Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN

KEGAWATDARURATAN
PADA NEONATUS

____KEJANG____

CUT MUTIAH, SST, M.Keb


DEFENISI
• Kejang demam adalah bangkitan kejang yang
terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rectal
diatas 38oc) yang disebabkan oleh suatu proses
ekstracranial.
• Kejang demam sering juga disebut kejang demam
tonik-klonik, sangat sering dijumpai pada anak-
anak usia di bawah 5 tahun. Kejang ini disebabkan
oleh adanya suatu awitan hypertermia yang timbul
mendadak pada infeksi bakteri atau virus.
• Kejang demam adalah terbebasnya sekelompok
neuron secara tiba-tiba yang mengakibatkan suatu
kerusakan kesadaran, gerak, sensasi atau memori
yang bersifat sementara.
• Kejang merupakan gejala kelainan
susunan saraf pusat dan merupakan
kegawatdaruratan.
• Kejang pada Bayi Muda umur ≤2 hari
berhubungan dengan asfiksia, trauma
lahir, dan kelainan bawaan dan jika
lebih dari 2 hari dikaitkan dengan
tetanus neonatorum.
ETIOLOGI

FAKTOR PREDISPOSISI
• Keturunan, orang tua yang memiliki riwayat
kejang sebelumnya dapat diturunkan pada
anakmya.
• Umur, (lebih sering pada umur < 5 tahun), karena
sel otak pada anak belum matang sehingga
mudah mengalami perubahan konsentrasi ketika
mendapat rangsangan tiba-tiba.
FAKTOR PRESIPITASI
• Adanya proses infeksi ekstrakranium oleh bakteri atau virus
misalnya infeksi saluran pernapasan atas, otitis media akut,
tonsilitis, gastroenteritis, infeksitraktus urinarius dan faringitis.
• Ketidak seimbangan ion yang mengubah keseimbangan
elektrolit sehingga mengganggu homeostatis kimiawi neuron
sehingga terjadi kelainan depolarisasi neuron misalnya
hiponatremia, hipernatremia, hipoglikemia, hipokalsemia, dan
hipomagnesemia.
• Kejang demam yang disebabkan oleh kejadian perinatal
(trauma kepala, infeksi premature, hipoksia) yang dapat
menyebabkan kerusakan otak.
PERSIAPAN PRARUJUKAN “STABILISASI
KEJANG”
•1 Bebaskan jalan nafas dan beri oksigen

Menangani kejang dengan obat anti kejang


(pilihan 1 fenobarbital 30 mg = 0,6 ml IM

•2 pilihan 2 diazepam 0.25 ml dengan berat <2500 gr dan 0,5 ml


dengan berat ≥ 2500 gr per rektal).
Jika dicurigai TN, beri obat diazepam bukan fenobarbital

•3 Jangan memberi minum pada saat kejang akan terjadi aspirasi

Menghangatkan tubuh bayi (metode kangguru selama


•4 perjalanan ke tempat
rujukan

•5 Beri dosis pertama antibiotika PP


KAJI
Tanya : adakah riwayat kejang?

Lihat : apakah bayi tremor dengan atau tanpa kesadaran menurun? Tremor atau
gemetar adalah gerakan halus yang konstan, tremor disertai kesadaran menurun
menunjukkan kejang. Kesadaran menurun dapat dinilai dengan melihat respon
bayi pada saat baju bayi dibuka akan terbangun.

Lihat : apakah ada gerakan yang tidak terkendali? Dapat berupa gerakan
berulang pada mulut, gerakan bola mata cepat, gerakan tangan dan kaki
berulang pada satu sisi., APAKAH MULUT MENCUCU

Lihat dan raba : apakah bayi kaku seluruh tubuh dengan atau tanpa rangsangan.

Dengar : apakah bayi menangis melengking tiba-tiba? Biasanya menunjukkan ada


proses tekanan intra kranial atau kerusakan susunan saraf pusat lainnya.
1. PENGOBATAN FASE AKUT
• Seringkali kejang berhenti sendiri. Pada
waktu kejang pasien dimiringkan untuk
mencegah aspirasi ludah atau muntahan.
Jalan napas harus bebas agar
oksigennisasi terjamin. Perhatikan
keadaan vital seperti kesadaran, tekanan
darah, suhu, pernapasan dan fungsi
jantung. Suhu tubuh tinggi diturunkan
dengan kompres air dan pemberian
antipiretik.
1. PENGOBATAN FASE AKUT
• Obat yang paling cepat menghentikan kejang adalah diazepam
yang diberikan intravena atau intrarektal.
• Dosis diazepam intravena 0,3-0,5 mg/kgBB/kali dengan
kecepatan 1-2 mg/menit dengan dosis maksimal 20 mg. bila
kejang berhenti sebelum diazepam habis, hentikan
penyuntikan, tunggu sebentar, dan bila tidak timbul kejang lagi
jarum dicabut.
• Bila diazepam intravena tidak tersedia atau pemberiannya sulit
gunakan diazepam intrarektal 5 mg (BB≤10 kg) atau 10
mg(BB≥10kg) bila kejang tidak berhenti dapat diulang
selang 15 menit kemudian.
• Bila tidak berhenti juga, berikan fenitoin dengan dosis awal 10-
20 mg/kgBB secara intravena perlahan-lahan 1 mg/kgBb/menit.
Setelah pemberian fenitoin, harus dilakukan pembilasan
dengan Nacl fisiologis karena fenitoin bersifat basa dan
menyebabkan iritasi vena.
1. PENGOBATAN FASE AKUT
• Bila kejang berhenti dengan diazepam, lanjutkan dengan
fenobarbital diberikan langsung setelah kejang berhenti.
• Dosis awal untuk neonatus 30 mg, bayi 1 bulan -1 tahun 50 mg
dan umur 1 tahun ke atas 75 mg secara intramuscular.
• Empat jam kemudian diberikan fenobarbital dosis rumat.
Untuk 2 hari pertama dengan dosis 8-10 mg/kgBB/hari dibagi
dalam 2 dosis, untuk hari-hari berikutnya dengan dosis 4-5
mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis. Selama keadaan belum membaik,
obat diberikan secara suntikan dan setelah membaik per oral.
• Perhatikan bahwa dosis total tidak melebihi 200mg/hari. Efek
sampingnya adalah hipotensi,penurunan kesadaran dan
depresi pernapasan. Bila kejang berhenti dengan
fenitoin,lanjutkna fenitoin dengan dosis 4-8mg/KgBB/hari, 12-
24 jam setelah dosis awal.
MENCARI & MENGOBATI PENYEBAB

Penyebab dari kejang demam baik kejang


demam sederhana maupun kejang epilepsi
yang diprovokasi oleh demam biasanya ISPA
dan otitis media akut. Pemberian antibiotika
yang tepat dan adekuat utnuk mengobati infeksi
tersebut. Biasanya dilakukan pemeriksaan
fungsi lumbal untuk mengetahui faktor resiko
infeksi di dalam otak, misalnya: meningitis.
Apabila menghadapi penderita dengan kejang
demam lama, pemeriksaan yang intensif perlu
dilakukan, seperti: pemeriksaan darah lengkap.
PENGOBATAN RUMATAN
1. PENGOBATAN PROFILAKSIS INTERMITEN: untuk
mencegah terulangnya kejadian demam dikemudian hari,
orang tua atau pengasuh harus cepat mengetahui bila anak
menderita demam. Disamping pemberian antipiretik, obat yang
tepat untuk mencegah kejang waktu demam adalah diazepam
intrarektal. Diberikan tiap 12 jam pada penderita demam
dengan suhu 38,5oC atau lebih.
Dosis Diazepam diberikan 5 mg untuk anak kurang dari 3
tahun dan 7,5 mg untuk anak lebih dari 3 tahun atau dapat
diberikan Diazepam oral 0,5 mg/kgBB pada waktu penderita
demam (berdasarkan resep dokter).

2. PENGOBATAN PROFILAKSIS JANGKA PANJANG yaitu


dengan pemberian antikonvulsan tiap hari.
TERAPI ETIOLOGI SPESIFIK
Dekstrose 10% 2 ml/kg BB intravena bolus
pelan dalam 5 menit

Kalsium glukonas 10 % 200 mg/kg BB


intravena (2 ml/kg BB) diencerkan aquades
sama banyak diberikan secara intra vena
dalam 5 menit (bila diduga hipokalsemia)

Antibiotika bila dicurigai sepsis atau


meningitis

Piridoksin 50 mg IV sebagai terapeutik trial


pada defisiensi piridoksin, kejang akan
berhenti dalam beberapa menit
PROSEDUR TERAPI ANTI KEJANG
Fenobarbital : Loading dose 10-20 mg/kg BB
intramuskuler dalam 5 menit, jika tidak berhenti
dapat diulang dengan dosis 10 mg/kgBB sebanyak
2 kali dengan selang waktu 30 menit.

Bila kejang berlanjut diberikan fenitoin:


loading dose 15-20 mg/kg BB intra vena
dalam 30 menit.

Rumatan fenobarbital dosis 3-5 mg/kgBB/hari


dapat diberikan secara intramuskuler atau peroral
dalam dosis terbagi tiap 12 jam, dimulai 12 jam
setelah loading dose
PROSEDUR TERAPI ANTI KEJANG

Rumatan fenitoin dosis 4-8 mg/kgBB/hari intravena atau


peroral dalam dosis terbagi tiap 12 jam

Penghentian obat anti kejang dapat dilakukan 2


minggu setelah bebas kejang dan penghentian obat
anti kejang sebaiknya dilakukan sebelum pulang
kecuali didapatkan lesi otak bermakna pada USG
atau CT Scan kepala atau adanya tanda neurologi
abnormal saat akan pulang

kejang konsentrasi obat harus dimonitor selama


periode akut. Obat ini seringkali dihentikan antara usia
3 dan 6 bulan jika kejang lebih lanjut belum terjadi

Anda mungkin juga menyukai