Anda di halaman 1dari 62

Pergerakan Hewan

Hewan, mulai dari invertebrata bersel


tunggal sampai vertebrata mamalia
bahkan manusia dapat bergerak pindah
tempat dengan atau tanpa tenaga dan
dengan atau tanpa struktur khusus alat
gerak. Ada yang bergerak di dalam air di
udara, dan di daratan
A. Pergerakan Di Air
1.Terapung
2.Pergerakan non otot
Melibatkan silia dan flagela
3.Pergerakan otot
a. Dorongan jet, jenis gerakan ini dijumpai
pada moluska Cephalopoda (oktopus, cumi-
cumi, nautilus, gerita dsb)
b. Dayung (medayung), dijumpai pada penyu
dan kura-kura (atau reptil air)
c. Berenang menggunakan undulasi tubuh
B. Pergerakan Di Udara
1.Terbang tanpa tenaga, contohnya adalah
gerakan meluncur. Gerakan terbang
meluncur lebih irit energi dibanding
terbang mengepak. Jenis ikan, ampibi,
dan reptil juga ada yang bisa bergerak
dengan terbang meluncur
2.Terbang dengan tenaga (terbang dengan
sayap mengepak), kontraksi otot yang
kuat diperlukan untuk pergerakan sayap
C. Pergerakan Di Darat
1.Gerakan tanpa kaki
a. Gerakan amoeboid, conoth Amoeba
b. Gerakan peristalsis (peristaltik), contoh
cacing
c. Gerakan gelombang pedal, contoh siput
2. Gerakan dengan kaki
a. Stabilitas
b. Jalan dan lari
c. Lompat
Tipe Gerakan Non Otot
1. Gerakan Amoeboid, terjadi karena
mekanisme biokimia aliran sitoplasma.
Dijumpai pada Amoeba, jamur lendir,
beberapa protista berkoloni, dan sel-sel
mirgrasi pada jaring hewan, termasuk sel
darah putih dan fibroblasts
2. Pergerakan bakteri, E. coli berenang
menuju zat konsentrasi tinggi (+
chemotaxis)
3. Pergerakan cilia, sebagian besar cilia dan
flagella memiliki 2 filamen (microtubules)
pusat dan dikelilingi oleh 9 pasangan
filamen luar. Microtubules terbuat dari
protein disebut TUBULINS. Dasar cilia
dan flagella disebut BASAL BODY yang
berbeda dari struktur dasar flagella
bakteri dan centriole
4. Pergerakan hewan invertebrata, kadang
dihasilkan oleh kontraksi otot. Beberapa
invertebrata mempunyai 2 lapis otot, 1
sirkular dan 1 longitudinal. Kontraksi otot
menghasilkan HYDROSTATIC
SKELETON. Pada serangga terbang, the
move of wings are unusual because they
can contract at a much faster rate than the
rate at which they are stimulated by nerve
impulses. Otot sayap atau bagian lain
melekat pada exoskeleton (hard external
shell).
• The flight of insects (and the jump of fleas)
is aided by the presence in the wing joints
of accumulations of RESILIN, a precular
elastic protein that, when compressed by a
stroke of a wing (or the bending of a leg
joint), stores mechanical energy and
release it during the opposite stroke.
Rangka (Skeleton)
1. Rangka Hidrostatik (Hydrostatic Skeletons),
dijumpai pada beberapa invertebrata, as we
saw in annelids, circular and langitudinal
muscles of each segment act on a
hydroskeleton to produce peristaltic
locomotion
2. Rangka luar (Exoskeletons), dijumpai hanya
pada hewan invertebrata
3. Rangka dalam (Endoskeletons), dijumpai
pada hewan-hewan vertebrata
Gerakan Sel
Ada dua jenis gerakan sel :
1. Gerakan yang mengakibatkan sel
berpindah tempat
2. Gerakan yang terjadi di dalam sel
Kedua gerakan sel yang berbeda
tersebut memiliki landasan gerakan yang
sama yaitu kegiatan protein-protein
kontraktil yang dimiliki sel.
Protein kontraktil terdiri dari polimer
panjang berbentuk benang-benang
halus, dikelompokan menjadi 3 yaitu :
1. Mikrotubula, berdiameter sekitar 24
nanometer
2. Mikrofilamen, bergaris tengah 7 sekitar
nanometer
3. Filamen intermedia, bergaris tengah
sekitar 10 nanometer
Gerakan silia atau flagela
Silia dan flagela merupakan bentuk identik
yang terjulur dari beberapa jenis sel.
Bentukan yang digolongkan ke dalam
organel ini, memiliki struktur molekuler
sama, tapi berbeda dalam hal gerakannya.
Gerakan silia berupa lecutan trimatra,
sedangkan flagela mengombak dwimatra
Flagella
SEM micrograph of the cilia projecting from
respiratory epithelium in the lungs
Contractile Vacuole
• Flagela terdiri dari mikrotubula yang
berhubungan dengan badan yang terletak
di dalam sitoplasma
• Ultrastruktur juntai flagela mirip dengan
badan basal, keduanya terdiri dari 9 dublet
mikrotubula dan 2 singlet
• Setiap dublet dihubungkan ke sepasang
singlet pusat oleh molekul protein yang
berbentuk ruji (spoke)
• Dublet-dublet tersusun melingkar dan
radier terhadap dua singlet mikrotubular.
Oleh karena itu, flagela dinyatakan
memiliki susunan mikrotubula 9 + 2 (9
dublet + 2 singlet)
• Setiap dublet saling berhubungan dengan
perantaraan protein penghubung yang
disebut NEKTIN (Nexin).
• Pada bagian subdublet terdapat sepasang
molekul protein yang disebut DINEIN
(dynein). Dinein memiliki gugus yang
berperan sebagai ATP-ase, sehingga
bertanggung jawab atas terjadinya
hidrolisis ATP
Diagram of a cross-section of the
axoneme microtubule array present in all
undulipodia.
1-A. and 1-B. Tubulin dimer units.
2. Central pair inside the central sheath.
3. Inner and outer arm of dynein.
4. Radial spoke.
5. Nexin.
6. Plasma membrane.
• Gerakan silia dan flagela terjadi karena
gerakan gesekan antar dublet dengan
perantaraan dinein.
• Tiga komponen terjadinya gerakan :
mikrotubula, dinein, dan ATP
• Gerakan melengkung flagela terjadi karena
kerjasama ruji-ruji dengan pasangan singlet
pusat. Pada keadaan tegak, ruji-ruji tidak
bersentuhan dengan singlet pusat (tegak
lurus terhadap sumbu flagela), tetapi pada
keadaan melengkung ruji-ruji bersentuhan
dengan singlet pusat dan membentuk sudut
lancip atau tumpul.
Centriole
Schematic of centriole showing microtubule triplets
Image of a human cell showing microtubules in green,
chromosomes (DNA) in blue, and kinetochores in pink
Jaringan dan Gerakan Otot
• Otot memiliki kemampuan fisiologi utama
yaitu KONTRAKSI
• Tiga kemampuan fisiologi tambahan lainnya
adalah : IRITABILITAS (menerima dan
menanggapi stimulus), EKSTENSIBILITAS
(memanjang), dan ELASTISITAS (kembali
keukuran semula setelah mengkerut atau
memanjang)
• Jenis otot : otot polos, otot lurik (otot
rangka), dan otot jantung
• Kontraksi otot tidak hanya berperan
penting dalam pergerakan, tetapi juga
mempertahan posisi tubuh, dan
menghasilkan panas untuk menjaga
HOMEOSTATIC suhu tubuh
• Sel otot terdiri dari dua jenis yaitu sel otot
polos dan sel otot lurik (seran lintang)
• Sel otot lurik memiliki panjang 1-40
milimeter dengan lebar 10-50 mikrometer.
Beberapa bisa sepanjang (meregang)
lebih dari 30 cm atau sependek 0,1 cm.
Diameter biasanya dari 0,01 cm sampai
0,001 cm
• Setiap serat otot lurik dibungkus oleh
membran plasma tipis disebut
SARCOLEMMA
• Serat otot lurik juga memiliki sitoplasma
yang disebut SARCOPLASMA
• Di dalam sarcoplasma terdapat banyak
mitokondria, banyak inti (tidak kurang dari
100 inti), dan banyak individual serat
seperti benang yang disebut MYOFIBRILS
• Setiap myofibril dibungkus oleh
SARCOPLASMIC RETICULUM
Miofibril
• Dibentuk oleh banyak benang (serat) tebal
dan serat tipis disebut MYOFILAMENTS
• Myofilaments tebal tersusun atas protein
cukup besar disebut MYOSIN
• Myofilaments tipis tersusun atas protein
lebih kecil disebut ACTIN
Molecular components of the myofilaments
The myofilaments are composed of four main molecules:
myosin (thick filaments), actin, tropomyosin, and
troponin (thin myofilaments). The actin and myosin
constitute about 55% of all the proteins of the fibers.
• Thin myofilaments
Two types of actin are found:
1. G-actin (globular) consists of spherical monomers of
about 5.6 nm diameter.
2. F-actin (fibrous) consists of chains or strings of G-actin
molecules.
• Tropomyosin is a long polypeptide molecule and to
which are attached actin molecules (like a string of
pearls).
Miofibril

1. Axon
2. Neuromuscular junction
3. Muscle fiber
4. Myofibril
• Kompleks myosin dan actin membentuk
SARKOMER berukuran panjang 2
mikrometer pada saat sel otot istirahat
• Sarcomere adalah unit fundamental
kontraksi otot
• Otot seran lintang (lurik) dapat mengkerut
(kontraksi), mengendor (relaksasi), dan
meregang (strech) karena pergeseran
antara aktin dan miosin
• Ketika otot mengkerut atau mengendor,
panjang filamen miosin dan kompleks
aktin tidak berubah, tetapi yang berubah
adalah bagian aktin yang tidak tertutup
oleh miosin (lebar pita I)
A diagram of the structure of a Myofibril
Sliding filament model of muscle contraction
Tautan Antar Sel
• Sel-sel dalam jaringan atau organ saling
berhubungan (berkomuikasi) dengan
sesamanya maupun dengan substansi
antar selnya
• Jaringan hewan terdiri dari dua kategori
yang substansi dan tautan antar selnya
sangat berbeda
Tautan antar sel terdiri dari 3 kelompok
fungsional yaitu :
1. TAUTAN PENAMBAT
2. TAUTAN PENGHUBUNG
3. TAUTAN PENYUMBAT
Tautan Penambat (spot desmosome)
• Secara mekanik menempelkan satu sel ke sel
tetangganya atau ke matriks
• Paling banyak dijumpai pada jaringan yang sering
terkena tekanan mekanik kuat, seperti : jaringan
otot jantung, epitelium kulit, dan leher rahim
• Berdasarkan fungsi dibedakan menjadi dua
macam
1. Tempat pengikatan filamen aktin dari sel satu ke
sel lainnya atau dari satu tempat ke tempat lain
dalam satu sel
2. DESMOSOMA dan HEMIDESMOSOMA
merupakan tempat pengikatan filamen
intermediat
• Desmosoma (spot desmosome atau
desmosoma bercak) berbentuk seperti kancing
baju dan merupakan titik persentuhan antara
dua buah sel yang berdampingan
• Daerah desmosoma dilapisi dengan materi
padat elektron yang dilengkapi dengan filamen
terjulur berukuran sekitar 10 nanometer yang
disebut TONOFILAMEN berfungsi sebagai
penyangga
• Ruang antar sel di daerah desmosoma berisi
cairan berperan sebagai perekat dan disebut
SUBSTRAT PUSAT
• Ikatan ini menyebabkan tekanan yang diderita
sebuah sel jaringan epitelium dapat diteruskan
ke sel yang lain
• Hemidesmosoma (setengah desmosoma)
sangat mirip dengan desmosoma, tetapi
berbeda dalam hal fungsi dan komposisi
kimia
• Hemidesmosoma tidak menambatkan
selaput sel-sel yang berdampingan tetapi
merekatkan permukaan basal sel
epitelium ke lamina basal atau matriks
ekstrasel
• Secara molekuler, tautan tambat terdiri dari
dua kategori protein :
1. Protein pengikat intrasel, menghubungkan
kompleks tautan dengan elemen sitoskelet
2. Glikoprotein transmembran penghubung,
sebagai bagian intraselnya berikatan
dengan satu atau lebih protein pengikat
intrasel, sedangkan bagian luarnya
berinteraksi dengan matriks atau
glikoprotein transmembran dari sel lain
Tautan Penghubung (Gap Junction)
• Dijumpai pada hampir semua sel jaringan hewan
• Disebut juga tautan celah (NEKTUS), berupa celah
sangat sempit (sekitar 3 nanometer)
• Merupakan kelompok saluran kecil, luasnya
mencapai 1 mikrometer persegi (tergantung jenis
sel)
• Pada daerah tautan celah terdapat zarah-zarah
heksagonal berukuran 6 – 8 nanometer disebut
KONEKSON
• Setiap konekson terdiri dari 6 buah protein
transmembran yang masing-masing disebut
KONEKSIN
• Tautan celah memiliki peranan :
1. Perekat antar sel
2. Penghubung langsung antar sel
3. Jalan permiabilitas (perangkai metabolik
dan perangkai ionik atau elektronik)
berbagai jenis molekul antara sel-sel
berlekatan
4. Memungkinkan lewatnya zat-zat kimia
atau isyarat elektrik dari sel satu ke sel
tetangganya
• Molekul berberat molekul (BM = 1000
dalton) dapat melewati tautan celah,
sehingga penyebaran ion, gula, asam
amino, nukleotida, vitamin, hormon, dan
molekul ber-BM rendah lainnya terjadi di
antara kelompok sel yang bertautan dalam
suatu jaringan
Tautan Penyumbat (tight junction)
• Tautan yang merekatkan sedemikian rupa
selaput sel beberapa buah sel epitelium yang
berdampingan, sehingga molekul tidak bisa
menyusup dari sisi jaringan epitelium ke sisi
berlawanan (lumen ke basal atau sebaliknya)
• Sangat penting sebagai penghalang yang pemilih
• Permiabilitas tautan sumbat terhadap molekul
mikro sangat beragam, misal : epitelium mukosa
intestinum memiliki permiabilitas 10.000 kali lebih
mudah disusupi daripada epitelium kantung
kemih
• Pola sebaran tautan sumbat berbeda untuk setiap
jenis epitelium
Tight Junctions
• Pada sel tumbuhan, adanya dinding sel
menyulitkan sel tumbuhan untuk mengadakan
hubungan dan pembagian zat-zat makanan.
• Namun demikian, hubungan antar sel tetap
terjadi melalui saluran-saluran terbuka
(berdiameter 20-40 nanometer) yang disebut
PLASMODEMA (mulai terbentuk pada saat sel
membelah)
• Di dalam plasmodesma terdapat saluran lain
yang lebih kecil (sempit) disebut
DESMOTUBULA yang merupakan kelanjutan
dari RE
• Di sekeliling desmotubula terdapat sitosol dari
sel-sel tetangga
Refferences
• Brocklehurst, K.G., dan H. Ward, 1968, A
New Biology, The English Universities
Press LTD., London
• Carola, R., J.P., Harley, dan C.R., Noback,
1992, Human Anatomy, International
Adition, McGraw-Hill, Inc., USA.
• Kimbal, J.W., 1983, Biologi, Edisi Kelima,
Terjemahan oleh: Tjitrosomo, S.S., dan N.
Sugiri, Erlangga, Jakarta
• Knox, B., P. Ladiges, dan B. Evans, 1994,
Biology, McGraw-Hill Book Company
Australia Pty Limited, Australia
• Luria, S.E., S.J. Gould, dan S. Singer,
1981, A View of Life, The
Benjamin/Cummings Publishing Company,
Inc. California

Anda mungkin juga menyukai