Gerakan Otot
Gerakan Otot
1. Axon
2. Neuromuscular junction
3. Muscle fiber
4. Myofibril
• Kompleks myosin dan actin membentuk
SARKOMER berukuran panjang 2
mikrometer pada saat sel otot istirahat
• Sarcomere adalah unit fundamental
kontraksi otot
• Otot seran lintang (lurik) dapat mengkerut
(kontraksi), mengendor (relaksasi), dan
meregang (strech) karena pergeseran
antara aktin dan miosin
• Ketika otot mengkerut atau mengendor,
panjang filamen miosin dan kompleks
aktin tidak berubah, tetapi yang berubah
adalah bagian aktin yang tidak tertutup
oleh miosin (lebar pita I)
A diagram of the structure of a Myofibril
Sliding filament model of muscle contraction
Tautan Antar Sel
• Sel-sel dalam jaringan atau organ saling
berhubungan (berkomuikasi) dengan
sesamanya maupun dengan substansi
antar selnya
• Jaringan hewan terdiri dari dua kategori
yang substansi dan tautan antar selnya
sangat berbeda
Tautan antar sel terdiri dari 3 kelompok
fungsional yaitu :
1. TAUTAN PENAMBAT
2. TAUTAN PENGHUBUNG
3. TAUTAN PENYUMBAT
Tautan Penambat (spot desmosome)
• Secara mekanik menempelkan satu sel ke sel
tetangganya atau ke matriks
• Paling banyak dijumpai pada jaringan yang sering
terkena tekanan mekanik kuat, seperti : jaringan
otot jantung, epitelium kulit, dan leher rahim
• Berdasarkan fungsi dibedakan menjadi dua
macam
1. Tempat pengikatan filamen aktin dari sel satu ke
sel lainnya atau dari satu tempat ke tempat lain
dalam satu sel
2. DESMOSOMA dan HEMIDESMOSOMA
merupakan tempat pengikatan filamen
intermediat
• Desmosoma (spot desmosome atau
desmosoma bercak) berbentuk seperti kancing
baju dan merupakan titik persentuhan antara
dua buah sel yang berdampingan
• Daerah desmosoma dilapisi dengan materi
padat elektron yang dilengkapi dengan filamen
terjulur berukuran sekitar 10 nanometer yang
disebut TONOFILAMEN berfungsi sebagai
penyangga
• Ruang antar sel di daerah desmosoma berisi
cairan berperan sebagai perekat dan disebut
SUBSTRAT PUSAT
• Ikatan ini menyebabkan tekanan yang diderita
sebuah sel jaringan epitelium dapat diteruskan
ke sel yang lain
• Hemidesmosoma (setengah desmosoma)
sangat mirip dengan desmosoma, tetapi
berbeda dalam hal fungsi dan komposisi
kimia
• Hemidesmosoma tidak menambatkan
selaput sel-sel yang berdampingan tetapi
merekatkan permukaan basal sel
epitelium ke lamina basal atau matriks
ekstrasel
• Secara molekuler, tautan tambat terdiri dari
dua kategori protein :
1. Protein pengikat intrasel, menghubungkan
kompleks tautan dengan elemen sitoskelet
2. Glikoprotein transmembran penghubung,
sebagai bagian intraselnya berikatan
dengan satu atau lebih protein pengikat
intrasel, sedangkan bagian luarnya
berinteraksi dengan matriks atau
glikoprotein transmembran dari sel lain
Tautan Penghubung (Gap Junction)
• Dijumpai pada hampir semua sel jaringan hewan
• Disebut juga tautan celah (NEKTUS), berupa celah
sangat sempit (sekitar 3 nanometer)
• Merupakan kelompok saluran kecil, luasnya
mencapai 1 mikrometer persegi (tergantung jenis
sel)
• Pada daerah tautan celah terdapat zarah-zarah
heksagonal berukuran 6 – 8 nanometer disebut
KONEKSON
• Setiap konekson terdiri dari 6 buah protein
transmembran yang masing-masing disebut
KONEKSIN
• Tautan celah memiliki peranan :
1. Perekat antar sel
2. Penghubung langsung antar sel
3. Jalan permiabilitas (perangkai metabolik
dan perangkai ionik atau elektronik)
berbagai jenis molekul antara sel-sel
berlekatan
4. Memungkinkan lewatnya zat-zat kimia
atau isyarat elektrik dari sel satu ke sel
tetangganya
• Molekul berberat molekul (BM = 1000
dalton) dapat melewati tautan celah,
sehingga penyebaran ion, gula, asam
amino, nukleotida, vitamin, hormon, dan
molekul ber-BM rendah lainnya terjadi di
antara kelompok sel yang bertautan dalam
suatu jaringan
Tautan Penyumbat (tight junction)
• Tautan yang merekatkan sedemikian rupa
selaput sel beberapa buah sel epitelium yang
berdampingan, sehingga molekul tidak bisa
menyusup dari sisi jaringan epitelium ke sisi
berlawanan (lumen ke basal atau sebaliknya)
• Sangat penting sebagai penghalang yang pemilih
• Permiabilitas tautan sumbat terhadap molekul
mikro sangat beragam, misal : epitelium mukosa
intestinum memiliki permiabilitas 10.000 kali lebih
mudah disusupi daripada epitelium kantung
kemih
• Pola sebaran tautan sumbat berbeda untuk setiap
jenis epitelium
Tight Junctions
• Pada sel tumbuhan, adanya dinding sel
menyulitkan sel tumbuhan untuk mengadakan
hubungan dan pembagian zat-zat makanan.
• Namun demikian, hubungan antar sel tetap
terjadi melalui saluran-saluran terbuka
(berdiameter 20-40 nanometer) yang disebut
PLASMODEMA (mulai terbentuk pada saat sel
membelah)
• Di dalam plasmodesma terdapat saluran lain
yang lebih kecil (sempit) disebut
DESMOTUBULA yang merupakan kelanjutan
dari RE
• Di sekeliling desmotubula terdapat sitosol dari
sel-sel tetangga
Refferences
• Brocklehurst, K.G., dan H. Ward, 1968, A
New Biology, The English Universities
Press LTD., London
• Carola, R., J.P., Harley, dan C.R., Noback,
1992, Human Anatomy, International
Adition, McGraw-Hill, Inc., USA.
• Kimbal, J.W., 1983, Biologi, Edisi Kelima,
Terjemahan oleh: Tjitrosomo, S.S., dan N.
Sugiri, Erlangga, Jakarta
• Knox, B., P. Ladiges, dan B. Evans, 1994,
Biology, McGraw-Hill Book Company
Australia Pty Limited, Australia
• Luria, S.E., S.J. Gould, dan S. Singer,
1981, A View of Life, The
Benjamin/Cummings Publishing Company,
Inc. California