.283.090.068 dan 17.967.405 riyal.

Di masa itu Suryadharma Ali (SDA) menjabat sebagai Ketua Umum PPP, dan menempati
posisi Menteri Agama RI pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY). Tak lama setelah ditetapkan sebagai tersangka, Suryadharma Ali pun menyatakan
mundur dari posisi sebagai Menteri Agama, usai mengirimkan surat pengunduran diri
kepada Presiden SBY pada 28 Mei 2014.

Proses hukum pun berjalan, dalam persidangan tanggal 23 Desember 2015, Jaksa
Penuntut Umum (JPU) KPK menuntut Suryadharma Ali dengan hukuman 11 tahun penjara
dan membayar denda sebesar Rp750 juta subsider 6 bulan kurungan. Suryadharma
dianggap terbukti menyalahgunakan wewenangnya selaku Menteri Agama selama
pelaksanaan ibadah haji tahun 2010-2013.
29
Diskusi: Kasus Korupsi Haji, Suryadharma Ali (Mentri Agama)

Menurut jaksa, pertimbangan memberatkan untuk Suryadharma diberikan karena dia


dianggap berbelit-belit dalam menyampaikan keterangan, serta tidak mau mengakui dan
menyesali perbuatannya. Selaku Menteri Agama, seharusnya Suryadharma menjunjung
tinggi nilai keagamaan, yaitu keadilan dan kejujuran. Selain itu menurut jaksa, seharusnya
perkara terdakwa terkait penyelenggaraan ibadah haji sudah sepantasnya terbebas dari
niat dan perbuatan yang menyimpang.

Manfaatkan kuota haji


Dalam penyelenggaraan ibadah haji tersebut, Suryadharma mengakomodasi permintaan
Komisi VIII DPR untuk memasukkan orang-orang tertentu supaya bisa naik haji gratis dan
menjadi petugas panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) di Arab Saudi, ia dianggap
memanfaatkan sisa kuota haji nasional dengan tidak berdasarkan prinsip keadilan. Tak
hanya itu, dia juga memasukkan orang-orang dekatnya, termasuk keluarga, ajudan,
pengawal pribadi, dan sopir terdakwa ataupun sopir istri terdakwa agar dapat menunaikan
ibadah haji secara gratis. 30
Diskusi: Kasus Korupsi Haji, Suryadharma Ali (Mentri Agama)

Dana menteri untuk liburan keluarga


Suryadharma juga dianggap menggunakan dana operasional menteri (DOM) untuk
kepentingan pribadinya. Selama menjadi menteri Suryadharma menerima DOM berjumlah
Rp 100 juta per bulan dari APBN. Suryadharma terbukti menggunakan DOM untuk biaya
pengobatan anaknya sebesar Rp 12,4 juta. Selain itu, ia juga membayar ongkos
transpornya beserta keluarga dan ajudan ke Singapura untuk liburan sebesar Rp
95.375.830.

Dia juga menggunakan dana tersebut dalam membayar biaya pengurusan visa, membeli
tiket pesawat, pelayanan di bandara, transportasi, dan akomodasi untuk dia beserta
keluarga dan ajudan ke Australia sebesar Rp 226.833.050, kepergiannya ke Australia
sekaligus untuk mengunjungi putrinya, Sherlita Nabila, yang menempuh pendidikan di sana.
Tak hanya itu, DOM sebagai Menteri Agama juga digunakan untuk pengobatan di Jerman,
pembayaran TV kabel, internet, pengurusan paspor cucu, hingga pembelian alat tes
narkoba. 31
Diskusi: Kasus Korupsi Haji, Suryadharma Ali (Mentri Agama)

Pertanyaan:

1. Kenapa Suryadharma Ali (SDA) bisa melakukan perbuatan seperti itu, secara
dia sedang menjabat sebagai Menteri Agama?
2. Apa yang seharusnya dilakukan pemerintah untuk mengatasi potensi terjadinya
kasus yang sama di masa depan?

32

Anda mungkin juga menyukai