0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
31 tayangan7 halaman
Jaminan fidusia dan hak tanggungan merupakan jaminan atas utang tertentu yang memberikan kedudukan prioritas kepada kreditur. Jaminan fidusia dapat dibebankan pada benda bergerak dan tidak bergerak, sedangkan hak tanggungan hanya dapat dibebankan pada hak atas tanah. Keduanya diatur dalam perjanjian notaris dan harus didaftarkan untuk memberikan perlindungan hukum bagi kreditur.
Jaminan fidusia dan hak tanggungan merupakan jaminan atas utang tertentu yang memberikan kedudukan prioritas kepada kreditur. Jaminan fidusia dapat dibebankan pada benda bergerak dan tidak bergerak, sedangkan hak tanggungan hanya dapat dibebankan pada hak atas tanah. Keduanya diatur dalam perjanjian notaris dan harus didaftarkan untuk memberikan perlindungan hukum bagi kreditur.
Jaminan fidusia dan hak tanggungan merupakan jaminan atas utang tertentu yang memberikan kedudukan prioritas kepada kreditur. Jaminan fidusia dapat dibebankan pada benda bergerak dan tidak bergerak, sedangkan hak tanggungan hanya dapat dibebankan pada hak atas tanah. Keduanya diatur dalam perjanjian notaris dan harus didaftarkan untuk memberikan perlindungan hukum bagi kreditur.
1999 2. Pengertian : Fidusia : Pengalihan Hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan, dengan ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya dialihkan tetap dalam penguasaan pemilik benda. Jaminan Fidusia :
Hak jaminan atas benda bergerak, baik
berwujud maupun tidak berwujud dan benda tidak bergerak khususnya bangunan yang tidak dapat dibebani hak tanggungan (UU No. 4 th 1996), sebagai agunan bagi pelunasan utang tertentu, yang memberikan kedudukan yang diutamakan kepada penerima fidusia terhadap kreditur lainnnya. Sifat Jaminan Fidusia : Sebagai suatu perjanjian accessoir, perjanjian jaminan fidusia memiliki sifat : 1. Ketergantungan terhadap penjanjian pokok 2. Keabsahannya semata-mata ditentukan oleh sah tidaknya perjanjian pokok. 3. Sebagai perjanjian bersyarat, dapat dilaksanakan jika ketentuan yang disyaratkan dalam perjanjian pokok telah atau tidak dipenuhi.
Pembebanan Jaminan Fidusia :
1. Pembuatan Akta Pembebanan Jaminan Fidusia dibuat dengan Akta Notaris, dalam Bahasa Indonesia yang merupakan akta jaminan fidusia. 2. Pendaftaran akta tersebut di Kantor Jaminan Fidusia Hapusnya Jaminan Fidusia : a. Hapusnya hutang yang dijamin fidusia b. Pelepasan hak atas jaminan Fidusia oleh penerima Fidusia c. Musnahnya benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia Hak Tanggungan 1. Pengaturan : Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 2. Pengertian : Hak jaminan yang dibebankan pada hak atas tanah berikut atau tidak berikut benda lain yang merupakan satu kesatuan dengan tanah itu, untuk pelunasan hutang yang memberikan kedudukan yang diutamakan kepada kreditur tertentu terhadap kreditur lain. 3 . Ciri-Ciri pokok Hak Tanggungan : a. Memberikan kedudukan mendahulukan kepada pemegangnya. b. Selalu mengikuti objeknya dalam tangan siapapun objek itu berada. c. Memenuhi asas spesialitas dan publisitas d. Mudah dan pasti pelaksanaan eksekusi- nya. 4. Hak atas tanah yang dapat dibebani dengan hak tanggungan : a. Hak Milik (HM) b. Hak Guna Usaha (HGU) c. Hak Guna Bangunan (HGB) d. Hak Pakai atas Tanah Negara 5. Sifat Hak Tanggungan : a. Tidak dapat dibagi-bagi b. Memiliki sifat accesoir 6. Proses Pembebanan Hak Tanggungan : a. Tahap Pertama : Pembuatan perjanjian utang-piutang / kredit (sbg perjanj. pokok) b. Tahap Kedua : Pemberian Hak Tanggungan berupa perjanj. jaminan yg dibuat dlm bentuk APHT oleh PPAT (otentik) c. Tahap Ketiga : Pendaf. hak tanggungan pd Kantor Pertanahan (BPN)
A. Jaminan Fidusia 1. Pengertian Fidusia berasal dari kata fiduciair atau fides, yang artinya kepercayaan, yaitu penyerahan hak milik atas benda secara kepercayaan sebagai jaminan (agunan) bagi pelunasan piutang kreditor. Fidusia sering disebut dengan istilah FEO, yang merupakan singkatan dari Fiduciare Eigendom Overdracht. Penyerahan hak milik atas benda ini dimaksudkan hanya sebagai agunan bagi pelunasan utang tertentu, di mana memberikan kedudukan yang diutamakan kepada penerima fidusia (kreditor) terhadap kreditor-kreditor lainnya.1 Pengertian fidusia dinyatakan dalam UU No. 42 tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia Pasal 1 angka 1, bahwa : “fidusia adalah pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan pemilik benda.”2 Pengertian jaminan fidusia terdapat dalam Pasal 1 angka 2 UUJF yang menyatakan, bahwa : “jaminan fidusia adalah hak jaminan atas benda bergerak baik yang berwuju